SKRIPSI
Diajukan Oleh :
ROSLIANI
NIM. 160208084
,
ABSTRAK
Nam : Rosliani
NIM : 160208084
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan Kimia
Judul Skripsi : Pengembangan Bank Soal Kimia Kelas XI Berbasis
Android di SMA Negeri 1 Baitussalam
Tanggal Sidang : 30 Desember 2021
Tebal Skripsi : 72
Pembimbong I : Dr.Nurbayani Ali, S.Ag., MA
Pembimbing II : Safrijal, M.Pd
Kata Kunci : Pengembangan, Bank Soal Kelas XI, Android
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
E. Definisi Operasional............................................................................. 7
iii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 73
RIWAYAT HIDUP PENULIS ...................................................................... 104
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses interaksi yang terjadi antara guru dan
dengan penuh kesadaran, baik dengan alat atau tidak, kewajiban peserta didik
Oleh sebab itu, sejak saat ini perlu disiapkan peserta didik yang mampu
berfikir kritis, lebih kreatif, mampu berkolaborasi, berkomunikasi yang baik dan
berpusat pada guru, tetapi peserta didik diharapkan agar lebih aktif dan mandiri
buku dan guru saja tetapi juga didapatkan dengan bantuan teknologi. 2
Seorang guru khususnya bidang ilmu kimia dituntut untuk dapat meyusun
berfikir kreatif dan kritis peserta didik yaitu menyusun butir-butir soal yang
1
Rudi Ahmad Suryadi. Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h.3
2
Farah Diba Meryna, dkk. Peningkatan Kemampuan Analisa Menggunakan Pendekatan
Saintifik Materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan. Jurnal Pensa. Vol. 6, No. 3, 2018,
h. 75.
1
2
Ada banyak cara menjadi guru yang kreatif dalam proses pembelajaran,
dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai.
dapat menginstall berbagai aplikasi, misalnya aplikasi game, bank soal dan lain-
lain.
berjudul pengembangan bank soal tematik berbasis higher order thinking skills
validasi butir soal untuk mengetahui kevalidan produk. Berdasarkan hasil analisis
kuantitatif butir soal HOTS menunjukkan bahwa dari 100 butir soal diperoleh 90
3
I Khaldun dkk. Pengembangan Soal Kimia Higher Order Thinking Skills Berbasis
Komputer Dengan Wondershare Quiz Creator Materi Hidrolisis Garam dan Larutan Penyangga.
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. Vol. 7, No. 2, 2019, hal. 132-14.
4
Joko Kuswanto dan Ferri Radiansah.Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata
Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI. Jurnal Media infotama.Vol. 14, No. 1, 2018, Hal. 15-
20.
5
Sri Puji Haryati. Pengembangan Game Edukasi Kimia Berbasis Android Pada Materi
Pokok Tata Nama Senyawa Untuk Peserta Didik Kelas X SMA/MA. Skripsi. (Yogyakarta:
Universitas UIN Sunan Kalijaga, 2017), hal. 5.
3
soal yang layak dimasukkan dalam bank soal dengan pemerolehan data hasil
validasi dari tim ahli sebesar 0,75 (kriteria tinggi), reliabilitas sebesar 0,90
(kriteria sangat tinggi), rerata daya beda masing-masing sebesar 0,6 (kriteria baik),
serta rerata tingkat kesukaran 0,4 (kriteria sedang), sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat 90 butir soal yang layak dimasukkan dalam bank soal yang dibagi
Oleh karena itu dengan aplikasi android peneliti ingin membuat aplikasi
Bank soal kimia yang berisi kumpulan butir-butir soal beserta pembahasannya
agar dapat menambah minat peserta didik dalam belajar. Bank soal kimia ini tidak
hanya mengacu pada sekumpulan soal-soal saja, tetapi juga mengacu pada proses
ini yaitu, pendidik dapat mendesain perangkat yang akan digunakan dengan
memanfaatkan butir-butir yang baik dalam bank soal, dan guru dapat
menigkatkan performa akademik peserta didik berupa hasil belajar pada ranah
6
Dina Fadillah Dkk. Pengembangan Bank Soal Tematik ……………………, h. 6-11.
