Pendahuluan Kesimpulan
Daftar Pustaka
Pembahasan
Pendahuluan
Organisasi menurut Susilowati dan Basuki (dalam Franli, Benhard dan Farlane, 2016, hlm. 145)
lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang berada di lingkungan internal serta dapat
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung seseorang atau sekelompok orang di
dalam melaksanakan aktivitasnya.
Suatu organisasi kita memiliki anggota dan setiap anggota memiliki hubungan kerja satu sama lain.
Hubungan kerja internal merupakan hubungan antar departemen atau divisi dalam perusahaan (bagian
personalia, keuangan/accounting, administrasi, R & D, bagian umum/perlengkapan, pemasaran,
produksi/operasional, dan lainnya. Proses komunikasi ini bisa dikatakan lebih penting ketimbang
komunikasi ke luar atau eksternal, karena organisasi harus berfungsi efektif dalam mencapai tujuannya
guna menjaga kelangsungan organisasi, prosesnya tidak selalu berjalan mulus karena kadangkala terjadi
suatu permasalahan yang menghambat jalannya organisasi.
Komunikasi antara satu individu atau lebih adalah bagian dari hidup
manusia, seiring berjalannya waktu dan kemajuan ilmu pengetahuan
Faktor Pendukung komunikasi antar sesama disebut komunikasi interpersonal.
Dalam Hubungan Joseph A. Devito mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai
proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau
Internal sekelompok kecil orang-orang yang saling memberikan umpan balik.
Konflik bukanlah sesuatu yang haru dihindari, dianggap momok yang menakutkan dalam
kehidupan berorganisasi, sebaiknya dipandang sebagai dinamisator dalam setiap aktivitas
organisasi itu sendiri, tanpa konflik organisasi akan mati dan dengan adanya konflik organisasi
akan hidup dan berkembang.
Jenis Konflik
▪ Konflik Tugas adalah konflik tentang kandungan dan tujuan dari pekerjaan.
▪ Konflik Hubungan adalah konflik yang didasarkan pada hubungan interpersonal.
▪ Konflik Proses, adalah Konflik mengenai bagaimana pekerjaan akan diselesaikan
Penyebab Konflik
▪ Faktor Manusia
▪ Faktor organisasi
▪ Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi
▪ Interdependensi tugas
▪ Masalah Status
▪ Hambatan komunikasi
Contoh Kasus
PT YOUNG MACHINE, bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami
konflik antara perusahaan dengan karyawan.
Konflik ini terjadi disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan
dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai
penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum
memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-
mena oleh pihak perusahaan.
Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, namun
tindakan ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perubahan kebijakan dalam perusahaan di tenggarai karena turunnya jumlah
produktivitas perusahaan.
“Faktor - faktor yang mempengaruhi
hubungan kerja internal”
1. Hubungan karyawan internal
2. Tindakan Disipliner
3. Proses Tindakan Disipliner
4. Pelaksanaan dan Pengelolaan Tindakan Disipliner
5. Pemecatan
6. Pengunduran diri
7. Demosi
8. Transfer
9. Promosi
10. Pensiun dan pensiun muda
11. “Ombudson”
1. Hubungan karyawan internal
Memberikan hukuman yang konsisten. Tindakan disipliner haruslah juga konsisten dalam mana setiap orang yang
melakukan tindakan yang sama akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Seperti pada tungku panas, setiap
orang yang menyentuhnya dengan tingkat tekanan yang sama, dan pada periode waktu yang sama, akan terbakar pada
tingkat yang sama pula
Pemecatan Manajer Madya dan Manajer Jenjang yang Lebih Rendah serta Profesional
6. Pengunduran Diri
Bahkan pada saat suatu organisasi sungguh-sungguh berniat membuat lingkungannya tempat
yang baik untuk bekerja, para karyawan masih akan mengundurkan diri (resign) atau minta
berhenti (quit) yang disebabkan oleh karyawan tidak melihat kesempatan promosi yang
berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Para karyawan yang paling bermutu sering merupakan orang yang mengundurkan diri karena
mereka merasa tidak mobile. Di lain pihak, para karyawan yang berprestasi rendah
kelihatannya tidak pernah meninggalkan perusahaan. Jika jumlah yang berlebihan karyawan
perusahaan yang bermutu meninggalkan perusahaan, mestilah dicari kiat untuk menghambat
kecenderungan tersebut.
