Anda di halaman 1dari 19

MODUL AJAR

AKIDAH AKHLAK
K

KELAS X (GENAP)

Disusun oleh: Hasmawati,S.Ag., M.Pd.I


NIP : 197503302014122002
MADRASAH ALIYAH DDI POLEWALI
TAHUN 2024
A. Informasi Umum

Identitas Modul

Nama Penyusun : HASMAWATI,S.Ag.,M.Pd.I

Nama Intitusi : MA DDI POLEWALI

Tahun Pelajaran : 2024

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah DDI Polewali

Semester : Genap

Kelas :X

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kompetensi Awal :
Peserta didik dapat memahami keutamaan zikir dan doa ( memiliki sikap tawadhu
dan optimis).

Profil Pelajar Pancasila Dan Profil Pelajar Rahmatanlil Alamin :


Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, Berpikir Kritis, Gotong
Royong, Berkeadaban (Taaddub), Keteladanan (Qudwah), Toleransi (Tasamuh),
Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa Dan
Raganya, Demokrasi Pancasila, Kewirausahaan.
Proyek Profil Pelajar Rahmatalil Alamin :
Fenomena keragaman dzikir dan doa di lingkungan sekolah.

Penguatan Karakter Islam Wasathiyyah !

Selalu ada hikmah yang berupa manfaat-manfaat secara sosial dibalik


rangkaian ibadah yang kita laksanakan. Selama dalam pelaksanaannya dilakukan
secara sungguh-sungguh dan penghayatan yang mendalam. Termasuk beribadah
kepada Allah Swt. dalam bentuk pelaksanaan berdzikir dan berdoa setelah shalat.

2
Ketekunan kita untuk selalu melakukan dzikir dan berdoa dengan sungguh-
sungguh dan penuh penghayatan berarti telah mempersiapkan diri kita menjadi
pemimpin di masa depan. Karena pemimpin salah satu syaratnya adalah memiliki
sikap optimis dalam menjalankan tanggung jawabnya. Berdzikir dan berdoa
dengan bersungguh-sungguh dan penuh penghayatan dapat membentu ksikap
optimis tersebut. Jika mengikuti ketentuan hukum Islam, berdzikir dan berdoa
sama artinya dengan mengembangkan sikap positif kepada diri kita. Sikap optimis
membawa dampak positif bagi kita dalam menjalani kehidupannya. Kebalikan
dari sikap optimis adalah pesimis yang menyebabkan kita menjalani hidup dengan
berpangku tangandan mengalir apa adanya.
Sebaliknya sikap optimis akan mendorong kita menjalani hidup lebih baik.
Kritis dan kreatif menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada. Pada saat
yang sama, berdzikir dan berdoa akan menjadikan kita sebagai manusia yang
beriman semata-mata kepada Allah SWT. Karena seluruh dzikir dan doa yang kita
hakekatnya adalah pengakuan hanya Allah SWT, seabagai satu – satunya Dzat
penerima pengharapan dari kita.
Sarana dan Prasarana :
a. Media:

LCD proyektor, komputer/laptop, jaringan internet, dan ruangan.

b. Sumber Belajar:

Buku Teks, Alat Tulis Menulis, E-book, dan lain-lain

c. Target Peserta didik : - Peserta didik reguler

- Pesera didik dengan hambatan belajar

- Peserta didik cerdas istimewa berbakat

Jumlah peserta didik : 20 orang

d. Model Pembelajaran : Discovery learning

e. Metode : Ceramah,diskusi,kerja kelompok,tanya jawab

3
B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran

Menganalisis dan memahami ketentuan keutamaan zikir dan doa agar tumbuh
sikap tawadhu dan optimis dalam kehidupan sehari – hari.

Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP)

1. Menunjukkan keimanan terhadap Allah Swt. sebagai Al-Barri (Dzat Yang


Maha Penderma) bagi umat manusia melalui pelaksanaan dzikir dan
doasetelah shalat fardhu.
2. Membuktikan keimanan terhadap Allah Swt. sebagai Al-Hakam (Dzat yang
Maha Menetapkan) dalam kehidupan sehari-sehari melalui pembiasaan sikap
optimis dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meyakini prinsip tahadhdhur sebagai bagian dari ajaran Islam yang
membentuk kesaleha individual dan kesalehan sosial yang menjunjung tinggi
optoimisme dalam perilaku seharihari.
4. Membedakan Pengertian berdzikir dan berdoa setelah shalat fardhu lima
waktu.
5. Membuat kesimpulan tentang pentingnya berzikir dan berdoa setelah shalat
fardhu lima waktu.

Pemahaman Bermakna

Berdzikir berakar dari kata al-dzikru yang bermakna dasar mengingat dan
berdoa berakar dari kata al-du’a yang bermakna dasar mengajak, memanggil,
meminta tolong atau memohon sesuatu. Berdzikir dilaksanakan karena adanya
berbagai perbuatan nyata yang menjadi sebab terjadinya peristiwa berdzikir, dan
berdoa disebabkan adanya kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan. Berdzikir dan
berdoa termasuk salah satu perintah Allah Swt. kepada setiap manusia. Jika kita

4
melupakan berdzikir dan berdoa kepada-Nya maka hakekatnya kita telah mati di
sisiNya.
Hadits terakhir yang diriwayatkan Tirmidzi menunjukkan berdzikir dan
berdoa setelah shalat fardlu lima waktu lebih utama dibanding waktu-waktu
lainnya. Bacaan-bacaan dzikir dan doa yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits
Nabi Saw sangat banyak, sehingga para ulama berupaya menghimpun bacaan-
bacaan yang memudahkan bagi umat Islam. Cara mensikapi banyaknya himpunan
bacaan dengan memilih salah satu diantara himpunan dzikir dan doa dari para
ulama. Perbedaan berdzikir dan berdoa secara berjama’ah terletak pada suara yang
muncul dari orang yang berjamaah.

Kata Kunci

- Zikir
- Doa

Pertanyaan Pemantik

1. Mengapa mempelajari materi doa dan zikir ini penting ?


2. Apa perbedaan antara doa dan zikir ?
3. Bagaimana tata cara melaksanakan doa dan zikir ?

Persiapan Pembelajaran

1. Menyiapkan alat dan bahan ajar (komputer, pengeras suara, jaringan internet),
2. Menyiapkan beberapa gambar / video seperti menyiapkan tayangan tentang
pengertian doa dan zikir,
3. Guru menyiapkan bahan bacaan tentang pengertian doa dan zikir.

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan awal (15 Menit)

5
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, pembacaan ayat atau surat al-Qur’an
pilihan.
2. Melakukan pembiasan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
3. Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan mengenai thaharah
4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk dengan nyaman.

Kegiatan Inti (110 menit)


1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis bab ini
menyajikan garis besar materi tentang pengertian doa dan zikir dan hukum
lainnya.
2. Peserta didik mengamati infografis dengan baik.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami
infografis
4. Setelah itu guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas.
5. Kemudian guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi
pelajaran dan kegiatan-kegiatan di dalamnya. Metode yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran pada topik ini adalah karya kunjung, dengan
aktivitas sebagai berikut:

a. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.

b. Kelompok diberi kertas yang lebar (plano atau karton)

c. Memberikan topik/tema pelajaran.

d. Hasil kerja kelompok dikunjungkan oleh perwakilan kelompok kepada


kelompok lain.

e. Setiap kelompok mengamati produk kelompok lain yang datang ke


kelompoknya.

f. Perwakilan kelompok yang membawa karya memberikan jawaban atas


pertanyaan kelompok lain.

g. Guru dan peserta didik mengoreksi bersama.

h. Mengklarifikasi dan mengambil simpulan.

6
6. Guru memberikan penguatan dan memberikan bimbingan ketika peserta didik
memberikan jawaban yang kurang tepat.

Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan,

2. Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran


yang sudah berlangsung

3. Menutup pembelajaran dengan membaca do’a

4. Mengingatkan akan pentingnya mengutamakan doa dan zikir dalam kehidupan


sehari – hari.

