Anda di halaman 1dari 72

2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

IKAN

KEGIATAN BELAJAR 4
PERLENGKAPAN
KAPAL

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

KEGIATAN BELAJAR 4
PERLENGKAPAN
KAPAL

I. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Singkat
Profesi penangkapan ikan terus berkembang sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Profesi ini menyerap banyak tenaga kerja
serta memiliki kontribusi dalam meningkatkan perekonomian bangsa dan
negara. Di tengah kondisi pandemic covid-19, profesi ini terkena dampaknya
karena pergerakan distribusi ikan hasil tangkapan terhambat, perubahan
frekuensi operasi penangkapan ikan, pengurangan jumlah anak buah kapal.
Meskipun demikian, nilai ekspor perikanan meningkat 6,9 %.
Total volume ekspor dalam kurun waktu enam bulan tersebut sebanyak 596
ribu ton, sedangkan periode serupa tahun lalu 528.000 ton (USD2,25
miliar). Komoditas paling diminati adalah udang, tuna-cakalang, cumi-
sotong-gurita, rajungan-kepiting, dan rumput laut. Sedangkan pasar paling
tinggi penyerapan produk utama perikanan Indonesia adalah USA,
Tiongkok, Jepang, ASEAN dan Uni Eropa. (sumber :
https://kkp.go.id/artikel/22219- optimisme-menteri-edhy-di-masa-pandemi-
ekspor-perikanan-naik-6-9).
Salah satu kunci keberhasilan penangkapn ikan adalah tersedianya
perlengkapan kapal yang cukup. Manfaat yang diperoleh dari alat bantu
penangkapan ikan adalah memudahkan pengoperasian alat tangkap serta
mengurangi waktu pencarian ikan, karena fishing ground yang akan dituju
sudah jelas lokasinya. Efektivitas dan efisiensi operasional penangkapan
ikan menjadi meningkat dengan menurunnya biaya operasional.
Pada modul Bangunan dan Stabilitas Kapal KB-4 ini berisi tentang
Perlengakapan kapal. Pendalaman materi dilakukan dalam bentuk simulasi
untuk mempelajari tentang perlengkapan kapal dalam rangka mengoperasikan
kapal dan mengoperasikan peralatan penangkapan ikan, sehingga peserta
diklat dapat memahami perlengkapan kapal dalam rangka operasional

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

penangkapan ikan.

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

1.2 Relevansi Substansi


Keberlanjutan usaha perikanan tangkap sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan Pasal 3 yang
mengamanatkan agar pemanfaatan sumber daya kelautan dilakukan secara
berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan bagi generasi sekarang
tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Pemanfaatan sumber
daya kelautan ini dilakukan dengan mengedepankan penegakan kedaulatan
dan hukum diperairan Indonesia, dasar laut, dan tanah di bawahnya.
Keberlanjutan kegiatan penangkapan juga didukung oleh bidang pendidikan
dan penelitian. Salah satu bidang pendidikan yaitu pengembangan kegiatan
pendidikan dengan bentuk pendidikan kejuruan bidang kemaritiman.
Keilmuan perikanan tangkap tidak hanya melibatkan ilmu perikanan saja
tetapi bidang pelayaran dan perkapalan merupakan kajian penting dalam
SMK kemaritiman. SMK kemaritiman bidang pelayaran kapal penangkap
ikan menjadi pendukung industri penangkapan. Oleh karena itu, kajian
kemaritiman mencakup bidang perikanan, perkapalan, dan pelayaran. Modul
Pesawat Bantu diharapkan dapat mendukung kegiatan pembelajaran PPG
program Pelayaran kapal penangkap ikan.

1.3 Panduan Belajar


Sebelum mempelajari inti pokok materi dalam modul ini, pembaca diharapkan
dapat membaca petunjuk belajar berikut:
a. Baca dan pahamilah secara detail informasi yang sudah dituangkan pada
lembar deskripsi.
b. Pahami capaian pembelajaran yang telah dituangkan dalam setiap
kegiatan pembelajaran
c. Bacalah materi bagian demi bagian dengan detail secara keseluruhan,
dari awal sampai akhir agar anda mudah mendapatkan gambaran isi
modul
d. Usahakan untuk menguasai dari kegiatan belajar pertama atau awal
dengan baik sebelum pindah pada kegiatan belajar berikutnya

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

e. Kerjakanlah tugas-tugas dan latihan mengerjakan tes formatif dengan


optimal.
f. Perangkat pembelajaran membutuhkan dukungan teknis selain
tersediaanya sumber bacaan utama seperti: Akses internet di ruangan
belajar dan komputer atau laptop yang memadai untuk setiap peserta
PPG

II. INTI
2.1. Capaian Pembelajaran
1. Perlengkapan Keselamatan Kerja
2. Alat Navigasi Elektronik
3. Alat bantu penangkapan ikan

2.2. Sub Capaian Pembelajaran


1. Alat keselamatan kerja
2. Jenis dan Kegunaan alat keselamatan kerja
3. Perawatan Peralatan Keselamatan Kerja
4. Pengujian, Oksigen, Gas dan Uap
5. Tindakan Memasuki Ruang Tertutup
6. Radio Direction Finder (RDF)
7. Radar
8. GPS
9. Echosounder
10. AIS
11. Alat bantu penangkapan longline
12. Alat bantu penangkapan purse seine
13. Alat bantu penangkapan trawl

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

2.3. Uraian Materi

1. PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA


Berdasarkan Undang-undang Keselamatan Kerja N0. 1 Tahun 1970, pasal 12
b dan pasal 12c, dijelaskan bahwa tenaga kerja diwajibkan :
a). Memahami alat-alat perlindungan diri.
b). Memenuhi atau mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja.
Dalam pasal 13 disebutkan bahwa barang siapa yang akan memasukitempat
kerja, diwajibkan untuk mentaati semua petunjuk keselamatan dankesehatan
kerja dan wajib menggunakan alat-alat perlindungan diri yangdiwajibkan.
Dalam pasal 14 disebutkan bahwa perusahaan diwajibkan secara cuma-cuma
menyediakan semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
yang berada dibawah dan bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja
tersebut.

a. Alat Keselamatan Kerja

Alat keselamatan kerja dibagi menjadi dua bagian :


1) Untuk mesin-mesin, misalnya kap-kap pelindung dari motor listrik,
klep-klep keamanan dari ketel-ketel uap, pompa-pompa dan
sebagainya.
2) Alat tenaga untuk Para pekerja (safety equipment), gunanya untuk
melindungi pekerja dari bahaya-bahaya yang mungkin menimpanya
sewaktu menjalankan tugas.
Adapun jenis-jenis perlengkapan kerja, seperti yang dimaksud pada pasal
13 dan pasal 14 Undang-undang Keselamatan Kerja N0.1 Tahun 1970
adalah :
a) Alat-alat pelindung batok kepala.
b) Alat-alat pelindung muka dan mata.
c) Alat-alat pelindung badan.
d) Alat-alat pelindung anggota badan seperti lengan dan kaki.

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

e) Alat-alat pelindung pernafasan.


f) Alat-alat Pencegah jantung.
g) Alat-alat pelindung pendengaran.
h) Alat-alat pencegah tenggelam.

b. Jenis dan Kegunaan Alat Keselamatan Kerja

Adapun jenis peralatan keselamatan kerja beserta kegunaannya dapat


dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1 Alat-alat keselamatan kerja dan kegunaannya

Nama Alat Keselamatan Guna / Pemakaiannya


Topi keselamatan Pelindung batok kepala dari tertumbuk
benda-benda jatuh
Kap las tangan/dipegang Pelindung muka dan mata sewaktu
mengelas listrik
Kap las kepala Pelindung muka, mata dan batok kepala
sewaktu mengelas
Pelindung mata Mengasah, menetak, bekerja dengan
ramuan-ramuan.
Kacamata keselamatan Kerja mengecat, menetak beton dan
sebagainya.
Pelapis dada dari kulit Mengelas karbit dan listrik
Menempa, menuang dan kerja hangat-
hangat lainnya
Pelapis dada karet hitam Bekerja dengan ramuan-ramuan kimia
Sarung tangun asbes Kerja panas, tuang menuang,
membengkakkan pipa, buka tutup
kerangan uap yang panas.
Sarung tangan kain Kerja kotor yang ringan sekali mematri,
mencat, menyemprot cat.
Sarung tangan las Mengelas listrik dan gas karbit

7
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Nama Alat Keselamatan Guna / Pemakaiannya


Sarung tangan karet Bekerja dengan ramuan kimia
Bekerja dengan gemuk-gemuk yang
kotor
Sepatu keselamatan Pelindung jari-jari kaki dari tertumbuk
atau tertimpa benda-benda jatuh/berat
Ear plug Dipakai untuk mengurangi suara yang
masuk telinga
Ear muff Dipakai untuk mengurangi suara yang
bernada tinggi atau keras
Life jacket/pelampung dada Dipakai oleh pekerja yang bertugas
(pada waktu dipakai jangan diatas perairan, dimana pengguna tali
memukul si pemakai/dagu) pinggang keselamatan tidak mungkin
dipakai
Tali pinggang keselamatan Dipakai oleh pekerja yang bertugas
diatas perairan, dimana pengguna tali
pinggang keselamatan tidak mungkin
dipakai
Pelindung lengan dari kulit Mengelas listrik karbit

c. Perawatan Peralatan Keselamatan Kerja

Perawatan merupakan salah satu upaya memperpanjang usia pakai dari


peralatan keselamatan kerja. Jenis-jenis perawatan yang dilakukan untuk
setiap jenis alat keselamatan kerja pada tabel di bawah ini, sebagai berikut
:

Tabel 2 Alat-alat Keselamatan Kerja dan jenis perawatannya

NO Alat-alat Keselamatan Jenis Perawatan


1 Topi keselamatan - Membersihkan topi keselamatan
tersebut
- Setelah digunakan dan Meletakkan
pada tempatnya setelah
topikeselamatan tersebut

8
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

NO Alat-alat Keselamatan Jenis Perawatan


digunakan.
- Hindari menempatkan topi
keselamatan pada tempat yang
berhubungan langsung dengan
panas.
2 Topi penyemprot pasir - Membersihkan topi penyemprot
pasir setelah digunakan.
- Meletakkan pada tempatnya setelah
digunakan.
- Menjaga penempatan peralatan
tersebut dari tempat yang aman
sehingga tidak mudah hilang.
3 Masker las yang - Membersihkan masker las, setelah
dilengkapi dengan digunakan.
tangkai pemegang - Meletakkan masker las tersebut
pada tempat yang aman.
- Menjaga kaca pengaman masker las
dari tumbukan benda keras.
- Menjaga kebersihan kaca masker las
dari terkena kotoran.
4 Masker pelindung - Membersihkan masker las, setelah
muka. digunakan.
- Meletakkan masker las tersebut
pada tempat yang aman.
- Menjaga kaca pengaman masker las
dari tumbukan benda keras.
- Menjaga kebersihan kaca masker las
dari menempelnya kotoran.
5 Pelindung mata - Menghindari kaca pelindung mata
dari terkena benda keras.
- Menyimpan pelindung mata pada
tempat yang aman dan Menjaga
kebersihannya
6 Kaca mata las acytelin - Membersihkan masker las, setelah
digunakan.
- Meletakkan masker las tersebut pada
tempat yang aman.

