Laporan Ansys M.zainal Abidin 20211334007
Laporan Ansys M.zainal Abidin 20211334007
Nama :
M.Zainal Abidin 20211334007
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Shoftwhere ansys
2. model yang di analisis adalah plat white stiffener
3. Beban -1000N
4. Dimensi plat Stiffener (250 x 250 x 10 mm)
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Baja
Material Baja yang digunakan dalam struktur dapat diklasifikasikan menjadi baja karbon,
baja paduan rendah mutu tinggi, dan baja paduan. Sifat-sifat mekanik dari baja tersebut seperti
tegangan leleh dan regangan putusnya. Baja juga bersifat daktilitas, yaitu kemampuan untuk
mengalami deformasi besar sebelum gagal, Daktilitas sering kali merupakan alasan struktur
rangka baja masih dapat berdiri sesudah sebagian dari rangka tersebut mengalami tegangan
jauh diatas tegangan izin desain. Deformasi sebagian struktur tersebut akan mentransfer beban
ke bagian lain yang memikul beban lebih rendah sehingga akan mencegah struktur dari keadaan
collapse meskipun semua atau sebagian elemen struktur telah mengalami deformasi
berlebihan. Daktilitas ini merupakan sifat baja yang sangat berguna, terutama untuk situasi
pembebanan yang tak pasti seperti gempa.
2.3 Stiffener
Stiffener adalah bantalan pengaku (pelat) yang digunakan pada titik tumpuan suatu balok
ketika balok tidak memiliki kemampuan pada badan profil untuk mendukung reaksi akhir atau
beban terpusat. Batas untuk kondisi ini antara lain leleh lokal pada web (web local yielding),
4
web crippling dan tekuk lokal web. Tekuk lokal web dapat terjadi bila balok diberi gaya tekan
terpusat dan pergerakan lateral antara flange tekan dan flange tarik yang terbeban, tetap sejajar
saat terjadi tekuk pada web. Stiffener dibuat untuk membantu badan balok menciptakan garis-
garis nodal selama tekuk pelat badan dan untuk menerima gaya-gaya tekan yang
ditransmisikan dari badan balok. Pada flens tekan, pengelasan pengaku memberikan stabilitas
kepada pengaku dan menjaganya agar tetap tegak lurus tehadap badan balok.
2.4 Tegangan
Tegangan adalah tahanan material terhadap gaya atau beban. Tegangan diukur dalam
bentuk gaya per luas. Tegangan normal adalah tegangan yang tegak lurus terhadap permukaan
dimana tegangan tersebut diterapkan. Tegangan normal berupa tarikan atau tekanan. Satuan SI
untuk tegangan normal adalah Newton per meter kuadrat (N/m 2 ) atau Pascal (Pa). Tegangan
dihasilkan dari gaya seperti : tarikan, tekanan atau geseran yang menarik, mendorong, melintir,
memotong atau mengubah bentuk potongan bahan dengan berbagai cara. Perubahan bentuk
yang terjadi sering sangat kecil dan hanya testing machine adalah contoh peralatan yang dapat
digunakan untuk mendeteksi perubahan bentuk yang kecil dari bahan yang dikenai beban. Cara
lain untuk mendefinisikan tegangan adalah dengan menyatakan bahwa tegangan adalah jumlah
gaya dibagi luas permukaan dimana gaya tersebut bereaksi.
2.5 Deformasi
Deformasi terjadi bila bahan mengalami gaya. Selama deformasi, bahan menyerap energi
sebagai akibat adanya gaya yang bekerja sepanjang deformasi. Sekecil apapun gaya yang
bekerja, maka benda akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan ukuran secara
fisik ini disebut deformasi. Deformasi ada dua macam yaitu deformasi elastis dan deformasi
plastis. Yang dimaksud deformasi elastis adalah deformasi yang terjadi akibat adanya beban
yang jika beban ditiadakan, maka material akan kembali keukuran semula. Sedangkan
deformasi plastis adalah deformasi yang bersifat permanen jika bebannya dilepas. Penambahan
beban pada bahan yang telah mengalami kekuatan tertinggi tidak dapat dilakukan, karena pada
kondisi ini bahan telah mengalami deformasi total. Jika beban tetap diberikan maka regangan
akan bertambah dimana material seakan menguat yang disebut dengan penguatan regangan
(strain hardening) yang selanjutnya benda akan mengalami putus pada kekuatan patah
5
BAB III
HASIL PERMBAHASAN
3.1 Modeling
Pada uji menggunakan asys structural ini melibatkan plat yang di beri stiffener sebagai
penopang pada plat untuk menahan pembebanan.
- Masuk aplikasi ansys klik static structural tahan kiri geser ke lokasi ata seperti
digambar
Tahap 1
Tahap 2
6
Tahap 3
- Klik enginering data untuk mengetahui Material ansys
Tahap 4
- Klik geometry tekan kanan dan pilih new space claim
7
2.2 Setup
Tahap 5
- Model dengan line dengan ukuran panjang 250mmx 250mm dan tebal plat 10mm
Tahap 6
- Tekan pull agar menjadi 3D untuk menggerakan ukuran
- Kemudian close kalau sudah menjadi 3D
8
Tahap 7
- Kembali ke awal dan lihat ada centang berarti sudah
Tahap 8
- Lanjut ke Model klik kanan dan tekan EDIT
9
Tahap 9
- Klik mesh dan solve
2.3 Mesh
Tahap 10
10
- Generate mesh untuk mendiskrikan profil yang telah dibuat Klik solve dan Seketika
jadi ada jaring jaring
Tahap 11
- Selanjutnya klik fixed support
Tahap 12
- Klik dibagian samping sampai hijau dan klik aplply
11
Tahap 13
- Lanjut cari force dan klik
Tahap 14
- Klik dibagian samping dan dikasih beban -1000 kalau sudah akan ganti warna merah
12
Tahap 15
Tahap 16
- Kemudian cari total deformation kalau sudah tekan solve
13
2.5 Result
Tahap 17
2. HASIL STRAIN
3. HASIL STRESS
14
CONTOH GAMBAR LAIN :
15
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil analisa yang di peroleh, maka kesimpulan yang bisa di ambil adalah
sebagai berikut :
1. Nilai maxsimum deformasi pada model adalah 1.0187 m
2. Nilai maxsimum tegangan pada model adalah 3,9418 pa sedangkan nilai
minimum yaitu 1,5563 pa.
3. Selanjutnya nilai maxsimum strain adalah 1,5933 m/m sedangkan nilai
minimum yaitu 7,6956 m/m
16