Pertemuan 2

Kegiatan Awal (10 Menit)


1. Mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran

2. Melakukan pembiasaan berdo’a, mengisi daftar hadir dan memberikan motivasi


sebelum memulai pembelajaran

3. Melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik pembelajaran


sebelumnya tentang Defenisi Keutamaan Doa Dan Zikir mengaitkan dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti (110 menit)


1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis bab ini
menyajikan garis besar materi tentang keutamaan doa dan zikir,

2. Peserta didik mengamati infografis tentang keutamaan doa dan zikir dengan
baik,

3. Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami


infografis,

4. Setelah itu guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas,

7
5. Kemudian guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran,

6. Guru memberikan penguatan tentang keutamaan doa dan zikir agar tumbuh
sikap tawadhu dan optimis dalam kehidupan sehari – hari dengan baik.

Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan

2. Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran


yang sudah berlangsung

3. Menutup pembelajaran dengan membaca do’a

4. Mengingatkan akan pentingnya melaksanakan doa dan zikir dalam kehidupan


sehari – hari sesuai dengan ketentuan serta hikmah yang terkandung di dalamnya.

Pertemuan 3

Kegiatan Awal (10 Menit)


1. Mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran

2. Melakukan pembiasaan berdo’a, mengisi daftar hadir dan memberikan motivasi


sebelum memulai pembelajaran

3. Melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik pembelajaran


sebelumnya tentang pengertian keutaman doa dan zikir serta mengaitkan dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti (110 menit)


1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis bab ini
menyajikan garis besar materi tentang hikmah keutamaan doa dan zikir dalam
kehidupan sehari – hari,

2. Peserta didik mengamati infografis tentang hikmah tentang keutamaan doa dan
zikir dengan baik.

3. Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami


infografis.

8
4. Setelah itu guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas.

5. Kemudian guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran.

Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan

2. Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran


yang sudah berlangsung

3. Menutup pembelajaran dengan membaca do’a

4. Mengingatkan akan pentingnya keutamaan doa dan zikir sesuai dengan


ketentuan serta hikmah yang terkandung di dalamnya.

Pertemuan 4

Kegiatan Awal (10 Menit)


1. Mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran

2. Melakukan pembiasaan berdoa, mengisi daftar hadir dan memberikan motivasi


sebelum memulai pembelajaran

3. Melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang pembelajaran


sebelumnya, dan mengaitkan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti (110 menit)


1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran

2. Guru menunjukkan materi dan pembelajaran yang akan dilaksanakan

3. Menyediakan media, bahan dan perlengkapan yang diperlukan

4. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan teks doa dan teks zikir untuk
mempraktikkan doa dan zikir yang benar sesuai dengan ajarannya.

5. Kemudian guru menyuruh salah satu peserta didik untuk maju kedepan guna
untuk memimpin temanynya untuk berdoa dan berzikir, namun jika tidak ada
boleh guru lah yang memimpinnya.

9
6. Setiap peserta didik lainnya mulai mengikuti doa dan zikir bersama, dan setiap
peserta didik mulai memperhatikannya.

7. Membuat kesimpulan

8. Guru memberikan penguatan tentang keutamaan zikir dan doa agar tumbuh
sikap tawadhu dan optimis dalam kehidupan sehari – hari.

Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan

2. Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran


yang sudah berlangsung

3. Menutup pembelajaran dengan membaca do’a.

Pembelajaran Diferensiasi

Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih
jauh, disarankan untuk membaca materi menganalisis tata cara thaharah dari
berbagai referensi dan literatur lain yang relevan.

Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran


sesuai dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa
tercapai.

Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar
kembali tata cara pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai
kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada
teman sebaya.

Pengayaan

 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai kompetensi


dan tujuan pembelajaran.

10
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih variatif dengan
menambah keluasan dan kedalaman materi yang mengarah pada high order
thinking
 Program pengayaan dilakukan di luar jam belajar efektif.

