Ditujukan Kepada:
Direktur Sejarah
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E Lantai IX
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270
Diajukan oleh
Lampiran-lampiran
1. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Bantuan Pemerintah
Pemerintah Fasilitasi Event Kesejarahan Tahun 2020
3. Pakta Integritas;
4. Surat Pernyataan Tidak Ada Konflik Internal
5. Surat Pernyataan Tidak Terkait Dengan Partai Politik
6. Surat Keputusan Pengurus Cabang Mandailing Natal
7. Fotokopi Akta Notaris
8. Fotokopi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
9. Fotokopi Rekening Bank Pemerintah Atas Nama Komunitas Sejarah
10. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Atas Nama Komunitas
Sejarah
11. Surat Keterangan Keberadaan Komunitas Sejarah dari Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) bidang kebudayaan
12. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga pengurus Komunitas Sejarah
(ketua, sekretaris, dan bendahara)
2
YAYASAN ALAM MELAYU
SRIWIJAYA
(MALAYA)
Cabang Kota Medan Sumatera Utara
Alamat: Jl. Halat, Medan Area, Kota Medan Sumatera Utara, Kode Post: 20215
PROFIL YAYASAN ALAM MELAYU SRIWIJAYA (MALAYA)
CABANG MEDAN SUMATERA UTARA
5. NPWP :
Atas Nama : Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya)
6. Nomor Akta Notaris : 07,-
Atas Nama : Yayasan Alam Melayu Sriwijaya
7. Nama Ketua Komunitas : Dr. Datuk Imam Marzuki, M.A
No Telp/HP : 085276929879
8. Nama Sekertaris Komunitas : Dr. Kasman, M.A
No Telp/HP : 085261700556
9. Nama Bendahara Komunitas : Hasan Sebyar, M.H
No Telp/Hp : 085240985571
3
Data Sumber Daya Manusia Kebudayaan Yang Dimiliki
Jenis Pendidikan
No Nama Keterangan
Kelamin /Pekerjaan
S3 Sejarah
Dr. Datuk Imam
1. Laki-laki Peradaban Melayu Ketua Cabang
Marzuki, M.A
Nusantara/ Dosen
S3 Pendidikan Sekretaris
2. Dr. Kasman, M.A Laki-laki
Islam/ Dosen Cabang
S2 Pendidikan
Fadlan Masykura
4. Laki-laki Bahasa Arab/ Anggota
Setiadi. M.Pd.I
Filologi/ Dosen
(Dr. Datuk Imam Marzuki, M.A) (Dr. H. Kasman, M.A) (Hasan Sebyar, M.H)
4
ALASAN, TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1. LATAR BELAKANG
Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) didirikan pada hari
Jum’at, Tanggal 11 April 2015 di Palembang. Lembaga ini didirikan dengan
berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Pada awal pendiriannya Yayasan
Malaya dengan tegas memiliki maksud dan tujuan dalam upaya memajukan
kebudayaan-kebudayaan Melayu dalam dunia global serta menggali
khazanah kebudayaan Melayu yang tersebar di Nusantara sebagai identitas
dan jati diri bangsa Indonesia. Tujuan tersebut tertuang dalam Anggaran
Dasar Rumah Tangga yaitu:
1. Alam Melayu Sriwijaya didirikan sebagai wadah untuk berkumpul
dan bersilaturahmi sesama pemerhati, penggiat atau praktisi
Sejarah dan Budaya Melayu di NKRI khususnya dan di Dunia Global
umumnya.
2. Alam Melayu Sriwijaya mempunyai tujuan menghimpun potensi
yang ada dan bersama-sama mengupayakan pelestarian
pengembangan dan mengenalkan Sejarah dan Kebudayaan Melayu di
NKRI Khususnya dan di Dunia Global Umumnya
3. Alam Melayu Sriwijaya berusaha mengadakan/ melakukan kegiatan
kegiatan sosial atau ikut serta dalam kegiatan pemerintah yang
bersifat sosial budaya dan dapat bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia dan Masyarakat Dunia.
Pada masa awal pendiriannya yaitu sejak Tahun 2015, maka Yayasan
ini dengan tekadnya dan program kerja kebudayaan guna pemajuan identitas
sebagai bagian NKRI merasa perlu untuk mengembangkan organisasi ini di
berbagai daerah seluruh Indonesia. Pada tanggal 10 September 2018, maka
dibentuklah Cabang Wilayah Sumatera Utara yang berpusat di Kota Medan.