7
Resti Yektyastuti, Jaslin Ikhsan. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android
pada Materi Kelarutan Untuk Meningkatkan Performa Peserta Didik SMA. Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA. Vol. 2, No. 1, 2016, hal. 88-99
4
tanggal 24 Agustus 2020 di SMA Negeri 1 Baitussalam dengan seorang guru mata
aplikasi android yang membahas soal-soal pelajaran kimia, maka dibuatlah soal-
soal kimia yang berbasis android untuk mempermudah guru dan peserta didik
bank yang terdapat soal-soal yang dapat di akses melalui android. Dengan
digunakan oleh peserta didik dan mudah digunakan dalam proses pembelajaran
proses belajar mengajar. Sehingga guru lebih kreatif dalam mengajar dan melatih
agar tetap maju dalam perkembangan teknologi, dalam hal ini media yang
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
1 Baitussalam”.
B. Rumusan Masalah
Negeri 1 Baitussalam?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap bank soal kimia kelas XI
3. Untuk mengetahui respon guru terhadap bank soal kimia kelas XI berbasis
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat
untuk menjadi bahan kajian penelitian yang relevan dan bersifat memperluas
sebagai perlengkapan kajian pustaka. Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu:
b. Sebagai media belajar mandiri yang dapat di akses kapan saja dan
berbasis android.
2. Bagi Guru
proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
E. Definisi Operasional
penafsiran pada istilah dalam judul skripsi. Maka akan dijelaskan definisi dengan
1. Pengembangan
suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.8 Produk dalam
konteks ini adalah tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu,
Implementation, and Evaluation yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996).
Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk
ajar.9
2. Bank soal
Bank soal yang biasa dikenal oleh guru didefinisikan sebagai kumpulan
butir tes. Padahal, bank soal tidak hanya mengacu pada sekumpulan butir. Bank
8
Iwan Hermansyah. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed
Methode. (Jakarta: Hidayatul Quran Kuningan, 2019), h. 136.
9
Endang Mulyatiningsih. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. (Bandung:
Alfabeta. 2017), h. 183-184
8
merakit soal-soal.10
3. Android
perusahaan Android Inc, yang pada akhirnya nama perusahaan ini digunakan
Aplikasi android yang digunakan pada skripsi ini adalah aplikasi flutter.
Aplikasi flutter adalah aplikasi mobile sumber terbuka yang diciptakan oleh
google. Versi pertama flutter dikenal sebagai “Sky” dan berjalan pada sistem
aplikasi pakai, yaitu Material design dan Cupertino. Material design adalah
bahasa design yang dibuat oleh Google. Design ini sama dengan design yang
dipakai pada android. Cupertino atau dengan sebutan lain gaya IOS adalah bahasa
design yang dipakai oleh IOS. Flutter mempunyai lebih banyak widget Material
10
Pujiati Suyata, Dkk. Model Pengembangan Bank Soal Berbasis Guru dan Mutu
Pendidikan. Jurnal Kependidikan. Vol. 41, No. 2, 2011, h. 120-128.
11
Afi Yustiyana. Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android, ……, h.
41.
12
Gery Surya Chandra. Pemanfaatan Flutter dan Elektron Framework Pada Aplikasi
Inventori dan Pengaturan Pengiriman Barang. Jurnal Of Information System. Vol. 1, No. 1, 2020,
h. 77.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengembangan
1. Pengertian Pengembangan
pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru.
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Produk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul,
alat bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi bisa perangkat lunak
adalah proses yang digunakan untuk memvalidasi produk yang biasanya R&D
yang terdiri dari pembelajaran temuan penelitian yang berkaitan dengan produk
13
Alfianika Ninit. Buku Ajar Model Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
(Yogyakarta: Deepublish. 2018), h.158.
9
10
multiyears).
apa yang dimiliki peserta didik dengan apa yang diharapkan. Setelah kita
mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat
belajar dilakukan.
naskah program ditulis. Alat ukur ini harus dikembangkan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan.
12
ketika melakukan tes uji coba dari program media yang harus
hasilnya, apakah peserta didik menunjukkan penguasaan materi yang baik atau
tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya
efektifitas penyajiannya.
tidak hanya mengacu pada sekumpulan butir. Bank soal mengacu pada proses
dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari
telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau
tidak merangsang proses belajar bagi peserta didik yang ditujunya, maka
program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik. Maka langkah
selanjutnya adalah media tersebut siap untuk diproduksi. Akan tetapi, bisa saja
13
kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian medianya maka dalam kasus
seperti ini dapat dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap
kurang.
disampaikan melalui media tersebut. Tes atau uji coba tersebut dapat
dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga
4. Model ADDIE
dengan menyediakan kerangka yang dibangun secara efektif dan efisien. Selain
itu model ADDIE juga menyediakan tahapan-tahapan yang sudah terdefinisi jelas
dan berguna untuk implementasi yang efektif. 16 Sebuah model yang umum
15
Arief S. Sadiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.(Jakarta: Raja Grapindo
Persada. 2006), hal.43
16
Salsalina Br Sembiring, dkk. Model Online Learning Untuk Perguruan Tinggi
Menggunakan Pendekatan ADDIE. Jurnal JSM STMIK Mikroskil.Vol. 17, No. 1, 2017, h. 31.