9
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

NO Alat-alat Keselamatan Jenis Perawatan


- Menjaga kaca pengaman masker las
dari tumbukan benda keras.
- Menjaga kebersihan kaca masker las
dari menempelnya kotoran.
7 Sarung tangan yang - Menyimpan sarung tangan pada
terbuat dari asbes tempat yang aman.
- Menghindari sarung tangan dari
terkena bendatajam.
8 Sarung tangan yang - Menyimpan sarung tangan pada
terbuat dari kain tempat yang aman.
- Menghindari sarung tangan dari
terkena bendatajam.
9 Sarung tangan las - Menyimpan sarung tangan pada
tempat yang aman.
- Menghindari sarung tangan dari
terkena benda tajam.
10 Sepatu keselamatan - Menyimpan sepatu keselamatan
(Safety shoes) pada tempat yang aman.
- Menjaga kebersihan sepatu
pengaman.
- Menghindari sepatu pengaman
tersentuh panas secara langsung.
11 Sumbat telinga (Ear - Menyimpan pada tempat yang aman.
plug) - Mencegah peralatan sumbat telinga
(Ear plug) bersentuhan benda keras.
- Menghindari sumbat telinga
bersentuhan panas secara langsung.
12 Tutup telinga (Ear muff) - Menyimpan pada tempat yang aman.
- Mencegah peralatan tutup (Ear muff)
telinga bersentuhan benda keras.
- Menghindari sumbat telinga
bersentuhan panas secara langsung.
13 Jaring keselamatan - Menghindari jaring keselamatan
tersentuh
- langsung dengan benda tajam
- Menghindari jaring keselamatan
tersentuh
- Panas secara langsung.

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

d. Memasuki Ruang Tertutup di Ruang Kapal

Pada ruang-ruang tertutup seperti palkah, tangki, ruang pompa, koferdam,


gudang/store yang tidak berventilasi baik, kemungkinan bisa terdapat gas
beracun atau uap beracun, Contoh:
 Ruangan yang telah didiisi dgn muatan mudah terbakar.
 Ruangan yang memuat muatan beracun, korosi & menyerap O2
 Palka, tangki ballast atau ruang lainnyasetelah di fumikasi
 Ruang boiler, dapur atau ruang mesin pembakaran dalam
 Ruangan muatan dingin yang menggunakan tata ekspansi langsung di
mana terjadi kebakaran.
 Ruang yang baru selesai di las
 Ruang baru terjadi kebakaran
 Ruang yang bersebelahan dengan ruang-ruang di atas

e. Berkurangnya Kandungan Oksigen

1) Bila suatu tangki kosong tertutup & tdk di buka dlm waktu yg lama
maka kandungan 02 akan berkurang krn digunakan oleh baja dlm
proses karat. Pengurangan O2 dlm palkah juga dpt terjd jika
digunakan untuk memuat bahan yg dpt mnyerap 02, spt sayur mayur
yg membusuk, fermentasi, irisan kayu, produk dr baja yg mulai
berkarat.
2) Hidrogen dpt terjd dlm tangki muatan yg diberi perlindungan latodiks.
3) Jika CO2/ uap digunakan untuk memadamkan kebakaran maka
kandungan O2 akan berkurang dlm ruang tsb.
4) Penggunaan gas lembam permanen pd ruang muat kpl tanker (inner
gas system)

f. Pengujian, Oksigen, Gas dan Uap

Pada prinsipnya terdapat tipe peralatan untuk pengujian atmosfer dalam


ruang tertutup, yaitu :

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

1) The combusible gas indicator (explosimeter), digunakan untuk


mengukur keberadaan dan kandungan uap hidrokarbon di udara, untuk
mendeteksi gas & uap dengan konsentrasi rendah, tidak dapat
mengukur kandungan racun dalam Atmosfer
2) The cemical absorbtion type of detector, berguna untuk mendeteksi
keberadaan gas dan uap tertentu pada thressoid limit value level
(penunjukan gas dlm PPM) dengan tingkat penunjukan harian +/- 8
jam konsentrasi dan merupakan petunjuk dalam mengontrol bahaya
dalam ruang tertutup. Zat yang dapat dideteksi seperti benzene dan
hidrogen sulphide.
3) The oxygen content meter. berfungsi untuk mengukur presentasi
kandungan O2 dalam ruangan yg dicurigai kekurangan O2.

g. Tindakan Memasuki Ruang Tertutup

1) Bila memasuki ruang tertutup maka tindakan berikut perlu


diperhatikan:
 Identifikasi Bahaya Potensial
 Pastikan bahwa ruangan aman dari zat bahaya
 Keluarkan gas dan sampah serta bahan yang menimbulkan gas dari
ruangan
 Uji kandungan gas beracun dan oksigen
 Awak kapal di latih dan diinstruksikan bertindak yang aman
 Lengkapi dengan cukup peralatan keselamatan
 Organisasi penyelamat dan P3K
2) Nakhoda dan perwira yang bertanggung jawab harus benar-benar
memperhatikan setiap bahaya yang relevan dan persoalan yang
mungkin terjadi, seperti ;
 Tidak diperkenankan orang memasuki ruang tertutup atau ruang
yang belum dikenal tanpa ijin nakhoda dan perwira yang
bertanggung jawab,

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

 Ruang yang akan dimasuki terlebih dahulu harus diberi ventilasi.


 Bilamana memungkinkan lakukan pengujian atmosfer ruangan
yang akan dimasuki.
 Bilamana nakhoda atau perwira yang bertugas juga ragu-ragu atau
hasil pengujian kandungan oksigen/gas/uap dan ventilasi maka alat
bantu pernafasan breathing apparatus harus digunakan.
 Alat penolong pernafasan (resusitation equipment) dan regu
penolong harus disiapkan pada pintu ruang yang akan dimasuki.
 Orang yang bertanggung jawab harus tetap berada di pintu masuk
selama ruang tersebut dimasuki.
 Sistem komunikasi harus memadai
 Jika orang berada di dalam ruangan merasa terganggu oleh
uap/gas, dia harus segera memberi isyarat dan segera
meninggalkan ruangan.
 Untuk keselamatan tindakan menjamin persediaan udara pada
breathing aparatus yang sumbernya dari ruang mesin harus
diperhatikan.
Dalam hal darurat dimana ruangan yang dimaksud dicurigai tidak aman,
gunakanlah alat bantu pernafasan seperti breathing apparatus dari tipe
yang di sahkan (approved type), namun sebelum memakai alat tersebut,
periksalah dengan disaksikan oleh nakhoda dan perwira yang bertugas.
Hal- hal yang diperiksa minimal antara lain :
1) Tekanan sumber udaranya (air supply pressure)
2) Alarm tekanan udara rendah (low pressure alarm) pada self contained
breathing apparatus.
3) Kekedapan masker dan jumlah sumber udaranya.

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 1 Cara menggunakan breathing apparatus

Untuk menambah wawasan, anda juga bisa belajar tentang alat keselamatan
kerja di kapal melalui link :
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/download/3810/2129

2. ALAT NAVIGASI ELEKTRONIK


Navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat
lain dengan lancar aman dan efisien. Alat navigasi adalah alat yang
digunakan untuk membantu dalam bernavigasi, Alat navigasi dibagi menjadi
dua macam yaitu alat navigasi konvensional dan elektronik.
Pengetahuan tentang alat-alat navigasi kapal sangat diperlukan dalam
mengambil suatu tindakan dalam menentukan posisi kapal, untuk menjamin
keselamatan pelayaran.
Alat Navigasi Eletronik adalah alat untuk menentukan kedudukan dan
arah lintasan secara tepat dengan menggunakan perangkat berbasis elektronik.

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Adapun alat-alat navigasi elektronik yang umunya digunakan di atas kapal


penangkap antara lain:

a. Radio Direction Finder (RDF)

Radio direction finder (RDF) adalah pesawat radio pencari arah


yang dioperasikan melalui penerimaan gelombang radio oleh pemancar
yang dipancarkan oleh stasiun pemancar. Prinsip bekerjanya pesawat RDF
adalah adalah dengan menganalisis kekuatan induksi gelombang-
gelombang radio, yang dipancarkan oleh Stasiun Radion Pemancar, yang
diterima oleh antene di kapal.

