Anda di halaman 1dari 3

Feminist jurisprudence yang berbasis ethics of care, the new kind of justice

I.Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukan bahwa laki laki dapat dengan leluasa menjadi sorang
feminist yang manjadi panggilan moral yang dapat di manfaatkan untuk meciptakan kesetaraan bagi
mereka yang korban peradaban yang kasus ini adalah perempuan sekaligus menjelaskan bagaimana
pandangan dunia terhardap peremuan dari zaman dahulu hinggah sekarang, serta mengeksploitasi
tindak diskriminasi terhadap kaum perempuan dunia, khususnya era modern sehingga membangkitkan
kesadaran public tentang filosofi hukum berdasarkan politkal,ekonomi,dan isu social yang berkaitan
dengan kesetaraan

II.Pendahuluan

Penulisan ini muncul karena banyaknya isu kesetaraan gender yang seharusnya tidak perlu di
permasalahakan karena jelas sejarah mengatakan bahwa perempuan memang mengalami eksploitasi
hak oleh mayoritas pada zaman dahulu. Socrates pernah mengatakan bahwa wanita hanyalah anak kecil
bertubuh besar, dapat kita ketahui bahwa dari sejak dahulu diskriminasi terhadap perempuan memang
sudah di entertain kan. Serta diskriminasi terhadapa perempuan dan hak perempuan untuk memilih dan
berpolitik

III.Kerangka teori

Feminist legac theory,equal rights,feminist theory of law,feminist theories of jusctice

IV.Metode penelitian

Untuk penulisan kali saya menggunakan metode keualitatif, kuantitatif, dan campuran

V.Pembahasan

Menegah arogansi mulai dengan menganggap menjadi seorang male feminist adalah kemapuan
intelektual melainkan morale call bagi kita sebagai makluk bersejarah, karena ada imperative etis maka
teori feminist di elaborasi, mungkinkah seorang laki laki mengoprasionalkan feminist ethics, mungkinkah
seorang laki laki di seolah olah takdirkan menjadi predator perempuan?.

Seluruh fersis dalam filofosi perempuan selalu bukan sekedar di lecehkan tapi di anggap sebagai separuh
orang dan di dalam sejarah pergerakan perempuan sampai 50 tahun lalu beberapa Negara belum
memberikan hak pilih dan berpolitik ke pada perempuan sekarang petanyaan kembali ke pertanyaan
pertama, bisakah laki laki mengadopsi paham feminis filosofi, feminist ethics.

Mengganti cara berfikir sebab di dalam feminism tidak sekeradar belajar teori keadilan tetapi mengalami
dalam cara tertentu secara konseptuan mengalami jenis ketidak adilan yang tidak pernah di mengerti
oleh filosofi teori ekonomi, teori culture dan seterusnya dan hanya pada tubuh perempuan semua jenis
ketidak adilan bersatu sambil bertumbukan di situ, di dalam peradaban status perempuan itu di hargai
secara sangat rendah, muncul pertanyaan baru lagi, apakah saya seorang laki laki rela tidak menikmati
lagi keuntungan saya sebagai seorang laki laki dari setiap opsi yang anda hanya untuk beberapa teori
yang memihak pada perempuan semacam gender equality,new kind of justice dan banyak lagi?
Sebetulnya menjadi feminist laki laki itu banyak jebakan, jangan jangan hanya sekedar pamer atau
supaya terlihat superior dan patriot terhadap perempuan, dan banyak problem lainya, padahal
sebetulnya feminist laki laki yang sejati itu paham bahwa ada problem yang tidak mungkin bisa di ukur
atau di tebus hutang peradaban pada kaum perempuan, 25 abad perempuan itu di di lecehkan oleh
sebagian umat manusia yang kebetulan laki laki

Etika feminist atau ethics of care itu bukan etika yang sudah selesai tetapi sebagai dasar untuk kita
mengembakan a new kind of ethics untuk menghasilkan keadilan jadi etika feminist yang kita sebut
ethics of care adalah on going ethics jadi ethics in the making.

