Anda di halaman 1dari 6

MATERI PEMBELAJARAN

PROPOSAL

1. Mengidentifikasi Informasi Penting dalam Proposal

Proposal menurut Kamus Besar Bahasa (KBBI) adalah rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja. Rancangan kerja tersebut dapat berupa berbagai kegiatan,
seperti lomba, seminar, penulisan karya ilmiah, dan lain-lain. Berbagai kegiatan agar dapat
terlaksana dengan baik. Selain itu, tujuan utama dari proposal adalah memberikan
penjelasan mengenai maksud dan tujuan kegiatan. Hal tersebut ditujukan kepada pihak yang
terkait untuk memperoleh izin, persetujuan, dan dukungan. Dengan demikian, proposal
dibuat agar kegiatan terencana, terarah, terukur, dan dilakukan secara baik.
Proposal banyak ragamnya, sesuai bidang penggunaan dan peruntukannya. Ada
proposal izin prinsip kegiatan, proposal permohonan bantuan kegiatan, proposal undangan
lomba, proposal penawaran iklan, proposal penawaran kerja sama perdagangan, proposal
penelitian dan sebagainya.
Apapun jenis dan bentuk proposal pada hakikatnya bertujuan sama, yaitu untuk
mendapatkan dukungan baik berupa izin, finansial, tenaga, atau material dari pihak yang
memiliki wewenang, otoritas, dana, potensi atau kompetensi tertentu. Sehubungan dengan
itu, di dalamnya terdapat bagian yang menjelaskan kondisi faktual yang
melatarbelakanginya atau menjadi alasan pentingnya suatu kegiatan dilakukan. Selain itu
juga ada bagian peyakinan potensi keuntungan manfaat yang akan diperoleh. Hal ini
disampaiakan denga bahasa persuasif.
Jadi, proposal harus disusun dengan sistematis menggunakan bahasa yang baik untuk
memersuasi pihak penerima proposal. Sebagai pihak penerima proposal, seseorang harus
memahami isi proposal untuk membuat keputusan. Isi proposal yang memuat penting tentu
menjadi bahan. Dalam hal ini, pihak tertentu untuk izin, persetujuan, atau berdasarkan
keuntungan atau nilai tersebut. Informasi penting yang dapat dan bahan dalam proposal
beberapa hal berikut.

A. Informasi-Informasi Penting dalam Proposal


• Bentuk kegiatan yang dirancang berupa aktivitas (acara) atau penelitian (karya).
• Tujuan yang dikehendaki oleh penyelenggara atau pihak yang mengajukan proposal.
• Manfaat yang diperoleh dengan menyelenggarakan kegiatan, terutama bagi sasaran
kegiatan.
• Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan
• Kerangka kegiatan yang akan dilakukan, yaitu berupa langkah-langkah, jadwal
kegiatan, dan estimasi biaya.

B. Proposal yang ideal bersifat SMART


• Specific (terperinci))
• Measurable (terukur)
• Achievable (memiliki pencapaian)
• Reasonable (beralasan kuat)
• Time limited (memiliki batas waktu)

C. Bagian-Bagian Proposal
Struktur penulisan proposal dapat bermacam-macam. Hal ini bergantung pada
jenis kegiatan yang diusulkannya. Dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki
beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan kemasyarakatan. Namun, secara umum
berikut bagian-bagian yang sebaiknya ada di dalam proposal tersebut.

1. Latar Belakang
Dalam bagian ini dikemukakan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang
melakarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian. Apabila kegiatan yang
diusulkan itu berupa kegiatan kesehatan penduduk desa, yang kita kemukakan dalam
latar belakang adalah tentang berjangkitnya penyakit menular dan sebagainya.

2. Masalah dan Tujuan


Secara rinci dan spesiik kita perlu menyebutkan masalah dan tujuan-tujuan
kegiatan. Rumuskanlah tujuan-tujuan itu dengan rasional dan persuasif sehingga yang
membacanya tertarik pada tujuan-tujuan tersebut.
Tujuan berisi alasan "untuk apa" kegiatan tersebut direncanakan. Tujuan dapat
terdiri dari minimal satu tujuan atau lebih yang berurutan dari paling penting hingga
kurang penting. Tujuan acara atau kegiatan yang diusulkan adalah target nyata yang
benar-benar dapat dicapai.

3. Ruang Lingkup Kegiatan


Kegiatan yang diusulkan harus dijelaskan batas-batasnya. Membatasi ruang
lingkup persoalan kegiatan, sekurang-kurangnya memberikan dua manfaat. Dapat lebih
terlihat oleh pengusul duduk persoalan dari kegiatan yang akan dilakukannya. Bagi
penerima usul, suatu deskripsi yang konkret dan jelas akan lebih mudah pula dilihat
kebaikan dan kelemahannya. Baik pengusul maupun perima usul, masing-masing akan
menguji masalah itu dari ruang lingkup itu dengan bahan-bahan literatur yang ada.

4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis


Dalam hal ini dikemukakan telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah itu bisa berupa
perbandingan, pengontrasan, dan peletakan teori-teori itu pada masalah yang akan
diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar argumentasi bagi pengusul dalam meneliti
persoalan-persoalannya sehingga diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Dari teori-
teori yang dikemukakan itu, penerima usul bisa memahami bobot usulan itu di samping
dapat mengetahui pula penguasaan pengusul terhadap kegiatan yang diusulkannya.

5. Metode
Pada bagian ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk
teknik-teknik pengumpulan data. Dalam hubungan ini dapat disebutkan
metode historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Sementara itu, dalam hal teknik
pengumpulan data dapat disebutkan teknik angket (kuesioner), wawancara, observasi,
studi pustaka, atau tes. Dalam bagian ini harus juga dikemukakan rencana pengolahan
data yang diperlukan. Melalui metode-metode yang digunakan, kegiatan yang
direncanakan itu dapat dinilai oleh penerima usul, yakni apakah rencana itu akan
diperoleh hasil yang memuaskan atau tidak. Semakin komprehensif, metode yang
diusulkan, penerima usul akan semakin yakin akan rencana kegiatan itu. Melalui
gambaran metode itu, dapat dinilai pula olehnya jumlah biaya yang perlu dikeluarkan.
• Metode Historis yaitu, metode penelitian yang meliputi pengumpulan data dan
penafsiran gejala peristiwa yang timbul dimasa lalu yang menggambarkan secara
kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta untuk membantu mengetahui apa yang
harus dikerjakan dimasa datang.
• Metode Deskriptif yaitu, metode yang didasarkan pada data yang ada pada masa
sekarang atau penyelidikan yang bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada
masa sekarang.
• Metode Eksperimen yaitu, suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
mengadakan percobaan. Metode eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode
penyelidikan tentang sebab akibat yang dilakukan dengan mengadakan percobaan
atau eksperimen.

6. Pelaksana Kegiatan
Salah satu faktor yang turut diperhitungkan oleh penerima proposal adalah
susunan personalia dari badan yang menyampaikan proposal tersebut. Sebab itu,
tuliskanlah personalia yang dapat diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan yang
diusulkan itu. Bila perlu data personalia atau pelaksana kegiatan tersebut dilengkapi
dengan pendidikan dan keahlian mereka. Apabila kegiatan itu berupa pengecatan jalan
desa, tentunya yang dikemukakan adalah susunan kepanitiannya termasuk pihak-pihak
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan itu. Dalam proposal penelitian untuk
penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, pelaksana kegiatan tidak perlu dikemukakan
karena sudah jelas, yakni mahasiswa itu sendiri.

7. Fasilitas
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitas-fasilitas tertentu. Di
pihak lain, fasilitas-fasilitas yang ada itu akan lebih menekankan biaya sehingga
kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah daripada kalau harus
menyewa dari pihak-pihak lain. Pengusul perlu menggambarkan bermacam-macam
fasilitas yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan lagi penerima
usul bahwa tawaran penulis memang benar-benar serius dan penulis sanggup
mengerjakannya dengan baik.