Pendirian Yayasan Malaya Cabang Kota Medan memiliki urgensi
dalam pengembangan dan penggalian nilai budaya dan sejarah, mengingat
daerah ini sangat kaya dengan budaya dan aspek historisnya. Di Sumatera
5
Utara sendiri sebagaimana diketahui terdapat 3 kesultanan besar Melayu
yakni, Melayu Deli (Medan), Melayu Langkat, dan Melayu Serdang.
Masing-masing memiliki negeri dengan kesultanan tersendiri. Adapun
Kesultanan Deli secara de facto mulai berdiri dari tahun 1632-1946. Pada
masa itu, wilayah pusat atau ibu kota Kesultanan Deli berada di Deli Tua
dan Labuhan Deli, Kota Medan.
Sementara kajian kepada dua aspek tersebut masih belum
memperlihatkan diri dipermukaan. Upaya penggalian terhadap nilai budaya
dan sejarah sangat penting dilakukan yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara. Dari penelitian, pendataan dan
kegiatan ilmiah lainnya yang dilaksanakan oleh Pengurus Yayasan Malaya
Cabang Medan Sumatera Utara akan didorong untuk ikut andil dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kualifikasi ilmu masing-
masing pengurus.
Memasuki tahun kedua sejak didirikannya Yayasan Malaya Cabang
Medan Sumatera Utara, telah mulai ikut andil dalam kegiatan seminar budaya
dan sejarah dengan melibatkan berbagai komunitas lintas budaya dan sejarah
yang diselenggarakan dalam kegiatan Seminar Sejarah Lokal. Akan tetapi,
dengan besar hati kami mengakui masih terdapat banyak kendala-kendala yang
dihadapi pengurus dalam upaya penggalian budaya dan sejarah, salah satunya
adalah persoalan pendanaan, sehingga program kerja yang benar-benar mampu
menggali nilai budaya dan sejarah yang berdampak pada masyarakat luas masih
belum terlaksana dengan maksimal.
Tahun kedua sejak pendirian Yayasan Malaya Cabang Medan
Sumatera ini menjadi momen penting kami untuk mendongkrak berbagai
kegiatan sejarah dan budaya yang ada di kota Medan dan berbagai daerah
lainnya yang ada di Sumatera Utara yang kaya akan nilai historis dan sosio-
kulturalnya. Salah satunya adalah Kabupaten Mandailing Natal.
Mandailing Natal dikenal dengan sebutan “Bumi Gordang
Sambilan”. Mengacu kepada kesenian rakyat yang sangat berpengaruh
terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat yaitu Gordang Sambilan
6
(Gendang Sembilan). Dinamika perkembangan Kesenian Gordang Sambilan
dari abad ke abad menjadikan Gordang Sambilan sebagai kesenian yang
mampu mewarnai kebudayaan dan karakter masyarakat. Ibarat tak lekang
dimakan waktu, Gordang Sambilan tumbuh bersama masyarakat dan
menumbuhkan nilai-nilai keadaban. Singkatnya Gordang Sambilan adalah
ujung tombak dari ekosistem kebudayaan masyarakat Kabupaten Mandailing
Natal. Karenanya, sudah semestinya Gordang Sambilan menjadi prioritas
pemajuan kebudayaan daerah Mandailing Natal.
Selain itu, ada juga Bagas Godang sebagai istana tradisional raja-raja
Mandailing. Bagas Godang terdapat di banyak bagian kabupaten Mandailing
Natal. Istana berarsitektur Mandailing dengan konstruksi yang khas.
Berbentuk empat persegi panjang yang disangga kayu-kayu besar berjumlah
ganjil. Ruangan di dalamnya terdiri dari tiga ruang, yaitu: ruang depan,
ruang tengah, ruang tidur, dan dapur.
