Anda di halaman 1dari 3

TUGAS JURNAL

Aphasia

Aphasia adalah keadaan dimana seseorang kehilangan daya untuk mengubah suatu faham
menjadi kata-kata (lisan atau tulisan) atau kehilangan daya untuk mengubah kata-kata menjadi
suatu faham. Aphasia berasal dari 2 kata yaitu A (= non) phasia (= berbicara) yang berarti
seseorang tidak dapat menggunakan bahasa dengan benar. Terdapat dua macam aphasia yaitu
aphasia motorik dan aphasia sensorik. Kerusakan pada pusat Broca akan menimbulkan aphasia
motorik sedangkan kerusakan pada pusat Wernicke akan menimbulkan Aphasia sensorik.
Aphasia biasanya terjadi secara tiba-tiba, seringkali akibat stroke atau cedera kepala, tapi
mungkin juga berkembang perlahan, seperti pada kasus tumor otak. (igusti ngoreah + AIA +
European Journal of Special Education Research )

Aphasia dapat terjadi bersamaan dengan gangguan bicara seperti dysarthria yang juga
diakibatkan oleh kerusakan otak. Aphasia dapat disebabkan oleh cedera otak traumatik, demensia
degenartif, dan stroke. Stroke adalah penyebab utama dari aphasia dengan presentase aphasia
pada penderita stroke akut berkisar antara 14% hingga 38%. Aphasia global adalah subtipe
aphasia yang paling umum pada fase akut (32%), diikuti dengan aphasia Wernicke (15%) dan
Broca (12%). (igusti ngoreah + AIA + European Journal of Special Education Research +
Gabriel R. de Freitas)

Pusat Broca dan Wernicke terdapat pada salah satu hemisfer yang dominan. Dominasi
hemisfer untuk bahasa biasanya ditentukan oleh kinan atau kidalnya seseorang. Pusat bahasa
pada manusia terletak pada gyrus frontalis inferior diantara ramus asendens anterior dan ramus
asendens posterior fissura lateralis (area broadman 44 dan 45). Area bicara Broca membentuk
kata-kata melalui hubungan dengan area motorik primer yang ada didekatnya; otot-otot laring,
mulut, lidah, palatum molle, dan otot-otot respiratorik dapat distimulasi sesuai dengan
kebutuhan. (richad and sneel + igusti ngoreah )
Gambar 1. Area Broca dan Area Wernicke.

Klasifikasi Aphasia yang paling umum digunakan digunakan antara lain aphasia Broca,
aphasia Wernicke, aphasia Global, aphsia konduksi, aphasia anomic, dan aphasia transkortikal.
Aphasia Broca (non-fluent aphasia) adalah aphasia yang disebabkan oleh adanya lesi dibagian
anterior dari middle cerebral artery (MCA) yang melibatkan area Broca (gyrus frontal inferior,
area broadman 44 dan 45) dan daerah frontal disekitarnya. Lesi pada area ini dapat menyebabkan
gangguan motorik. Penderita dengan lesi terbatas pada area Broca dapat menyebabkan gangguan
perencaaan motorik dan gangguan programming of motor speech. Pada aphasia Broca pasien
akan mengalami kesulitan mengungkapkan isi pikiran tetapi pemahaman auditif dan membaca
tidak terganggu. Aphasia Broca juga terjadi gangguan dalam penggunaan kata-kata dan
gangguan dalan pemilihan kata bantu. (Gabriel R. de Freitas+aphasia.org)

Aphasia Wernicke (fluent aphasia) adalah terjadinya lesi pada bagian posterior dari
middle cerebral artery (MCA) yang melibatkan area wernicke (gyrus temporal superior
posterior, sebagian besar area broadman 22). Aphasia wernicke ditandai dengan pemahaman
kata-kata, kalimat ataupun percakapan yang kurang baik meskipun lancar dalam pengucapan.
Pada aphasia Wernicke dapat terjadi juga gangguan membaca dan menulis. Aphasia global
adalah aphasia yang terjadi akibat terjadinya kerusakan yang melibatkan sebagian besar dari
middle cerebral artery (MCA). Aphasia global adalah bentuk aphasia yang paling parah ditandai
dengan kehilangan kemampuan untuk merumuskan ucapan dan memahami bahasa. Aphasia
konduksi adalah aphasia yang disebabkan terjadinya lesi pada daerah fasciculus arcuatus yaitu
penghubung antara area Wernicke (sensorik) dan area Broca (motorik). Aphasia ini ditandai
dengan kemampuan berbahasa dan pemahaman yang baik tetapi didapati adanya gangguan
repetisi atau pengulangan. Aphasia anomik adalah aphasia yang ditandai dengan kemampuan
ucapan dan pemahaman yang baik tetapi terdapat gangguan pada kesulitan menemukan kata dan
tidak mampu menamai benda yang dihadapkan. (Gabriel R. de Freitas+aphasia.org)

Aphasia transkortikal dibagi menjadi tiga bagian antara lain aphasia transkotikal sensorik
dan motorik serta aphasia transkortikal campuran. Pada aphasia transkortikal sensorik
disebabkan terjadinya infark pada posterior cerebral artery (PCA), cabang posterior dari middle
cerebral artery (MCA) atau dibatas antara PCA dan MCA. Aphasia transkortikal sensorik
ditandai dengan tanda aphasia Wernick dengan bicara fluent, tetapi repetisi atau kemampuan
mengulangnya baik. Aphasia transkortikal motorik disebabkan terjadinya oklukasi pada anterior
cerebral artery (ACA). Aphasia transkortikal motorik ditandai tanda aphasia Broca dengan
bicara non-fluent, tetapi repetisi atau kemampuan mengulangnya baik. Aphasia transkortikal
campuran terjadi karena adanya lesi yang luas pada middle cerebral artery (MCA). Aphasia
transkortikal campuran ditandai tanda campuran dari aphasia Broca dan Wernicke. penderita
bicara non-fluent atau tidak lancar, tetapi juga disertai kemampuan memahami bahasa yang
buruk, sementara kemampuan mengulang atau repetisi tetap baik. (Gabriel R. de Freitas)

Gambar 2. Klasifikasi Aphasia.

Anda mungkin juga menyukai