14
model desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Tujuan
dari model ADDIE untuk menghasilkan media pembelajaran kimia yang valid,
efektif dan praktis. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model
kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan
dengan media belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta
berikut:
a. Analysis (Analisis)
kebutuhan, serta tugas yang harus dilakukan pada proses pembelajaran. Dari hasil
a. Pemasalahan
android
b. Kebutuhan :
c. Tugas :
hanya mendengar penjelasan dari guru dan hanya menggunakan buku teks dalam
menjawab soal-soal.
b. Design (Rancangan)
Pada tahap ini adalah proses merancang kegiatan belajar mengajar. Tahap
ini dilakukan bedasakan data analisis yang didapatkan pada poses sebelumnya.
aplikasi yang dijalankan pada media aplikasi berbasis andoid. Tahap ini juga
sangat dibutuhkan peneliti untuk Pembuatan desain produk media, dengan begitu
rancangan media yang peneliti buat adalah media bank soal kimia berbasis
android yang bisa lebih mudah dipelajari oleh peserta didik maupun guru.
Aplikasi yang akan dibuat dapat berupa cover/tampilan awal, kemudian tedapat
c. Development (Pengembangan)
Pada tahap pengembangan, media bank soal yang telah dibuat oleh
peneliti, kemudian dilakukan pengujian kelayakan oleh tim ahli. Saran dan kritik
yang diberikan oleh tim ahli pada media bank soal berbasis android yang
sekolah.
d. Implementation (Implementasi)
Pada tahap selanjutnya, tahap implementasi ini media bank soal berbasis
android yang dikembangkan dan dinyatakan layak oleh tim ahli yang diperoleh
dari pengisian lembar validasi produk yang mencakup penilaian desain, kemudian
media bank soal ini diimplementasikan kepada peserta didik kelas XI SMA
Negeri 1 Baitussalam yang berjumlah 21 orang. Setelah itu peserta didik mengisi
lembar angket yang berisi sejumlah pernyataan, lembar angket diberikan untuk
mengetahui respon peserta didik terhadap media bank soal yang dikembangkan.
e. Evaluation (Evaluasi)
Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, tahap ini peneliti akan melakukan
revisi yang terakhir pada media bank soal berbasis android yang dikembangkan.
Lembar angket yang diberikan kepada peserta didik untuk mengukur ketertarikan
dan keberhasilan media yang dikembangkan, dengan begitu saran dan kritik yang
diberikan, peneliti bisa mengetahui kekurangan dari media bank soal berbasis
android dan peneliti dapat melakukan revisi lagi sehingga mdia pembelajaran
bank soal ini benar-benar layak untuk digunakan disekolah untuk menambah
17
variasi media dalam pembelajaran yang membantu memudahkan peserta didik dan
B. Bank soal
Bank soal yang biasa dikenal oleh guru didefinisikan sebagai kumpulan
butir tes. Padahal, bank soal tidak hanya mengacu pada sekumpulan butir. Bank
merakit soal-soal.
Bank soal tidak hanya digunakan dalam bidang akademik, tetapi dapat
juga digunakan dalam disiplin ilmu lain. Bank soal juga dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dari bidang tertentu. Secara umum, bank soal
relatif murah karena tidak memerlukan kertas kerja dan pemeriksaan hasil dapat
Bank soal adalah sekumpulan butir soal terkalibrasi (teruji) baik secara
teoritis maupun empiris dan memuat informasi penting sehingga dapat dengan
17
Endang Mulyatiningsih. Metode Penelitian Terapan ………………, h. 182.
18
Sumardyono, Wiworo. Pengembangan dan Pengelolaan Bank Soal Matematika di
KKG/MGMP. (Yogyakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. 2011), h. 23.
18
yang berkualitas.
tingkat sekolah.
a. Biaya dan waktu yang diperlukan pada kegiatan kontruksi tes dapat
direduksi.
b. Makin besar jumlah butir soal yang terdapat pada bank soal, maka
Di samping banyak kegunaan dan manfaat dari bank soal, terutama bagi
guru, terdapat pula kelemahan bank soal yang perlu diperhatikan. Terdapat 3
di bank soal. Kita harus memilih secara selektif butir-butir soal dari
soal.19
C. Android
1. Sejarah android
baru, dan memperbaiki versi sebelumnya. Setiap versi utama yang dirilis
cemilan bergula. Misalnya, versi 1.5 bernama cupcake, yang kemudian diikuti
oleh versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah 9.0 Pie, yang dirilis 7 maret 2018.
19
I Wayan Widana. Pengembangan Bank Soal. Jurnal Emasains. Vol. 3, No. 2, 2014, hal.
186-188.
20
kognitif, metakognitif, afektif, dan sosial budaya. Smartphone dan tablet memiliki
ini memungkinkan peserta didik belajar tidak terbatas oleh waktu dan tempat
2. Pengertian Android
modifikasi dari linux. Sistem operasi android pertama kali dikembangkan oleh
perusahaan Android Inc, yang pada akhirnya nama perusahaan ini digunakan
sebagai nama produk sistem operasi mobile tersebut. Android merupakan generasi
dikembangkan oleh perusahaan google untuk ponsel pintar dan perangkat seluler
lainnya (seperti, tablet). Android bisa berfungsi di berbagai macam perangkat dari
perangkat lunak untuk penulisan kode asli dan perakitan modul perangkat lunak
layanan baru, membuat bisnis baru, dan menyediakan game serta jenis materi
3. Fitur-fitur Android
Android merupakan sistem operasi open source dan bebas untuk di-
customize. Oleh Karena itu, tidak ada konfigurasi standar untuk software dan
berikut:
terbaru yang lebih populer adalah HTC One, HTC Evo 3D, Motorola
Photon 4G, LG Optimus, Samsung Galaxy S4, Nexus 4 dari google sendiri.
oleh iPhone, seperti penelusuran Web dan Email yang mudah dan menu
layar sentuh. Namun, Android juga memiliki inovasi sendiri yang kini
yang sedikit lebih cepat dan ramah pengguna dari pada menggunakan
iPhone.21
Oleh karena itu, peneliti menggunakan android yang memiliki open source
(sistem terbuka), karena lebih mudah dimodifikasi dan app storenya juga tidak
terlalu dibatasi.
Hal tersebut menuntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan
itu, guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
mengajar.
21
Hendriyani Yeka, Suryani Karmila. Pemrograman Android Teori dan Aplikasi.( Jawa
Timur: Penerbit Qiara Media. 2020), h. 5-30.
24
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Jika
tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media
cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik
(gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu,
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
d) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
komputer.
membosankan).
D. Penelitian Relevan
IUPAC senyawa anorganik berbasis android. Penelitian ini termasuk dalam jenis
Smartphone dengan sistem operasi android melalui tiga tahap. Penilaian validator
terhadap media pembelajaran berbasis android untuk siswa pada materi tata nama
95,23% dan pada alpha test III mendapatkan persentase rata-rata sebesar 100%.
22
Umar. Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya Dalam Pembelajaran.Jurnal
Tarbawiyah. Vol. 11, No. 1, 2014, hal. 134-137.
27
Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat baik dan tepat
digunakan.23
berjudul pengembangan bank soal tematik berbasis higher order thinking skills
bahwa dari 100 butir soal diperoleh 90 soal yang layak dimasukkan dalam bank
soal dengan pemerolehan data hasil validasi dari tim ahli sebesar 0,75 (kriteria
tinggi), reliabilitas sebesar 0,90 (kriteria sangat tinggi), rerata daya beda masing-
masing sebesar 0,6 (kriteria baik), serta rerata tingkat kesukaran 0,4 (kriteria
sedang), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat 90 butir soal yang layak
dimasukkan dalam bank soal yang dibagi menjadi tiga paket, masing-masing
23
Ketut Sepdyana Kartini dan I Ketut Setiawan. Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Tata Nama IUPAC Senyawa Anorganik Berbasis Android. Jurnal Ilmiah Pendidikan
dan Pembelajaran. Vol. 3, No. 2, 2019, hal. 241-243.
24
Dina Fadillah Dkk. Pengembangan Bank Soal Tematik Berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS) di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar. Vol. 5, No. 1,
2021, h. 6-11.
28
menganalisis sifat bahan hasil pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil bank soal digital interaktif dan mengetahui kelayakan produk
masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba
produk, revisi produk ke-1, uji coba pemakaian, revisi produk ke-2 hingga
dihasilkan produk akhir. Kelayakan media diukur berdasarkan hasil validasi ahli
materi dan media, serta hasil uji coba terhadap responden. Responden pada
penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan agribisnis pengolahan hasil pertanian
SMA Negeri 1 pacet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank soal digital
interaktif yang dikembangkan memiliki empat menu utama yaitu menu bank soal,
pembahasan, materi dan informasi. Bank soal digital interaktif dinyatakan sangat
layak sebagai media latihan soal oleh ahli materi dan media, serta hasil rata-rata
bank soal digital interaktif yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan.25
penelitian dan pengembangan model Borg & Gall yang telah diadaptasi. Tahapan
penelitian terdiri atas analisis kebutuhan, pengembangan media, dan uji coba
media. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa 91,7% siswa merasa perlu
25
Bella Anjani, Dkk. Pengembangan Bank Soal Digital Interaktif Kompetensi Dasar
Menganalisis Sifat Bahan Hasil Pertanian. Jurnal Edufortech. Vol. 4, No. 1, 2019, h. 17-24.
29
koligatif larutan. Media yang dikembangkan ini berupa aplikasi khusus untuk
android dengan ukuran 49,49 MB. Hasil uji coba oleh ahli media diperoleh
persentase kelayakan sebesar 87,2%. Hasil uji coba oleh ahli materi diperoleh
persentase kelayakan sebesar 88%. Hasil uji coba kepada guru kimia diperoleh
sebesar 94%. Hasil uji coba kepada siswa skala kecil diperoleh sebesar 79%. Hasil
uji coba kepada siswa skala besar diperoleh sebesar 80%. Dari keseluruhan uji
Android Pada Materi Sifat Koligatif Larutan telah sesuai dengan kebutuhan siswa
pengembangan media bank soal kimia dengan model yang digunakan adalah
26
Septina Restu Nurhalimah, Dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Mobile learning
Berbasis Android Pada Materi Sifat Koligatif Larutan. Jurnal Riset Pendidikan Kimia. Vol. 7, No.
2, 2017, h. 160-167.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah
produk, konsep, metode, alat, program atau cara yang dapat membantu
sebuah produk baru atau untuk menciptakan produk baru.Berbagai alat yang kita
secara siklus sehingga menghasilkan produk yang baru. Sebelum digunakan alat
atau produk yang telah dihasilkan akan diuji efektifitas dan kualitasnya. Oleh
sebab itu, media pembelajaran berbasis android ini di rancang sedemikian rupa
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE, yang
27
Eko Prastyo. Ternyata Penelitian itu Mudah: Panduan Melaksanakan Penelitian Bidang
Pendidikan. (Lumajang: Edunomi. 2015), h. 42
30
31
Analysis
Development
1. Analysis (Analisis)
kebutuhan, serta tugas yang harus dilakukan pada proses pembelajaran. Dari hasil
a. Pemasalahan
c) Belum pernah ada yang membuat aplikasi bank soal kimia berbasis
android.
b. Kebutuhan :
28
Endang Mulyatiningsih. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. (Bandung:
Alfabeta. 2017), h. 200.
32
c. Tugas :
hanya mendengar penjelasan dari guru dan hanya menggunakan buku teks dalam
menjawab soal-soal.
2. Design (Rancangan)
Pada tahap ini adalah proses merancang kegiatan belajar mengajar. Tahap
ini dilakukan bedasakan data analisis yang didapatkan pada poses sebelumnya.
aplikasi yang dijalankan pada media aplikasi berbasis andoid.Tahap ini juga
sangat dibutuhkan peneliti untuk Pembuatan desain produk media, dengan begitu
rancangan media yang peneliti buat adalah media bank soal kimia berbasis
android yang bisa lebih mudah dipelajari oleh peserta didik maupun guru.
Aplikasi yang akan dibuat dapat berupa cover/tampilan awal, kemudian tedapat
3. Development (Pengembangan)
Pada tahap pengembangan, media bank soal yang telah dibuat oleh
peneliti, kemudian dilakukan pengujian kelayakan oleh tim ahli. Saran dan kritik
yang diberikan oleh tim ahli pada media bank soal berbasis android yang
sekolah.
4. Implementation (Implementasi)
Pada tahap selanjutnya, tahap implementasi ini media bank soal berbasis
android yang dikembangkan dan dinyatakan layak oleh tim ahli yang diperoleh
dari pengisian lembar validasi produk yang mencakup penilaian desain, kemudian
media bank soal ini diimplementasikan kepada peserta didik kelas XI SMA
Negeri 1 Baitussalam yang berjumlah 21 orang. Setelah itu peserta didik mengisi
lembar angket yang berisi sejumlah pernyataan, lembar angket diberikan untuk
mengetahui respon peserta didik terhadap media bank soal yang dikembangkan.
5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, tahap ini peneliti akan melakukan
revisi yang terakhir pada media bank soal berbasis android yang dikembangkan.
Lembar angket yang diberikan kepada peserta didik untuk mengukur ketertarikan
dan keberhasilan media yang dikembangkan, dengan begitu saran dan kritik yang
diberikan, peneliti bisa mengetahui kekurangan dari media bank soal berbasis
android dan peneliti dapat melakukan revisi lagi sehingga mdia pembelajaran
bank soal ini benar-benar layak untuk digunakan disekolah untuk menambah
34
variasi media dalam pembelajaran yang membantu memudahkan peserta didik dan
B. Lokasi Penelitian
beralamat di jalan Lambaro Angan, Klieng Cot Aron, Kec. Baitussalam kab. Aceh
besar.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIA 2 di
SMA Negeri 1 Baitussalam tahun ajaran 2020-2021 dari 21 peserta didik dari dan
data penelitian. Instrumen adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam
Tujuan dari penggunaan instrumen ini yaitu untuk menghasilkan data yang tepat,
valid dan akurat. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk
melihat kelayakan dari media bank soal kimia berbasis android dengan
menggunakan lembar validasi yang akan divalidator oleh tim ahli. Instrumen yang
digunakan untuk melihat respon peserta didik terhadap media bank soal kimia
menggunakan angket.
