Tugas Mata Kuliah Bermain dan Permainan Anak Usia Dini
Dosen Pengampu Lidia Nusir, M.Pd
Nama : Mimi Darmiati
Nim : 2202008 Materi : ISSUES YANG TERKAIT BERMAIN (BERMAIN UNTUK ABK,BERMAIN SEBAGAI TERAPI, BERMAIN SEBAGAI INTERVENSI)
Materi :pertemuan 14
No Sumber referensi Materi/isi
1 https://www.kompasiana.com/ Anak Berkebutuhan Khusus
bernadete05606/60fa8a3167542 anak berkebutuhan khusus adalah anak yang 01be3197492/theraphy- menyimpang dari rata-rata anak normal, dalam hal: bermain-untuk-anak- ciri-ciri mental, kemampuan-kemampuan sensorik, berkebutuhan-khusus-abk fisik, dan neuromuskular, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal di atas
2 https://slbrisantya.sch.id/blog/ Terapi bermain adalah bentuk konseling atau
terapi-bermain-bagi-anak- psikoterapi dengan menggunakan permainan guna berkebutuhan-khusus/ mengamati serta mengatasi berbagai masalah kesehatan mental dan gangguan perilaku. Terapi ini utamanya digunakan untuk anak-anak berusia 3-12 tahun. Sebab pada usia tersebut, anak-anak cenderung tak dapat memproses emosinya sendiri maupun menyampaikan apa yang ia rasakan pada orang tua. Anak-anak belajar memahami dunia dan lingkungannya melalui permainan. Ketika bermain, ia dapat dengan bebas menunjukkan perasaan batin dan emosi terdalamnya 3. Risky Candra Swari . 2021. Pilihan permainan untuk anak autisme https://hellosehat.com/parentin g/kesehatan-anak/gangguan- perkembangan/permainan- Saat memilih mainan untuk anak autisme, sesuaikan untuk-anak-autisme/ dengan kemampuan perkembangan mereka daripada usianya. Misalnya, jika anak mengalami keterlambatan dalam berbicara atau keterampilan sosial lainnya, maka carilah mainan yang bisa mendorong perkembangan mereka dalam hal tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mendorong anak
bereksplorasi dan mengurangi risiko frustasi atau tantrum saat bermain. Pasalnya, anak-anak dengan gangguan spektrum autisme mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian, memahami konsep abstrak, dan belajar seperti anak-anak lainnya.
Berikut ini adalah beberapa pilihan permainan untuk
anak autisme yang bisa Anda tawarkan pada si kecil.
1. Puzzle.
Bermain puzzle merupakan cara mudah dan
menyenangkan untuk melatih fungsi kognitif anak. Tidak hanya itu, permainan ini juga dapat membantu otak anak Anda untuk berpikir lebih keras dalam memecahkan suatu masalah dan tidak mudah menyerah.
2. Balok susun
Ini merupakan permainan dasar yang dikenal luas
untuk merangsang pertumbuhan anak, terutama kreativitas, kemampuan berpikir secara runtut, serta keluwesan bersosialisasi. 3.Menggambar dan mewarnai
Kedua permainan ini merupakan cara ampuh untuk
mengenalkan perbedaan warna pada anak serta melatih kemampuan motorik halusnya. Tidak hanya itu, lewat menggambar mereka pun bisa menuangkan beragam imajinasi, kreativitas, bahkan suanana hati mereka.
4. Kartu bergambar (flash card)
Permainan ini memiliki manfaat untuk merangsang
daya ingat anak untuk mengenal angka, huruf, hewan, bunga, bagian tubuh atau hal yang lainnya.
5. Lilin mainan/ plastisin.
Permainan ini termasuk mainan edukasi yang
membantu gerak motorik anak agar berkembang dengan baik serta merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak. Pilihan warna yang beragam dan menarik hati membuat banyak anak-anak menyukai permainan ini.
6.Lego
Bermain lego akan mengajar anak untuk berkreasi
untu membangun suatu bangunan dan bentuk. Tidak hanya itu, lego juga membantu melatih koordinasi antara mata dan tangan serta meningkatkan daya konsentrasi anak.
7. Boneka atau bantal yang lembut.
Anak dengan autisme mungkin harus berjuang untuk
menenangkan diri ketika merasa tidak nyaman. Karena itu, boneka empuk dengan bulu yang sangat lembut bisa menemani dan membantu mengendalikan emosi si kecil saat tantrum. Pasalnya, anak dengan autisme biasanya memiliki indra peraba yang sangat peka. Boneka atau bantal dengan bentuk yang menarik seperti dinosaurus, gajah, atau beruang juga bisa melatih anak untuk berimajinasi
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita