Anda di halaman 1dari 15

Nama: Ilham Haruman

NPM: 10070219065

Kelas: PPP A

Perbaikan UTS

Soal Bagian Pertama

1. Perancangan Produk adalah Melibatkan Pemasaran, Perancangan


Dan Produksi

Perancangan produk adalah proses yang kompleks yang melibatkan langkah-


langkah dari konseptualisasi hingga produksi dan pemasaran produk. Ini
melibatkan berbagai aspek yang saling terkait untuk menghasilkan produk yang
sukses dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan. Perancangan produk
melibatkan tiga tahap utama: perancangan, produksi, dan pemasaran.

• Perancangan (Design): Tahap ini melibatkan pengembangan konsep


produk, perencanaan fitur, estetika, fungsionalitas, dan user experience.
Perancangan produk mencakup pemilihan bahan, prototyping, uji coba, dan
iterasi untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas dan
kepuasan pelanggan. Selama tahap perancangan, tujuan utama adalah
menciptakan produk yang menarik, inovatif, dan memecahkan masalah
yang relevan.
• Produksi (Production): Setelah perancangan produk selesai, tahap produksi
melibatkan pembuatan fisik produk dalam jumlah besar. Ini melibatka n
proses manufaktur, distribusi rantai pasokan, kontrol kualitas, dan efisie ns i
produksi. Tujuannya adalah memastikan bahwa produk dapat dibuat secara
konsisten dan dengan biaya yang terkendali tanpa mengorbankan kualitas.
• Pemasaran (Marketing): Setelah produk diproduksi, tahap pemasaran
dimulai. Ini melibatkan pengembangan strategi pemasaran, branding,
penentuan harga, distribusi, dan promosi produk kepada pasar target.
Pemasaran memainkan peran penting dalam menarik perhatian pelanggan
potensial, membangun keinginan untuk memiliki produk, dan mendorong
pembelian.

Ketiga tahap ini saling terkait dan saling memengaruhi. Misalnya, desain yang
baik akan memengaruhi kemudahan produksi dan memengaruhi citra merek yang
akhirnya mempengaruhi pemasaran. Keputusan pemasaran, seperti penentuan
harga, dapat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap nilai produk dan akhirnya
berdampak pada penjualan dan kesuksesan produk secara keseluruhan.

2. Suatu Produk Dapat Diartikan Sebagai Komponen Produk dan Sistem


Produk
• Suatu Produk Dapat Diartikan Sebagai Komponen Produk: Pernyataan
ini mengacu pada pandangan bahwa "produk" dapat dianalisis atau
dipahami lebih dalam dengan memandangnya sebagai kombinasi dari
berbagai "komponen produk" yang berbeda. Komponen produk adalah
bagian-bagian individu yang membentuk keseluruhan produk.
Misalnya, dalam sebuah mobil, komponen produk bisa berupa mesin,
roda, kaca, dan lain-lain. Memahami produk melalui konsep komponen
membantu dalam analisis, perancangan, dan pengembangan lebih lanjut.
• Suatu Produk Dapat Diartikan Sebagai Sistem Produk: Pernyataan ini
mengacu pada perspektif bahwa "produk" sebenarnya adalah "sistem
produk" yang kompleks. Sistem produk adalah gabungan dari berbagai
komponen yang saling berinteraksi dan bekerja bersama untuk
memberikan fungsionalitas yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam
produk teknologi seperti smartphone, sistem produk melibatka n
integrasi perangkat keras (layar, baterai, kamera) dengan perangkat
lunak (sistem operasi, aplikasi) untuk memberikan pengalama n
pengguna yang lengkap.

Dalam keduanya, fokusnya adalah pada analisis mendalam tentang


bagaimana produk terdiri dari bagian-bagian yang lebih kecil atau
komponen yang saling terkait dan bagaimana mereka berkontribus i
terhadap fungsi dan kinerja produk secara keseluruhan. Pendekatan ini
membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas produk
dan bagaimana setiap elemen berkontribusi terhadap tujuan akhir produk
yang lebih besar.

