Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN I

Nama : Rut Natalia Sihombing


Nim : 23345587
Ujian Akhir Semester memuat CPMK 3 dan 4 yaitu

 Mahasiswa mampu menelaah pembelajaran dan asesmen menggunakan pendekatan


TaRL, dan
 Mahasiswa mampu merancang pembelajaran dan asesmen menggunakan
pendekatan CRT.

Pada ujian akhir semester mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal, berikut referensi
soal yang dapat digunakan

1. Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan TaRL? Jelaskan kelebihan dari
pendekatan ini!

Jawab :

Pada pendekatan TaRL, strategi pembelajaran akan dirancang sesuai dengan tingkat capaian
peserta didik yang berbeda-beda dalam satu kelas. Pembelajaran ini dilakukan dengan
memberikan materi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tingkat capaian peserta
didik. Tujuan dari difrensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan dan menghilangkan kesenjangan pemahaman di dalam kelas. Berikut adalah
contoh difrensiasi pembelajaran yang dapat dilakukan:

 Konten (materi yang diajarkan), Contoh penyesuaian konten bisa disesuaikan


dengan tingkat capaian peserta didik, misalnya bagi peserta didik pada kategori
sangat mahir harus menguasai keseluruhan materi serta pengayaan dalam kegiatan
pembelajaran. Bagi peserta didik pada kategori mahir harus dapat menguasai
keseluruhan materi dalam kegiatan pembelajaran. Sementara bagi peserta didik yang
masih perlu bimbingan cukup menguasai tiga hal terpenting dalam kegiatan
pembelajaran.
 Proses (cara mengajarkan), Guru perlu melakukan pendekatan yang berbeda dalam
proses belajar mengajar. Jika disesuaikan dengan tingkat capaian, misalnya bagi
peserta didik yang ada dalam kategori sangat mahir bisa menguatkan konsep materi
di awal, kemudian memberikan tugas secara mandiri. Bagi peserta didik yang ada
dalam kategori mahir, guru dapat memberikan konsep terkait materi, memberikan
contoh serta tugas mandiri. Sementara bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan
guru harus melakukan pendampingan secara khusus mulai dari penyampaian konsep
hingga pendampingan saat mengerjakan tugas.
 Produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan), Dalam kegiatan
pembelajaran, hasil akhir atau output yang diharapkan dari peserta didik juga
berbeda-beda. Jika disesuaikan dengan tingkat capaian peserta didik, bagi peserta
didik dalam kategori sangat mahir hasil yang diharapkan yaitu peserta didik dapat
mengaitkan materi pembelajaran dengan hal yang ditemui dalam kehidupan sehari-
hari. Kemudian bagi peserta didik dalam kategori mahir hasil yang diharapkan yaitu
peserta didik dapat mempresentasikan hal-hal yang berkaitan dengan materi
pembelajaran. Sementara bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan hasil yang
diharapkan yaitu peserta didik dapat menjawab soal-soal yang berkaitan dengan
materi pembelajaran.

 Kelebihan dari pendekatan ini:


 Pembelajaran yang lebih efektif. Dengan menyesuaikan pembelajaran
sesuai tingkat kemampuan siswa, pembelajaran menjadi lebih efektif
karena siswa mendapatkan materi yang relevan dan tepat untuk
mereka.
 Meningkatkan motivasi belajar. Siswa merasa termotivasi untuk
belajar ketika mereka merasa mampu mengatasi tantangan
pembelajaran dan meraih kemajuan yang nyata.
 Inklusif. Setiap siswa diberikan kesempatan yang sama untuk belajar,
tanpa ada yang terpinggirkan karena kesulitan belajar atau terlalu
mudah.
 Menghargai keunikan siswa: TaRL mengakui keberagaman
kemampuan siswa dan menghargai keunikan masing-masing siswa.

2. Bagaimana cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui capaian pembelajaran
masing-masing siswa dalam menerapkan pendekatan TaRL?

Jawab :

Kemampuan awal peserta didik yang berbeda-beda dapat diketahui dengan melakukan
asesmen awal atau asesmen diagnostik. Dengan asesmen ini, guru akan mencoba mencari
tahu mengenai tingkat capaian peserta didik sebelum menyusun rancangan pembelajaran
dan asesmen. Setelah peserta didik dikelompokkan berdasarkan kemampuan mereka,
selanjutnya guru membuat perencanaan untuk merancang berbagai aktivitas pembelajaran
dengan menggunakan berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
dengan level tingkat capaian dan kemampuan peserta didik tidak hanya melihat usia dan
tingkatan kelasnya. Selanjutnya, dalam proses pembelajaran guru perlu memperhatikan
kemajuan level tingkat capaian dan kemampuan dasar peserta didik dengan melakukan
asesmen secara berkala yang dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas. Dengan tahapan-
tahapan di atas, maka guru dapat mengetahui capaian pembelajaran masing-masing siswa.

