Anda di halaman 1dari 2

).

Afasia

broca, yakni kerusakan yang terjadi pada daerah

broca yang mengakibatkan gangguan pada

perencanaan dan pengungkapan ujaran. 2). Afasia

wernicke, yakni kerusakan yang terjadi pada bagian

belakang dari lobe temporal yang menyebabkan

penderita afasia ini sering keliru dalam memilih kata-

kata. 3). Afasia anomik, yakni kerusakan otak yang

terjadi pada bagian depan dari lobe Parietal yang

menyebabkan ketidakmampuan penderita untuk

mengaitkan konsep dan bunyi atau kata yang

mewakilinya. 4). Afasia global, yakni kerusakan terjadi

tidak pada satu atau dua daerah saja yang

mengakibatkan gangguan fisikal dan verbal yang

sangat besar. 5). Afasia konduksi, yakni kerusakan

yang terjadi karena hubungan terputus antara daerah

broca di lobe frontal yang menangani produksi dengan

daerah wernicke di lobe temporal yang mengakibatkan

penderita tidak dapat mengulang kata yang baru saja

diberikan kepadanya.

Afasia broca kadang-kadang disebut afasia ekspresif. Misalnya, orang dengan afasia jenis ini
mungkin menghilangkan kata "dan" dan "itu" dari bahasanya. Mereka mungkin berbicara dalam
kalimat yang pendek namun bermakna. Mereka biasanya dapat memahami beberapa
pembicaraan orang lain. Orang dengan afasia Broca sering kali mengalami kelemahan atau
kelumpuhan sisi kanan pada lengan dan tungkai.

Afasia Wernicke kadang-kadang disebut afasia reseptif. Orang dengan afasia jenis ini mungkin
berbicara dalam kalimat panjang yang membingungkan, menambahkan kata-kata yang tidak
perlu, atau membuat kata-kata baru. Mereka biasanya kesulitan memahami pembicaraan orang
lain.

file:///C:/Users/USER/Downloads/puteri,+Teknodik_XVI_3_09_2012_317-322.pdf
https://www-sciencedirect-com.translate.goog/topics/medicine-and-dentistry/encephalitis?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://docplayer.info/223477193-Bab-ii-tinjauan-pustaka.html

Anda mungkin juga menyukai