3. Suatu kebutuhan Produk Diperoleh Melalui Ketentuan Proses


Perancangan Dan Pengembangan Produk
• Suatu kebutuhan Produk Diperoleh: Pada kalimat ini, dikemukakan
bahwa "kebutuhan produk" merujuk pada elemen atau fitur yang
diharapkan atau dibutuhkan oleh pengguna atau pasar tertentu. Dengan
kata lain, ini adalah hal-hal yang diinginkan atau diperlukan dalam
produk untuk memenuhi tujuan tertentu.
• Melalui Ketentuan Proses Perancangan Dan Pengembangan Produk:
Kalimat ini mengindikasikan bahwa cara untuk mengidentifikasi dan
merumuskan kebutuhan produk adalah dengan mengikuti suatu proses
yang telah ditentukan, yaitu "proses perancangan dan pengembanga n
produk". Proses ini adalah langkah- langkah yang sistematis dan
terstruktur yang dirancang untuk mengarahkan bagaimana suatu produk
akan dirancang, dikembangkan, dan dihasilkan.

Jadi, secara keseluruhan, kalimat tersebut menyampaikan ide bahwa


kebutuhan produk, atau apa yang dibutuhkan oleh produk untuk memenuhi
ekspektasi atau tujuan tertentu, ditemukan dan dirumuskan melalui proses
yang telah diatur dengan baik, yaitu proses perancangan dan pengembanga n
produk. Proses ini membantu merancang produk dengan
mempertimbangkan aspek-aspek yang dibutuhkan agar produk sesuai
dengan harapan dan kebutuhan pengguna.

4. Perancangan Komponen Produk Adalah Penentuan Spsifikasi


Komponen Produk (Phisis, Bahan Dan Geometris) Berdasarkan
Keputusan Produk (Atribut Produk)

• Perancangan Komponen Produk merujuk pada proses


merencanakan dan mengembangkan bagian-bagian individual dari
suatu produk. Ini melibatkan langkah-langkah untuk menentuka n
bagaimana komponen tersebut akan terdiri dari segi fisik, bahan
yang digunakan, dan geometris. Dalam konteks ini, "komponen
produk" mengacu pada elemen-elemen atau bagian-bagian yang
membentuk keseluruhan produk.

• Penentuan Spesifikasi Komponen Produk (Fisik, Bahan, dan


Geometris) berarti menetapkan karakteristik teknis dari komponen
tersebut. Ini meliputi spesifikasi fisik seperti dimensi, ukuran, dan
bentuk, bahan atau material yang akan digunakan untuk membuat
komponen, serta karakteristik geometris seperti bentuk dan tata letak
komponen.

• Berdasarkan Keputusan Produk (Atribut Produk) mengacu pada


informasi dan pertimbangan tentang produk secara keseluruha n.
Keputusan produk mencakup semua aspek yang telah ditetapkan
untuk produk, termasuk fitur- fitur, tujuan, kegunaan, dan atribut lain
yang ingin dicapai. Dalam hal perancangan komponen produk,
spesifikasi komponen harus selaras dengan keputusan produk secara
keseluruhan.

Jadi, secara keseluruhan, kalimat tersebut menjelaskan bahwa


perancangan komponen produk melibatkan proses untuk menentuka n
spesifikasi fisik, bahan, dan geometris dari komponen-komponen yang
membentuk produk, berdasarkan keputusan atau atribut produk yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap
komponen yang dirancang sesuai dengan visi produk secara keseluruha n
dan dapat berkontribusi terhadap mencapai tujuan dan keinginan produk.

