Anda di halaman 1dari 4

[10:44, 4/7/2021] leha si geulis.

: Pengertian Muamalah Beserta Jenis dan Tujuannya yang Perlu


Diketahui

Kamis, 10 September 2020 11:00

Reporter : Jevi Nugraha

Pengertian Muamalah Beserta Jenis dan Tujuannya yang Perlu Diketahui

Ilustrasi menolong orang. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia akan selalu membutuhkan pertolongan
dari manusia lainnya. Hal ini karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
Dalam syariat Islam, hubungan antar manusia dengan manusia disebut sebagai muamalah.

Melansir dari repository.uin-suska.ac.id, pengertian muamalah dalam Islam adalah suatu kegiatan yang
mengatur hal-hal yang berhubungan dengan tata cara hidup hidup sesama umat manusia untuk
memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Sedangkan, yang termasuk dalam kegiatan muamalah di
antaranya ialah jual beli, sewa menyewa, utang piutang, dan lain sebagainya.

Sederhananya, muamalah diartikan sebagai hubungan antar manusia dengan manusia untuk saling
membantu agar tercipta masyarakat yang harmonis. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Alquran
surah Al-Maidah ayat 2, yang artinya:

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (QS Al-Maidah: 2)

[10:45, 4/7/2021] leha si geulis.: Mengenal Pengertian Muamalah

ilustrasi masjid

©2019 Merdeka.com/Free Images

Seperti yang sudah diketahui, hubungan baik antar manusia perlu dijaga agar tercipta masyarakat yang
rukun dan harmonis saat menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam syariat Islam, hubungan antar manusia
ini disebut sebagai muamalah atau dalam bahasa Arab memiliki arti saling berbuat.
Pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam adalah suatu kegiatan yang mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan sesama umat manusia. Adapun muamalah secara etimologi memiliki
makna yang sama dengan al-mufa’ala yaitu saling berbuat, yang berarti hubungan kepentingan antar
seseorang dengan orang lain.

Jenis-jenis Muamalah

Umat Islam dalam melakukan kegiatan sehari-hari selalu berpegang teguh pada norma-norma ilahiyah,
begitu juga dalam muamalah. Hal ini sebagai upaya untuk melindungi hak masing-masing pihak dalam
bermuamalah. Melansir dari repository.uin-suska.ac.id, muamalah dibagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya sebagai berikut:

Syirakh

Dalam ilmu muamalah, syirah merupakan suatu akad di mana dua pihak yang melakukan kerjasama
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, syirakh juga bisa dimaknai mencampurkan
dua bagian menjadi satu, sehingga tidak bisa dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

Adapun rukun syirakh di antaranya barang harus halal, objek akad harus pekerjaan dan modal, dan pihak
pelaku akad harus memiliki kecakapan melakukan pengelolaan harta.

Jual Beli

Dalam hukum Islam, kegiatan ekonomi memiliki arti suatu kegiatan atau kesepakatan dalam menukar
barang dengan tujuan untuk dimiliki selamanya. Adapun beberapa syarat saat proses jual beli di
antaranya berakal sehat, transaksi dilakukan atas dasar kehendak sendiri, dan penjual maupun pembeli
harus punya akal, baligh, dan lain sebagainya.

[10:45, 4/7/2021] leha si geulis.: Murabahah

ilustrasi menolong orang

©2012 Merdeka.com
Murabahah adalah transaksi atau pembayaran angsuran yang diketahui oleh kedua pihak. Baik dari
ketentuan margin keuntungan atau harga pokok pembelian.

Sewa Menyewa

Sewa menyewa atau dalam Islam disebut akad ijarah merupakan suatu imbalan yang diberikan kepada
seseorang atas jasa yang telah diberikan, seperti kendaraan, tenaga, tempat tinggal, dan pikiran.

Adapun beberapa syaratnya ialah barang yang disewakan menjadi hak sepenuhnya dari pihak pemberi
sewa, kedua belah pihak harus berakal sehat, dan manfaat barang yang disewakan harus diketahui jelas
oleh penyewa.

Hutang Piutang

Hutang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada orang dengan catatan suatu saat nanti
akan dikembalikan sesuai perjanjian. Beberapa rukun hutang piutang di antaranya harus ada barang
atau harta, adanya ijab qabul, dan adanya pemberi hutang atau penghutang. Salah satu hal yang harus
dihindari ialah menjahui riba.

Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
presentase dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.

Riba secara bahasa memiliki arti ziyadah atau tambahan. Adapun pengertian riba menurut Syekh Abu
Yahya Al-Anshary didefinisikan sebagai berikut, yang artinya:

"Riba adalah suatu akad pertukaran barang tertentu yang tidak diketahui padanannya menurut
timbangan syara’ yang terjadi saat akad berlangsung atau akibat adanya penundaan serah terima barang
baik terhadap kedua barang yang dipertukarkan atau salah satunya saja." (Syekh Abu Yahya Zakaria Al-
Anshary, Fathul Wahâb bi Syarhi Manhaji al-Thullâb).

[10:46, 4/7/2021] leha si geulis.: Tujuan Muamalah


Tujuan muamalah adalah terciptanya hubungan yang harmonis antara sesama manusia, sehingga
tercipta masyarakat yang rukun dan tentram. Adapun hubungan ini berupa jalinan pergaulan, saling
menolong dalam kebaikan dalam upaya menjalankan ketaatannya kepada Allah SWT.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk saling membantu
dalam perbuatan baik dan melarang untuk saling mendukung dalam berbuat kejahatan, kebathilan, dan
kedholiman. Oleh karena itu, setiap manusia dianjurkan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan
manusia lainnya

Anda mungkin juga menyukai