Gambar 2 Diagram boks RDF

Keuntungan dari pesawat RDF antara lain :


 Radio Direction Finder (RDF) dapat dipergunakan dalam navigasi
pantai dimanapun kapal berada,
 Kapal-kapal yang akan minta pertolongan karena dalam keadaan
darurat kepada kapal lain atau stasiun pantai/darat, dapat
menggunakan pemancar radionya sehingga dengan mudah akan
ditemukan posisi kapalnya

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 3 Antenna dan Radio Direction Finder

Sumber : https://www.pinterest.cl/pin/12314598971021081/ ,
https://www.pinterest.cl/pin/414683078166692364/

1) Bagian-bagian RDF
Tombol-tombol yang terdapat pada pesawat RDF Sebelum
pesawat RDF dioperasikan perlu diketahui nama dan guna tombol-
tombol yang terdapat pada pesawat RDF.
 Power switch
Tombol ini gunanya untuk memberikan tegangan pada semua
bagian pesawat RDF atau memberikan tenaga dalam pesawat.
Power switch ini mempunyai 3 kedudukan, tiap-tiap kedudukan itu
akan memberikan jumlah voltage yang berbeda-beda tergantung
pada jumlah voltage yang didapat dari sumber listrik. Apabila
sumber listrik memberikan voltage 110 volt maka tombol power ini
ditempatkan pada kedudukan 1.
 Band switch
Tombol ini gunanya untuk memilih frekuensi stasion yang
dikehendaki.
Band switch ini mempunyai 4 kedudukan yaitu :

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

o Kedudukan I : Untuk radio yang mempunyai frekuensi 200


KHz – 530KHz.
o Kedudukan II : Untuk Broad Cast yang mempunyai frekuensi
530 KHz – 1,4 KHz.
o Kedudukan III : Untuk medium wave yang mempunyai
frekuensi 1,4 KHz – 3,3 KHz.
o Kedudukan IV : Untuk Short Wave yang mempunyai
frekuensi 3,3 KHz – 9,0 KHz.
 Kursor
Tombol ini gunanya untuk membaring arah dari pada isyaratnya
datang yang terdengar dalam bentuk diagram angka delapan pada
tabir.
Gambar diagram angka delapan ini diatur sedemikian rupa dengan
tombol tuning sehingga membentuk sepipih mungkin atau
merupakan satu garis lurus. Ujung daripada diagram angka delapan
inilah merupakan arah datangnya isyarat (arah stasionnya).
 Tuning knob
Tombol ini gunanya hanya untuk mencari arah datangnya
gelombang radio atau stasiun yang dikehendaki untuk dibaring.
 Fine control
Tombol ini gunanya untuk mendapatkan atau mengatur arah
baringan yang tepat.
 Wave form
Tombol ini gunanya untuk memilih mode isyarat yang dikehendaki
wave form ini mempunyai beberapa kedudukan yaitu :
- Kedudukan I: A1 untuk telegrafi. Ini digunakan apabila
menginginkan penerimaannya dalam bentuk telegraf.
- Kedudukan II: A2; A3 . A2 untuk telegrafi dan broad
casting sedang A3 untuk teleponi.
- Kedudukan III: SSB : A1, spot. Kedudukan ini untuk SSB
dan telegrafi.

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

- Kedudukan IV: A2; A3 spot. Kedudukan ini untuk telegrafi


dan telephoni.

Gambar 4 Bagian-bagian RDF

 Auto frekuensi gain


Gunanya untuk mendapatkan volume suara yang baik.
 Receiver frekwensi gain

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gunanya untuk memperoleh suara isyarat yang jelas.


 System control
Tombol ini mempunyai 2 kedudukan yaitu :
o Kedudukan pada receiver
o Kedudukan pada direction finder
Dalam menentukan suatu stasion yang akan dibaring kedudukan ini
ditempatkan pada kedudukan receiver atau D.F pada kedudukan
Receiver digunakan hanya untuk menerima dalam bentuk suara
radio biasa, sedangkan pada kedudukan D.F untuk menerima
isyarat yang dipancarkan dalam bentuk kode morse.
Sebagai contoh : ? — — (ini berarti kode AL). Kode-kode ini akan
dipancarkan terus-menerus.
 Radius control
Tombol ini gunanya untuk memperbesar lebar dari pada gambar
diagram angka delapan yang tergambar pada tabir.
 Clarifier control
Tombol ini gunanya untuk membersihkan isyarat-isyarat yang
diterima oleh pesawat R.D.F yang kurang jelas.
 Compass knob
Tombol ini gunanya untuk mengatur atau menyesuaikan
penunjukkan haluan kapal dengan piring pedoman yang terdapat
padanya.
Cara melakukannya : tombol kompas ditarik keluar dan kemudian
diputar pelan-pelan dissuaikan dengan arah haluan kapal. Pekerjaan
ini harus dilakukan dua orang, yang seorang berdiri di depan
kemudi serta menyebut haluan kapal tiga kali, sedang yang seorang
lagi mengatur tombol kompas sambil menyesuaikan dengan arah
haluan kapal yang disebut di atas tadi. Setelah tepat dan sama
dengan haluan tombol kompas di tekan kembali.

1
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

 Sense control
Tombol ini gunanya untuk menunjukkan arah daripada stasion
radio. Kita telah mengetahui bahwa diagram angka delapan yang
terbentuk pada tabir mempunyai dua ujung yaitu ke atas dan ke
bawah. Di sini belum diketahui ujung yang mana yang
menunjukkan arah stasion. Maka dengan menekan tombil ini salah
satu ujungnya akna menunjukkan arah daripada stasionnya.
Keadaan demikian terjadi selama tombol sensei ditekan.
 Auto Sense
Tombol ini mempunyai dua kedudukan OFF dan Auto. Jika tombol
ini ditempatkan di Auto secara otomatis salah satu ujung diagram
angka delapan akan menunjukkan ke arah stasionnya.

2) Cara mengoperasikan RDF


Berikut adalah langkah-langkah untuk mengoperasikan RDF:
 Sebelum membaring tentukan terlebih dahulu tempat / posisi duga
 Identifikasi stasiun pemancar yang akan dibaring,
 Hidupkan pesawat beserta antenenya, pasang Tuning pada
frekwensi stasiun dan putarlah Crusor untuk membaring suara
(bunyi), diikuti dengan membaring gambar pancaran hingga pada
posisi suara dan gambar yang terbaik.
Video mengenai penggunaan RDF dapat dilihat pada Video
1 (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=KZ7SISuqTKI).

Gambar 5 Skema penentuan lokasi dengan RDF

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Radio_direction_finder)

3) Kesalahan-kesalahan pada RDF


Kesalahan-kesalahan yang perlu dipertimbangakan dalam
menggunakan RDF adalah:
a) Pengaruh Malam Hari ( Night Effect ). Perbedaan proses ionisasi
di malam hari dengan siang hari menyebabkan pembelokan arah
gelombang radio. Solusi dari masalah ini adalah mencari Stasiun
Radion Pemancar pemancaryang jaraknya kurang dari 60 mil.
b) Pengaruh pantai (Land effect). Gelombang radio akan
dibelokkan jika melewati pantai karena adanya perbedaan
kepadatan udara diatas pantai. Solusi dari masalah ini adalah
dengan mengambil baringan dari stasiun pemancar yang arahnya
tegak lurus.
c) Kesalahan Manusia (Human Errors ). Kesalahan ini disebabkan
karena kurang teliti kecermatan pembaring

4) Sinyal Bahaya
Terdapat frekunsi yang digunakan untuk mmancarkan sinyal
bahaya dengan RDF, yaitu
 Telegraphy ( S.O.S.) : 500 KHz dan 8364 KHz
 Telephony ( MAYDAY) : 2182 KHz
 Tanda Alarm : 12 garis (---------------------)
 Panggilan bahaya : S.O.S. 3 x , nama kapal 3 x, Silence
selama 2 menit

b. Radar

Radar singkatan dari “Radio Detection and Ranging” adalah


peralatan navigasi elektronik terpenting dalam pelayaran. Pada dasarnya
radar berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak suatu obyek di
sekeliling kapal. Disamping dapat memberikan petunjuk adanya kapal,

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini juga
dapat memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.
Radar dapat membantu menghindari/ mencegah terjadinya tabrakan
dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan
berkabut, dan berlayar di malam hari terutama apabila petunjuk pelayaran
seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan visual tidak dapat
diamati. Kelebihan utama radar dibandingkan dengan alat navigasi
elektronik lain adalah radar tidak memerlukan stasiun-stasiun pemancar.

Gambar 6 Tampilan Display Radar

(Sumber: https://www.marineinsight.com/marine-navigation/using-radar-on-
ships-15-important-points/)
Video tentang pengenalan radar dapat dilihat pada tautan ini. (Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=zzRA-zNNIjE).

1) Bagian-bagian Radar
Radar memiliki beberapa bagian, yaitu
 Transmitter : Sebuah oscilator yang menghasilkan gelombang
elektromagnet dengan super High Frequency (SHF), biasanya
3000 sampai 10.000 MHz kadang-kadang sampai 30.000 MHz.

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

 Receiver : Menerima signals yang datangnya lemah dan


dimodulasi kembali untuk muncul di dalam gambar.

Gambar 7 Bagian-bagian radar

 Modulator : Untuk mengatur transmitter dalam pengiriman pulsa,


kira-kira 500 – 3000 pulsa dipancarkan setiap detik tergantung
dari skala jarak yang sedang dipergunakan.
 Antenne : Suatu Scanner dipergunakan untuk memancarkan pulsa
keluar dan menerima kembali signals yang dikembalikan oleh
target. Antenne harus ditempatkan cukup tinggi dan dapat berputar
dengan rotation rates 15 – 25 RPM searah jarum jam (putaran
clockwise).
 Display : Sebuah Cathode Ray Tube ( CRT ) berbentuk layar dan
dipergunakan untuk navigasi Radar

Gambar 8 Transmitter sekaligus receiver, dan antena Radar

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Video mengenai komponen radar dapat dilihat pada video x


(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=943Ci3Xv9Ig).

2) Prinsip Kerja Radar


Seperti telah diketahui radar menggunakan prinsip pancaran
gelombang radio dalam bentuk ‘microwave band’. Pulsa yang
dihasilkan oleh unit pemancar (transmitter unit) dikirim ke antena
melalui swich pemilih pancar/terima elektronik (T/R electronic
switch). Pada saat pengiriman sinyal antena akan berputar 10 - 30
kali/menit dengan memancarkan denyutan/pulsa 500 hingga 3000
kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan kembali
apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema radio (radio echo).
Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena dan
dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih
pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam
bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada
indicator.

Gambar 9 Prinsip kerja radar

(Sumber: http://cs.mcgill.ca/~rwest/wikispeedia/wpcd/wp/r/Radar.htm)
Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih
akan terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan
2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan bergerak
disekeliling pusat skop dan berputar searah jarum jam dimana
putarannya selaras dengan putaran antena. Apabila sinyal video (video
signal) digunakan dalam indikator, bintik putih diatas garis sapuan ini
akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-bayang. Posisi gambar
ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik yang dipancarkan
serta jarak posisi gambar ini dengan pusat skop radar adalah
berdasarkan jarak kapal dengan sasaran di suatu tempat. Dengan
demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di pusat skop
pada tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran. Video
mengenai cara kerja radar dapat dilihat pada autan ini
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=BJgNuJ1lHKE).