5. Perancangan Sistem Produk (Baru) Diawali Dengan Penetapan Fungs i


(Establishing Functions), Pengklarifikasian Objektif (Clarifying
Objectives), Dan Pengesetan Keperluan (Setting Requirements).
• Penetapan Fungsi (Establishing Functions): Tahap ini melibatka n
mengidentifikasi dan menetapkan fungsi- fungsi atau tugas-tugas
kunci yang diharapkan dilakukan oleh sistem produk yang akan
dirancang. Fungsi- fungsi ini menggambarkan apa yang diinginka n
sistem produk untuk mencapai atau berkontribusi terhadap
kebutuhan atau masalah yang ingin dipecahkan. Penetapan fungs i
membantu dalam memahami tujuan utama dari sistem produk dan
mengarahkan perancangan selanjutnya.

• Pengklarifikasian Objektif (Clarifying Objectives): Setelah fungs i-


fungsi utama telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah
mengklarifikasi objektif atau tujuan yang lebih spesifik yang ingin
dicapai dengan merancang sistem produk. Ini melibatka n
menentukan hasil yang diinginkan, kriteria keberhasilan, dan ukuran
prestasi yang akan digunakan untuk menilai apakah sistem produk
memenuhi tujuan tersebut.

• Pengesetan Keperluan (Setting Requirements): Pada tahap ini,


kebutuhan teknis dan non-teknis yang diperlukan untuk mencapai
tujuan sistem produk diidentifikasi dan ditetapkan. Kebutuhan ini
mencakup berbagai aspek seperti performa, kualitas, keamanan,
keandalan, batasan anggaran, jadwal, dan lain-lain. Pengesetan
keperluan membantu dalam mengartikulasikan parameter yang
harus dipenuhi dalam perancangan sistem produk.

Secara keseluruhan, kalimat tersebut menggambarkan langkah-langka h


awal yang penting dalam proses perancangan sistem produk baru. Proses ini
dimulai dengan mengidentifikasi fungsi- fungsi utama sistem,
mengklarifikasi tujuan yang lebih spesifik, dan menetapkan keperluan yang
harus dipenuhi oleh sistem produk. Langkah-langkah ini membentuk dasar
untuk merancang dan mengembangkan sistem produk yang efektif, efisien,
dan sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pengguna.
Soal Bagian Kedua

1. Jelaskan Maksud Dan Tujuan Setiap Langkah atau Tahapannya,


Yaitu: Eksplorasi, Generasi, Evaluasi, Dan komunikasi Serta
Keterkaitanya.
• Eksplorasi:

Maksud: Eksplorasi melibatkan pengumpulan inspirasi, informasi, dan wawasan


dari berbagai sumber untuk menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang
masalah atau peluang yang ingin diselesaikan atau dimanfaatkan oleh produk.

Tujuan: Langkah ini bertujuan untuk memahami konteks, tren, kebutuhan


pelanggan, dan tantangan yang relevan. Ini membantu membentuk dasar konseptua l
bagi perancangan produk yang akan datang.

Keterkaitan: Eksplorasi membantu merumuskan wawasan awal dan memastika n


bahwa perancangan produk berakar pada pemahaman yang kuat tentang masalah
yang akan dipecahkan atau peluang yang akan dimanfaatkan.

• Generasi:

Maksud: Generasi melibatkan pembuatan berbagai ide dan konsep berdasarkan


pemahaman yang diperoleh dari tahap eksplorasi.

Tujuan: Langkah ini bertujuan untuk menciptakan berbagai alternatif desain yang
dapat mengatasi masalah atau memanfaatkan peluang yang telah diidentifikas i.
Tujuan utamanya adalah menghasilkan beragam pilihan kreatif yang layak
dieksplorasi lebih lanjut.

Keterkaitan: Generasi ide adalah dasar bagi perancangan produk yang inovatif.
Langkah ini menghasilkan berbagai opsi desain yang kemudian dievaluasi untuk
memilih solusi terbaik.

• Evaluasi:

Maksud: Evaluasi melibatkan analisis dan penilaian mendalam terhadap ide-ide


yang dihasilkan selama tahap generasi.
Tujuan: Langkah ini bertujuan untuk memilih ide atau konsep terbaik berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti kebutuhan pelanggan, kinerja
produk, keamanan, dan aspek lainnya.

