Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan

sulituntuk dihindari bagi suatu negara, baikdi negara berkembang

maupunnegaramaju,namunpadaumumnyatingkatpenganggurancenderunglebihtingg

idihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang. Pengangguran

merupakankeadaan dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan, bekerja kurang

dari

waktukerja,atausedangmencarikerja(Rafiqetal,2010).Tingginyaangkapengangguran

mempunyai dampak buruk yang dapat menimbulkan masalah sosialseperti

tindakankriminalitas danmenurunkan kemakmuran,semakinturunnyatingkat

kemakmuran akan menimbulkan masalah lain seperti kemiskinan (Sukirno,2000).

Stober (2015) mengatakan bahwa tidak ada negara tanpa pengangguran

dantingkat pengangguran merupakan salah satu alat dasar untuk mengukur kinerja

ekonomi setiap negara.Tingkatpengangguranjugamerupakanindikatorbagiinvestor

asing dalam menganalisis sehat atau tidaknya perekonomian suatu

negarayangdapatmempengaruhikeputusanuntukberinvestasi

padanegaratersebut,karenatingkatpengangguranyangrendahdapatmenggambarkans

tabilnyaperekonomian sehingga investor asing tertarik untuk berinvestasi dan

begitupunsebaliknya.

1
Indonesiamerupakannegaraberkembangdenganjumlahpendudukyangbesar,

yang berarti Indonesia memiliki modal tenaga kerja yang melimpah namunjuga

memberikan tingkat kesempatan penduduk untuk menganggur menjadi tinggijika

tidak diiringi dengan pertumbuhan lapangan kerja. Pada 26 tahun terakhirtingkat

pengangguran di Indonesia tercatat mengalami trend yang berfluktuatif,yang mana

pada 1990-an tingkat pengangguran relatif lebih kecil karena beradapada angka 2

persen, namun terus meningkat setiap tahunnya dan

berfluktuasisetelahmencapaitingkattertinggipada tahun 2005yangmencapai11

persenhinggapadatahun2015tingkatpengangguranterbukatercatat

sebanyak5,99persen(BPS).

Jumlah penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan disetiap

tahunnyameskipunlajupertumbuhanpenduduksemakinmenurun,halinidisebabkanka

rena penurunan angka kelahiran yang lebih cepat dari pada penurunan

angkakematian.Peningkatanjumlahpendudukpadasetiaptahunnyadapatmenyebabka

nterjadinyaperubahanstrukturumurpenduduksehinggajumlahpenduduk usia

produktif terus meningkat dan menurunnya penduduk usia nonproduktif (0-14)

serta kecenderungan naiknya penduduk manula (>65) keadaan ini

menggambarkan terjadinya penurunan rasio usia ketergantungan. Jika rasio

ketergantungan terus menunjukkanpenurunan,makahaltersebutmempunyaidampak

ekonomis dengan adanya bonus demografi yaitu keadaan dimana

rasioketergantungan menunjukkan angka yang paling rendah dan tingginya

pendudukusiaproduktif.

2
Dependency ratio atau rasio ketergantungan merupakan salah satu

indikatordemografi penting yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan

ekonomi suatunegara. Mantra (2000) menyatakan bahwa semakin tinggi rasio

ketergantunganmakasemakinburukbebantanggunganpenduduk,karenasebagiandari

pendapatan yang diperoleh golongan produktif, terpaksa harus dikeluarkan

untukmemenuhikebutuhanmerekayangbelumproduktif.Padaumumnya,negara-

negarayangsedangberkembangdengantingkatfertilitasyangtinggimempunyai angka

rasio beban tanggungan yang tinggi. Namun di Indonesia

rasioketergantunganmenunjukkanpenurunansejaktahun1990dimanarasiousiaketerg

antungan (age dependency ratio) Indonesia mencapai 68 persen dan

terusmenurunhinggatahun2015tercatatsebanyak48persen.