3. Buatlah contoh rancangan pembelajaran berdiferensiasi jika Anda mengajar di kelas


dengan tingkat capaian siswa yang beragam

Jawab :

Kelas : VII.8

Mata Pelajaran : IPS


Topik : Keterkaitan Antar Wilayah

Tujuan Pembelajaran : Dengan berdiskusi peserta didik dapat menganalisis bagaimana


keterkaitan antar wilayah yang dapat mempengaruhi kehidupan
masyarakat
Capaian Peserta Didik Diferensiasi Pembelajaran
Perlu bimbingan Konten (Materi yang Akan Diajarkan)
 Peserta didik mampu memahami
konsep dasar keterkaitan antar
wilayah
Proses (Cara Mengajarkan)
 Peserta didik mampu menyampaikan
gagasannya terkait faktor terjadinya
keterkaitan antar wilayah dengan
didampingi oleh guru
Produk (Luaran atau Performa yang
AkanDihasilkan)
 Peserta didik mampu menjawab
soal-soal terkait materi
keterkaitan antar wilayah
Mahir Konten (Materi yang Akan Diajarkan)
 Peserta didik mampu memahami
dampak positif dari adanya keterkaitan
antar wilayah dan dampak negatif jika
tidak adanya keterkaitan antar wilayah
Proses (Cara Mengajarkan)
 Peserta didik diberikan karakteristik
dari masing-masing daerah beserta
hasil buminya.keterkaitan antar
wilayah serta mampu memberikan
contoh dan mengerjakan tugas LKPD
secara mandiri
Produk (Luaran atau Performa yang
AkanDihasilkan)
 Peserta didik dapat mempresentasikan
hasil pengerjaannya di depan kelas
terkait upaya agar setiap wilayah saling
keterkaitan untuk memenuhi kebutuhan
hidup daerh maasing-masing
Sangat Mahir Konten (Materi yang Akan Diajarkan)
 Peserta didik mampu memahami
konsep dasar, bentuk-bentuk,
dampak positif dan negatif, serta
upaya dalam keterkaitan antar
wilayah. Dan mengerjakan LKPD
yang diberikan sebagai bentuk
pengayaan
Proses (Cara Mengajarkan)
 Peserta didik diberikan konsep
materi terkait keterkaitan antar
wilayah, diberikan pertanyaan-
pertanyaan lisan yang berhubungan
dengan materi pembelajaran untuk
memancing peserta didik agar
mampu mengembangkan
jawabannya sendiri. Lalu diberikan
tugas dalam bentuk LKPD
Produk (Luaran atau Performa yang
AkanDihasilkan)
 Peserta didik mampu
memberikan contoh-contoh
terkait dampak yang
ditimbulkan akibat tidak
adanya keterkaitan antar
wilayah dalam kehidupan
sehari-hari

4. Mengapa pembelajaran dengan pendekatan CRT sangat cocok diterapkan di Indonesia?

Jawaban ?

Karena, Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki berbagai macam etnik,
budaya, suku, ras, dan agama, sehingga terciptalah berbagai macam adat di setiap Provinsi di
Indonesia. Indonesia memiliki masyarakat yang sangat bervariatif di setiap daerahnya masing-
masing sangat cocok sekali diterapkan pembelajaran CRT, karena pendekatan CRT ini menjadi
suatu cara untuk membekali guru dalam mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar
belakang budaya yang berbeda-beda, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan
keterampilan peserta didik secara lebih mendalam. Pendekatan CRT juga dapat menciptakan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik. Salah satu cara guru
untuk menciptakan lingkungan tersebut yaitu dengan menciptakan hubungan positif antar peserta
didik. Hubungan positif ini misalnya, hubungan antara sesama peserta didik, antara peserta didik
dengan guru, bahkan antara peserta didik dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan,
dan antara guru dengan materi pembelajaran yang akan disampaikannya. Hubungan antara
peserta didik dimanifestasikan dalam bentuk sikap saling menghargai, apapun kondisi latar
belakang mereka. Tidak boleh terjadi perundungan (bullying) antar sesama peserta didik yang
mengakibatkan peserta didik yang dibully merasa rendah diri.
5. Rancanglah sebuah pembelajaran dengan mengintegrasikan unsur budaya sesuai
dengan tempat Anda tinggal!