29
Azuar Juliandi, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan Aplikasi. (Medan:
UMSU Press, 2014), h. 68.
35
1. Lembar Validasi
benar dapat mengukur secara tepat terhadap sesuatu yang akan diukur. Lembar
validasi ini digunakan untuk mengukur kelayakan dari media bank soal kimia
pakai juga harus terlebih dahulu divalidasi. Proses validasi ini dilakukan oleh
validator (tim ahli) yaitu Dosen Pendidikan Kimia UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
2. Angket
atau pernyataan yang harus dijawab oleh subjek penelitian. Pada penelitian ini
angket digunakan untuk melihat respon peserta didik terhadap media bank soal
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi
dan angket. Teknik tersebut berguna untuk memperoleh data yang dibutuhkan
1. Validasi Media
harus melakukan uji validasi/uji kelayakan pakai dari media yang telah dibuat.
36
Validasi ini dilakukan oleh validator (tim ahli) dari beberapa bidang. Tim ahli
2. Angket
tanggapan/respon dari peserta didik terhadap media bank soal kimia yang telah
dikembangkan. Angket ini dibuat dalam bentuk pertanyaan yang dijawab secara
penelitian ini teknik analisis data digunakan untuk menganalisis data yang terdiri
dari lembar validasi ahli media, bahasa dan ahli angket untuk peseta didik yang
Data validasi oleh tim ahli yang diperoleh dengan menggunakan lembar
berikut:
berikut:
Keterangan:
SL = Sangat Layak
L = Layak
KL = Kurang Layak
TL = Tidak Layak
∑𝑥𝑖
X=
𝑛
Keterangan:
X = rata-rata
∑xi = jumlah persentase validator
N = Jumlah Validator.
kemudian dibuat dalam bentuk kalimat dengan menggunakan tingkat kriteria pada
30
Abdullah, dkk. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Multiple
Representasi Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas XIPA SMA Negeri 1 Sungai Raya. Ar-Razi
Jurnal Ilmiah.Vol. 7, No.1, 2019, h.41-42.
38
Angket yang telah diisi oleh peserta didik dalam bentuk kualitatif
𝑓
P= 100%
𝑁
Keterangan:
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu
A. Hasil Penelitian
Besar yang beralamat di jalan Lambaro Angan, Klieng Cot Aron, Kec.
Baitussalam kab. Aceh besar. Pada saat penelitian ini dilakukan di sekolah SMA
Negeri 1 Baitussalam dipimpin oleh Ibu Kairani S.Pd. Penelitian ini diawali
dengan menjumpai Ibu Linda Wati S.Pd sebagai Wakil Kurikulum, selanjutnya
ibu Linda Wati memberi arahan kepada tata usaha untuk memberi informasi
kepada peneliti agar membuat surat dari Dinas Pendidikan Aceh Besar, kemudian
diserahkan kepada pihak tata usaha untuk syarat izin mengumpulkan data.
kimia kelas XI MIA 2 yaitu Ibu Syarifah S.Pd untuk mewawancarai peserta didik
dalam mengumpulkan data. Penyerahan surat dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN AR-Raniry kepada bagian tata usaha SMA Negeri 1 Baitussalam
pengembangan model ADDIE dalam bank soal kimia berbasis android adalah
39
40
Tahap pertama yang dilakukan yaitu tahap analisis. Pada tahap analisis
a) Analisis Kurikulum
peserta didik di SMA Negeri 1 Baitussalam. Analisis ini dilakukan pada saat
peneliti melakukan observasi dan penelitian. Subjek uji coba penelitian ini
diketahui karakteristik belajar peserta didik adalah peserta didik mudah lupa
terhadap konsep yang dipelajarinya jika peserta didik tersebut tidak dilibatkan
menyimak dan menanggapi penyajian guru hanya peserta didik yang memiliki
kemampuan lebih. Oleh karena itu, dalam menjawab soal-soal pun peserta
c) Analisis Kebutuhan
membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar terutama dalam proses
peserta didik tetap giat dalam belajar terlebih dalam menjawab soal-soal. Oleh
karena itu, peneliti ingin membuat sebuah aplikasi bank soal berbasis android
yang dapat dibawa kemana saja, dipelajari dimana saja dan kapan saja melalui
pembelajaran.
kimia berbasis android yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Penyusunan
Selajutnya menentukan alat dan bahan yang akan digunakan seperti laptop,
koneksi internet serta aplikasi Flutter yang digunakan untuk membuat media
pembelajaran berupa bank soal, langkah berikutnya yaitu pembuatan isi media
yang dimulai dengan Cover (my profile, continue, dan logout), kemudian
Continue terdapat semua pokok materi kelas XI semester 1 s/d 2 dan didalam
setiap pokok materi ada soal dan pembahasan yang di lihat pada peserta didik.