3) Prosedur Pengoperasian Radar


Terdapat beberapa prosedur untuk pengoperasian radar, yaitu :
 Perhatikan setting jarak tidak terlalu pendek
 Selaraskan kecerahan
 Selaraskan fokus dengan memperhatikan gelang jarak
 Selaraskan amplifikasi sampai berbentuk bintik-bintik kabur pada
skrin
 Set garis jarak pada kisaran jarak yang rendah dan gunakan
pemilihan frekuensi secara otomatis.
 Selaraskan penekanan gema laut untuk mendapatkan kontras yang
baik
 Set switch jarak sesuai keperluan dan selaraskan lagi switch fokus
 Pastikan gambar berada di tengah-tengah
 Set penanda haluan pada 0o atau pada haluan kapal sesuai
tampilan yang akan digunakan.
 Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum pengoperasian radar
adalah:
 Semua switch dalam kaeadan minimum

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

 Kekuatan listrik yang betul


 Pastikan tidak ada orang disekitar antenna atau antenna betul-
betul bebas dari hambatan seperti tali atau benda lain yang akan
mengganggu perputaran antena.
Pengoperasian radar juga dapat dilihat pada video yang ada
pada tautan ini (Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=qHO0WkkZe6g) dan video yang ada pada tautan ini Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=_NO6-UvP2gI).

Gambar 10 Simbol-simbol yang ada pada display radar

4) Tambahan Informasi
Terdapat bebrapa hal-hal yang penting yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan Radar adalah :
 Jangkauan ( Range )
Dalam kondisi normal dimana antene Radar berada pada
ketinggian 50 kaki diatas permukaan air, pesawat radar dapat
memberikan data yang jelas dari : Garis pantai, dan obyek-
obyek dipermukaan laut.

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

 Ketelitian jarak ( Range accuracy )


Untuk mengukur jarak suatu obyek secara teliti, pesawat radar
dilengkapi dengan:
- Fixed range rings
- Variable range marker
 Perbedaan jarak
Dalam jangkauan radar 1 mil masih dapat dibedakan

 Ketelitian baringan
Semua obyek yang ada didalam layar Radar dengan cepat dapat
diambil baringannya. Ketrelitian dari pengambilan baringan
sebenarnya kesalahan yang terjadi maksimum 10.

Gambar 11 Sistem radar di Kapal

(Sumber: http://lidarradar.com/definition/broadband-marine-radar-systems)

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

c. GPS (Global Positioning System)

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi


menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS
kependekan dari NAVigation Satellite and Ranging Global Positioning
System.
Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian
posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti sampai yang
biasa- biasa saja. Ketelitian posisi yang diperoleh secra umum akan
bergantung pada empat faktor, yaitu:
 Metode penentuan posisi yang digunakan
 Geometri dan distribusi dari satelit – satelit yang diamati.
 Ketelitian data yang digunakan.
 Strategi / metode pengolahan data yang diterapkan.

Gambar 12 Prinsip kerja GPS

(Sumber: https://www.geneko.rs/en/gps-technology)
Selain memberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat
digunakan untuk mentransfer waktu dari satu tempat ke tempat lain.
Ketelitian sampai beberapa nanodetik dapat diberikan oleh GPS untuk
transfer waktu antar benua.

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 13 GPS

(Sumber: https://www.garmin.com/en-US/blog/marine/enhance_your_ma/)
Video tentang cara kerja GPS dapat dilihat pada video ini (Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=IoRQiNFzT0k).

1) Cara kerja GPS:


Setiap sudut-sudut atau daerah di atas permukaan bumi ini
minimal terjangkau oleh 3-4 satelit.Pada prakteknya, setiap GPS
terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus.
Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS
dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit.
Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang
diberikan juga akan semakin tinggi,tetapi apabila keadaan cuaca buruk
seperti hujan atau badai maka sinyal akan sulit untuk didapatkan. Cara
kerja GPS secara logik ada 5 langkah:
 Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
 Untuk perhitungan “triangulation”,GPS mengukur jarak
menggunakan travel timesinyal radio.
 Untuk mengukur travel time,GPS memerlukan memerlukan
akurasi waktu yang tinggi.

2
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

 Untuk perhitungan jarak,kita harus tahu dengan pasti posisi


satelit dan ketingian pada orbitnya.
 Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di
atmosfer sampai diterima reciever.
Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam didalam
orbit yang sangat akurat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi.
GPS reciever mengambl informasi itu dan dengan menggunakan
perhitungan “triangulation” menghitung lokasi user dengan tepat.GPS
reciever membandingkan waktu sinyal dikirim dengan waktu sinyal
tersebut diterima.Dari informasi itu didapat diketahui berapa jarak
satelit.GPS receiver dapat melakukan perhitungan dan menentukan
posisi user dan menampilkandalam peta elektronik.

Gambar 14 Cara Kerja GPS

2) Keuntungan menggunakan GPS


GPS memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat
navigasi lainnya, yaitu:
 Dapat digunakan diseluruh permukaan bumi,
 Posisi diberikan lebih akurat dari cara navigasi yang lain,

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

 Navigator tidak terlalu sulit mempergunakannya, dan pemilik


pesawat tidak perlu membayar apapun untuk pengelolaan sistim,
 Tidak memerlukan peta khusus,
 Posisi diberikan dalam bentuk latitude dan longitude serta tidak
memerlukan koreksi-koreksi, karena sudah dihitung oleh
komputer,
 Kesalahan pemilihan jalur tidak akan mungkin terjadi,
 Sistim ini tidak mungkin terjadi refleksi dari gelombang radio,
 Dengan sistim computer, maka alat tersebut dapat dipergunakan
untuk perhitungan hal-hal yang lain. Misalnya untuk
menghitung jarak dan haluan dari satu tempat ke tempat yang
lain.

3) Pengoperasian GPS
Untuk menentukan posisi di permukaan bumi diperlukan alat
penerima SPG. Kini tersedia alat penerima GPS berbagai merek dan
model dengan ketelitian dan kecanggihan yang beragam. Di antara
berbagai model alat penerima SPG Garmin, model Garmin GPS 60i
merupakan model yang murah tetapi akurat dan cukup lengkap. Saya
menggunakan alat penerima GPS ini untuk membantu mahasiswa
yang sedanw saya bimbing melakukan penelitian skripsi bidang
perlindungan tanaman yang berkaitan dengan SIG. Saya
menggunakan Garmin GPS 60 Owner's Manual dalam bahasa Inggris
sebagai bahan rujukan tulisan ini. Anda juga dapat mengunduh buku
gratis 'Berkenalan dengan GPS' (Sumber 1, Sumber 2) yang
memberikan penjelasan lebih luas mengenai penggunaan alat
penerima GPS.

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 15 Bagian-bagian GPS

(Sumber: http://sumberdayaskripsi.blogspot.com/2012/10/mengenali-dan-
menggunakan-alat-pnerima.html)
Sebelum menggunakan, alat perlu terlebih dahulu diisi dengan
sumber tenaga berupa baterai tipe AA. Untuk memasukkan baterai,
lihat bagian belakang alat, posisikan pengunci tutup ruang baterai
menjadi tegak, putar ke kiri sampai sejajar dengan panjang badan alat,
tarik keluar perlahan, lalu geser ke bagian bawah untuk melepaskan
penutup dari kait penutup ruang baterai di bagian bawah alat
penerima. Pasang baterai dengan kutub positif baterai di sebelah kiri
berada di bawah dan kutub positif baterai di sebelah kanan berada di
atas. Pasang kembali penutup ruang baterai dengan terlebih dahulu
mengaitkan kait penutup di bagian bawah, menutupkan penutup di
atas baterai sampai posisinya pas, lalu memutar pengunci tutup ruang
baterai ke kanan sampai pada posisi melintang kemudian melipatnya
sampai sejajar dengan permukaan penutup.
Untuk menyalakan alat penerima, tekan tombol tenaga. Begitu
alat menyala, akan tampil beberapa saat halaman pemilik alat. Setelah
itu, alat penerima akan berpindah halaman dengan sendirinya ke
halaman yang disebut halaman satelit. Sebelum melanjutkan,
perhatikan bahwa alat penerima terdiri atas beberapa halaman utama

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

dan halaman tambahan. Halaman utama terdiri atas, dengan urut-


urutan pembukaan dari yang pertama, halaman satelit (Satelite),
hqlaman perjalanan (Trips), halaman peta (Map), halaman kompas
(Compass), dan halaman menu (Menu). Urutan pembukkan halaman
ini sebenarnya dapat diubah, tetapi untuk sementara, biarkan saja apa
adanya. Untuk berpindah dari halaman utama yang satu ke halaman
utama lainnya, silahkan tekan tombol halaman (Page). Halaman
tambahan dapat diperoleh dengan menekan tombol tandai (Mark) dan
tombol temukan (Find) serta dengan memilih ikon pada halaman
menu (Menu).
Setelah alat penerima dinyalakan, layar mungkin kurang tajam
atau kurang cerah. Untuk mengatur ketajaman dan kecerahan layar,
tekan tombol tenaga sampai pada layar tampak gambar pengatur
tingkat ketajaman dan tingkat kecerahan layar.

Gambar 16 Pengaturan tingkat kecerahan

Untuk mempertajam atau mempercerah layar, geser tombol


geser ketajaman layar ke kanan dan tombol geser kecerahan layar ke
atas dengan menggunakan tombol geser ke arah kanan dan ke arah
atas sampai diperoleh ketajaman dan kecerahan layar yang diinginkan.
Agar alat penerima dapat menerima sinyal satelit, Anda harus
berada di ruang terbuka di luar ruangan maupun di luar dari naungan
pohon maupun gedung tinggi. Pegang alat dengan bagian antena
menghadap ke atas. Halaman satelit akan menampilkan posisi satelit
dan kekuatan sinyal setiap satelit dengan nomor tertentu berupa grafik
histogram di bagian bawah posisi setiap satelit. Satelit yang dapat

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

diterima sinyalnya dengan baik akan tampak sebagai bar berwarna


hitam, sedangkan yang lemah berwarna putih. Kekuatan sinyal satelit
digambarkan sebagai tinggi-rendah bar. Setelah alat dapat menerima
sinyal dari sekurang-kurangnya tiga sateli maka koordinat lokasi dan
akurasi posisi akan ditampilkan pada layar status. Tunggu sampai alat
dapat menerima sinyal dari sekurang-kurangnya 4 satelit dan akurasi
posisi mencapai plus minus 7 m atau kurang sebelum mencatat
koordinat lokasi.