Keterkaitan: Evaluasi membantu menyaring opsi-opsi desain sehingga yang paling


menjanjikan dapat dipilih untuk dilanjutkan ke tahap pengembangan lebih lanjut.

• Komunikasi:

Maksud: Komunikasi melibatkan penyajian, berbagi, dan mengkomunikasikan ide-


ide dan konsep desain kepada tim, stakeholder, atau pihak terkait lainnya.

Tujuan: Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik yang berharga,
menggabungkan input dari berbagai pihak, dan memastikan bahwa semua
pemangku kepentingan memahami dan mendukung arah perancangan produk.

Keterkaitan: Komunikasi memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran gagasan yang


penting dalam mengembangkan perancangan produk yang optimal. Umpan balik
dari komunikasi membantu memperbaiki dan mengarahkan desain lebih lanjut.

Secara keseluruhan, langkah-langkah ini merupakan siklus berulang yang


mendukung proses perancangan dan pengembangan produk yang holistik dan
efektif. Masing-masing langkah memiliki peran unik dalam menghasilkan produk
yang inovatif, berfungsi dengan baik, dan memenuhi kebutuhan serta ekspektasi
pengguna.

2. Contohkan Penggunaan Model Empat Langkah Sederhana Tersebut


Dalam Perancangan Suatu Komponen Produk atau Elemen Mesin.

Berikut merupakan contoh penggunaan model empat langkah sederhana pada


baut dan mur.

Tahap Explorasi (exploration)

Explorasi merupakan tahapan dimana dibuatnya konsep mengena i


rancangan suatu komponen produk atau elemen mesin

1. Nama elemen mesin : Baut dan Mur


2. Fungsi Baut dan Mur : Fungsi dari baut adalah sebagai alat penyambung
atau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya,agar menjadi satu
kesatuan yang kokoh dan terbentuk sesuai dengan keinginan perancangnya.
Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan mur relatif lebih
aman, karena lebih mudah dipasang dan dibongkar kembali apabila
diperlukan untuk melakukan hal-hal seperti perawatan, perbaikan dan
lainlain
3. Syarat Baut dan Mur :

• Tahan terhadap tegangan Tarik yang tinggi

• Drat ulir berbentuk segitiga serta relatif kasar, atau terkenal dengan
istilah Unified Coarse Thread (UNC)
• Jenis drat ulir pada baut sama dengan ulir pada mur.

• Tidak ada kerusakan pada drat ulir, misalnya


retak atau terkelupas/tercuil
• Tidak terjadi korosi pada baut mur.

• Baut mur yang baru umumnya masih mengandung minyak (pelumas)

Penampang ujung baut harus rata, tidak berbentuk cekung atau cembung

4. Bahan Baut dan Mur

• Baja / Alloy Steel : Baja merupakan material baut dengan tingkat


kekuatan tertinggi. Baja juga dikenal memiliki kepadatan paling tinggi
diantara material bahan baku bolt lainnya. Diantara material baja juga
terdapat beberapa tingkat kekuatan yang digambarkan dengan kode
berupa angka seperti 4.6, 8.8, 10.9, dan 12.9.
• Hot-dipped galvanized Steel : Setelah baja, material hot-dipped
galvanized steel menjadi material baut berikutnya yang dinilai memilik i
kekuatan cukup tinggi. Material ini memiliki lapisan zinc yang cukup
tebal sehingga bolt memiliki perlindungan yang baik. Ketebalan lapisan
zinc ini juga membuat bolt memiliki kualitas yang baik meski
digunakan di luar ruangan dalam jangka waktu yang panjang.

• Zinc-Plated Steel : Zinc-plated steel merupakan material bolt yang


termasuk dalam jenis low carbon steel dan mengandung lapisan zinc
dengan tingkat dibawah material hot-dipped galvanized steel. Material
ini mengandung lapisan zinc berwarna putih kebiruan serta warna
kuning yang memiliki kandungan anti korosi ringan. Dengan adanya
anti korosi ringan tersebut, material baut bisa bertahan lebih lama
dengan kualitas yang baik.

