Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vanessa Agnes Wagiu

Prodi : PAK

MK : Psikologi

Dosen Pembimbing : Ir. Hostine Karundeng, M.Th, M.Pd

Peran Integrasi Teologi Psikologi Terhadap Pemulihan Perilaku Menyimpang

Memiliki kepribadian yang sempurna. Seperti itulah tujuan Allah menciptakan manusia, dengan
maksud yang mulia sebelum manusia itu sendiri jatuh kedalam dosa. Sangat disayangkan
bahwa kehendak bebas atau free will yang diberikan oleh Allah telah disalahgunakan. Karena
sesungguhnya hak bebas yang diberikan Tuhan itu bergantung dari kemauan kita sendiri apakah
kita ingin menggunakan hak itu untuk berperilaku yang menyimpang atau lebih memilih taat
kepada sang Pencipta.

Pengertian dari kata "peran" adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk melalukan
pekerjaan sesuai dengan kedudukan yang dimiliki dan merupakan kewajiban untuk
bertanggung jawab pada pekerjaan itu. Teologi mempelajari semua hal yang berhubungan
dengan Allah dan ciptaan-Nya yang didasari pada perkataan Tuhan lewat firmanNya. Psikologi
adalah ilmu terapan yang mempelajari dan memahami kejiwaan manusia lewat metode
meneliti sikap dan perilaku dari manusia. Integrasi adalah suatu kesempurnaan atau
sepenuhnya yang memadukan berbagai unsur dari pandangan, pemikiran dan pemahaman
menjadi satu kesatuan yang utuh.

Integrasi antara psikologi dan teologi menjadi perdebatan, karena masing-masing mempunyai
cara atau sudut pandang yang berbeda dimana teologi menggunakan Alkitab sebagai pedoman
hidup. Sedangkan psikologi berasal dari filsafat didalamnya terdapat pikiran-pikiran manusia.

Kedua disiplin ilmu ini perlu dipertimbangkan untuk dapat berjalan beriringan demi
kelangsungan hidup manusia, dimana teologi menjadi dasar atau pondasi dalam menentukan
suatu hal, sedangkan psikologi sebagai pendukung untuk saling melengkapi. Penyimpangan
perilaku yang dilakukan manusia sudah pasti ada sebabnya. Sebagai contoh dalam kitab
Kejadian 3:1-24, merupakan tragedi sejarah manusia di taman Eden. Pada aspek psikologis
ketika menjalin suatu komunikasi antar satu dengan yang lain, dan mencoba merubah
pemahaman. Kemudian aspek yang lainnya yaitu Teologi, dimana ada hukum Allah yang harus
ditaati, dan hal itu menyangkut sikap dan perilaku. Sikap Hawa yang tidak tahan akan ujian bagi
dirinya sehingga ada konsekuensi yang harus ditanggung bersama bahkan ditanggung bukan
hanya saat pelanggaran terjadi tetapi konsekuensi itu berlanjut sampai saat sekarang ini
sehingga biasa disebut dosa warisan.

Integarasi Teologi dan Psikologi dalat dijadikan partner dalam pemulihan perilaku
penyimpangan manusia dikarenakan mempunyai kesamaan yang berkaitan dengan manusia.
Teologi yang adalah dasar pondasi atas segala sesuatu yang berhungan dengan manusia yang
sesuai dengan Alkitab dan ilmu psikologi yang berkontribusi dalam hal ini menurut
kebutuhannya. Dan kedua ilmu ini dapat melakukan tugasnya masing-masing sesuai dengan
cara mereka sendiri saat akan menangani konseli atau klien.

Anda mungkin juga menyukai