Gambar 17 Status sinyal pada GPS

Koordinat lokasi dapat dicatat secara manual dengan


menuliskan angka koordinat dan akurasinya pada lembar pencatatan
atau merekamnya sebagai waypoint (lokasi titik). Perlu dipahami
bahwa dalam SIG terdapat tiga macam lokasi, yaitu lokasi titik, lokasi
garis, dan lokasi bidang. Alat penerima SPG Garmin menyebut lokasi
titik sebagai waypoint. Selain dengan mencatat secara manual, lokasi
titik juga dapat direkam dengan menekan tombol tandai (Mark). Kita
akan belajar melakukan perekaman lokasi titik sebagai waypoint pada
tulisan selanjutnya. Anda perlu membiasakan diri terlebih dahulu
mengenali halaman utama alat penerima SPG Garmin GPS 60i ini.
Halaman berikutnya setelah halaman satelit adalah halaman
perjalanan (Trip). Pada halaman ini Anda dapat memeriksa data
perjalanan bila Anda menyalakan alat penerima SPG selama

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

melakukan perjalanan. Data penting yang dapat anda lihat pada


halaman ini antara lain adalah data elevasi (ketinggian tempat). Data
yang dapat ditampilkan pada halaman ini dapat diubah sesuai dengan
keperluan Anda. Kita akan belajar mengubah data yang ditampilkan
pada halaman ini pada tulisan selanjutnya. Sekarang, Anda perlu
mengenali halaman perjalanan ini dengan memeriksa gambar di
bawah ini:

Gambar 18 Halaman perjalanan pada GPS

Setelah halaman perjalanan, Anda akan menemukan halaman


peta. Halaman peta ini dapat digunakan untuk menampilkan lokasi
titik, lokasi garis, dan lokasi bidang yang telah Anda rekam. Anda
dapat menggeser peta ke bawah dan ke atas serta ke kanan dan ke kiri
dengan menggunakan tombol geser. Anda juga dapat memperkecil
dan memperbesar skala peta dengan menekan tombol
perbesar/perkecil tampilan peta (tombol In untuk memperbesar dan
tombol Out untuk memperkecil). Simak tampilan lokasi titik dan
lokasi garis pada halaman peta berikut ini:

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 19 Halaman yang menunjukkan lokasi dan titik pada GPS

Perhatikan bahwa pada halaman peta di atas, lokasi berkemah,


lokasi truk, dan lokasi tegakan pohon telah direkam sebelumnya
sebagai waypoint. Rute merupakan jarak terpendek yang
menghubungkan setidak-tidaknya dua lokasi titik.
Setelah halaman peta, Anda akan menemukan halaman
kompas. Sebagaimana dengan data yang ditampilkan pada halaman
perjalanan, data yang ditampilkan pada halaman kompas juga dapat
diubah sesuai dengan keperluan. Kita akan belajar melakukan
perubahan ini pada tulisan selanjutnya. Sekarang Anda cukup terlebih
dahulu mempelajari halaman kompas untuk mengenali bagian-
bagiannya sebagai berikut:

Gambar 20 Halaman yang menujukkan kompas pada GPS

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Halaman utama terakhir adalah halaman menu. Halaman ini


memuat ikon yang Anda dapat pilih dengan menggunakan tombol
geser dan kemudian menekan tombol pilih/masuk (Enter). Salah satu
ikon penting pada halaman ini adalah ikon perekaman jalur. Jalur
merupakan lokasi jenis kedua dan ketiga yang dapat diukur dengan
menggunakan alat penerima SPG, yaitu lokasi garis dan lokasi bidang.
Lokasi garis dapat direkam dengan membuat jalur terbuka, sedangkan
lokasi bidang dengan membuat jalur tertutup. Kita akan belajar
melakukan perekaman jalur pada tulisan berikutnya. Untuk keluar dari
halaman yang Anda pilih/masuki pada halaman ini, seilahkan tekan
tombol batal/keluar (Quit) sehingga Anda akan dikembalikan ke
halaman menu.

Gambar 21 Halaman menu pada GPS

GPS mempunyai beberapa macam (model) seperti VALSAT –


021, namun secara umum prinsip dasar pengoperasiannya adalah
relative sama dan yang membedakannya adalah tipe dan merek GPS
receiver yang bersangkutan. Prosedur pengoperasian GPS model
VALSAT 021 adalah sebagai berikut.
Video tentang penggunaan GPS Garmin 585 dapat dilihat
pada video x (Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=YsTvxeDsGI8) dan Video (Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=b5vhwAiGUWo)

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

d. SONAR

Sonar (Sound Navigation And Ranging) merupakan sistem


instrumen yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang objek-
objek bawah air. Sistem sonar ini terdiri dari dua bagian yaitu sistem sonar
aktif yang melakukan proses pemancaran dan penerimaan sinyal suara dan
sistem sonar pasif yang digunakan untuk menerima sinyal-sinyal suara
yang dihasilkan oleh obyek-obyek bawah air (Maclennan dan Simmonds,
1992).
Sonaradalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara
dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sonar di
definisikan sebagai suatu metode yang memanfaatkan perambatan suara di
dalam air untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada dibawah
permukaan kawasan perairan. Sehingga sonar merupakan salah satu alat
Hydro-acoustic yang merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air
dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument).

Gambar 22 Sonar

(Sumber: http://kasfo.blogspot.co.id/2011/12/sonar-sebagai-alat-komunikasi-di-
dalam.html)
Hydro-acoustic merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air
dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument), beberapa
antara lain: ECHOSOUNDER, FISHFINDER, dan SONAR. Teknologi ini
menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian.

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik,


sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik, sehingga teknologi
ini sangat efektif untuk deteksi di bawah air. Beberapa langkah dasar
pendeteksian bawah air adalah adanya transmitter yang menghasilkan
listrik dengan frekuensi tertentu. Kemudian disalurkan ke transducer yang
akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut
dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan (biasanya dengan satuan ping).
Suara yang dipancarkan tersebut akan mengenai obyek (target),
kemudian suara itu akan dipantulkan kembali oleh obyek (dalam
bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer. Echo tersebut
diubah kembali menjadi energi listrik; lalu diteruskan ke receiver dan oleh
mekanisme yang cukup rumit hingga terjadi pemprosesan dengan
menggunakan echo signal processor dan echo integrator.
Pada dekade terakhir ini side scan sonar merupakan alat yang
digunakan untuk memetakan atau mengambarkan topografi permukaan
dasar laut yang sangat luas. Dengan luas cakupan ratusan meter, side scan
sonar dapat memberikan cara yang paling baik untuk kepentingan survey
area dengan waktu yang relatif singkat (Heri Tomtomi, 2011). Penjelasan
yang lebih tentang Sonar dapa dilihat pada video ini (Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=8u0VwhQgDvw).

Cara kerja sonar


Cara kerja Sonar adalah sebagai berikut. Pertama, echo
sounder mengemisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Gelombang suara ini akan merambat dalam air. Jika mengenai obyek
seperti ikan, metal, dasar laut atau benda-benda yang lain, maka
gelombang suara tadi akan terpantul. Sinyal pantulan akan diterima
oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang menggambarkan
karakteristik obyek di bawah air.
Dengan mengetahui kecepatan gelombang media yang diukur
dan dengan menggunakan persamaan
s = v ( ½ t)

3
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

maka kita akan mendapatkan jarak yang diukur. Faktor setengah di


depan t, di atas menyatakan setengah waktu tempuh dari sonar ke
tempat pemantulan dan kembali ke sonar. Dengan ungkapan lain,
waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari sonar ke
tempat pemantulan.

Gambar 23 Prinsip kerja sonar

(Sumber: https://irmavina28blog.wordpress.com/2015/05/04/pemanfaatan-
sistem-sonar/)

e. Echosounder

Echosounder atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi


penangkapan ikan merupakan alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip
kerja menggunakan metode akustik yaitu sistem sinyal yang berupa
gerombolan suara. Sinyal yang dipancarkan kedalam laut secara vertikal
setelah mengenai objek, pantulan sinyal diterima kembali kemudian diolah
sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman laut, kontur dan
tekstur dasar laut dan posisi dari gerombolan ikan (Dwinata dan Prihatin,
1999).

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 24 Echousunder

(Sumber: http://www.bosforelektronik.com/en/products/marine/echo-sounder-
sonar/ninglu-ds2008-tft-echosounder)

1) Prinsip kerja
Prinsip kerja “echosounder” adalah pengukuran kedalaman
laut berdasarkan pulsa getaran suara. Getaran pulsa-pulsa suara
tersebut dipancarkan dari transducer kapal secara vertikal ke dasar
laut, selanjutnya permukaan dasar laut akan memantulkan kembali
pulsa- pulsa itu kemudian diterima oleh receiver kapal.
Frekuensi dari getaran-getaran suara tersebut berbeda-beda
menurut pabrik yang memproduksi echosounder, dan besarnya frekuensi
tersebut terletak antara 10.000 sampai beberapa puluhan ribu detik.
Apabila getaran-getaran itu lebih besar dari 20.000 disebut getaran ultra
sonore atau super sonis (getaran tinggi). Getaran-getaran yang lebih kecil
disebut sonis atau getaran rendah, yang dapat mengirimkan gelombang-
gelombang suara yang dapat di dengar.
Perhitungan kedalaman perairan dapat diukur dengan mengukur
waktu antara pengiriman pulsa gelombang dan penerimaan pulsa
gelombang suara oleh transducer. Secara sederhana dapat dirumuskan
dengan menggunakan algoritma:

𝐷 = 𝑉𝑡
2

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Keterangan
D = dalamnya air dalam meter
V = kecepatan merambat di dalam air dalam meter per detik = 1500
t = waktu antara pengiriman pulsa gelombang dan penerimaan
pulsa gelombang
2 = jalan yang ditempuh impuls ialah 2 kali kolam air dibawah kapal

Gambar 25 Prinsip kerja dan perhitungan kedalamn dengan


echosounder

(Sumber: https://www.cultofsea.com/bridge-equipment/echo-sounder/)
Kecepatan merambat dari getaran-getaran suara di dalam air
laut terletak antara 1435 m – 1500 m per detik, dan getaran-getaran
suara ini tergantung pula dari:
 Suhu
 Kadar garam
 Tekanan air
Dari penyelidikan yang telah dilakukan ternyata bahwa pada
kedalaman 300 m, kadar garam 35 % dan suhu 00 C kecepatan
merambat = 1445 m detik, sedang pada suhu 10 0 C kecepatannya =
1483 m per detik. Untuk kedalaman air yang > 300 m, harus
diperhatikan suhu, kadar garam dan tekanan air. Untuk kepentingan

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

navigasi kecepatan merambat 1500 m per detik dianggap normal dan


cukup teliti.
Video tentang cara kerja echosounder dapat dilihat pada video
ini (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=JsM-nQ6QfBo) dan video
ini (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=gr8y4OwBR3E).

