Anda di halaman 1dari 1

RAZIA RAMBUT

Siang ini, di MTS. Assaadah. aku dan kedua temanku yaitu sabrina dan nisya saat jam
kosong kami bertiga memutuskan pergi keluar kelas untuk sekedang mengisi kekosongan waktu.
kami berjalan menelurusi lorong kelas satu persatu’ kami melihat, di depan sana ada ramai’
dan ternyata keramaian tersebut di sebabkan karena ada razia rambut dadakan. kami melihat dari
kejauhan lalu mendekat kearah keramaian tersebut dan aku, terpaku pada satu laki laki “sab, nis
liat deh cowo itu” “ohh, nama dia akara kenapa?” “emmhh dia lucuu bagaimana jika kita bertiga
menyukai dia secara bersamaan, dan ini hanya sekedar kegabutan oke tidak?” aku pun setuju
dengan ide teman temanku.

itu sedikit gila tapi kita pikir ini menyenangkan, kami bertiga kegirangan karena mungkin kita akan
lebih semangat pergi sekolah hanya sekedar melihat wajahnya. Kita kembali ke kelas dan
akhirnya kita sibuk berperang dengan pikiran kita masing masing. semenjak saat itu kita sering
sekali keluar kelas hanya untuk sekedar melihat akara yang kita sebut “si ganteng” omong’ akara
ini kelas c dan kita selalu punya alasan untuk sekedar melewati kelasnya, entah kita beralasan ke
wc maupun ke kantin. waktu terus berjalan dan kita betiga memberanikan diri untuk mengirimkan
pesan kepada dia, kita bertiga mulai berbalas pesan dengannya namun nisya dan sabrina hanya
berbalas pesan singkat berbeda denganku, yang terus berlanjut sampai malam hari dan hari esok
sampai seterusnya. Aku yang awalnya hanya bosan dan mengikuti apa keinginan temanku lama
kelamaan merasa terbawa perasaan dengan dia dan kupikir temanku yang lain merasakan hal
yang sama denganku ternyata tidak, pesanku dan akara terus berlanjut.
sampai hari demi hari akuu yang selalu membuat dia baper tetapi aku sendiri yang juga
merasakan baper tetapi suatu ketika, dia memberitahu ku bahwa dia sedang dekat dengan
perempuan lain dan hal itu sudah terjadi lama dan sialnya aku baru mengetahui hal itu, terbesit
rasa menyesal bertemu dengannya dan mulai menumbuhkan rasa nyaman antara aku dan dia
karena mungkin ini akhir dari segalanya, tetapii chat kita terus berlanjut dan kami masih sering
malu jika bertemu di sekolah dan pada akhirnya aku dan dia hanya sebatas teman dengannya,
tetapi aku tidak tau kedepannya hubungan kita seperti apa.

Anda mungkin juga menyukai