net/publication/326056620
CITATIONS READS
2 19,658
1 author:
Enceng Sobari
Politeknik Negeri Subang
37 PUBLICATIONS 100 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Enceng Sobari on 29 June 2018.
Enceng Sobari
PANDUAN TEKNIK PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PANGAN
Enceng Sobari
PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: deepublish@ymail.com
SOBARI, Enceng
Panduan Teknik Pengolahan dan Pengawetan Pangan/oleh Enceng Sobari.--
Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta: Deepublish, Desember 2016.
vi, 138 hlm.; Uk:14x20 cm
ISBN 978-602-401-699-9
Page | v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... v
PENDAHULUAN ............................................................................ 1
Bab 7 Kristalisasi....................................................................... 81
REFERENSI................................................................................... 136
vi | Page
PENDAHULUAN
Page | 1
dalam hitungan jam saja setelah bahan pangan tersebut
diambil.
Aspek penanganan bahan pangan sangat diperlukan
dalam hal ini agar kondisi bahan pangan yang dipanen
dapat tetap bisa dikonsumsi dengan kadar nutrisi yang
masih baik dan segar. Perlu tatacara pengolahan pangan
serta pengawetan yang baik untuk menjaga kualitas serta
kuantitas bahan pangan tetapi diperoleh. Keutamaan
pengolahan tersebut bertujuan untuk menjaga umur
simpan serta menjaga kadar gizi yang ada dalam bahan
pangan tetap terjaga atau dengan kata lain struktur gizinya
tidak hilang. Selain itu melalui pengolahan dan
pengawetan bahan pangan tersebut diharapkan bahan
pangan yang dihasilkan tidak hanya mampu
mempertahankan daya simpan agar berumur panjang
tetapi mampu mengubah bahan pangan yang mentah tadi
menjadi sebuah produk olahan yang bisa dikonsumsi tanpa
mengurangi nilai gizi bahan pangan yang diolah dan
diawetkan tersebut.
Upaya yang digunakan dalam pengolahan serta
pengawetan bahan pangan tersebut dapat dilakukan
melalui proses pengeringan, pengasapan, penggaraman,
penggulaan, kristalisasi, fermentasi, dan masih banyak lagi
yang secara terstruktur dijelaskan dengan metoda panduan
praktik agar mudah dipahami dan diaplikasikan sendiri
yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya. Pembahasan
ini juga merupakan pengetahuan dasar yang menjadi
referensi banyak produk-produk hasil olahan yang saat ini
banyak dijual dipasaran.
2 | Page
Bab 1
PRINSIP DASAR PENGOLAHAN PANGAN
Page | 3
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode serta
teknik yang digunakan untuk mengubah bahan pangan
mentah menjadi makanan setengah jadi atau mengubah
makanan jadi, dalam bentuk lain yang dapat dilakukan
oleh manusia sendiri ataupun industri pengolahan
makanan agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas. Saat
ini banyak sekali metode dan macam pengolahan bahan
pangan yang dapat dilakukan antara lain melalui
serangkaian kegiatan tertentu yang disesuaikan dengan
jenis bahan pangan itu sendiri. Diantara pengolahan bahan
pangan tersebut diantaranya adalah:
1. Pengolahan bahan pangan dengan suhu tinggi
2. Pengolahan bahan pangan dengan suhu rendah
3. Pengolahan bahan pangan dengan cara fermentasi
4. Pengolahan bahan pangan dengan cara pengeringan
5. Pengolahan bahan pangan dengan cara penggaraman
6. Pengolahan bahan pangan dengan cara pengasapan
7. Pengolahan bahan pangan dengan cara penggulaan
8. Pengolahan bahan pangan dengan teknik iradiasi
9. Pengolahan bahan pangan dengan menggunakan
prinsip fisiko kimia
10. Pengolahan bahan pangan dengan cara pengemasan
dan penyimpanan pangan
Pada umumnya pengolahan makanan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas, nilai ekonomis, dan agar produk
makanan yang diolah seperti apa yang diinginkan
konsumen. Pengolahan makanan diperlukan bahan-bahan
tambahan pangan (Bahan Makanan Tambahan) yang
4 | Page
digunakan agar olahan makanan dapat terlihat lebih
menarik sehingga diminati oleh banyak konsumen. Untuk
meningkatkan kualitas dan nilai ekonomis suatu bahan
pangan pun di perlukan suatu teknologi atau disebut
Teknologi Pengolahan Pangan. Teknologi Pengolahan
Pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu
pengetahuan tentang bahan pangan khususnya setelah
panen (pasca panen) guna memperoleh manfaatnya
seoptimal mungkin sekaligus dapat meningkatkan nilai
tambah dari pangan tersebut (Wikipedia).
Pengolahan makanan terdapat beberapa metode-
metode dalam mengolahnya, yaitu: Persiapan bahan
makanan atau pangan, pengolahan bahan makanan atau
pangan, distribusi dan penyajian makanan atau pangan.
Selain metode terdapat juga teknik-teknik pengolahan
pangan, diantaranya yaitu: teknik pengolahan makanan
panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan makanan
kering (dry heat). Pengolahan makanan juga memiliki
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu keamanan
pangan. Keamanan pangan sangat penting, Keamanan
pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,
kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan
dan membahayakan manusia.
Keamanan pangan timbul dari makanan yang sehat.