2) Bagian-Bagian Echosounder
 Transmiter
Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan
dipancarkan. Suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder
akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa
dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power
amplifier, sebelum pulsa tersebut disalurkan ke transducer

Gambar 26 Transmitter

(Sumber: https://ikbar-alasyari.blogspot.co.id/2015/07/tentang-transmitter-
dan-transducer.html)
Utami dan Soehartanto (2011) menjelaskan transmitter
memiliki peran sentral dalam kinerja system echosounder.
Transmitter memiliki beberapa level yang dapat disesuaikan.
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memproses
dan

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

memodifikasi sinyal input agar dapat ditransmisikan sesuai dengan


kanal atau saluran yang diinginkan. Secara sederhana pada
echosounder, transmitter adalah pembangkit tenaga yang ada di
echosounder. Transmitter menghasilkan getaran-getaran listrik yang
akan diteruskan ke transducer.

 Transducer
Fungsi utama dari transducer adalah mengubah energi listrik
menjadi energi suara ketika suara akan dipancarkan ke medium dan
mengubah energi suara menjadi energi listrik ketika echo diterima
dari suatu target. Selain itu fungsi lain dari transducer adalah
memusatkan energi suara yang akan dipantulkan sebagai beam.
Transducer memiliki peran vital. Shawne (1998)
mengatakan transducer adalah proses selanjutnya setelah dari
transmitter. Transducer memiliki fungsi utama untuk mengubah
energi listrik menjadi energi suara ketika suara akan dipancarkan
dan sebaliknya mengubah energi suara menjadi energi listrik ketika
echo diterima. Dilihat dari fungsinya, maka secara umum
transducer ini dibagi menjadi projector (untuk transmisi) dan
hydrophone (untuk penerimaan).

Gambar 27 Tranducer

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

(Sumber: https://ikbar-alasyari.blogspot.co.id/2015/07/tentang-transmitter-
dan-transducer.html)
 Reciever
Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display
atau recorder sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang
dihasilkan oleh transducer setelah echo diterima harus diperkuat
beberapa ribu kali sebelum disalurkan ke recorder. Selama
penerimaan berlangsung keempat bagian transducer menerima echo
dari target, dimana target yang terdeteksi oleh transducer terletak
dari pusat beam suara dan echo dari target akan dikembalikan dan
diterima oleh keempat bagian transducer pada waktu yang
bersamaan.

 Recorder
Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan
sinyal echo dan juga berperan sebagai pengatur kerja transmitter
dan mengukur waktu antara pemancaran pulsa suara dan
penerimaan echo atau recorder memberikan sinyal kepada
transmitter untuk menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama
recorder juga mengirimkan sinyal ke receiver untuk menurunkan
sensitifitasnya (FAO, 1983).
 Display
Sinyal listrik yang datang dari receiver dapat ditampilkan
melalui suatu alat yang disebut “Oscilloscope” atau “Cathode Ray
Tube” (CRT) yaitu berupa tayangan sinyal dalam layar monitor

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 28 Display echosounder

(Sumber: http://www.echomastermarine.co.uk/products/echosounders/simrad-
s2016-echosounder/)

Gambar 29 Block diagram dari echosounder

(Sumber: http://www.fao.org/docrep/X5818E/x5818e04.htm)
Video mengenai bagian-bagian echosounder dapat dilihat pada
video ini (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=4SprKjgDwAk)

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

3) Pengoperasian Fish finder


Untuk pengoperasian fish finder, terdapat beberapa hal yang
perlu disesuaikan, yaitu:
1. Power on-off, untuk menghidupakn dan mematikan fish finder
2. Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada
recorder
3. White line, untuk memperjelas garis dasar perairan serta
untuk membedakan antara garis dasar perairan
4. Depth range, untuk mengatur range kedalam yang akan
dideteksi
5. Phase range, tombol untuk memilih tingkatan jarak/ lapisan
kedalaman
6. Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam
(sugandikel, 2013).
Penjelasan tambahan mengenai echosounder dapat dilihat pada
file berikut ini (Sumber:
https://www.academia.edu/9216504/LAPORAN_AKUSTIK_KELUTAN_K
ELOMPOK_65).

f. Automatic Identification System

Automatic Identification System (AIS) adalah sistem pelacakan


kapal jarak pendek, digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk
mengidentifikasi dan melacak kapal dengan menggunakan pengiriman
data elektronik dengan kapal lainnya dan stasiun pantai terdekat. Informasi
seperti identifikasi posisi, tujuan, dan kecepatan dapat ditampilkan pada
layar komputer atau ECDIS (Electronic Charts Display and Information
System). AIS ditujukan untuk membantu awak kapal dalam bernavigasi
dan memungkinkan pihak berwenang maritim untuk melacak dan
memantau

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

gerakan kapal. Video mengenai AIS dapat dilihat pada link ini (Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=fz7ek78oeAU).

Gambar 30 Perangkat Automatic Identification System

(Sumber: http://www.psicompany.com/simrad-ai50-ais-automatic-
identification-system/)

Sistem AIS terintegrasi dariRadio VHF transceiver standar dengan


Loran-C atau Global Positioning System (GPS), dan dengan sensor
navigasi elektronik lainnya, seperti gyrocompas dan lain-lain. Untuk
aturan AIS sendiri, International Maritime Organization (IMO) sudah
membuat suatu aturan yaitu Regulation 19 of SOLAS Chapter V yang
berisi tentang pemasangan AIS dimanakapal-kapal diwajibkan untuk
memasang perangkat AIS transponder terutama pada kapal penumpang,
kapal tangker dan kapal berukuran 300 Gross Tonnage keatas. Peraturan
tersebut juga memuat tentang keharusan AIS untuk menyediakan data
informasi berupa identitas kapal, jenis kapal, posisi, tujuan, kecepatan,
status navigasi dan informasi lainnya yang berhubungan dengan
keselamatan pelayaran.

4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 31 Automatic Identification System

(Sumber: https://www.easyais.com/en/ais-information/what-is-ais/)

AIS yang digunakan pada peralatan navigasi yang penting untuk


menghindari dari kecelakaan akibat tabrakan. Karena keterbatasan dari
kemampuan radio, dan karena tidak semua kapal yang dilengkapi dengan
AIS, sistem ini berarti yang diutamakan untuk digunakan sebagai alat
peninjau dan untuk menghindarkan resiko dari tabrakan daripada sebagai
sistem pencegah tabrakan secara otomatis, sesuai dengan International
Regulations for Preventing Collisions at Sea (COLREGS).
Persyaratan AIS hanya untuk menampilkan dasar teks informasi, data
yang berlaku dapat diintegrasikan dengan sebuah graphical electronic
chart atau sebuah tampilan radar, menyediakan informasi navigasi
gabungan pada sebuah tampilan tunggal. Slide tentang AIS dapat dilihat
pada tautan ini (Sumber:
https://www.slideshare.net/ManishSingh47/how-do-the-ais-and-
virtual-navigation-buoys-work?from_action=save).
1) Fungsi AIS.
AIS memiliki beberapa fungsi dalam pelayaran, yaitu:
a) Vessel Traffic Service
Saat perairan dan pelabuhan ramai, Vessel Traffic Service
(VTS) boleh ada dalam mengatur lalu lintas kapal. Sekarang,
AIS menyediakan kesadaran akan lalu lintas tambahan dan
4
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

menyediakan pelayanan dengan informasi tentang keberadaan


kapal lain dan alur lintasannya.
b) Aids to Navigation
AIS telah berkembang dengan kemampuan dalam
menyampaikan informasi mengenai posisi serta nama suatu
kapal, yakni dapat melayani pengiriman pertolongan navigasi
dan menandai posisi kapal. Bantuan ini dapat dilokasikan di
pantai, misanya pada sebuah mercusuar, atau pada air, pada
platform atau pelampung. Penjaga pantai Amerika Serikat (The
US Coast Guard) mengusulkan bahwa AIS boleh diganti
RACON, atau rambu radar, baru-baru ini digunakan untuk
bantuan navigasi elektronik.

Gambar 32 AIS Operational Overview

(Sumber: https://www.navcen.uscg.gov/?pageName=NAISmain)
Kemampuan pada bantuan menyiarkan navigasi juga
telah membuat konsep berupa Virtual AIS, disebut juga sebagai
Synthetic AIS atau Artificial AIS. Istilah tersebut dapat
diartikan
2 kasus; pada kasus pertama, sebuah transmisi AIS
mendeskripsikan posisi nyata tetapi signalnya tersebut berasal
dari sebuah lokasi penerima di tempat lain. Contohnya, pada

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

stasiun pantai yang menyiarkan posisi, 10 floating channel

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

markers, dimana masing-masing stasiun amat kecil untuk


menampung penerima itu sendiri. Pada kasus kedua, hal tersebut
dapat diartikan bahwa transmisi AIS mengindikasikan sebuah
penandaan yang dimana tidak terlihat secara fisik, atau
menyangkut sebuah penandaan suatu benda yang tidak terlihat
(Karang di bawah permukaan laut atau kapal yang tenggelam).
c) Search and Rescue
Berfungsi untuk menentukan suatu posisi dalam
pengoperasian Marine Search & Rescue, hal ini sangat berguna
untuk mengetahui letak dan status navigasi dari suatu kapal atau
orang yang membutuhkan pertolongan. Sekarang AIS dapat
memberikan tambahan informasi dan sumber perhatian pada
layar operasi, meskipun jarak AIS dibatasi pada jarak radio
VHF. Standar AIS juga menginginkan pemakaian tepat pada
SAR Aircraft dan memberikan sebuah pesan (AIS Message 9)
untuk Aircraft pada keberadaan posisi. Kegunaan aircraft dan
vessels SAR pada lokasi keadaan bahaya terdapat alat AIS-
SART AIS Search abd Rescue Transmitter yang baru-baru ini
sedang dikembangkan oleh International Electronical
Commission (IEC), standar dijadwalkan untuk diselesaikan pada
akhir tahun 2008 dan AIS-SART akan diperoleh di pasar mulai
tahun 2009.

d) Binary Message
Saint Lawrence Seaway menggunakan pesan kembar
atau dikenal dengan nama AIS binary message (message tipe 8)
untuk memberikan informasi tentang level air, tata tertib pintu
air, dan cuaca pada sistem kenavigasian itu sendiri.

e) Computing dan networking


Beberapa program computer telah dibuat untuk
digunakan bersamaan AIS data. Beberapa program

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

menggunakan sebuah

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

computer untuk memodulasi pendengaran yang murni dari


sebuah alat konvensional, marine VHF radio telephone, yang
diperbaiki untuk AIS broadcast frequency (Channel 87 and 88)
ke dalam AIS data. Beberapa program dapat mengirim ulang
informasi AIS ke jaringan lokal atau global yang menyediakan
otoritas pengguna atau publik untuk mengobservasi lalu lintas
kapal dari suatu jaringan lainnya. Beberapa tampilan program
data AIS dikirim dari sebuah pengirim resmi AIS ke dalam
sebuah computer atau chartplotter. Kebanyakkan dari beberapa
program tidak berupa AIS transmitter, oleh karenanya peralatan
tersebut tidak akan memberitahu posisi kapal anda tetapi
mungkin dapat digunakan sebagai alternative yang relatif murah
bagi kapal kecil untuk memberikan bantuan navigasi dan
menghindari tabrakan dengan kapal yang lebih besar yang
diharuskan untuk memberitahu posisinya. Pemakai kapal juga
menggunakan penerima (receiver) untuk menemukan dan
mengontrol kapal dan menambahkan koleksi dokumen. Video
mengenai keterbatasan AIS dan potensi penggunaannya dapat
dilihat pada video ini (Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=RHEqDNKIRvA).