“Pengaruh Wawancara Keluar”
Wawancara keluar mendorong karyawan untuk mengutarakan alasan-alasan keluar secara
terbuka dan bebas. Wawancara keluar menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1) Pembentukan hubungan baik
2) Tujuan wawancara
3) Sikap terhadap pekerjaan yang lama
4) Meneliti alasan-alasan keluar
5) Perbandingan pekerjaan lama dan baru
6) Perubahan-perubahan yang disarankan
7) Kesimpulan
7. Demosi
Pemberhentian kerap merupakan solusi yang digunakan jika seseorang tidak mampu melaksanakan
pekerjaannya. Demosi (demotion) adalah perpindahan karyawan dan satu pekenaan ke posisi lainnya
yang lebih rendah gaji, tanggung jawab, dan/atau jenjang organisasionalnya.
Kadang-kadang demosi digunakan sebagai alternatif untuk pemecatan, terutama jika menyangkut
karyawan yang telah lama berdinas. Karyawan mungkin telah kerja secara memuaskan selama
beberapa tahun, tetapi produktivitasnya lantas mulai merosot karena berbagai sebab. Demosi dan
promosi adalah cara yang lazim dalam menghadapi karyawan loyal dengan masa dinas lama yang telah
menjadi usang (obsolete), atau tidak dapat dilatih lagi dalam pekerjaan. Pendekatan yang lebih
bermakna dan adil adalah dengan menahan karyawan tersebut pada pekerjaannya saat ini, namun
menugaskan suatu porsi tanggung jawab dan otoritas kepada individu atau individu-individu lainnya.
8. Transfer
Transfer adalah perpindahan karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lainnya dimana jenjang
organisasionalnya relatif sama. Terdapat kebijakan dan prosedur-prosedur transfer spesifik yang telah
disusun untuk merespon beberapa sebab transfer, yakni:
1. Karyawan dengan riwayat kinerja yang buruk yang tidak ingin lagi dipertahankan oleh kepala
departemennya.
2. Karena praktik personalia tidak sempurna, kemungkinan ketidakcocokan pekerjaan terjadi.
3. Seorang karyawan dapat menjadi tidak puas dengan sebuah pekerjaan karena satu atau berbagai
alasan.
4. Beberapa organisasi terkadang memulai transfer untuk pengembangan karyawan yang lebih lanjut,
terutama dalam jenjang manajemen dan staf.
5. Perusahaan sering menjumpai perlunya reorganisasi.
6. Membuat posisi-posisi tersedia dalam saluran-saluran promosi utama.
7. Memuaskan keinginan-keinginan pribadi karyawan.
8. Transfer
Transfer juga merupakan alat yang efektif dalam menghadapi bentrokan kepribadian.
Permintaan untuk transfer akan dianalisis terlebih dahulu dari sudut kepentingan terbaik
perusahaan atau individu. Manajemen harus dapat merumuskan kebijakan yang jelas mengenai
transfer.
Pensiunan akan mendapat tunjangan pensiun setiap bulan untuk sisa hidup mereka. Adapun
pensiunan muda yakni seorang karyawan yang melakukan pensiun dini. Tunjangan pensiun dini
atau pensiun muda kerap dikurangi untuk setiap tahun tanggal pensiun yang dimajukan.
Aspek positif dan negatif dari sudut pandang organisasi
terhadap pensiun dini
Positif Negatif
1. Evaluasi Tindakan
● Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka
atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Diskusi
Q&A