Pokok materi tersebut terdapat 9 materi yaitu: hidrokarbon dan minyak bumi,
termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan asam dan basa, hidrolisis
garam, larutan penyangga, larutan dan hasil kali kelarutan, dan sistem koloid.
pembelajaran berbasis android berupa bank soal ini adalah sebagai berikut:
Pada proses pembuatan aplikasi bank soal kimia berbasis android yaitu
soal-soal kimia yang sudah tertulis di word dijadikan dalam bentuk gambar
terlebih dahulu agar mudah dimasukkan kedalam aplikasi bank soal kimia
Gambar 4.2: Tampilan Awal Pada Bank Soal Kimia Berbasis Android
d) Tampilan Pokok Materi yang ada pada bank soal berbasis android
e) Tampilan Soal dan Pembahasan pada pokok Materi Bank soal kimia
Soal-Soal Pembahasan
Soal-Soal Pembahasan
47
Soal-Soal Pembahasan
Soal-Soal Pembahasan
Soal-Soal Pembahasan
49
Soal-Soal Pembahasan
Soal-Soal Pembahasan
Soal-Soal Pembahasan
51
Gambar 4.14: Soal dan Pembahasan Larutan dan Hasil Kali Kelarutan
Soal-Soal Pembahasan
yang layak digunakan, dalam pembuatan media ini berbentuk soal-soal yang
1. Penyajian Data
Hasil validasi bank soal kimia berbasis android merupakan hasil koreksi
untuk melihat kelayakan bank soal yang dilakukan oleh 2 tim ahli validator.
Kelayakan dari bank soal ini ditinjau dari kelayakan desain, Bahasa, isi dan
tampilan. Dari 2 tim ahli tersebut adalah tim ahli media yang di validasi oleh
menghitung skor ideal dengan rumus: skor ideal= banyak uraian butir pernyataan
20 × banyak skor skala likert (5). Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 4.1 di
bawah ini:
Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari kedua validator yaitu hasil
persentase 79% untuk validator ahli Media, dan 80% hasil persentase untuk
validator ahli Bahasa. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
bank soal kimia kelas XI berbasis android di SMA Negeri 1 Baitussalam layak
untuk digunakan.
54
diperoleh sebesar 79,5% dan dapat dinyatakan bahwa bank soal kimia layak untuk
mempelajari soal-soal. Persentase dari hasil validator ahli media yaitu 79%,
Sedangkan hasil dari presentase validator ahli bahasa yaitu 80%, dari hasil
tersebut media Bank Soal Kimia Berbasis Android dinyatakan layak untuk
digunakan.
Baitussalam dengan Jumlah peserta didik sebanyak 21 orang. Uji coba media
bank soal berbasis android dilakukan secara daring, setelah itu peneliti
mengirimkan media bank soal kimia beserta lembar angket tersebut kepada
peserta didik melalui grup WA (WhatsApp) untuk peserta didik jawab. Peneliti
juga memberikan lembar angket kepada guru. Tujuan memberikan lembar angket
kepada guru dan peserta didik untuk melihat penilaian dan respon peserta didik
terhadap media bank soal kimia berbasis android yang telah dikembangakan.
Berdasarkan tabel (4.2) di atas diperoleh persentase hasil respon guru dari
indikator yang dinilai berjumlah 90% dan termasuk kedalam kriteria sangat layak
digunakan.
2. Bahasa yang
digunakan
15 4 2 0 0 71 19 10 0 0
sederhana.
3. Soal-soal yang
disajikan
mudah 19 1 1 0 0 90 5 5 0 0
dipahami.
4. Dengan adanya
pembahasan
akan lebih
18 2 1 0 0 86 10 5 0 0
mudah
dipelajari.
56
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5. Soal-soal yang
digunakan
14 4 3 0 0 67 19 14 0 0
berbentuk soal
HOTS.
6. Dengan adanya
bank soal
kimia,
17 4 0 0 0 81 19 0 0 0
mempermudah
untuk lebih giat
belajar.
7. Kemudahan
dalam login
dan logout 20 1 0 0 0 95 5 0 0 0
bank soal
kimia.
8. Kepraktisan
penggunaan
12 5 4 0 0 57 24 19 0 0
media
pembelajaran.
9. Soal-soal yang
disajikan 16 4 1 0 0 76 19 5 0 0
sesuai materi.
10. Aplikasi yang
digunakan
19 2 0 0 0 62 38 0 0 0
menarik minat
belajar.