Ethics of care di Indonesia di terjemahkan etika kepedulian ketika di kemukakan menjadi pusat dari
seluruh problem etika yang sudah ada, bumi ini jika tidak di sentuh oleh ecofemism maka eksploitasi itu
tidak akan di hentikan, apakah careing atau kepedualia itu adalah esensi seorang perempuan sehingga
ada ethics of care sehingga muncul praktek moral yang di evaluasi berdasarkan etchis of rights,
pengetahuan perempuan itu berdasarkan pengalamanya sedangkan pengetahuan laki laki berasal dari
daya abstraksi sehingga ingin mencari formula universal, pengalaman tubuh perempuan itu di yang di
sebut pengetahuan, niat untuk menghasilkan a new kind of ethics itu tumbuh justru karena tidak
mungkin etika itu di buat sama laki laki dan perempuan Karen etika adalah bentuk bentuk peraturan
yang mengatur moral.

Kesulitan untuk menjadi seorang feminist laki laki misalnya tetap ada ketika seorang laki laki itu menjadi
dirinya yang setiap hari dia jalankan, Karen itu seorang penganjur ethics of care, bell hooks, feminist ini
dia marah ketika penulisan namanya di awal menggunakan huruf capital karena huruf capital di awal
kalimat itu patriarki, supaya dia bisa menulis menggunakan bahasa perempuan dia mengganti namanya
menggunakan huruf kecil, jadi ada ideology bahkan di dalam hal paling sepeleh dalam konteks ini itu
huruf, ethics of care itu mengabli inisiatif untuk menjadi auntentik dengan menyusun sendiri jalan
pikiranya yaitu jalan pikiran feminis

Mengapa teori keadilan gagal menyadari perbedaan ketidak adilan antara perempuan dan laki laki, bagi
perempuan injustice itu menyangkut eksistensi pada dirinya, bukan sekedar harga tapi kecemasan ibu
terhadap kebutuhan anaknya,tidak ada pada maskulin

Ethic of care knowledge yang hanya di miliki perempuan karena tubuh perempuan berhubungan
langsung dengan seluruh injustice.

“Harley Davidson membunuh anak dan ibu” logic ini hanya bisa di temukan dng lensa feminist, di balik
patriarki adalah local wisdom, nilai patriarki masuk ke dalam kebijakan public justru dengan
perlindungan local wisdom

Legalisasi aborsi misalnya, ada rights di situ libertarian,care,dan ultilitarian

Dalam hukum perdata tida ada yang membedakan antara laki laki dan perempuan karena hanya berlaku
prinsip pacta sunt servanda atau subjek hukum sama maka perjanjian harus di selesaikan, tetapi dalam
praktek tetap ada culture oligarki di dalamnya, local wisdom beroligarki pada sama haknya

80% hasi pertanian di afrika di hasilkan oleh perempuan tapi hak kepemilikan atas lahan hanya 14% di
tangan perempuan
Ada pengetahuan yang bersembunyi yang mengeksploitasa misoginisme bukan memalui hukum tapi
melalui fasilitas culture

VI.kesimpulan dan saran

Tidak apa apa untuk menjadi feminist laki laki dengan mengesampikan hak mu sebagai seorang maklum
laki laki untuk membela dan memperjuangkan hak manusia yang setara bagi kaum perempuan.
Memberikan hak kesetaraan yang sama bagi perempuan namun tidak melanggar hak perempuan untuk
menjadi makluk yang di lindungi oleh laki laki

“WOMAN IS CREATED FROM RIB OF A MAN, NOT HIS HEAD TO BE ABOVE HIM, NOT HIS FEET TO BE
WALK UPON, BUT HIS SIDE TO BE EQUAL, CLOSE TO HIS ARM TO BE PROTECTED, CLOSE TO HIS HEART
TO BE LOVE”

VII.daftar pustaka

https://youtu.be/A1ufMfF110I?si=CXOrwnXAObQCEobP

https://www.law.cornell.edu/wex/feminist_jurisprudence#:~:text=Feminist%20jurisprudence%20is
%20a%20philosophy,jurisprudence%20began%20in%20the%201960s.
https://fkip.umsu.ac.id/2023/06/30/struktur-karya-ilmiah-yang-baik-dan-benar/

Anda mungkin juga menyukai