Secara sosiologis Mandailing Natal juga bisa disebut Serambi
Mekkahnya Sumatera Utara, karena terdapat begitu banyak pondok pesantren,
baik tradisional (salafi) maupun modern (‘ashriyyat). Banyaknya pondok
pesantren, santri, dan tempat ibadah di kota ini mengindikasikan tingginya
tingkat religiusitas masyarakat Muslim Mandailing Natal. Dalam perspektif
ini, sangatlah dimungkinkan para tokoh masyarakat Mandailing Natal lahir
dari dunia pesantren, yang bisa jadi diantaranya menjadi tokoh sentral bagi
pembangunan dan pengembangan masyarakat terutama pada aspek
peradaban. Tak heran, pengaruh kebudayaan Islam ikut mewarnai
dinamika perkembangan Kebudayaan Lokal Mandailing Natal baik dari segi
bentuk visual maupun substansinya.
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun
program kerja dalam bentuk proposal ini. Program kerja ini menjadi sangat
penting sebagai acuan dalam pelaksanaan program, dengan harapan Yayasan
Malaya Cabang Medan Sumatera Utara dapat bekerja dengan baik guna
pemajuan kebudayaan dan sejarah bangsa.
7
2. ALASAN PENGAJUAN
Usulan pengajuan kegiatan oleh Yayasan Malaya Cabang Kota
Medan Sumatera Utara didasarkan atas beberapa pertimbangan/alasan
sebagai berikut:
a. Menyambut baik dan berpartisipasi dalam program yang dicanangkan
oleh Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia tahun 2020 dalam upaya penanaman nilai sejarah dan
budaya kepada masyarakat luas.
b. Ikut berpartisipasi menggali, menjaga dan melestarikan nilai-nilai sejarah
dan budaya masyarakat Indonesia terutama terkait pengaruh Islamisasi
terhadap bentuk visual ornamen Gordang Sambilan dan Bagas Godang.
c. Ikut serta berkompetensi di tingkat nasional dalam menyusun program
kerja organisasi, sehingga memberikan pengalaman organisasi dalam
berkompetisi dalam kompetensi.
d. Terlibat dalam upaya-upaya menjaga, menggali dan melestarikan nilai
budaya dan sejarah yang dimiliki daerah terutama untuk pelestarian dan
memperkenalkan Gordang Sambilan dan Bagas Godang sebagai identitas
kearifan lokal Kabupaten Mandailing Natal.
8
4. MANFAAT
Manfaat kegiatan yang diajukan oleh Yayasan Malaya Cabang Medan
Sumatera Utara adalah:
a. Tersedianya Dokumen/ Naskah Sejarah terutama yang berhubungan
dengan proses Islamisasi awal di Mandailing Natal dan pengaruhnya
terhadap Budaya dan Tradisi Masyarakat Mandailing Natal.
b. Ekspose hasil inventarirasi situs Sejarah awal Islamisasi di Mandailing
Natal.
c. Terjaganya situs-situs sejarah Islam di Mandailing Natal;
d. Partisipasi Yayasan dalam menerjemahkan ilmu-ilmu sejarah sehingga
teraktualisasi dengan benar dalam berkehidupan ditengah masyarakat luas.
e. Tersedianya informasi tentang sejarah Islamisasi di Mandailing Natal;
f. Jejaring penelitian berkelanjutan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pengembangan kajian sejarah dan kebudayaan,
terutama Pemerintah Daerah, Pusat maupun lembaga non-pemerintah.
9
5. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan yang direncanakan dalam dua kegiatan, yaitu Kunjungan dan Inventarisasi situs sejarah dan Seminar
sejarah Islamisasi di Mandailing Natal. Kegiatan kunjungan dilaksanakan pada dua tempat, yaitu di Desa Purba Baru Kec.
.Lembah Sorik Marapi dan Desa Pidoli Dolok Kec. Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal
10
sejarah dan budaya lokal;
terutama Pemerintah Daerah,
Lokal Budaya 3. Publikasi ilmiah yang
Pusat maupun lembaga non-
Mandailing Natal.” dapat diakses oleh
pemerintah/LSM
masyarakat luas.
11
5. Pelaksananaan Kegiatan Minggu ke-3 Agustus 2020
Terhadap Kearifan
6. Pelaporan September 2020
Lokal Budaya”
12
7. PENUTUP
Proposal ini dibuat sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan
Bantuan usulan pengajuan bantuan Pemerintah Fasilitasi Event Kesejarahan
Tahun 2020. Perubahan program berupa penambahan maupun pengurangan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.