Peningkatan kemampuan menghadapi masalah dan situasi baru.
Semakin mampu menentukan tujuan jangka panjang. Dapat melakukan refleksi, berpikir logis, dan abstrak dalam menyelesaikan masalah. Tidak selalu dapat berpikir rasional, namun mampu menganalisis dan mengevaluasi alternatif solusi.
Kadang bertindak impulsif tanpa pertimbangan yang matang.
Tantangan Perkembangan Kognitif
Ada perdebatan antara peserta didik dan orangtua tentang jurusan
yang dipilih untuk pendidikan tinggi/kuliah
Perdebatan tentang pemilihan jurusan wajar terjadi
Orangtua punya harapan dan ekspektasi Peserta didik juga mengalami kecemasan Percakapan tentang karier perlu bertahap dan tidak mendadak Pandu anak untuk melakukan riset mandiri Dengarkan apa yang mereka rasakan Susun langkah bersama Bantu anak identifikasi kekuatan diri dan minatnya pada suatu profesi Dampingi pemilihan jurusan hingga pendaftaran PERKEMBANGAN KOGNITIF Fase F (16-18 Tahun)
Anak merasa gagal karena membandingkan diri dengan teman
yang sudah punya perencanaan matang
Bantu anak memahami apa yang dirasakan
Hindari larut dalam emosi negatif
Stimulasi dan Dukungan Perkembangan Kognitif
1. Ajukan pertanyaan yang tepat untuk membantu peserta didik menyusun
perencanaan pendidikan tinggi. 2. Beri anak kesempatan untuk memilih dan merasakan konsekuensi pilihannya agar anak belajar lebih dewasa. 3. Memberikan batasan pada anak terkait apa yang mereka ingin coba, selama tidak membahayakan keselamatan. 4. Lebih banyak mendengarkan dibandingkan memberi nasihat. 5. Meyakinkan anak bahwa meskipun mereka beranjak dewasa, orangtua dan guru selalu ada untuk mendukung saat mereka mengalami tantangan.
Mengenali kebutuhan, menyusun pilihan, mengantisipasi masalah
dan mengambil keputusan dengan baik, membutuhkan proses berpikir yang kompleks. Peserta didik perlu terus dapat kesempatan melatihnya lewat rancangan pembelajaran yang dapat mengaktivasi kompetensi ini.