Anda di halaman 1dari 1

Hujan Di Wringintelu

Di sebuah desa yang terpencil di lereng Gunung Rinjani, bernama


Wringintelu, hiduplah sekelompok anak-anak yang penuh rasa ingin tahu.
Mereka selalu penasaran tentang rahasia alam dan keajaiban yang tersembunyi
di sekitar desa mereka. Suatu hari, ketika matahari bersinar terang dan
awan-awan putih berarak di langit, anak-anak itu berkumpul di bawah pohon
rindang di tengah desa. Mereka duduk bersila dan bertanya-tanya, "Mengapa
hujan turun, dan dari mana airnya berasal?" Mendengar pertanyaan itu, seorang
nenek bijak bernama Mbok Tresna datang menghampiri mereka. Dengan
senyuman lembut, Mbok Tresna berkata, "Anak-anakku, duduklah dengan
nyaman. Akan kuceritakan kisah tentang rahasia turunnya hujan di Wringintelu."
Lalu, Mbok Tresna memulai ceritanya. "Dahulu kala, di desa ini hiduplah seorang
dewi kecil bernama Dewi Rinjani. Dewi Rinjani sangat peduli terhadap desa dan
penduduknya. Ia memiliki sebuah kalung ajaib yang disebut 'Kalung Embun',"
ujar Mbok Tresna sambil menunjukkan kalung ajaib itu kepada anak-anak.
"Setiap kali desa ini membutuhkan air, Dewi Rinjani akan melemparkan kalung
embunnya ke udara. Kalung itu akan berubah menjadi awan putih yang penuh
dengan tetes-tetes air ajaib. Ketika awan itu semakin tebal, embun-embun
tersebut berkumpul dan turunlah hujan ke bumi," jelas Mbok Tresna. Anak-anak
terpesona mendengar cerita itu. Mereka memandang langit dan berbisik, "Jadi,
setiap kali hujan turun, itu adalah tanda bahwa Dewi Rinjani sedang memberikan
berkah kepada desa kita." Sejak saat itu, anak-anak Wringintelu menjadi lebih
menghargai hujan. Setiap kali tetes air jatuh ke tanah, mereka mengingat cerita
tentang Dewi Rinjani dan Kalung Embun yang membuat desa mereka selalu
subur dan berlimpah. Dan begitulah, rahasia turunnya hujan di Wringintelu
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya, sebagai cerita indah yang mengajarkan nilai rasa syukur
dan keberlanjutan hidup.

Anda mungkin juga menyukai