Masalahlainyangmelandaperekonomiannegaraadalahpertumbuhanekonomi,

melalui GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk DomestikBruto)

pertumbuhanekonomi dijadikan tolakukur

keberhasilanperekonomiansuatunegaradanPDRBuntuksetiapwilayahlininya.Dalam

pembangunanekonomi,pertumbuhanekonomimempunyaiperanyangpentingkarenaden

ganpertumbuhanekonomiyangtinggidapatmemicukeberhasilanpembangunanekonomi

yang akan mewujudkan pemerataan kemakmuran penduduk dalam suatunegara.

Dengan meningkatnya kapasitas pertumbuhan ekonomi secara tidak langsungakan

berdampak terhadap pertumbuhan dan pembangunan sektor industri yang

dapatmeningkatkanoutputsehinggadapatmenyeraptenagakerjaseiringdenganpeningkat

anpertumbuhan penduduk(Tambunan,2001).

3
SecaraumumlajupertumbuhanekonomiIndonesiaseringmengalamifluktuasibah

kancenderungturun,dilihatpada3tahunterakhirtercatatpertumbuhanekonomipada20

14bertumbuhsebesar5,02persenmengalamipenurunan dari tahun 2013 yang

tercatat 5,56 persen dan kembali turun pada

2015menjadi4,79persen(BPS).Moreno-

Gablis(2012)menjelaskanbahwapertumbuhan ekonomi cenderung akan

mengurangi pengangguran terutama bagiindividuyangdiserap pelatihan,tapi

mempercepattingkatpengangguranbagikaryawan terampilyang berusaha untuk

tidakmelatihkemampuan.

Indikatorkinerjaperekonomianyangterusmenerusdiamatidisampingpenganggur

anadalahinflasi.Inflasimerupakansalahsatuprasyaratdalammeningkatkanpertumbuh

anekonomiyangpadaakhirnyaakanmenciptakanlahirnya kesejahteraan masyarakat

yang mana juga dapat menimbulkan efek baikmaupun buruk. Secara umum inflasi

dapat diartikan sebagai kenaikan harga secaraumum dan berlangsung secara terus

menerus (Bank Indonesia). Tingginya tingkatinflasi menyebabkan harga barang

domestik relatif lebih mahal dibanding denganharga barang impor, sehingga

masyarakat terdorong untuk membeli barang imporyangrelatif

lebihmurahyangpadaakhirnyamempengaruhitenagakerjalokal.

Inflasi umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan

dalamperekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi

bahwadalam jangka pendek ada trade off antara inflasi dan pengangguran

menunjukkanbahwa inflasi dapat menurunkan tingkat pengangguran dan inflasi

dapat

dijadikansalahsatucarauntukmenyeimbangkanperekonomiannegara.Lajuinflasinasi
4
onaldiIndonesiadalam3tahunterakhirmenunjukkanpenurun,yangmana

5
pada 2015 inflasi tercatat sebesar 3,35 persen menurun jauh dari tahun 2013

yangmanalajuinflasimencapai8,38persendanlajuinflasinasionaltahun2014sebesar8,

36persen(BankIndonesia).

Permasalahanpengangguranmemangsangatkompleksuntukdibahas

danmerupakanisupentingdisuatunegara,karenatingginyaangkapenganggurandapat

menimbulkan berbagai masalah seperti gejolak sosial hingga politik

yangdapatmenganggustabilitasekonominegara.Selainitupenganggurandapatdikaitk

an dengan beberapa indikator ekonomi yang dapat mempengaruhi

tingkatpengangguransepertipertumbuhanekonomi,tingkatinflasi,danrasioketergant

ungan (dependency ratio) negara bersangkutan. Apabila di suatu

negarapertumbuhanekonominyamengalamikenaikan,diharapkanakansangatberpen

garuhpadapenurunanjumlahpengangguran.Sedangkantingkatinflasiyang tinggi

akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran

(Sukirno,2008).Berdasarkanuraiandiatas,dalampenelitianiniakanditelititentangbaga

imana hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan dependency ratiodalam

mempengaruhi tingkat pengangguran selama periode 1990 hingga 2015

diIndonesia.Untukitulahpenelitianiniberjudul“AnalisisPengaruhInflasi,Pertumb

uhan Ekonomi dan Dependency Ratio Terhadap Pengangguran diIndonesia”.

