TOPIK 2
Mewujudkan Ketauhidan Dengan Syu’abul Iman
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas
Nama Penyusun Siti Anisatuzzahroh, M.Pd.
Nama Sekolah SMA AT-TIBYAN
Fase/Kelas E/X
Perkiraan Jumlah Siswa 20-30
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Alokasi Waktu 2 x 45 menit
2. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki kemampuan awal dalam memahami hakikat mencintai Allah Swt.
takut kepada Allah Swt. berharap hanya kepada Allah Swt. dan bertawakal kepada Allah Swt.
3. Profil Pelajar Pancasila
Beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Mengembangkan kemampuan bernalar kritis
Mandiri dalam menyelesaikan masalah
4. Sarana dan Prasarana
Alat tulis, buku paket, buku catatan, LKS, laptop, LCD Projector, mushaf dan tafsir al-Qur’an,
meja, kursi, ruang kelas, dan lingkungan sekitar.
5. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target yaitu:
Peserta didik regular: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar
6. Model Pembelajaran
Cooperative Learning
B. KOMPONEN INTI
1. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, dalam aspek al-Qur’an dan hadis peserta didik mampu menganalisis,
membaca, menghafal, menyajikan konten dan paparan, serta meyakini dan membiasakan tentang
perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan perbuatan zina dengan
lebih berhati-hati dan menjaga kehormatan diri. Dalam aspek akidah, peserta didik
menganalisis makna syu’abul īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya; mempresentasikan makna syu’abul īmān (cabang-cabang iman); meyakini
bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa
sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan. Dari aspek akhlak,
peserta didik menganalisis manfaat, membuat karya yang mengandung konten manfaat
menghindari sikap maẑmūmah; meyakini, membiasakan, dan menampilkan akhlak mahmūdah
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam aspek fikih, peserta didik mampu menganalisis dan
menyajikan paparan tentang fikih muamalah dan al-kulliyât al-khamsah; menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial. Dalam aspek sejarah peradaban Islam, peserta
didik mampu menganalisis serta dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar
ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di
Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al-
mau`iẓat al- ḥasanah adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan
kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan
perbedaan keyakinan orang lain.
2. Tujuan Pembelajaran
10.2.1 Menganalisis pengertian syu’abul iman, dalil-dalil, macam dan tanda-tanda orang
beriman. (2 JP)
10.2.2 Menganalisa makna hakikat mencintai Allah Swt. dengan meyakini bahwa dalam iman
terdapat cabang-cabangnya. (2 JP)
10.2.3 Mengindetifikasi kemudian mempresentasikan problematika praktik keimanan di sekitar
kita (6 JP)
10.2.4 Membiasakan sikap baik sebagai cerminan syu’abul iman dalam kehidupan sehari-hari
setelah memahami hikmah, dan manfaat. (2 JP)
3. Rencana Asesmen
Asesmen Diagnostik, Asesmen Formatif (Soal Uraian), Asesmen Sumatif (Tes Tulis Pilihan
Ganda dan Uraian)
4. Pemahaman Bermakna
Syu’abul iman akan membentuk orang-orang yang beriman
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara jika terbentuk dari kumpulan
orang-orang yang beriman, niscaya akan terbentuk masyarakat yang aman, tenteram, damai,
sejahtera dan berlimpah berkah dari Allah Swt.
5. Pertanyaan Pemantik
1) Bagaimana cara kalian meningkatkan rasa cinta kepada Allah Swt.?
2) Apa bukti bahwa kalian takut kepada Allah Swt.?
3) Sudahkah kalian menggantungkan harapan hanya kepada Allah Swt.?
4) Bagaiama cara bertawakal kepada Allah Swt.?
5) Taukah kalian berapa banyak hikmah yang akan di dapat jika kalian mengetahui hakikat
mencintai Allah Swt. dengan mempelajari syu’abul Iman?
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 :
Pertemuan ke-2 :
Pembukaan (15 menit)
1. Siswa berdoa secara bersama-sama
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan mengecek kehadiran dengan
menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan refleksi dengan memberikan pertanyaan terkait pembahasan minggu
lalu
Kegiatan Inti (65 menit)
4. Peserta didik menganalisis 77 cabang iman yang terdapat pada hadis riwayat muslim dan
Abu Hurairah RA.
5. Peserta didik memahami pembagian cabang-cabang iman menurut kategorinya masing-
masing
6. Peserta didik menganalisis apa saja tanda tanda dari orang yang beriman
7. Guru membagi materi menjadi bebarapa bagian berdasarkan 3 kategori (cabang iman
berkaitan dengan hati, lisan, dan perbuatan)
8. Guru mengarahkan peserta didik mengenai tugas individu yang akan di kerjakan di kertas
hvs
9. Peserta didik melakukan kegiatan individu dengan membuat peta konsep sekreatif
mungkin berdasarkan materi yang telah dibagi
10. Peserta didik mengumpulkan tugas tersebut kepada guru
Penutup (10 menit)
11. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir
12. Guru dan siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa (Penguatan sikap/Religiusitas)
Pertemuan ke-3 :
Pembukaan (15 menit)
1. Siswa berdoa secara bersama-sama
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan mengecek kehadiran dengan
menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan refleksi dengan melakukan tanya jawab tentang problematika keimanan
yang dirasakan peserta didik
Kegiatan Inti (65 menit)
4. Peserta didik menganalisis hadis riwayat Anas bin Malik RA. yang berisi tentang ujian
seorang mukmin
5. Peserta didik memahami lima ujian keimanan yang di hadapi orang mukmin menurut Abu
Bakr bin Laal dari hadis riwayat Anas bin Malik RA.
6. Guru memberikan contoh beberapa problematika yang ada disekitar kita serta solusi cara
menanganinya
7. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dan menyampaikan arahan tugas
mencari problematika praktik keimanan di sekitar kita
8. Peserta didik membentuk suatu lingkaran dengan kelompok nya masing-masing untuk
berdiskusi, mengumpulkan informasi dan saling bertukar informasi mengenai problematika
praktik keimanan di sekitar kita
9. Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan tugas kelompok dan memberi
kesepatan peserta didik untuk bertanya terkait tugas yang di berikan
Penutup (10 menit)
10. Guru menyampaikan teknis presentasi untuk pertemuan yang akan datang
11. Guru dan siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa (Penguatan sikap/Religiusitas)
Pertemuan ke-4 :
Pembukaan (15 menit)
1. Siswa berdoa secara bersama-sama
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan mengecek kehadiran dengan
menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru menjelaskan alur pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
4. Guru menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi pertemuan
sebelumnya
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
6. Peserta didik lainnya menanggapi presentasi yang dilakukan oleh kelompok yang
mempresentasikan
7. Guru memberi kesimpulan tentang hsil presentasi kelompok yang maju di depan
8. Guru kemudian memberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Penutup (10 menit)
9. Guru memberikan arahan untuk pertemuan berikutnya
10. Guru dan siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa (Penguatan sikap/Religiusitas)
Pertemuan ke-5 :
Pembukaan (15 menit)
1. Siswa berdoa secara bersama-sama
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan mengecek kehadiran dengan
menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru menjelaskan alur pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
4. Guru menunjuk kelompok selanjutnya untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
6. Peserta didik lainnya menanggapi presentasi yang dilakukan oleh kelompok yang
mempresentasikan
7. Guru memberi kesimpulan tentang hsil presentasi kelompok yang maju di depan
8. Guru kemudian memberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Penutup (10 menit)
9. Guru memberikan arahan untuk pertemuan berikutnya
10. Guru dan siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa (Penguatan sikap/Religiusitas)
Pertemuan ke-6 :
Pembukaan (15 menit)
1. Siswa berdoa secara bersama-sama
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan mengecek kehadiran dengan
menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan refleksi dengan melakukan tanya jawab tentang hikmah apa yang sudah
dirasakan peserta didik sebagai orang yang beriman
Kegiatan Inti (65 menit)
4. Peserta didik mengamati gambar yang ada pada buku lks
5. Peserta didik menganalisis gambar tersebut
6. Mempresentasikan di depan hasil analisis gambar sebagai cerminan hikmah dari syu’abul
iman
7. Peserta didik lain menanggapi hasil analasis
8. Guru memberi kesimpulan dan juga menyampaikan poin-poin dari hikmah dan manfaat
yang di peroleh jika kita menerapkan cabang-cabang iman
Penutup (10 menit)
9. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru.
10. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan.
11. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan
bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.S. al-Baqarah/2: 165)
Diantara Tanda-Tanda Cinta kepada Allah Swt. adalah mencintai Rasulullah Saw., mencintai
Al-Qur`an, menjauhi perbuatan dosa, mendahulukan perkara yang dicintai oleh Allah Swt., tak
gentar menghadapi hinaan
Hakikat Khauf
Allah Swt. memerintahkan orang beriman agar takut kepada-Nya sebagaimana firman Allah
Swt. dalam Q.S. al-Hajj/22: 1-2 berikut ini
Rasa takut kepada Allah Swt. harus diikuti dengan ketaatan dan amal saleh. Dengan amal saleh
inilah seorang mukmin berharap akan dimasukkan ke dalam surga.
Tanda-tanda takut kepada Allah swt., diantaranya tampak dari ketaatannya kepada Allah Swt.,
menjaga lisan dari perkataan dusta, menghindari iri dan dengki, menjaga pandangan dari
kemaksiatan, menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang haram.
Hakikat raja’
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt.
Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt. Seseorang yang putus asa atas
rahmat Allah Swt. dikategorikan sebagai orang sesat, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S.
al-Hijr/15: 55-56 berikut ini
Artinya: “(Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar,
maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.” (55) Dia (Ibrahim) berkata,
“Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.” (56). (Q.S.
al-Hijr/15: 55-56)
Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan memperoleh banyak manfaat, di antaranya adalah
Semangat dalam ketaatan kepada Allah Swt., tenang dalam menghadapi kesulitan, merasa
nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt.
Hakikat Tawakal Kepada Allah Swt.
Secara bahasa, tawakal berarti memasrahkan, menanggungkan sesuatu, mewakilkan atau
menyerahkan. Secara istilah, tawakal artinya menyerahkan segala permasalahan kepada Allah
Swt. setelah melakukan usaha sekuat tenaga.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari penerapan sikap tawakal dalam kehidupan sehari-
hari, di antaranya tercukupinya semua keperluan, sebagaiman frman Allah Swt
Dalam Q.S. at-Talaq/65: 3 berikut ini
Artinya: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”. (Q.S. at-Talaq/65: 3)
Manfaat lain dari sikap tawakkal yakni mudah untuk bangkit dari keterpurukan, Memperoleh
nikmat yang tiada henti.
4. Glosarium
Aqidah : kepercayaan pokok, keyakinan pokok
Dalil : keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran (terutama
berdasarkan ayat Al-Qur’an
Hadits : sabda, perbuatan dan persetujuan Nabi Muhammad SAW tentang penjelasan
hukum islam, sumber ajaran islam yang ke dua
Ilmu tajwid : ilmu tata cara membaca Al-Qur’an dengan ucapan yang benar
Iman : kepercayaan (berkenaan dengan agama, ketetapan hati, keteguhan batin
Khauf : takut
Muamalah : hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dan
sebagainya)
Rukun : sesuatu yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan atau ibadah
Raja’ : berharap, harapan
5. Daftar Pustaka
Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA, Jakarta:
Kemdikbud RI
al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin. Semarang:
CV. Assy-Syifa’.
Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
Liris Perdani, Anggun &Nur Fadhli, Muhammad. 2022. Buku Interaktif PAI dan Budi Pekerti
untuk SMA/MA/MAK, Yogyakarta : PT Penerbit Intan Pariwara
Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insan