• Tembaga : Setelah ketiga material diatas, tembaga menjadi material


bolt yang menempati posisi keempat dari segi kualitas ketahanan
material. Tembaga memiliki keunggulan bisa mengalirkan listrik
sehingga sangat tepat digunakan sebagai material bahan baku bolt
untuk pemasangan dalam beberapa jenis mesin

• Stainless Steel : Posisi bahan baku bolt kelima yang dinilai memilik i
daya tahan yang baik adalah stainless steel. Material ini membuat bolt
lebih mudah digunakan pada berbagai permukaan termasuk
penggunaan di luar ruangan tanpa harus khawatir terhadap kualitas bolt.
Stainless steel juga dikenal sebagai material yang memilik i
perlindungan korosif yang cukup baik sehingga kualitas bolt lebih
terjamin.

• Chrome Plated Steel : Material bolt yang memiliki daya tahan


berikutnya adalah chrome plated steel. Material ini memiliki tampila n
yang mengkilap serta tampak lebih halus dibandingkan dengan material
lainnya. Material ini juga memiliki anti korosi meski cukup ringan
sehingga kualitas bolt lebih terjamin.
• Nylon : Material ini memiliki sifat tidak mengalirkan listrik sehingga
cukup baik digunakan dalam peralatan yang disimpan di ruang terbuka.
Namun kelemahan dari material ini adalah nylon cenderung memilik i
temperatur yang tinggi sehingga cukup mudah terbakar.

• PVC : Material ini memiliki keunggulan berupa sifatnya yang bisa


memadamkan api sendiri jika material PVC terbakar. Material ini juga
membuat baut cenderung terlindung dari korosi dan tahan terhadap
perubahan cuaca.

5. Phisis Baut dan Mur

• Kesesuaian elemen : Toleransi yang digunakan adalah “pas” karena


jika ukuran berbeda sedikit pun akan berpengaruh terhadap kualitas
komponen produk nantinya.

• Kehalusan permukaan : kehalusan permukaan baut dan mur memilik i


permukaan yang cukup kasar.

6. Geometris elemen mesin

• Segi fungsi elemen : sebagai alat penyambung atau pengikat komponen


yang satu dengan yang lainnya,agar menjadi satu kesatuan yang kokoh

• Segi perakitan : ukuran baut dan mur harus sesuai dengan ukuran yang
telah ditetapkan.

• Segi pembuatan : pembuatan atau produksi digunakan dengan produksi


massal atau mass production yaitu memproduksi baut dan mur dengan
jumlah besar dan dilakukan secara berulang.

Tahap Generasi (Generation)

Pada tahap ini yaitu mengenai pengembangan konsep rancangan komponen


produk dengan adanya beberapa alternatif rancangan komponen produk atau
elemen mesin yaitu mengenai bentuk atau jenis dari baut dan mur. Berikut
merupakan jenis-jenis dari baut:

1. Baut dengan Kepala Hexagonal (Hexagonal Bolt)


Baut ini mempunyai bentuk kepala bersegi enam seperti yang kita ketahui
dengan ciri-cirinya yang umum jumpai di pasaran. Aplikasi untuk baut yang
memiliki bentuk dengan kepala hexagon ini biasanya di aplikasikan melalui
perangkat hardware dari otomotif, eksterior dari kapal, kerangka kapal dan
masih banyak lagi. Untuk mengunci kuncian dari baut tersebut di butuhkan
sebuah NUT atau Mur, dengan bentuk Mur Segi enam (NUT Hexa).

2. Baut Flange (Flange Bolt)

Baut ini hampir sama dengan jenis dari hexa bolt (Baut segi enam)
namun, ada sedikit perbedaan dari baut ini, Baut ini memiliki sebuah ring
pada bagian bawahnya, Fungsi dari ring itu sendiri yaitu sebagai penahan
supaya baut makin kuat saat mengikat atau mengunci seuatu benda. Jadi Baut
ini di desain nutuk memberikan kakuatan pada baut.

