Anda di halaman 1dari 24

OLEH : RAHMITA SARI.,S.Pd.,M.

Pd
 teks proposal yang merupakan
karya tulis untuk memaparkan
tujuan kegiatan hingga rencana
kegiatan secara sistematis kepada
para pembaca.
Jenis-jenis proposal:
 Proposal kegiatan
 Proposal penelitian
 Proposal pengajuan proyek
 Proposal bisnis
Bagian atau unsur dalam proposal:
 Judul proposal berisi nama
kegiatan
 Latar belakang pelaksanaan
kegiatan
 Tujuan kegiatan
 Metode kegiatan atau penelitian
 Peserta kegiatan
 Waktu serta tempat
dilaksanakannya kegiatan
 Susunan panitia pelaksana
kegiatan
 Rencana anggaran belanja (RAB)
kegiatan
 Penutup
Kaidah kebahasaan proposal:
 Menggunakan kata atau istilah
ilmiah dan populer
 Menyajikan pernyataan yang
argumentatif
 Memberikan pernyataan persuasif
untuk membujuk pembaca agar
setuju dengan isi proposal
 Menggunakan kata-kata denotatif
yaitu kata bermakna lugas
 Menggunakan verba material atau
kata kerja tindakan
 Menggunakan kosa kata untuk
mendefinisikan sesuatu seperti
kata yaitu, adalah, merupakan
 Menggunakan kosa kata perincian
 Menggunakan kosa kata
"keakanan" yaitu untuk
menunjukkan peristiwa di waktu
mendatang
 Apa Itu Proposal?
 Proposal adalah salah satu jenis
karya tulis untuk menjelaskan
suatu rencana dan tujuan kegiatan
kepada pembaca. Proposal ditulis
secara jelas, sistematis, dan
terperinci agar pembaca bisa
memahami kegiatan yang ingin
dilaksanakan beserta maksud dan
tujuan pelaksanaannya.

 Secara umum, proposal bisa


diartikan sebagai karya tulis yang
berisi rencana suatu kegiatan mulai
dari rincian kegiatan hingga
rencana anggaran yang
dibutuhkan. Agar lebih mudah
dimengerti dan dipahami oleh
pembaca, proposal harus ditulis
dengan jelas dan terperinci.
 Fungsi dan Tujuan Proposal
 Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, proposal dibuat untuk
tujuan tertentu. Dengan adanya
proposal, orang lain akan
memahami rencana kegiatan
secara jelas dan rinci. Berikut ini
fungsi dan tujuan penulisan
proposal.

 Fungsi Proposal
 Sebagai salah satu karya tulis yang
bersifat resmi atau formal,
proposal memiliki fungsi tertentu
sesuai jenisnya. Kalau proposal
yang dibuat merupakan proposal
bisnis, maka fungsinya untuk
menjalin kerjasama dengan
partner bisnis atau perusahaan.
 Bisa digunakan untuk mengajukan
kerjasama bisnis kepada kolega
atau perusahaan sasaran.
 Bisa digunakan untuk mengadakan
sebuah event atau acara tertentu
seperti seminar, workshop,
pelatihan, perlombaan, dan acara
lainnya.
 Bisa digunakan untuk mengajukan
permohonan pendirian suatu
bisnis atau usaha.
 Bisa digunakan untuk melakukan
pelelangan barang atau suatu
proyek bisnis.
 Bisa digunakan untuk melakukan
penelitian ilmiah seperti skripsi.
 Tujuan Proposal
 Setelah Sobat Pijar memahami
fungsi-fungsinya, pembuatan
proposal ini memiliki tujuan atau
maksud tertentu. Berikut ini
beberapa tujuan dibuatnya proposal.

 Untuk mendapatkan izin dan


persetujuan pelaksanaan suatu
kegiatan atau acara dari pihak yang
bersangkutan.
 Untuk mendapatkan bantuan dari
sponsor atau donatur.
 Untuk memperoleh dukungan dari
pihak terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
 Untuk melaksanakan tender atau
pelelangan terhadap suatu proyek.
 Untuk memperoleh penawaran
kerjasama bisnis dengan kolega atau
perusahaan sasaran.
 Unsur-unsur Proposal
 Proposal secara umum memang
berisi usulan atau rencana suatu
kegiatan atau acara. Karena memiliki
tujuan tertentu, cara membuat
proposal yang baik harus
memperhatikan unsur-unsur yang
wajib dicantumkan. Berikut ini
beberapa unsur yang wajib ada di
dalam proposal;