Remedial

 Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi


dan tujuan pembelajaran.
 Guru melakukan pembahasan ulang terhadap materi yang telah diberikan
dengan cara/metode yang berbeda untuk memberikan pengalaman belajar
yang lebih memudahkan peserta didik dalam memaknai dan menguasai
materi ajar misalnya lewat diskusi dan permainan.
 Program remedial dilakukan di luar jam belajar efektif.

Glosarium

Doa : Permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan.

Zikir : Menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam


ingatan (mengingat).

Tawadhu : Rendah hati dan tidak sombong.

Optimis : Berpandangan baik dalam menghadapi semua hal.

Daftar Pustaka

Kementerian Agama, Akidah Akhlak Kelas X Untuk MA, Jakarta : Kementrian


Agama, 2020.

Kementerian Agama, Buku Siswa Akidah Akhlak, (Jakarta: Kementrian Agama,


2015).

M. Isro’Zainuddin, M.Pd. Modul Ajar Akidah Akhlak, 7 Hidup Optimis Dengan


Berzikir Dan Berdoa.

11
C. Komponen Lampiran

KEUTAMAAN DOA DAN ZIKIR


A. DEFENISI DOA

1. Pengertian Doa
Pengertian doa dalam Islam merupakan ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT
pun menegaskan bagi orang-orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya, itulah
gambaran kesombongan sesungguhnya sebagaimana dalam Al-Quran surah
Ghafir ayat 60 ini.

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku


perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Dalam Islam, doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah SWT. Hal ini
ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah
dengan musnad Ahmad: “Tidak ada yang paling mulia di sisi Allah SWT daripada
doa.”

“Kedekatan Allah SWT dengan hamba-Nya terbagi dua macam yaitu kedekatan
ilmu-Nya dengan setiap mahluk-Nya dan kedekatan dengan hamba-Nya dalam
memberikan setiap permohonan, pertolongan dan taufik kepada mereka,”
dijelaskan.

Imam Zarkasi berkata, konsentrasi dalam berdoa serta menunjukkan sikap


rendah, tunduk, penghambaan dan merasa membutuhkan Allah adalah merupakan
ibadah yang paling agung bahkan demikian itu menjadi syarat sahnya ibadah.
Allah SWT berjanji akan memberikan pahala orang yang berdoa, meskipun tidak
dikabulkan doanya.

2. Cara Berdoa Dalam Islam


Sebuah doa dalam ajaran islam dapat segera dikabulkan apabila diungkapkan
dengan keikhlasan hati dan dipanjatkan berulang kali. Allah SWT menjelaskannya
dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 55-56.

12
Surah Al- A’raf 55-56

‫ٱْد ُعو۟ا َر َّبُك ْم َتَض ُّر ًعا َو ُخ ْفَيًةۚ ِإَّن ۥُه اَل ُيِح ُّب ٱْلُم ْعَتِد يَن‬

Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah


pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an
Univ Islam Madinah

55-56. Hai orang-orang beriman, berdoalah kepada pencipta kalian dengan penuh
ketundukan dan harapan dengan suara yang rendah; karena Dia mencintai kalian,
dan tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam berdoa dan dalam
hal lainnya. Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi dengan
melakukan kesyirikan dan kemaksiatan, setelah Allah memperbaikinya dengan
mengutus para rasul. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dari azab-Nya dan
penuh harap mendapat pahala-Nya. Sesungguhnya rahmat Allah sangat luas dan
dekat dengan orang-orang yang taat dan banyak melakukan kebaikan.

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah
memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak
diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

3. Waktu Muastajab Berdoa


Waktu mustajab untuk berdoa adalah waktu di mana doa akan mudah
dikabulkan oleh Allah SWT. Berdoa adalah momen seorang hamba bisa
berkomunikasi langsung dengan sang Pencipta, Allah SWT.

1. Saat Puasa dan Berbuka Puasa


Waktu mustajab untuk berdoa yang pertama adalah saat seseorang sedang
menjalankan ibadah puasa. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid. Dijelaskan

13
bahwa di waktu mustajab untuk berdoa seperti untuk orang-orang yang
menjalanklan ibadah puasa, agar memperbanyak doa.