3. Baut Kepala Kotak (Square Head Bolts)

Baut ini di desain dengan bentuk kepala kotak yang membuatnya menjadi
daya tarik dari masing- masing peminatnya. Untuk Aplikasi pemakaian
biasanya baut ini di gunakan di dunia industri berat dan pekerja konstruksi

4. Baut Carriage (Carriage Bolts)

Baut ini biasanya digunakan pada sebuah kontruksi penyambungan yang


berbahan dasar kayu, Baut yang mempunyai bentuk kepala seperti kubah atau
jamur dan di bawahnya mempunyai bentuk seperti empat persegi Berikut
merupakan jenis-jenis dari mur:

1. Mur Segi Enam (Hexagonal Plain NUT)

Mur yang memiliki bentuk segi enam, fungsinya yaitu mengunci atau
menekan suatu objek supaya tidak terjadi crash atau tidak adanya
sambungan.

2. Mur Pengunci (Lock NUT)


Mur ini merupakan mur pengunci atau biasa di sebut dengan luck nut. Nut
ini merupakan nut dengan ukuran lebih tipis dibandingkan dengan ukuran
nut pada umumnya. Mur ini biasa dipasangkan di bawah mur utama sebagai
pengunci pada mur tersebut.

3. Castellated Nut (Mur dengan Bentuk Kastil)

Mur yang satu ini mempunyai ciri khas yang unik, di balut dengan bentuk
menyerupai kastil mur ini jadi mudah untuk di kenal dan di pahami
strukturnya dengan bentuk mahkota atau crown. Mur ini di lengkapi dengan
mekanisme pengunci, untuk kepalanya bertujuan mengunci posisi mur
supaya tidak mengubah posisi yang telah di tentukan.

Tahap Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluation merupakan tahap pengevaluasian pada beberapa


alternatif konsep rancangan produk pada tahap sebelumnya dan memilih alternatif
konsep rancangan dari beberapa alternatif yang ada. Baut dan mur yang akan
dirancang terbuat dari bahan stainless steel, karena memiliki keunggulan dari
bahan yang lainnya diantaranya yaitu memiliki daya tahan yang baik, lebih mudah
digunakan pada berbagai permukaan termasuk penggunaan di luar ruangan tanpa
harus khawatir terhadap kualitas baut dan mur. Stainless steel juga dikenal sebagai
material yang memiliki perlindungan korosif yang cukup baik sehingga kualitas
baut dan mur lebih terjamin. Sedangkan untuk bentuk yang dipilih dari baut dan
mur yaitu baut dan mur yang memiliki bentuk segi enam (hexagonal), karena baut
dan mur ini banyak di jumpai di pasaran dan banyak dibutuhkan oleh konsumen,
sehingga dalam penjualannya memiliki peluang yang besar.

a. Sifat fungsi Baut dan Mur

• Sifat fisik : Stainless steel memiliki kekuatan ulet tinggi, tahan terhadap
korosi, tidak bisa teroksidasi dengan mudah
• Sifat mekanik : Tahan karat memiliki ketahanan dan kekuatan terhadap
abrasi yang tinggi
Tahap Komunikasi (Communication)

Tahap communication merupakan tahapan penggambaran rancangan


produk melalui gambar teknik yang berfungsi sebagai sebagai alat komunika s i
perusahaan.
Berikut merupakan gambar teknik dari komponen produk atau elemen
mesin baut dan mur, yang terdiri dari gambar teknik 3 dimensi dan 2 dimensi.

Gambar 4. 1 Baut dan Mur 3 Dimensi


No Bahan Jumlah Catatan
1 Stainless Steel 1

Skala :1:1 Digambar : Ilham Haruman Keterangan :

Satuan : mm NPM : 10070219065

Tanggal : 22/07/2023 Dilihat :

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG BAUT DAN MUR 1 A4

Anda mungkin juga menyukai