 Nama Kegiatan atau Judul Proposal


 Latar Belakang
 Tujuan Kegiatan
 Tema
 Sasaran atau Peserta
 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan
 Susunan Kepanitiaan
 Rancangan Anggaran Dana
 Penutup
 Sistematika Penulisan Proposal
 Dalam menulis sebuah proposal,
ada struktur atau bagian yang
harus diperhatikan agar proposal
lebih terperinci dan sistematis.
Meskipun terdiri dari banyak jenis,
pada umumnya proposal memiliki
sistematika yang hampir mirip.
Berikut ini sistematika dalam
penulisan proposal.
 Latar Belakang
 Latar belakang proposal berisi
kejadian, peristiwa, atau keadaan
yang melatarbelakangi
pelaksanaan dari suatu penelitian
atau kegiatan sesuai tujuan
proposal tersebut ditulis.
 Rumusan Masalah dan Tujuan
 Setelah latar belakang, bagian
selanjutnya dalam proposal yaitu
rumusan masalah dan tujuan. Bagi
Sobat Pijar yang ingin menulis
proposal, maka perlu menyebutkan
permasalahan dan tujuan
penulisan proposal secara jelas dan
spesifik menggunakan bahasa yang
persuasif.
 Ruang Lingkup Kegiatan
 Ruang lingkup pada proposal baik
proposal kegiatan maupun
proposal penelitian berisi batasan-
batasan sehingga lebih terfokus
dan terarah.
 Kerangka Teoritis dan Hipotesis
 Cara membuat proposal dengan
baik yaitu harus mencantumkan
teori atau hasil penelitian yang
relevan dengan masalah yang
diangkat dalam proposal. Dengan
mencantumkan kerangka teori dan
hipotesis, pihak yang ditargetkan
bisa memahami bobot
permasalahan di dalam proposal.
 Metode Penelitian
Cara membuat proposal
penelitian untuk tugas akhir atau
skripsi yang benar harus
mencantumkan metode penelitian
yang digunakan. Selain metode, kamu
juga harus mencantumkan teknik
pengumpulan data, analisis data, dan
lain sebagainya.
 Metode yang digunakan juga bisa
disesuaikan dengan kebutuhan
seperti metode deskriptif, metode
eksperimental, metode historis, dan
lain sebagainya. Sementara itu, untuk
teknik pengumpulan data bisa
menggunakan teknik kuisioner,
observasi, wawancara, dan lain
sebagainya.

 Dengan mencantumkan metode dan


teknik dalam mengumpulkan data
penelitian, maka kegiatan yang sudah
direncanakan di dalam proposal bisa
dinilai secara objektif oleh pihak yang
menerima proposal tersebut.
 Daftar Personalia (Pelaksana
Kegiatan)
 Pada bagian ini, Anda harus
menuliskan daftar pelaksana
kegiatan lengkap dengan
pendidikan dan skill yang mereka
kuasai. Misalnya, kamu ingin
membuat proposal kegiatan kerja
bakti desa, maka pada bagian ini
bisa dituliskan susunan kepanitiaan
sekaligus penanggung jawabnya.
 Waktu Kegiatan
 Dalam penulisan proposal
penelitian atau kegiatan, maka
perlu dicantumkan lama waktu
kegiatan tersebut dilaksanakan dari
awal hingga selesai. Jika kegiatan
atau penelitian yang akan
dilaksanakan terdiri dari beberapa
tahapan, maka kamu perlu
mencantumkan rincian waktunya.
 Jadwal Kegiatan
 Bagi kamu yang ingin membuat
proposal kegiatan, maka perlu
menuliskan jadwal kegiatan yang
ingin dilaksanakan. Jadwal kegiatan
ini berguna untuk mengatur
pembagian waktu secara tepat
sehingga bisa terlaksana sesuai
rencana dan menghindari kegiatan
lain yang bertabrakan waktunya.

 Anggaran Dana
 Dalam pembuatan proposal kegiatan,
rincian anggaran dana menjadi hal
penting yang tidak boleh dilewatkan.
Rincian anggaran ini harus disusun
dengan baik dan benar agar pihak
yang ditargetkan atau penerima usul
bisa yakin untuk menyetujuinya.

 Rincian anggaran dana ini wajib


mencantumkan alat perlengkapan
yang dibutuhkan, biaya umum, upah,
dan dana lainnya.
 Fasilitas
 Dalam proposal penelitian maupun
proposal kegiatan wajib
dicantumkan fasilitas yang
disediakan. Untuk beberapa pihak,
ketersediaan fasilitas dalam
pelaksanaan kegiatan atau
penelitian ini bisa menjadi bahan
pertimbangan bagi mereka.

 Dengan disediakannya fasilitas


tertentu, pihak yang ditargetkan
atau penerima proposal tentunya
akan lebih tertarik dan mudah
untuk menyetujuinya.
 Untung dan Rugi
 Bagian keuntungan dan kerugian
dalam proposal penelitian maupun
proposal kegiatan bisa membantu
menyakinkan pihak penerima
proposal. Dengan begitu, mereka
bisa memberikan persetujuan
terkait anggaran dana yang
dikeluarkan melalui pertimbangan
untung dan ruginya.