2. Dalam Sujud
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam setiap sujud salat yang ditunaikan adalah
waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW pun bersabda bahwa dalam sujud
salat, itulah waktu seorang hamba sangat dekat dengan Rabbnya.

3. Di Sepertiga Malam Terakhir


Di sepertiga malam terakhir adalah waktu mustajab untuk berdoa. Ketika
banyak orang terlelap tidur, Allah SWT turun pada sepertiga atau penghujung
malam untuk melihat hambanya yang memanjatkan doa. Sepertiga malam terakhir
merupakan waktu mustajab untuk berdoa, di mana doa-doa mudah diijabah.

6. Selesai Salat Wajib


Usai menunaikan salat fardhu wajib jangan langsung beranjak pergi,
sempatkanlah untuk berdoa terlebih dahulu. Inilah waktu mustajab untuk berdoa
yang setiap hari umat muslim bisa temukan, jangan disia-siakan. Jangan lupa
untuk mengiringinya dengan bacaan zikir dan wirid.

7. Di Antara Azan dan Iqamah


“Doa diantara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (H.R. Tirmidzi)
Di antara azan dan iqamah adalah waktu mustajab untuk berdoa. Di waktu
tersebut, kemungkinan doa pasti dikabulkan cukup besar dan kemungkinan
ditolak kecil. Waktu mustajab untuk berdoa ini sama dengan saat perang sedang
berkecamuk.

8. Minum Air Zam-Zam


Waktu mustajab untuk berdoa adalah saat seorang muslim minum air zam-zam.
Hal ini bisa dilakukan sebelum atau menjelang mulai meminumnya. Maka jangan
sampai di waktu mustajab untuk berdoa ini dilewatkan begitu saja.

9. Hari Jumat
Rasulullah SAW bersabda tentang hari Jumat yang menjadi waktu mustajab
untuk berdoa. Dijelaskan bahwa di waktu mustajab untuk berdoa adalah termasuk
saat yang penuh dengan keberkahan dan sakral.

14
10. Saat Turun Hujan
Ketika hujan turun itulah saat terbaik untuk memanjatkan doa. Hujan yang
diturunkan sebagaimana kekuasaan Allah SWT punya tujuan mendatangkan
manfaat dan memberikan keberkahan. Inilah waktu mustajab untuk berdoa dan
jangan sampai terlewatkan begitu saja.

11. Malam Lailatul Qadar


Selain hari Jumat, waktu mustajab untuk berdoa jatuh di malam Lailatul Qadar.
Malam ini dikenal sebagai malam diturunkannya kitab suci Al-Qur’an ke bumi
oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya.

4. Hikmah berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta Ala


Dengan berdoa, manusia memohon kepada Allah agar takdir yang mungkin
tidak diinginkan bisa diubah menuju takdir yang lebih baik. Dalam Islam, doa
bukan hanya sekadar aktivitas rutin, melainkan sebuah ibadah yang
menggambarkan ketaatan, ketergantungan, dan kerendahan hati manusia di
hadapan Allah.

B. DEFENISI ZIKIR
Dzikir ditinjau secara etimologi bermula dari kata “dzakara” yang diartikan
sebagai menyebut, mensucikan, menggabungkan, menjaga, mengerti,
mempelajari, memberi dan nasehat. Dengan begitu dzikir berarti mensucikan dan
mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau
menjaga dalam ingatan (mengingat).

Ditinjau secara terminologi dzikir merupakan suatu usaha manusia dalam


mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat Allah dan mengingat
keagungan-Nya. Adapun realisasi untuk mengingat Allah dengan cara memuji-
Nya, membaca fiman-Nya, menuntut ilmu-Nya dan memohon kepada-Nya.

Menurut Al-Ghazali, pengertian zikir secara bahasa adalah mengingat,


sedangkan secara istilah yaitu ikhtiar sungguh-sungguh untuk mengalihkan
gagasan, pikiran dan perhatian manusia menuju Tuhan dan akhirat. Zikir ini
bertujuan untuk membalikkan keseluruhan karakter manusia dan mengalihkan

15
perhatian utama seseorang dari dunia yang sudah sangat di cintai menuju akhirat
yang sejauh ini belum di kenali sama sekali.