Penerapan Culturally Responsive Teaching dilakukan didalam proses pembelajaran IPS.


Pemahaman konteks peserta didik menjadi bagian yang sangat penting terutama mata pelajaran
IPS. Proses pembelajaran, dirancang, disusun dan dikondisikan untuk peserta didik aktif dalam
pembelajaran endekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching dapat saya terapkan pada
materi kualitas dan permasalahan penduduk yang juga dikaitkan dengan hasil bumi kemuadian
saya kaitkan dengan mata pencaharian masing-masing daerah beserta karakteristik setiap
daerah, lalu kemudian saya akan mengaitkan dengan kebutuhan individu atau kelompok masing
masing kota/ kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. Pembelajaran yang dirancang agar peserta
didik dapat meningkatkan kearifan lokal dan pengetahuan mengenai daerah dimana tempat
tinggalnya Sumatera Barat. Kearifan lokal tersebut melalui mata pencaharian beserta bahan dasar
penghasil masing-masing daerah berbeda dan juga melalui makanan khas daerah kota padang
yaitu rending, dan nasi padang sebagai contoh konkrit.

Pembelajaran yang di terapkan menggunakan model Project Based Learning, Project Based
Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau
pusat pembelajaran, menitik beratkan proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa produk.
Artinya peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri,
mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa suatu
produk itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta
didik.

Project yang akan dihasilkan oleh peserta didik adalah mengenalkan menginforasikan produk-
produk kota padang dengan bahan dasar yang dihasilkan di daerah yang berbeda di kota padang
kemudian dituangkan melalui tulisan dan akan di presentasikan didepan kelas dengan setiap
perwakilan dari kelompok. Asesmen yang dirancang meliputi kolaborasi peserta didik dengan
kelompoknya untuk merancang konsep dari interaksi antar wilayah yang ada khususnya di kota
padang. Berikut lampiran modul ajar yang menjelaskan langkah pembelajaran tersebut.

MODUL AJAR KURIKULUM MEERDEKA DENGAN PENDEKATAN CRT


IPS FASE D KELAS VII

A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Rut Natalia Sihombing
Instansti : SMP N 10 Padang
Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata pelajaram : Ilmu Pengetahuan Sosial
Fase : D-VII
Tema 01 : Keluarga awal kehidupan
Materi : Interaksi Antar Wilayah
Elemen : a) Elemen pemahaman
 Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan
dinamika sosial: materi ini berkaitan dengan
pembentukan identitas diri, merefleksikan
keberadaan diri di tengah keberagaman dan
kelompok yang berbeda-beda, serta
mempelajari dan menjalankan peran sebagai
warga Indonesia dan bagian dari warga dunia
ditinjau secara sosiologis, historis, geografis,
maupun sebagai pelaku ekonomi. Peserta
didik mempelajari tentang interaksi dan
institusi sosial, peluang dan tantangannya
untuk mewujudkan pembangunan
keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia
dan bumi.
b) Elemen Keterampilan Proses
 Peserta didik melakukan berbagai kegiatan
yang mendukung tercapainya keterampilan
proses yang dibutuhkan untuk mempelajari
dan menyelesaikan pembelajaran IPS Kelas 7
antara lain: mengamati, menyelidiki,
menganalisis, merencanakan, menggambar,
berdiskusi, menceritakan, membuat laporan
tertulis sederhana, dan mempresentasikan
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali Pertemuan)
B. Kompetensi awal
Memahami tentang variasi bentuk muka bumi dapat mempengaruhi interaksi antar wilayah.
Menyajikan hasil diskusi alternative tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang berkaitan
dengan variasi bentuk muka bumi yang mempengaruhi interaksi antar wilayah.
C. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian interaksi antar wilayah
 Peserta didik dapat menjelaskan terjadinya interaksi antar wilayah
 Peserta didik dapat menyebutkan contoh interaksi antar wilayah di Indonesia
 Peserta didik dapat menganalisis perbandingan karakteristik wilayah pedesaan dan
Perkotaan
D. Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman dan Bertakwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Menghayati kebesaran
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
2. Gotong Royong Berkolaborasi bersama anggota kelompok untuk mencapai tujuan
dari pembelajaran, salingmenghargai antar anggota kelompok, memberi semangat
pada orang lain untuk bekerjaefektif dan mencapai tujuan, bekerjasama dalam
mendemonstrasikan hasil kerja kelompok
3. Bernalar kritis. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan Mengajukan
pertanyaan; mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan
E. Sarana dan Prasarana
Media, sumber Belajar, dan Alat:
1. Gambar tentang interaksi antar wilayah
2. Slide powerpoint materi interaksi antar wilayah
3. Artikel dan sumber belajar mengenai Interaksi antar wilayah
4. Kemedikbud, 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku siswa Kelas VII, Jakarta: Pusat
kurikulum dan pembukuan
5. Laptop proyektor, speaker
F. Target Peserta didik
Peserta didik regular kelas VII
G. Model Pembelajaran
Project Based Learning
H. Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran:
a. Peserta didik mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah
dengan benar.
b. Peserta didik mampu mengemukakan contoh interaksi antar wilayah dengan benar.
c. Peserta didik mampu menunjukkan sikap berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan
bergotong royong.
B. Pemahaman Bermakna
Pembelajaran ini memiliki manfaat bagi peserta didik yaitu mengetahui upaya inovatif
dalam mencukupi kebutuhan terutama kebutuhan yang harus didatangkan dari wilayah lain dan
pentingnya interaksi antar wilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
C. Pertanyaan Pemantik
Sebelum mengisi tabel dalam aktivitas pembelajaran ini, silakan menjawab tiga pertanyaan
berikut:
a. Jelaskan pemahaman anda tentang perbedaan karakteristik wilayah!
b. Apa aktivitas individu yang ada di wilayah satu dengan lainnya berbeda?
c. Apakah setiap wilayah menghasilkan barang kebutuhan yang sama?

D. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Kategori CRT
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa Content Integration
bersama sebagai perwujudan rasa syukur serta melakukan
presensi siswa, untuk menumbuhkan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME
2. Guru memperhatikan kesiapan peserta didik dengan memeriksa
kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat dudukpeserta didik
3. Guru mengaitkan materi/ tema/ kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat danmenghubungkan materi selanjutnya
4. Guru menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh
(tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi interaksi antar
wilayah dengan warisan budaya lokal masyarakat dengan
kaitannya mata pencaharian setiap daerah di kota padang
5. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan yang
didahului dengan gambar setiap daerah yang ada di kota padang
misalnya dataran tinggi, solok dan pesisir pantai. lalu menyakan
“mengapa setiap daerah harus saling beriteraksi?”
6. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan siswa
7. Guru membicarakan teknik dan bentuk penilaian yang akan
dilakukan selama proes pembelajaran

Kegiatan Inti (65 Menit) Content Integration


1. Guru memberikan stimulus berupa penyajian video yang
berisi materi terkait interaksi antar wilayah dan Facilitating
kebudayaan sebagai petani yang dari dulu kota solok knowledge
adalah penghasil beras terbesar di pulau sumatera construction
https://youtu.be/uiWuDe9yotY?si=LipKHPycP2Cqku26
https://youtu.be/oE3RSUkI9r8?si=l2WvEygwEjyXnEa7
Prejudice
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menghubungkan
materi pembelajaran dengan budaya mata pencaharian
setiap daerah di kota padang
3. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang
beranggotakan 5 orang dengan memperhatikan keberagaman Reduction Sosial
yang mewakili keadaan kelas.
4. Peserta didik diminta untuk membuat projek berupa tulisan
di karton dengan menyebutkan nama produk kota padang
beserta asal dari bahan dasarnya disumatera barat, misalnya Justice
sajuak, dan beras solok dan semen padang
5. Guru membagikan LKPD yang harus dikerjakan oleh tiap
kelompok
6. Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok
dibawah bimbingan guru
7. Guru mengarahkan peserta didik untuk menganalisis
mengapa harus ada interaksi antar wilayah Akademic develovment
8. Peserta didik bersama kelompoknya menyajikan hasil projek
yang telah buat dan kelompok lain menanggapinya
9. Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan
pembelajaran, memberikan kesempatan ke peserta didik
interaksi antar wilayah
Penutup (15 Menit)
Akademic development
1. Peserta didik bersama guru memberikan refleksi atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan
2. Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari
hari ini
3. Peserta didik dan guru melakukan doa bersama

