1. Kajian Literatur
• Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
• Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
• Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
• Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
• Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
• Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi
untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
• Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
• Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
• Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
• Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.
https://journal.student.un
y.ac.id/index.php/otomotif
-
s1/article/viewFile/2896/2
504
https://journal.student.un
y.ac.id/index.php/otomotif
-
s1/article/viewFile/2896/2
504
Faktor penyebab
rendahnya motivasi belajar
peserta didik di SD
Aisyiyah Surya Ceria
Karanganyar adalah dari
kondisi peserta didik dan
lingkungan. Kondisi
peserta didik berupa
kondisi fisik seperti peserta
didik yang kurang sehat
misalnya deman, batuk,
pilek maka pembelajaran
tidak dapat diserap dengan
baik oleh peserta didik.
Selain kondisi fisik, kondisi
mental atau emosional
peserta didik juga menjadi
salah satu penyebab
rendahnya motivasi
belajar. Saat peserta didik
dalam kondisi emsional
yang tidak stabil maupun
seimbang, maka peserta
didik akan cenderung
mudah bosan atau jenuh.
WAWANCARA
1. Teman Sejawat
Tetti Herawati Harahap,
S.Pd (56 Tahun)
Guru Mata Pelajaran
PPKn
Sabtu, 06 Januari 2023
Pukul 11.00 WIB
https://drive.google.com/fi
le/d/1McsXzhEP9dTP-
EqvQE7VJZ-
wPghe44MC/view?usp=sha
ring (Video Wawancara)
WAWANCARA
1. Orantua yang
bermasalah atau
orangtua bercerai,
2. keadaan ekonomi
keluarga yang
menyebabkan peserta
didik membantu
orangtua mencari
nafkah, misalnya
orangtua yang
berdagang atau
warung, peserta didik
tersebut ikut berjualan
sampai larut malam.
3. Orangtua yang sibuk
bekerja sehingga tidak
sempat menanyakan
keadaan peserta didik
4. Orangtua yang sudah
mematahkan semangat
belajar anaknya dengan
mengatakan bahwa
sekolah hanya sampai
jenjang SMA, sehingga
tidak bersemangat lagi
karena tidak bisa
melanjutkan
perkuliahan
https://media.neliti.com/
media/publications/18814
3-ID-kendala-guru-
dalammenerapkan-model-
pembe.pdf
Penggunaan model
pembelajaran yang tepat
merupakan salah satu
penentu keberhasilan
dalam kegiatan
pembelajaran yang
dilakukan oleh guru.
Dengan demikian, guru
dapat memilih jenis-jenis
model pembelajaran yang
sesuai demi tercapainya
tujuan pembelajaran yang
diharapkan
Model pembelajaran
merupakan salah satu
komponen penting dalam
pembelajaran. Ada
beberapa alas an
pentingnya pengembangan
model pembelajaran, yaitu:
a) model pembelajaran yang
efektif sangat membantu
dalam proses pembelajaran
sehingga tujuan
pembelajaran lebih mudah
tercapai, b) model
pembelajaran dapat
memberikan informasi yang
berguna bagi peserta didik
dalam proses
pembelajarannya, c) variasi
model pembelajaran dapat
memberikan gairah belajar
peserta didik, menghindari
rasa bosan, dan akan
berimplikasi pada minat
serta motivasi peserta didik
dalam mengikuti proses
pembelajaran, d)
mengembangkan ragam
model pembelajaran sangat
urgen karena adanya
perbedaan karakteristik,
kepribadian, kebiasaan-
kebiasaan cara belajar para
peserta didik, e)
kemampuan dosen/guru
dalam menggunakan model
pembelajaran pun
beragam, dan mereka tidak
terpaku hanya pada model
tertentu, dan f) tuntutan
bagi dosen/guru
profesional memiliki
motivasi dan semangat
pembaharuan dalam
menjalankan
tugas/profesinya
WAWANCARA