Anda di halaman 1dari 1

BAB V ASESMEN ASPEK SIKAP

A.Pengertian
Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Menurut Nana Sudjana, 2017 Penilaian belajar afektif
kurang mendapat perhatian dari guru. Sekalipun bahan pelajaran berisi ranah kognitif, ranah afektif
harus menjadi bagian integral dari bahan tersebut dan harus tampak dalam proses belajar dan hasil
belajar yang dicapai peserta didik.

Ranah afektif dibagi menjadi lima jenjang, kelima jenjang tersebut sebagai berikut:
1.Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerimarangsangan (stimulasi) dari luar yang
dating kepada peserta didik dalam bentuk masalah, situasi, gejala dll. Dalam tipe ini termasuk
kesadaran,keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
2. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorangterhadap stimulasi yang dating
dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar
yang dating kepada dirinya.
3. Valuing (penilaian) berkenaan dengan nlai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam
evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk
menerima nilai dan kesepakatan terhadap nila tersebut.
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan) yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang
telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai
dll.
5. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang, yang mempengaruhi pola dan karakteristiknya.

B. Menyusun Penilaian dan Melakukan Penilaian terhadap Silabus


(mencocokkan kompetensi, indikator, dan penilaian)
Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan keterampilan
sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan
untuk membina perilaku dalam rangka pembentukan karakter peserta didik. (Kemdikbud,
2016: 10)
1. Sikap Spiritual
Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati adalah menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya.
2. Sikap Sosial
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati mencakup perilaku antara lain: jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.

C. Teknik Aspek Sikap (Pengamatan, Penilaian diri, Skala sikap,


penilaian teman sebaya, dan catatan insidental)

Teknik penilaian yang digunakan adalah observasi melalui wawancara, catatan anekdot (anecdotal
record),dan catatan kejadian tertentu (incidental record) sebagai unsur penilaian utama. Dalam
pelaksanaan penilaian sikap, pendidik dapat merencanakan indikator sikap yang akan diamati sesuai
dengan karakteristik proses pembelajaran yang akan dilakukan, misalnya perilaku kerjasama dalam
diskusi kelompok dan kerapihan dalam praktikum.

Anda mungkin juga menyukai