Makanan sehat adalah makanan yang memenuhi sanitasi di
setiap rantai pengolahan makanan atau pangan yang
meliputi proses produksi, penyimpanan, pengangkutan,
Page | 5
penyebaran dan konsumsi yang benar. karena saat ini
banyak sekali kasus keracunan di masyarakat itu
mengindikasikan bahwa ada kesalahan pada masyarakat
itu sendiri atau ada kesalahan ketika pengolahan pangan
berlangsung, hal ini mendorong untuk lebih bisa kreatif
dan melihat kualitas atau mutu dari produk olahan
makanan tersebut. Selain masyarakatnya yang harus cukup
pintar untuk menilai suatu produk olahan makanan, badan
pengawasan makanan seperti BPOM (Badan Pengawasan
Obat dan Makanan), Dinas Pertanian, Menteri Kesehatan,
dan lembaga lainnya harus giat dalam melakukan
pengawasan terhadap industri pengolahan makanan agar
masyarakat bisa aman dalam mengkonsumsi suatu produk
olahan makanan. Pengawasan pengolahan makanan
ditujukkan untuk meningkatkan keamanan pangan, dan
untuk menilai suatu olahan makanan atau pangan layak
atau tidaknya untuk dikonsumsi.
6 | Page
Bab 2
NILAI MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
Page | 7
2. Penyimpanan
3. Pengawetan
4. Fermentasi
Keempat cara tersebut merupakan langkah untuk
memberikan nilai tambah pada kadar gizi ada bahan
pangan yang tersedia, bahkan bukan hanya itu saja melalui
cara yang dimaksud bahan pangan akan memberikan nilai
ekonomis yang tinggi setelah melalui serangkaian proses
agar tercipta sebuah produk yang dapat menarik minat
konsumen. Bukan hanya itu saja persoalan pengawasan
mutu menjadi salah satu hal yang penting dilakukan dalam
penerapan ilmu pangan. Terkait pengawasan pangan tidak
lepas dari yang dinamakan aspek sosial, sebab hal tersebut
demi menjaga kesehatan masyarakat. Pengawasan tidak
hanya terkait bahan pangan saja, tetapi pengawasaan pula
perlu dilakukan secara menyeluruh terhadap sektor-sektor
kegiatan ekonomi industri makanan. Sektor-sektor yang
perlu diawasi diantaranya yang berkait dengan industri
bahan pangan, sarana produksi, pengolahan pangan, serta
komoditas pangan itu sendiri. Pengawasan mutu pangan
juga memberikan sebuah keamanan terhadap kehidupan
masyarakat. Pengawasan mutu pangan akan memberikan
perlindungan yang berarti bagi konsumen dari berbagai
macam penyimpangan mutu pangan, pemalsuan serta
menjaga keamanan pangan.
Kaitan dengan keamanan pangan pemerintah telah
memberikan sebuah standar oprasional yang jelas bagi para
produsen yang ingin menyebarluaskan produk-produk
8 | Page
pangan di tanah air yang mengacu pada ISO 9000 (QMS)
yang menghasilkan produk konsisten dan ISO 14000 (EMS)
untuk menjamin produk pangan yang berwawasan
lingkungan (Kanza. A.A dan Umar. S.C (2015). Kondisi dan
upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda fisik yang
dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia (Badan POM). Faktor yang dapat
mengurangi gangguan tersebut perlu dilakukan
pengelolaan yang baik dan terukur guna menjaga
keamanan pangan bagi masyarakat, seperti
1. Sanitasi Pangan, adalah upaya mencegah
kemungkinan tumbuh dan berkembangnya jasad renik
pembusuk dan pathogen dalam makanan, minuman,
peralatan dan bangunan yang dapat merusak pangan
serta membahayakan manusia. Perlakuan efektif
Sanitasi Pangan dimaksudkan untuk menghilangkan
sel vegetatif mikroba yang membahayakan kesehatan,
sekaligus mengurangi mikroba lainnya yang tidak
diinginkan, tanpa mempengaruhi mutu produk dan
keamanan bagi konsumen.
2. Penggunaan bahan tambahan pangan sesuai peraturan
yang berlaku, segala macam jenis dan batas maksimum
penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) diatur
dalam pasal 10 sampai 12 UU No. 7/1996 dan
peraturan di bawahnya. Penggunaan BTP harus diatur
agar bahaya terhadap kesehatan manusia dapat
dicegah. Selain itu dalam Permenkes No.
Page | 9
722/Menkes/PER/IX/88 selain menetapkan BTP yang
aman juga menetapkan Bahan Terlarang dan
Berbahaya
3. Adanya izin Produk Rekayasa Genetik (PRG), adalah
pangan yang diproduksi atau menggunakan bahan
baku, Bahan Tambahan Pangan dan bahan lain yang
dihasilkan dari proses rekayasa genetika. Proses
rekayasa genetika adalah proses yang melibatkan
pemindahan gen (pembawa sifat) dari suatu jenis
hayati ke jenis hayati lain yang berbeda atau sama,
untuk mendapatkan jenis baru yang mampu
menghasilkan pangan yang lebih unggul
4. Peraturan dalam kemasan pangan sebelum diedarkan,
yang dalam peraturan perundang-undangan nomor 7
tahun 1996 tentang pangan, peraturan tersebut
menyatakan bahwa setiap produsen pangan wajib
mengemas produk pangan dengan kemasan yang
aman, serta mampu melindungi pangan dari cemaran
yang merugikan atau membayakan kesehatan
manusia. Kemasan yang baik, mampu memberi
perlindungan terhadap produk dari benturan fisik,
cahaya, oksigen dan uap air yang dapat memicu
pertumbuhan mikroba dan reaksi enzimatik.
10 | Page