Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI SNI PRODUK OLAHAN HASIL

PERIKANAN

A. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan


Penilaian Kesesuaian;

3. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2023 Sub Kegiatan Pelaksanaan


Bimbingan dan Penerapan Persyaratan atau Standar pada Usaha
Pengolahan dan Pemasaran Skala Mikro dan Kecil.

B. Pelaksanaan

Kegiatan Sosialisasi SNI Produk Olahan Hasil Perikanan dilaksanakan


pada hari Rabu tanggal 21 Juni 2023 di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Bogor dengan menghadirkan nara sumber dari Badan
Standarisasi Nasional dan Penyuluh Perikanan selaku pendamping bagi pelaku
usaha perikanan. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 pengolah yaitu :

- Dapur MAA (Purmaa) olahan abon, crispy lele


- Mimi Zuki olahan abon
- Ameera olahan pempek
- Azmee olahan pempek
- A & N olahan abon
- Nasa Boga olahan tahu baso
- Tanara Kitchen olahan otak-otak bandeng
- Juragan Bandeng olahan otak-otak bandeng
- Olin Food olahan pempek
- Segi’ olahan siomay
- Siomal AL olahan siomay
- Mieke Kamiati olahan bandeng presto
- Dapur Mamoz olahan kerupuk kulit ikan
- DAWA olahan kerupuk ikan
- Pesona Rasa olahan otak-otak bandeng
- Diva Food olahan sambel ikan
- Danis Food olahan kerupuk ikan
- Pawon Mae olahan dimsum
- Dapur Mami Kikas olahan ikan kayu
- C’mel Food olahan chess stik ikan

Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi ini adalah


1) Peran Badan Standarisasi Nasional dalam Sertifikasi Produk Perikan yang
disampaikan oleh Chalid Alonto, ST Analis Standarisasi Muda; 2) Acuan SNI
produk, Abon, Kerupuk, Pempek, Siomay dalam penerapannya oleh Muh.
Patekkai, S.St.Pi Penyuluh Perikanan Muda.

C. Rumusan Hasil
Adapun rumusan hasil dari kegiatan sosialisasi SNI olahan produk hasil
perikanan adalah sebagai berikut :
a. SNI produk olahan hasil perikanan terbagi 2 yaitu SNI Wajib dan SNI
sukarela. Produk yang termasuk SNI wajib adalah Tuna, sarden dan
makarel dalam kemasan kaleng sedangkan diluar produk tersebut
termasuk ke dalam SNI sukarela;

b. Badan Standarisasi Nasional (BSN) merupakan Lembaga Pemerintah Non


Kementerian (LPNK) yang bertanggungjawab dibidang Pengembangan
Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), selain itu membina
penerapan SNI pada organisasi dan pelaku usaha serta industry. Berbagai
macam bidang yang dapat di SNI kan yaitu produk, jasa, system, personel
dan proses yang telah dirumuskan sesuai dengan pedoman SNI. Dibidang
perikanan khususnya kegiatan yang dapat di sertifikasi SNI meliputi
lingkup budidaya, penangkapan, pengolahan hasil, konsumsi dan non
konsumsi yang disusun oleh Komite Teknis Lingkup Perikanan;

c. Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Cipta Kerja No. 11 Tahun


2020 bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melaksanakan
pendampingan sebagai Upaya pengembangan usaha mikro kecil untuk
memberikan dukungan manajemen, sumberdaya manusia, anggaran serta
sarana dan prasarana termasuk sertifikasi dan standarisasi;

d. Upaya mendorong hal tersebut, oleh karena itu Badan Standarisasi


Nasional memfasilitasi para Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan memberikan
sertifikasi SNI melalui aplikasi One Single Submission (OSS) dengan
klasfiikasi KBLI Resiko Rendah. Program tersebut dinamakan SNI Bina
UMK . SNI Bina UMK adalah program pembinaan penerapan SNI kepada
UMK KBLI Resiko Rendah sebagai bagian transformasi kualitas produk
dan jasa usaha mikro dan kecil untuk memenuhi persyaratan SNI;

e. SNI Bina UMK merupakan pelabelan SNI yang bersifat pembinaan dalam
rangka menuju SNI yang mana pembinaan tersebut dilakukan oleh Badan
Standarisasi Nasional agar UMK mendapatkan SNI secara permanen. SNI
Bina UMK dapat diikuti dengan mengakses binaumk.bsn.go.id yang dapat
diakses oleh UMK. Apabila pengolah sudah mengajukan SNI Bina UMK
melalui OSS sudah diterbitkan maka pemakaian label SNI bina-UMK pada
kemasan produk;
f. Para pengolah dapat memproduksi produknya sesuai dengan standar
acuan SNI yang telah dirumuskan sehingga produk yang dihasilkan maka
secara mutu produk tersebut dapat terjamin.

D.Penutup

Berbagai kemudahan yang telah difasilitasi oleh pemerintah melalui


Badan Standarisasi Nasional melalui SNI bina-umk, para UMK mendapatkan
bimbingan secara intensif dalam penerapan SNI sehingga produk yang
dihasilkan berkualitas ssesuai dengan acuan standarisasi yang pada akhirnya
memberikan nilai tambah bagi produk dan kepastian jaminan mutu bagi
konsumen.

Bogor, 21 Juni 2023

Kepala Bidang Perikanan

Linda Yusilawati, A.Pi, M.A


NIP. 19750601 199903 2 002
DOKUMENTASI

Foto Bersama

Sambutan Kepala Bidang Perikanan


Pemaparan materi oleh Penyuluh Perikanan

Interaktif Nara sumber dengan peserta

Anda mungkin juga menyukai