8. Keuntungan dan Kerugian


Tentu lebih meyakinkan lagi jika dikemukakan juga keuntungan keuntungan
yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi
untuk meyakinkan penerima usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia-
sia dengan yang akan diperoleh. Keuntungan yang diperoleh dapat bersifat keuntungan
yang memang langsung diharapkan, keuntungan sampingan, penghematan, dan
sebagainya.
Akan lebih simpatik lagi apabila pengusul menyampaikan juga kerugian atau
hambatan-hambatan yang akan dihadapi kelak. Sering kali orang takut mengemukakan
keburukan atau kekurangan sesuatu yang ditawarkan, takut kalau tawaran atau usulnya
tidak diterima. Dalam jangka panjang hal ini sebenarnya akan menguntungkan pihak
pengusul itu sendiri. Badan yang akan memberi pekerjaan akan lebih percaya akan
kejujuran pengusul yang dalam melaksanakan pekerjaan itu.

9. Lama Waktu
Dalam proposal harus dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan diselesaikan. Bila
pekerjaan itu terdiri atas tahap-tahap pekerjaan, maka tahap-tahap itu perlu diberikan
dengan perincian waktu penyelesaian masing-masing.

10. Pembiayaan/Rencana Anggaran


Biaya merupakan salah satu topik yang juga sangat diperhatikan penerima usul.
Namun, bagi badan penerima usul yang baik reputasinya, kualitas pekerjaan merupakan
hal yang lebih diutamakan. Bagaimanapun juga, perincian biaya harus benar-benar
digarap dalam proposal ini sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Yang lebih
diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri.
Rincian pengeluaran, antara lain berisi:
• Administrasi Acara
• Perlengkapan
• Promosi
• Keamanan
• Transportasi
• Dokumentasi
• Konsumsi
• Panitia pelaksana
• Tim kreatif
• Dan lain-lain

11. Penutup
Berisi kalimat yang menyatakan harapan agar banyak pihak dapat tertarik untuk
mendukung kegiatan. Ditandatangani oleh ketua pelaksana atau ketua panitia, dengan
diketahui oleh penanggungjawab kegiatan.

Sistematika proposal bersifat fleksibel, bergantung pada jenis kegiatan yang


akan dilaksanakan serta lembaga yang hendak dituju. Biasanya setiap lembaga
memiliki sistematika proposal yang relatif berbeda-beda. Oleh karena itu, pengusul
hendaknya memperhatikan sistematika yang dikehendaki pihak penerima usul.

D. Sistematika Penulisan Proposal


a. Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan
1. Judul Proposal
2. Latar Belakang
3. Nama Kegiatan
4. Tema Kegiatan
5. Tujuan Kegiatan
6. Landasan Kegiatan
7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
8. Sasaran Kegiatan
9. Susunan Panitia
10. Susunan Acara
11. Rancangan Anggaran Biaya
12. Penutup
13. Pengesahan
14. Lampiran-lampiran

b. Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif


HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan Penelitian
3.2 Subjek Penelitian
3.3 Sumber Data
3.4 Prosedur Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
ULAMPIRAN-LAMPIRAN

C. Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Kuantitatif


JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS


2.1 Deskripsi Teori
2.2 Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN


3.1 Pendekatan Penelitian
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.6 Instrumen Penelitian
3.7 Prosedur Penelitian
3.8 Uji Coba Instrumen
3.9 Analisis Data Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

D. Sistematika Penulisan Proposal Usaha


1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
2. DESKRIPSI PRODUK
2.1 Bahan Baku
2.2 Proses Pengolahan
2.3 Kapasitas Produksi

3. TARGET PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN


3.1 Target Pasar
3.2 Strategi Pemasaran

E. PENELITIAN KUANTATIF DAN KUALITATIF


Secara singkat, penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
menggunakan angka dan statistik dalam pengumpulan serta analisis data yang
dapat diukur. Sedangkan penelitian kualitatif bersifat lebih mendalam hingga
menghasilkan data yang tidak dapat diperoleh melalui prosedur statistik.
Penelitian kuantitatif mengandalkan data lapangan untuk membuktikan
kebenaran atau keabsahan sebuah teori. Sedangkan penelitian kualitatif memakai
teori yang sudah ada sebagai data pendukung. Kemudian hasilnya akan dijadikan
teori baru. Data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif senantiasa
berhubungan dengan angka. Sementara data kualitatif mencakup narasi dan
deskripsi.

Anda mungkin juga menyukai