 Daftar Pustaka
 Bagian daftar pustaka ini memang
bersifat opsional sehingga bisa
dicantumkan atau tidak sesuai
kebutuhan. Namun, agar lebih
kredibel dan valid, Sobat Pijar
sebaiknya mencantumkan daftar
pustaka.
 Kaidah Kebahasaan Proposal
 Selain memahami
sistematikanya, cara membuat
proposal kegiatan atau proposal
penelitian yang benar juga harus
memperhatikan kaidah
kebahasaan yang digunakan.
Berikut ini kaidah kebahasaan yang
digunakan dalam penulisan
proposal.

 Pernyataan Persuasif
 Karena bertujuan untuk membujuk
atau merayu target, kaidah
kebahasaan yang digunakan di
dalam proposal menggunakan
pernyataan yang bersifat persuasif.
Dengan begitu, target atau
penerima usul akan bersedia
menyetujui permohonan yang
dicantumkan di dalam proposal.
 Pernyataan Argumentatif
 Selain menggunakan pernyataan persuasif, penulisan proposal juga menggunakan pernyataan argumentatif.
Pernyataan argumentatif ini berupa penggunaan konjungsi atau kata hubung kausalitas seperti kata karena,
sebab, oleh karena itu, dan lain sebagainya.

 Kata Denotatif
 Dalam penulisan proposal, wajib menggunakan kata denotatif atau kata-kata yang memiliki makna lugas atau
makna sebenarnya. Penggunaan kata denotatif ini bertujuan untuk menghindari adanya kesalahpahaman
antara kedua belah pihak, baik pengusul maupun penerima usul.

 Kata-kata Teknis
 Karena bersifat formal, penulisan proposal menggunakan kata-kata teknis atau istilah-istilah ilmiah yang
berkaitan dengan bidang kegiatan tersebut.

 Kata Kerja Tindakan


 Kata kerja tindakan digunakan dalam penulisan proposal untuk menyatakan metode penelitian atau langkah-
langkah kegiatan. Contoh kata kerja tindakan antara lain kata mengamati, mendokumentasikan, membuat,
berlatih, dan lain sebagainya.

 Kata Pendefinisian
 Kata pendefinisian juga digunakan di dalam proposal penelitian maupun proposal kegiatan untuk menyatakan
pendefinisian seperti kata adalah, merupakan, yaitu, atau yakni.

 Kata Perincian
 Kata-kata perincian untuk menyatakan perincian juga digunakan dalam penulisan proposal seperti kata
pertama, kedua, setelah itu, selanjutnya, selain itu, dan lain sebagainya.

 Kata Keakanan
 Kata keakanan merupakan kata-kata yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau waktu yang akan datang
seperti kata akan, diperkirakan, direncanakan, diharapkan, dan lain sebagainya.
 Jenis-jenis Proposal
 Dalam menyusun sebuah proposal, Sobat Pijar harus memahami jenis proposal apa yang
ingin dibuat. Proposal bisa dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut ini.

 Proposal Penelitian
 Proposal penelitian merupakan salah satu jenis proposal yang paling sering digunakan dalam
dunia akademis seperti makalah, skripsi, tugas akhir, dan penelitian lainnya. Jenis proposal
satu ini digunakan untuk menyampaikan dan menginformasikan kegiatan penelitian yang
akan dilakukan.

 Proposal Kegiatan
 Proposal kegiatan merupakan jenis proposal yang dibuat untuk menyampaikan rencana
kegiatan baik kegiatan yang bersifat pribadi maupun umum seperti perayaan hari jadi, pentas
seni, perlombaan, dan kegiatan lainnya.

 Proposal Bisnis
 Sesuai dengan namanya, proposal bisnis berkaitan dengan perusahaan atau bidang usaha
tertentu. Proposal bisnis ini biasanya dibuat untuk kebutuhan kerjasama, permohonan izin
mendirikan badan usaha, dan keperluan bisnis lainnya.

 Proposal Proyek
 Proposal proyek dibuat untuk kebutuhan kerjasama di lingkungan kerja yang berisi rangkaian
rencana bisnis seperti proposal proyek pembangunan atau konstruksi.
 Cara Membuat Proposal yang Baik dan
Benar
 Setelah memahami mengenai unsur,
sistematika, dan kaidah kebahasaan yang
digunakan, Sobat Pijar pastinya sudah lebih
paham cara membuat proposal yang tepat,
kan? Berikut ini beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat proposal.

 Susunan Lengkap
 Dalam membuat proposal, pastikan untuk
menyusunnya dengan benar dan lengkap
mulai dari latar belakang hingga daftar
pustaka.

 Tulis dengan Jelas


 Dalam membuat dan menyusun proposal
baik proposal kegiatan maupun penelitian,
pastikan untuk menuliskannya secara jelas.
Perhatikan pula kaidah kebahasaan dan
kosakata yang digunakan agar lebih dipahami
oleh pihak penerima proposal.

 Penyajian yang Menarik


 Selain memperhatikan konteks, Sobat Pijar
juga harus memperhatikan teknik penyajian
dalam penulisan proposal seperti tata letak,
pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan
ilustrasi agar terkesan lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai