Anda di halaman 1dari 4

Inovasi Model Bisnis Berkelanjutan:

Teknologi, Gaya Hidup & Keberlanjutan

Thalea Christy Nathaniela1*, Nur Afia2, Nuzula Firdausi2, Elsa Rosyidah2,


& Agung Purnomo1
1
Universitas Bina Nusantara
2
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
*thalea.nathaniela@binus.ac.id

Pendahuluan
Bisnis berkelanjutan atau sustainable business adalah sebuah bisnis yang dapat
dijalankan baik pada tempo musiman hingga waktu pelaksanaan tahunan. Kehadiran
bisnis diharapkan bukan hanya sekedar memperhatikan segi keuntungan yang
didapatkan, tetapi juga memberi manfaat berkelanjutan yang bisa dinikmati pada masa
depan (Jørgensen & Pedersen, 2018). Inovasi bisnis model berkelanjutan (sustainable
business model innovation) adalah analisis dan perencanaan transformasi pada model
bisnis yang lebih berkelanjutan atau dari sebuah model bisnis berkelanjutan menuju
kepada suatu model bisnis lainnya. Beberapa jenis dari inovasi bisnis model
berkelanjutan diantaranya yaitu rintisan wirausaha yang berkelanjutan, transformasi
model bisnis yang berkelanjutan, diversifikasi model bisnis yang berkelanjutan, dan
akuisisi model bisnis yang berkelanjutan (Geissdoerfer et al., 2018). Implementasi
inovasi bisnis model berkelanjutan menghadapi beberapa tantangan yakni
fundamental, pola pikir, sumber daya, inovasi teknologi, hubungan eksternal, metode
dan alat (Evans et al., 2017). Pada bisnis berkelanjutan memiliki tiga pemicu utama
dalam perkembangan model bisnis yang ada, yaitu digitalisasi dan teknologi sebagai
ruang peluang, perubahan gaya hidup konsumen, dan masalah keberlanjutan
(Jørgensen & Pedersen, 2018).

Teknologi, Gaya Hidup & Keberlanjutan


Pertama, dalam peradaban yang pesat ini, teknologi berkembang dengan pesat.
Hal tersebut menimbulkan efek ganda pada model bisnis. Bisnis konvensional akan
dirasa ketinggalan zaman dan bisnis yang sedang berjalan akan menciptakan nilai-nilai

1
melalui pengembangan inovasi secara berkala (Schwab, 2016). Efek tersebut dapat
membawa pada perubahan yang signifikan bilamana terus dijalankan secara konsisten.
Segala perubahan tersebut dapat disebut sevagai revolusi industri keempat atau biasa
disebut dengan digital revolution 4.0. Keuntungan kemajuan teknologi ini secara
instan dapat dirasakan para pelakunya. Dimana pelaku bisnis dapat terbantu dengan
adanya penyimpanan data yang begitu besar. Salah satunya melalui jejak digital, para
pelaku usaha dapat melihat data yang ada untuk menganalisis pola kebiasaan
pelanggan.
Kedua, perubahan gaya hidup konsumen. Perubahan ini saling berkaitan dengan
adanya perkembangan teknologi. Pada dasarnya setiap perkembangan akan membawa
pada perubahan preferensi pelanggan. Begitu seterusnya hingga membentuk gaya dan
pola hidup yang baru. Sehingga, memunculkan nilai-nilai dalam model bisnis yang
akan ikut berubah dan berkembang. Hal tersebut juga dapat memengaruhi adanya
perubahan ekonomi.
Ketiga, menyangkut mengenai masalah keberlanjutan. Topik keberlanjutan
umumnya menyangkut isu-isu sosial dan lingkungan yang secara bersamaan
melahirkan ancaman. Tetapi, disisi lain juga membuka adanya sumber peluang bagi
sebuah bisnis (Nidumolu et al., 2009).

Teknologi

Inovasi
Model
Bisnis
Berkelanjutan

Keberlanjutan Gaya Hidup

Gambar 1. Pemicu Inovasi Model Bisnis Berkelanjutan

2
Ketiga poin tersebut yang dapat membawa pada perubahan teknologi yang
masif. Perubahan yang tentunya membantu mengurai masalah keberlanjutan dalam
revolusi yang sedang berjalan saat ini. Konsep ini telah berkembang ditandai dengan
adanya teknologi seperti kecerdasan buatan, Internet of Thinking (IoT), alat pencetak
3D, penggunaan robot, dan teknologi lainnya. Sejalan dengan perkembangan
teknologi tersebut, berbagai platform atau situs online kini dapat berinteraksi langsung
antara penjual dengan pembeli terhadap barang atau jasa yang ditawarkannya (Parker,
2016).
Tren pada model bisnis berkelanjutan dapat merubah dan mentransformasi
secara komperehensif untuk memproduksi, mengonsumsi, dan mendaur ulang kembali
bahan yang tersisa (Boons & Lüdeke-Freund, 2013). Inovasi model bisnis
berkelanjutan dapat menjadi strategi pertumbuhan untuk perkembangan bisnis
(Nathaniela, 2022). Dengan adanya penggunaan sumber daya ini, maka akan
membawa pada hasil yang lebih efektif dan efisien. Sebab penyesuaian produk dan
layanan yang digunakan dapat meningkatkan penawaran jasa maupun produk kepada
calon pelanggan potensial.

Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi model bisnis
berkelanjutan dipicu oleh beberapa pemicu utama yaitu teknologi, gaya hidup
konsumen, dan keberlanjutan.

References
Boons, F., & Lüdeke-Freund, F. (2013). Business models for sustainable innovation:
State-of-the-art and steps towards a research agenda. Journal of Cleaner
Production, 45, 9–19. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2012.07.007
Evans, S., Vladimirova, D., Holgado, M., Van Fossen, K., Yang, M., Silva, E. A., &
Barlow, C. Y. (2017). Business Model Innovation for Sustainability: Towards a
Unified Perspective for Creation of Sustainable Business Models. Business
Strategy and the Environment, 26(5), 597–608.
https://doi.org/10.1002/bse.1939.
Geissdoerfer, M., Vladimirova, D., & Evans, S. (2018). Sustainable business model
innovation: A review. Journal of Cleaner Production, 198, 401–416.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.06.240

3
Jørgensen, S., & Pedersen, L. J. T. (2018). RESTART Sustainable Business Model
Innovation (Palgrave Studies in Sustainable Business In Association with
Future Earth. Palgrave Macmillan.
Nathaniela, T.C. (2022). Mengembangkan Usaha dengan Growth Strategy. OSF
Preprints. https://doi.org/10.31219/osf.io/sfyhp
Nidumolu, R., Prahalad, C. K., & Rangaswami, M. R. (2009). Why sustainability is
now the key driver of innovation. Harvard Business Review, 87(9), 56–64.
Parker, G. G., Alstyne, M. W. Van, & Choudary, S. P. (2016). Platform Revolution:
How Networked Markets Are Transforming the Economy―and How to Make
Them Work for You. W. W. Norton & Company.
Schwab, K. (2016). The fourth industrial revolution. Geneva: World Economic
Forum.

Anda mungkin juga menyukai