I. ASESSMEN/ PENILAIAN
Asesmen diagnostic
Asesmen diagnostik dilakukan sebelum kegiatan berlangsung:
- Jelaskan pemahaman anda tentang perbedaan karakteristik wilayah!
- Apa aktivitas individu yang ada di wilayah satu dengan lainnya berbeda?
- Apakah setiap wilayah menghasilkan barang kebutuhan yang sama?
Asesmen formatif
Asesmen formatif yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:
- Ketika peserta didik sedang berdiskusi pada masing-masing kelompok
- Ketika sedang kegiatan pembelajaran guru mengamati dan mencatat keaktifan peserta didik
yang melakukan komunikasi tanya jawab saat pembelajaran dan diskusi.
- Ketika menemukan peserta didik yang kurang aktif, guru menanyakan ada kesulitan dan
mengingatkan kegiatan yang harus segera diikuti dan dikerjakan.
- Guru meminta peserta didik untuk menuliskan sekilas hasil dari belajar sebagai bentuk
refleksi pembelajaran
Asesmen sumatif
Mengerjakan soal dalam bentuk uraian dan ditentukan batasan waktu mengerjakan.
Butir Soal:
1. Jelaskan pemahaman kalian mengenai interaksi wilayah!
2. Mengapa daerah yang subur penduduknya lebih banyak daripada daerah tandus?
3. Bagaimana daerah pantai untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran atau bagaimana daerah
pegunungan untuk memenuhi kebutuhan?
J. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
kegiatan pembelajaran untuk pendalaman materi dengan mencari contoh interaksi antarwilayah
untuk mencukup kebutuhan yang harus mendatangkan dari wilayah lain.
Remedial
pemberian tugas tentang penyebab terjadinya interaksi antarwilayah.
K. REFLEKSI
Tabel Refleksi Peserta Didik
1. Apakah kalian suka dengan kegiatan pembelajaran hari ini?
2. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
3. Apakah aku sudah berhasil mengidentifikasi upaya inovatif dalam mencukupi kebutuhan
terutama kebutuhan yang harus didatangkan dari wilayah lain?
Tabel Refleksi Guru
1. Apakah saya menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai?
2. Apakah saya memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab?
3. Apakah saya sudah memberikan kesimpulan setelah memberikan pembelajaran?
L. LAMPIRAN
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Bahan Ajar
Rubrik Penilaian

Kepala Sekolah SMPN 10 Padang Padang, 26 Oktober 2023


Guru Mapel

Drs. Masrizal Hasan, M.Pd. Rut Natalia


LAMPIRAN 1
1. Bahan Ajar
Bahan ajar dapat di Unduh pada Link berikut:
2. Rubrik Penilaian
1) Penilaian Sikap
a. Jurnal penilaian sikap spiritual

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual


Nama Sekolah : SMP N 10 Padang
Mata Pelajaran : IPS
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Petunjuk
1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar
jam pembelajaran
2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang siswa
No Waktu Nama siswa Catatan Butir sikap Ttd Tindak
perilaku lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

B. Jurnal Penilaian sikap sosial


Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMP N 10 Padang
Mata Pelajaran : IPS
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Petunjuk
1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar jam
pembelajaran
2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang siswa
No Waktu Nama siswa Catatan Butir sikap Ttd Tindak
perilaku lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2) Penilaian Pengetahuan
a) Jurnal Penilaian Diskusi Kelas
Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
Sangat Berkembang Cukup Kurang
berkembang
1. Aktif dalam
berpendapat
2. Sikap dalam
menyatakan pendapat
3. Cakupan materi
pertanyaan

LEMBAR OBSERVASI KINERJA DISKUSI


No Nama Aspek Penilaian
Peserta Keaktifan Sikap ingin Bekerjasama Mampu
Didik dalam tahu dan dalam menjelaskan Skor
diskusi memecahkan kelompok hasil diskusi
masalah
1
2
3
4
5

3. Penilaian keterampilan
a) Rubrik penilaian keterampilan (Unjuk Kerja)
NNoNo Nama peserta Aspek yang dinilai Jumlah
didik Kemampuan Kemampuan Kemampuan nilai
presentase bertanya menjawab
1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5

Kriteria nilai :
A = 86-100 : Baik sekali,
B = 71-85 : Baik.
C = 56-70 : Cukup
D = ≤ 70 : Kurang

PENGAYAAN
1. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
 Peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan maxsimal materi masih dalam
cakupan dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
 Peserta didik yang mencapai nilai maksimal diberikan materi melebihi
cakupan dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
 Informasi penting yang dapat digunakan untuk mengembangkan kompetensi
yang dipelajari peserta didik melalui buku teks. Soekanto, Soerjoto. 2012.
Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. Rajawali Press.

PENGUATAN
- Penguatan pembelajaran dilakukan bagi peserta didik yang belum tuntas
pencapaian Kriteria Kompetensi Minimum.
- Tahapan penguatan pembelajaran dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas lain dan diakhiri dengan tes.
- Tes penguatan materi pelajaran, dilakukan sebanyak 1 kali dan jika masih belum
mencapai ketuntasan, maka penguatan dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis.

Anda mungkin juga menyukai