6
1.2 RumusanMasalah

Indonesiamerupakannegaraberkembangdenganberbagaipermasalahanekonomi

yang dihadapi. Indikator-indikator ekonomi yang sering diamati

adalahpengangguran,inflasidanpertumbuhanekonomiserta

dependencyratioyangmanasetiapperubahannyadapatmenggambarkankeberhasilane

konomi.DiIndonesiapertumbuhanekonomimengalamitrendyangberfluktuatifnamun

cenderung stabil selama periode 1990 hingga 2015, diikuti Inflasi yang

selaluberfluktuasisetiaptahunnnyadiiringidengantingkatpengangguranyangcenderu

ngnaiknamundiikutidenganrasioketergantunganyangsemakinmenurun.Berdasarkan

penjelasanlatarbelakangtesebutmakapermasalahandalampenelitianinidirumuskanse

bagaiberikut:

1. Bagaimana pengaruh serta hubungan inflasi terhadap

tingkatpengangguranIndonesia?

2. Bagaimana pengaruh dan hubungan pertumbuhan ekonomi

terhadaptingkatpenganggurandiIndonesia?

3. BagaimanapengaruhdanhubunganrasioketergantungandiIndonesia?

1.3 TujuanPenelitian

Adapun tujuandilakukannyapenelitianadalah untuk

mendiskripsikandanmengevaluasitentangfenomenatingkatpenganggurandiIndonesi

asertamenganalisispengaruhinflasi,pertumbuhanekonomidandependencyratioterha

dappenganggurandiIndonesia.

7
1.4 Manfaat Penelitian

Denganadanyapenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatdanhasildarip

enelitianinidiharapkandapatmemberikaninformasiyangdapatdijadikan bahan

masukan bagi pemerintah dalam rangka mengambil kebijakan

dibidangketenagakerjaanyangberkaitandenganpenganggurandiIndonesia.Sedangka

n bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagaireferensiatau

pembandingbagipenelitianberikutnyaserta dapatmemberikanlandasan untuk

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang

berkaitandenganpengangguran.Bagipenulissendiripenelitianinidapatdijadikansebag

ai proses pembelajaran dalam penerapan ilmu yang telah dipelajari di

bidangekonomi.

1.5 RuangLingkupPenelitian

Penelitianinimembahasfaktor-

faktoryangmempengaruhitingkatpenganggurandiIndonesia.Adapunfaktormakroek

onomiyangdidugamempengaruhiperubahantingkatpenganggurandibatasipadatingk

atinflasiberdasarkanIHK,GDPatasdasarhargakonstan2000sebagaiproksidaripertum

buhanekonomidanrasiousiaketergantungan(agedependencyratio)penduduk. Objek

penelitianini adalahIndonesiadalam periode waktu 1990 -2015. Adapun data yang

di peroleh dari publikasi-publikasi yang di terbitkan

olehBadanPusatStatistikdanWorldBank.

8
1.6 SistematikaPenulisan

Untuklebihterarahnyapenulisanhasilpenelitianini,makasistematikapenulisandibagi

ke dalambeberapabab,yaitu:

BABI:PENDAHULUAN

Bagian ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaatpenelitian,ruanglingkupdansistematikapenulisan.

BABII:LANDASAN TEORI

Bagianinimengemukakankonsepketenagakerjaan,konseppengangguran,Determina

n yang mempengaruhi pengangguran: inflasi, pertumbuhan ekonomi,age

dependencyratio,kerangkaberfikirdanhipotesa.

BABIII:METODOLOGIPENELITIAN

Padabagianinimenjelaskandatadansumberdata,metodeanalisisdata,dandefenisioper

asionalvariabel.

BABIV:GAMBARANUMUM

Pada bagian ini menjelaskan tentang perkembangan pengangguran di

Indonesiasertaperkembanganvariabel-variabelyangada didalampenelitian

BABV:HASILDANPEMBAHASAN

Menguraikan tentang hasil penemuan empiris dari variabel-variabel yang

diuji.BABVI:KESIMPULANDAN SARAN

Merupakanbabpenutupyangberisikankesimpulandansaran.

Anda mungkin juga menyukai