Gambar 33 AIS Network

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

(Sumber: http://slideplayer.com/slide/6987036/)

2) Cara kerja AIS


Transponder AIS menayangkan informasi secara otomatis,
seperti posisi, kecepatan, dan status navigasi pada interval waktu
tertentu melalui transmitter VHF yang terpasang pada transponder.
Informasi tersebut diambil langsung dari sensor navigasi kapal,
khusussnya dari penerima GNSS dan gyrocompasnya. Informasi lain,
seperi nama kapal dank kode pemanggil VHF di program ketika
memasang peralatan juga ditransmisikan secara berkala. Sinyal
tersebut diterima oleh transponder AIS yang dipasang papa kapal atau
di darat bergantung pada sistemnya, seperti pada sistem VTS.
Informasi yang diterima dapat ditampilkan pada sebua layar atau plot
grafik yang menunjukkan posisi kapal lain dengan tampilan sesua
yang terdapat pada layar radar. Video tentang cara kerja AIS dapat
dilihat pada link ini (Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=mRtBr-2Oqz0).
Standar AIS menjelaskan 2 kelas unit AIS:
 Kelas A, digunakan pada kapal-kapal yang tercantum dalam
SOLAS Chapter V(dan kapal lain di beberapa negara)
 Kelas B, menggunakan daya yang kecil, biaya yang relativ
murah untuk penggunaan pasar non-SOLAS.
Varisai-variasi yang lain saat ini sedang dalam pengembangan
dan di khususkan untuk penggunaan di stasiun, pertolongan navigasi
darura dan SAR, yang mana peralatan tersebut akan menjadi
pengganti dari peralatan sebelumnya.
Khusus untuk kelas A, transponder AIS ini terdiri dari sebuah
transmitter VHF, 2 penerima VHF TDMA, satu penerima VHF DSC,
penghubung menuju display dan sistem sensor menggunakan
komunikasi elektronik berstandar maritime (seperti NMEA 0183,
yang dikenal dengan IEC 61162). Pengalokasian waktu menjadi
bagian yang sangat vital untuk proses sinkronisasi yang baik dan
5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

pemetaan untuk

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

kelas A. Oleh karena itu, setiap unit diharuskan memiliki penerima


GPS internal. Komponen-komponen AIS dapat dilihat pada video ini
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=-dPJm16hXJo).

3. ALAT BANTU PENANGKAPAN


Setiap alat penangkapan ikan memiliki berbagai macam alat bantu yang
digunakan tergantung metode dan alat tangkap yang digunakan, jenis ikan
yang akan ditangkap serta ukuran alat tangkap yang digunakan. Berbeda alat
tangkap yang digunakan, tentu berbeda pula alat bantu penangkapan yang
dibutuhkan.

a. Alat bantu penangkapan long line.

Alat bantu penangkapan longline digunakan untuk menghibob, menyusun


dan melego komponen peralatan longline.
1) Line hauler.
Line hauler merupakan alat bantu menghibob tali utama pada saat
hauling berlangsung. Keberadaan alat ini mutlak diperlukan, karena
tali yang ditebar di perairan tidak memungkinkan untuk ditarik
menggunakan tangan biasa (manual), selain berat dari gaya beban dan
gaya tarikan dari seluruh rangkaian long line juga akan memerlukan
waktu yang lama sehingga dianggap tidak efisien.
Line hauler pada umumnya digerakkan dengan tenaga elektro hidrolik,
dilengkapi dengan tuas pengatur kecepatan tarik agar memudahkan
penanganan penarikan tali utama, terutama pada saat menaikkan ikan
hasil tangkapan atau saat terjadi kekusutan tali.
Line hauler ditempatkan di geladag kerja hauling (hauling working
space). Kekuatan tarik dari line hauler disesuaikan dengan ukuran
besar kecilnya kapal (Suwardiyono dan Nuryadi Sadono, 2004).

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 34 Line Hauler

2) Line arranger
Line arranger merupakan alat bantu penangkapan yang berfungsi
sebagai penarik dan penyusun tali utama agar tertata rapi di dalam
main line tank. Line arranger ditempatkan diatas main line tank
(tangki penyimpanan tali utama). Kecepatan line arranger baik saat
pelemparan tali utama secara otomatis sesuai dengan kecepatan line
thrower maupun saat penarikan tali utama secara otomatis sesuai
dengan kecepatan line hauler

Gambar 35 Line Arranger

3) Branch Line Ace dan Buoy Line Ace


Branch line ace merupakan alat bantu penangkapan yang digunakan
sebagai penarik dan penggulung tali cabang (branch line) dengan

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

menggunakan tenaga motor listrik. Branch line ace ditempatkan pada


geladak kerja di lambung kanan kapal belakang line hauler.

Gambar 36 Branch line ace

Buoy Line Ace merupakan alat bantu penangkapan yang digunakan


untuk menarik tali pelampung (buoy line) pada saat kegiatan hauling.
Branch line ace dan buoy line ace yang sudah diangkat dari air segera
dilepas dari tali utama, kemudian digulung dengan branch line ace dan
ditempatkan di dalam basket.

Gambar 37 Branch line ace

4) Line thrower
Line thrower/ line caster merupakan alat bantu penangkapan sebagai
alat pelontar tali utama yang digerakkan dengan tenaga elektrik

5
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

hidrolik, line thrower diletakkan di buritan kapal dan digunakan saat


penebaran pancing (setting). Line thrower dilengkapi dengan alat
pengukur kecepatan tali (counter line speed)

Gambar 38 Line Thrower

5) Belt conveyor.
Belt conveyor untuk alat tangkap long line merupakan sebuah sabuk
berjalan yang berfungsi memindahkan ikan dari haluan ke palkah.

Gambar 39 Belt Conveyor

6) Radio buoy.
Radio buoy yaitu pelampung yang diberi pemancar radio yang
berfrekuensi tunggal yang berupa kode morse. Radio buoy dipasang
pada awal, pertengahan dan akhir dari rangkaian yang panjang. Dalam

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

satu unit alat tangkap biasanya digunakan 4 – 8 buah radio buoy, hal
ini tergantung jumlah basket yang dioperasikan.

Gambar 40 Radio Buoy

7) Roller
yaitu gelondong yang digunakan untuk menggurangi gesekan antara
tali utama dan dinding kapal atau lambung kapal saat tali utama
tersebut ditarik keatas kapal.

Gambar 41 Roller

b. Alat bantu penangkapan purse seine.

1) Skiff boat
Sekoci yang berfungsi untuk membantu membawa selambar pertama
saat setting dan membantu mempertahankan kedudukan kapal pada

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

tahap penarikan tali kolor (pursing), penarikan beban jarring


(hauling), dan tahapan pengangkatan hasil tangkapan.

2) Purse winch
Alat ini berfungsi untuk menghibob tali kolor pada tahapan pursing.
Alat ini digerakkan dengan menggunakan tenaga elektrik hidrolik dan
dapat dikontrol jarak jauh.

3) Power block.
Alat ini berfungsi untuk memudahkan menarik dan mengangkat badan
jaring saat melakukan hauling.

Gambar 42 Power Block

c. Alat bantu penangkapan Trawl

1) Winch trawl
Alat ini berfungsi mengarea dan menghibob warp menarik jaring saat
melakukan hauling.

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Gambar 43 Winch Trawl

2) Otter board
Alat ini berfungsi untuk membuka jarring ke aarah horizontal saat alat
tangkap dioperasikan. Jika tidak dipakai penangkapan, alat ini
disimpan di dalam kapal
Anda juga bisa menambah wawasan tentang alat navigasi di kapal melalui
link : http://jurnal.stimart-
amni.ac.id/index.php/JSTM/article/download/185/147147173

2.4. Contoh/Non-Contoh/Illustrasi
1. Jelaskan perbedaan ear plug dan ear muff
! Jawaban :
Ear plug berfungsi : Dipakai untuk mengurangi suara yang masuk telinga
Ear muff berfungsi : Dipakai untuk mengurangi suara yang bernada tinggi
atau keras
2. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan breathing
apparatus!
Jawaban :
 Tekanan sumber udaranya (air supply pressure)
 Alarm tekanan udara rendah (low pressure alarm) pada self contained
breathing apparatus.
 Kekedapan masker dan jumlah sumber udaranya.

3. Jelaskanlah manfaat dari penggunaan AIS dalam navigasi!


Jawaban :

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Automatic Identification System (AIS) adalah sistem pelacakan kapal


jarak pendek, digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk
mengidentifikasi dan melacak kapal dengan menggunakan pengiriman data
elektronik dengan kapal lainnya dan stasiun pantai terdekat. Informasi
seperti identifikasi posisi, tujuan, dan kecepatan dapat ditampilkan pada
layar komputer atau ECDIS (Electronic Charts Display and Information
System). AIS ditujukan untuk membantu awak kapal dalam bernavigasi
dan memungkinkan pihak berwenang maritim untuk melacak dan
memantau gerakan kapal.

2.5. Forum Diskusi


i. Setelah melihat video pada link ini https://www.youtube.com/watch?
v=lIy49beOPME, diskusikan dengan rekan and jika kapal berlayar tanpa
perlengkapan tersebut.