2. Bentuk-bentuk Dzikir
Ada dua macam zikir atau mengingat kepada Allah.

1. zikir bil lisan,


yaitu mengucap sejumlah lafal yang dapat menggerakkan hati untuk mengingat
kepada Allah. Zikir dengan pola ini dapat dilakukan pada saat-saat tertentu dan
tempat tertentu pula.misalnya, berdzikir di masjid sehabis shalat wajib.

2. zikir bil qalb,


yaitu keterjagaan hati untuk selalu mengingat Allah. Zikir ini dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja, tidak ada batasan ruang dan waktu. Pelaku sufi lebih
mengistimewakan dzikir bil qalb ini karena pengaplikasiannya yang hakiki.
Meskipun demikian, sang dzakir (orang yang berdzikir) dapat mencapai
kesempurnaan apabila ia mampu berdzikir dengan lisan sekaligus dengan hatinya.

Meskipun secara umum ada dua kutub zikir, kenyataannya dalam praktik-
praktik kesufian ada tujuh jenis dzikir, antara lain;

1. zikir bil lisan (yang dituturkan dan bersuara),

2. dzikrun nafs (tanpa suara dan terdiri atas gerak dan rasa didalam hati),

3. dziirul qalb (perenungan hati),

4. dzikir ar- ruh (tembus cahaya dan sifat-sifat ilahiyah),

5. dzikr as-sirr (penyingkapan rahasia ilahi),

6. dikirul khafy (penglihatan cahaya keindahan),

7. dzikr akhfa‟ al-khafy (penglihatan realitas kebenaran yang mutlak).

16
3. Dalil Tentang Zikir

ۗ‫اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُن ْو ا َو َتْطَم ِٕىُّن ُقُل ْو ُبُهْم ِب ِذ ْك ِر ِهّٰللا‬


‫َاال‬

‫ۗ ِبِذ ْك ِر ِهّٰللا َتْطَم ِٕىُّن اْلُقُلْو ُب‬

Artinya :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al


Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

 . ‫(( اَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا‬yaitu) orang-orang yang beriman)

Mereka adalah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan yang
bertaubat kepada-Nya.

 ‫ (َو َتْطَم ِئُّن ُقُلوُبُهم ِبِذ ْك ِر ِۗهللا‬dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah)

Yakni yang menjadi tenang dan tentram dengan berzikir kepada Allah dengan
lisan mereka, seperti membaca al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertakbir,
bertahlil, atau dengan mendengarkan zikir tersebut dari orang lain.

 ‫(َأاَل ِبِذ ْك ِر ِهللا‬Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah)

Tanpa menyebut selain-Nya.

 ‫(َتْطَم ِئُّن اْلُقُلوُب‬hati menjadi tenteram)

Meskipun mentafakkuri makhluk-makhluk Allah, ciptaan-ciptaan, dan


mukjizat-mukjizat-Nya secara umum menjadikan hati menjadi tentram, namun
hasilnya tidak seperti ketentraman dengan berzikir kepada Allah.

17
4. Manfaat zikir yang dijelaskan di dalam al-Qur’an
1. Mendatangkan ketentraman
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (QS. ar-Ra’d [13]: 28)
2. Ciri istemewa seorang mukmin
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan
petang.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41-42)

3. Mendapatkan keampunan Allah dan pahala yang besar


“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Ahzab [33]:
35)

4. Senantiasa Diingat Allah


“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu[98],
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 152)

5. Ciri-ciri Ulul Albab


Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran [3]:
190-191).

18
Mengetahui, Polewali,31 Desember 2023

Kepala Madrasah Guru Mata pelajaran

Darwis,S.Ag.,S.Pd.I Hasmawati ,S,Ag., M.Pd.I

NIP:197408182007101001 NIP : 197503302014122002

19

Anda mungkin juga menyukai