mewarisi
Materi yang dibahas
Mengenal ketentuan
Mempraktikkan pembagian
waris dalam Islam waris dalam Islam
Ketentuan mewarisi
dalam Islam
1. MENGENAL KETENTUAN WARIS
DALAM ISLAM
MAWARIS merupakan serangkaian kejadian
Definisi lain MAWARIS yaitu
mengenai pengalihan harta benda dari
perpindahan kekayaan seseorang yang
seseorang yang meninggal dunia kepada
meninggal dunia kepada satu orang,
seseorang yang masih hidup dengan demikian.
biasanya mawaris disebut dengan ilmu
untuk terwujudnya kewarisan harus ada
faraid yaitu ilmu yang membicarakan
tiga unsur yaitu yang pertama orang mati,
tentang harta warisan. yang biasanya
Kedua harta milik orang yang mati, Ketiga
mencakup masalah-masalah orang yang
satu atau beberapa orang hidup sebagai
berhak menerima warisannya.
keluarga dari orang yang mati atau disebut
ahli waris.
2. DASAR-DASAR HUKUM
MEWARISI
sumber hukum ilmu mawaris yang paling utama
adalah Alquran, kemudian as-sunnah atau
b). hadis dari Abdul bin 'amr,
hadis dan setelah itu ijma' para ulama serta
bersabda: "ilmu itu ada tiga macam:
sebagian kecil hasil ijtihad para mujtahid.
1. Al-QURAN ayat muhkamat, sunnah yang datang
dalam Islam saling mewarisi antara kaum dari nabi, dan faraid yang adil.
muslimin hukumnya adalah wajib.
2. AS-SUNNAH berdasarkan kedua hadis di atas,
a). hadis dari Ibnu mas'ud katanya: maka mempelajari ilmu Faraid adalah
bersabda:"pelajarilah Alquran dan ajarkanlah
fardhu kifayah artinya kaum muslimin
ia kepada manusia dan pelajarilah Al faraid
akan berdosa jika tidak mempelajari
dan ajarkanlah ia kepada manusia. maka
sesungguhnya aku ini manusia yang akan mati ilmunya
dan ilmu pun akan diangkat.
3. KETENTUAN MEWARISI
DALAM ISLAM
1._Ahli Waris_ 2._Syarat-syarat seorang muslim
Jumlah ahli waris yang berhak menerima mendapatkan warisan_
harta warisan dari seseorang yang a. Tidak adanya suatu penghalang
meninggal dunia ada 25 orang, yaitu 15 untuk mendapatkan warisan.
orang dari ahli waris pihak laki-laki yang b. Kematian orang yang diwarisi.
bisa disebut ahli waris ashabah (yang c. Ahli waris hidup pada saat orang
bagiannya berupa sisa setelah diambil oleh yang memberi warisan meninggal dunia
dzawil furud) dan 10 orang dari ahli waris
pihak perempuan yang biasa disebut ahli
waris zawil furud (yang bagiannya telah
ditentukan).
3._sebab-sebab menerima harta warisan_ 4._sebab-sebab tidak mendapatkan
a.Nasab(keturunan), yakni kerabat dari ahli harta warisan_
waris a. Kekafiran, kerabat yang muslim
b.Pernikahan, yaitu akad yang sah untuk tidak dapat mewarisi kerabatnya yang
menghalalkan berhubungan suami istri, kafir, dan orang yang kafir tidak
walaupun suaminya belum menggaulinya dapat mewarisi kerabatnya yang
sudah belum berduaan dengannya muslim.
c.Wala', ya itu seseorang yang b. Pembunuhan, jika dilakukan dengan
memerdekakan budak laki-laki atau budak sengaja maka pembunuh tersebut tidak
wanita. bisa mewarisi yang dibunuhnya.
c. Perbudakan, seorang budak tidak
dapat mewarisi ataupun diwarisi, baik
budak secara utuh ataupun
sebagiannya.
d. Perzinaan, seorang anak yang terlahir
dari hasil perzinahan tidak dapat diwarisi
dan mewarisi bapaknya dan hanya dapat
mewarisi dan diwarisi ibunya.