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

III. PENUTUP
3.1. Rangkuman
1. Jenis-jenis perlengkapan kerja, seperti yang dimaksud pada pasal 13
dan pasal 14 Undang-undang Keselamatan Kerja N0.1 Tahun 1970
adalah :
a) Alat-alat pelindung batok kepala.
b) Alat-alat pelindung muka dan mata.
c) Alat-alat pelindung badan.
d) Alat-alat pelindung anggota badan seperti lengan dan kaki.
e) Alat-alat pelindung pernafasan.
f) Alat-alat Pencegah jantung.
g) Alat-alat pelindung pendengaran.
h) Alat-alat pencegah tenggelam
2. Alat Navigasi Eletronik adalah alat untuk menentukan kedudukan dan
arah lintasan secara tepat dengan menggunakan perangkat berbasis
elektronik. Adapun alat-alat navigasi elektronik yang umunya
digunakan di atas kapal penangkap antara lain : RDF, Radar, GPS,
Echosounder, AIS.
3. Alat bantu penangkapan ikan longline terdiri dari : line hauler, line
arranger, branch line winder, line thrower, belt conveyor, radio buoy,
roller.
4. Alat bantu penangkapan purse seine adalah power block
5. Alat bantu penangkapan trawl adalah winch trawl dan otterboard

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

3.2. Tugas Akhir


1. Tugas Terstruktur (praktikum)
Tugas : Gambar Piktorial
Tugas : Buat gambar piktorial lainnya sesuai dengan ukuran yang
diminta!

2. Tugas Mandiri
1) Jelaskan peralatan keselamatan kerja saat bekerja di kapal dan
kegunaannya
2) Untuk membuat sebuah gambar teknik diperlukan peralatan
yang memadai. Jelaskan !
3) Jelaskan prinsip kerja gambar di bawah ini

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Daftar Istilah

Light Displacement : berat kapal kosongtermasuk mesin dan alat-alat yang


melekat pada kapal
Operating load : berat dari sarana dan alat-alat untukmengoperasikan kapal
dimana tanpa alat ini kapal tidak dapat berlayar
Center of gravity : titik tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawah
terhadap kapal
Center of buoyancy : titik tangkap dari resultan gaya-gaya yang menekan tegak ke
atas dari bagian kapal yang terbenam dalam air
Center of metacentrum : titik semu dari batas di mana titik G tidak boleh melewati
di atasnya agar supaya kapal tetap mempunyai stabilitas yang positif (stabil)
Stable equilibrium : kedudukan titik G lebih rendah dari pada kedudukan
metasentrumnya (titik M), sehingga sebuah kapal yang memiliki stabilitas mantap
sewaktu kapal menyengetmesti memiliki kemampuan untuk menegak kembali
Neutral equilibrium : kedudukan titik beratG berimpit dengan kedudukan titik M
(Metasentrum)
Unstable equilibrium : kedudukan titik G lebih tinggi dari pada kedudukan
metasentrumnya (titik M), sehingga sebuah kapal yang memiliki stabilitas goyah
atau negatif sewaktu kapal menyenget kapal tidak memiliki kemampuan untuk
menegak kembali, tetapi bahkan sudut sengetnya akan bertambah besar

Kapal Langsar/tender : kapal dengan stabilitas positif hanya saja tinggi


metasentrisnya (GM) terlalu kecil sehingga momen penegaknya terlalu kecil
Kapal kaku/Stiff : Sebuah kapal yang mengoleng secara cepat dan dengan
menyentak- nyentak, menandakan bahwa kapal kemampuannya untuk menegak
kembali sewaktu kapal menyenget terlalu besar

KG : Jarak vetikal titik berat kapal dari lunas

Tinggi metacentris (GM ) : jarak tegak antara titik G dan titik M

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

KB : Tinggi Titik Apung dari Lunas

Coefficient waterline (Cwl/Cp) : bilangan yang mengatakan perbandingan antara


luas bidang air pada sarat tertentu dengan sebuah empat persegi panjang yang
panjang dan lebarnya sama dengan panjang kapal.

Midship Coeficient : perbandingan antara luas penampang gading besar yang


terendam air dengan luas suatu penampang yang lebarnya = B dan tingginya = T

Block Coeficient : perbandingan antara isi karena dengan isi suatu balok dengan
panjang = Lwl, lebar = B dan tinggi = T

Longitudinal Prismatic Coeficient : perbandingan antara volume badan kapal


yang ada di bawahpermukaan air (Isi Karene) dengan volume sebuah prisma
dengan luas penampang midship (Am) dan panjang Lwl

BM : Radius Metacentrum

TPI : Ton Per Inchi immersion (jumlah ton yang harus dimuat atau dibongkar untuk
mengubah sarat rata-rata kapal sebesar satu inchi)

TPC : Ton Per Centimetre immersion (jumlah ton yang harus dimuat atau
dibongkar untuk mengubah sarat rata-rata kapal sebesar satu centimeter)

Righting Moment : Momen Penegak yang menyebabkan kapal tegak kembali

Heeling moment : moment penerus yang menyebabkan kapal terbaik

Trim by the head : trim depan

Tim by the stern : trim belakang

Sagging : muatan terkonsentrasi di bagian tengah-tengah kapal


Hogging : muatan terkonsentrasi di bagian ujung-ujung kapal
Natural Rolling : oleng kapal di laut tenang
Forced Rolling : olengan kapal di laut bergelombang
Cynchronous Rolling : keadaan dimana periode olengan kapal sama dengan
periode gelombang

6
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

LOA : Panjang keseluruhan kapal yang diukur dari ujung haluan ke ujung buritan
LWL : Jarak mendatar antara kedua ujung garis muat, yang diukur dari titik
potongannya linggi haluan dengan garis air muat sampai titik potongnya garis air
muat dengan linggi belakang diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi
belakang, jadi titik termasuk kulit lambung
LBP : Panjang antara kedua garis tegak buritan (Pa) dan garis tegak haluan
(Pf)
Pa : Garis tegak yang dibuat melalui linggi kemudi bagian belakang, kalau kapal
tidak memiliki linggi kemudi, maka garis tegak itu dibuat melalui sumbu dari
poros kemudi atau cagak kapal
Pf : Garis tegak haluan yaitu garis tegak yang dibuat melalui perpotongan
antara linggi haluan dengan garis air muat
B (Breath) : Lebar dalam yaitu jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur
pada bagian luar gading, jadi tidak termasuk tebal kulit lambung
BWL (Breath At The Water Line) : Lebar pada garis air muat, yaitu lebar
terbesar yang diukur pada garis air mua
EB (Extrim Breath) : Lebar maksimum yaitu lebar terbesar dari kapal yang diukur
dari kulit lambung kapal disamping kiri sampai kulit lambung kanan, kalau ada
bagian geladak yang menonjol keluar sampai melampui lambung kapal, maka
yang dipakai sebagai lebar maksimum adalah lebar dari geladak yang dimaksud
atau lebar terlebar dari sebelah luar kapal
D (Depth) : Tinggi geladak, adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis
geladak yang terendah di tepi diukur di tengah-tengah panjang kapal (LBP)
Draught (sarat) : Jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat
Freeboard : Jarak tegak dari garis air muat sampai dengan geladak utama
Displasemen : berat air yang dipindahkan oleh kapal itu. Dengan demikian isi
tolak sebuah kapal sama dengan jumlah ton air yang dipindahkan atau sama
dengan berat seluruh kapal beserta isinya
DWT : jumlah berat muatan, bahan bakar, air tawar, ballast, gudang dan inventaris
tidak tetap, sehingga kapal tenggelam sampai sarat maksimumnya
Proyeksi : cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun
pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar

7
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Ear plug : Dipakai untuk mengurangi suara yang masuk telinga


Ear muff : Dipakai untuk mengurangi suara yang bernada tinggi atau keras
The combusible gas indicator (explosimeter) : alat yang digunakan untuk
mengukur keberadaan dan kandungan uap hidrokarbon di udara, untuk
mendeteksi gas & uap dengan konsentrasi rendah, tidak dapat mengukur
kandungan racun dalam Atmosfer
The cemical absorbtion type of detector : alat untuk mendeteksi keberadaan gas
dan uap tertentu pada thressoid limit value level (penunjukan gas dlm PPM)
dengan tingkat penunjukan harian +/- 8 jam konsentrasi dan merupakan petunjuk
dalam mengontrol bahaya dalam ruang tertutup. Zat yang dapat dideteksi seperti
benzene dan hidrogen sulphide
The oxygen content meter : alat berfungsi untuk mengukur presentasi kandungan
O2 dalam ruangan yg dicurigai kekurangan O2
Radar (Radio Detection and Ranging) : peralatan navigasi elektronik terpenting dalam
pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak suatu
obyek di sekeliling kapal. Disamping dapat memberikan petunjuk adanya kapal,
pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini juga dapat
memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.

Radio Direction Finder (RDF) : pesawat radio pencari arah yang dioperasikan melalui
penerimaan gelombang radio oleh pemancar yang dipancarkan oleh stasiun pemancar

GPS : sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama
formalnya adalah NAVSTAR GPS kependekan dari NAVigation Satellite and
Ranging Global Positioning System
Sonar (Sound Navigation And Ranging) : sistem instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang objek-objek bawah air
Echosounder (fish finder) : alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan
alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik
yaitu sistem sinyal yang berupa gerombolan suara

7
2021 – PELAYARAN KAPAL PENANGKAP

Daftar Pustaka

Prof.Dr.Ir.H.Sudirman, M.Pi, Dr.Muhammad Kurnia, S.Pi.,M.Sc.,Dr.Mukti


Zainuddin, S.Pi.,M.Sc. (2017), Teknologi Alat Bantu Penangkapan Ikan,
Jakarta, Djangkar.
Ijat Danajat, S.Pi. (2016) Mesin Bantu Penangkapan Ikan, Jakarta, Djangkar
(Hal 147-217).
Andi Alamsyah Rivai & Ratnawaty Fadilah (2018), Alat Navigasi Elektronik,
Pendalaman Materi Pelayaran dan Komunikasi Kapal Penangkap Ikan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta.
Toga ikan, (2019), Alat Bantu Penangkapan Ikan,
http://togaikan.blogspot.com/2019/07/alat-bantu-penangkapan-pada-
alat.html (diakses tanggal 10 Maret 2021)
Suhartoyo, 3 Agustus 2018, Perlindungan Dan Keselamatan Kerja Dikapal:
Suatu Tinjauan Normatif, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/download/3810/2129
Iwan Mahendro dan Sutini, 1 September 2018, Pengenalan Teknologi
Navigasi Melalui Pembelajaran Sistem Navigasi Elektronik Untuk
Pemahaman Taruna Tentang Navigasi. STIMART “AMNI” Semarang,
http://jurnal.stimart-
amni.ac.id/index.php/JSTM/article/download/185/147147173

Anda mungkin juga menyukai