11. Tidak memiliki
17 2 2 0 0 81 10 10 0 0
makna ganda.
Jumlah (%) 852 182 68 0 0
Persentase SS 77,4%
Persentase S 16,5%
Persentase KS 6,1%
Persentase TS 0%
Persentase STS 0%
Berdasarkan tabel 4.3 persentase hasil data respon peserta didik yang
sangat setuju berjumlah 77,4%, jumlah persentase peserta didik yang menjawab
57
setuju 16,5% dan jumlah persentase peserta didik yang menjawab kurang setuju
60%
KS
50%
TS
40%
STS
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Gambar 4.16: Grafik Hasil Angket Respon Peserta Didik
media yang telah dikembangkan. Tahap evaluasi ini merupakan proses untuk
terdapat kekurangan didalam media pembelajaran berupa bank soal kimia berbasis
android. Jika tidak memiliki kekurangan atau kelemahan pada tahap implementasi
Media pembelajaran berbasis Android berupa bank soal kimia yang telah
persentase rata-rata yang diperoleh dari kedua validator sebesar 79,5%. Respon
peserta didik di SMA Negeri 1 Baitussalam terhadap media bank soal kimia
58
2. Pengolahan Data
masing-masing skala ini yaitu skala 5 “sangat layak”, skala 4 “layak”, skala 3
“kurang layak”, skala 2 “tidak layak”, dan skala 1 “sangat tidak layak”. Dari
skala tersebut dapat diperoleh nilai yang kemudian dapat dicari dengan rumus
∑𝑥𝑖
X=
𝑛
Keterangan:
X = rata-rata
∑xi = jumlah persentase validator
N = Jumlah Validator.
Berdasarkan hasil persentase pada tabel 4.1 di atas jumlah skor dari
validasi ahli media dengan jumlah yaitu 79%. Sementara skor ideal diperoleh
dari jumlah butir pernyataan validasi yaitu 20 dikali dengan skala penilaian
59
yaitu 5. Jadi jumlah skor ideal yaitu 20 x 5 = 100. Kemudian hasil tersebut
79
P%= ×100%
100
P % = 79%
Berdasarkan hasil persentase pada tabel 4.1 di atas jumlah skor dari
validasi ahli Bahasa dengan jumlah yaitu 80. Diperoleh persentase sebagai
berikut:
80
P%= ×100%
100
P % = 80%
Dari data hasil persentase Validator ahli media dan ahli bahasa didapatkan
∑𝑥𝑖
X=
𝑛
159
X=
2
X = 79,5%
didik terhadap bank soal kimia berbasis android. Data hasil respon terdiri dari
60
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Hasil respon pada pernyataan pertama terdapat 18
peserta didik yang menjawab Sangat Setuju (SS), 3 peserta didik yang
menjawab Setuju (S), 0 Peserta didik yang menjawab Kurang Setuju (KS), 0
peserta didik yang menjawab Tidak Setuju (TS), dan 0 peserta didik yang
menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Hasil respon peserta didik dapat
𝑓
P= 100%
𝑁
Keterangan:
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu.
𝑓
P= 100%
𝑁
18
P= 100%
21
P = 86%
𝑓
P= 100%
𝑁
3
P= 100%
21
61
P = 14
Persentase Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)
𝑓
P= 100%
𝑁
0
P= 100%
21
P = 0%
3. Interprestasi Data
Dari hasil persentase rata-rata yang diperoleh dari kedua validator sebesar
79,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa bank soal kimia kelas XI berbasis
80%
80%
Validator I
Persentase
80%
79% Validator II
79%
79%
Validator I Validator II
Gambar 4.17 : Grafik Hasil Penilaian Bank Soal kimia Oleh Validator
Kemudian dapat dilihat tabel hasil persentase kedua validator sebagai berikut :
B. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan bank soal kimia
yang peneliti lakukan adalah model desain ADDIE yang memiliki 5 tahap dalam
produk yang sesuai dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap
android dapat diterapkan di sekolah. Pada tahap ini terdapat 3 tahap analisis yaitu
yang pertama analisis kurikulum, dimana pada saat melakukan observasi dan
peserta didik bertujuan untuk mengetahui karakteristik peserta didik yang akan
menggunakan bank soal kimia berbasis android yang dikembangkan dan dari hasil
yang didapat secara garis besar peserta didik mudah lupa terhadap konsep yang
kurikulum dan analisis karakteristik peserta didik sehingga analisis kebutuhan ini
63
Hasil analisis kebutuhan peserta didik dan guru juga dilakukan oleh
septina, hasil kebutuhan yang diperoleh sebanyak 65% peserta didik menyatakan
materi sifat koligatif larutan merupakan materi yang sulit. Sebanyak 75% peserta
koligatif larutan tidak menarik minat mereka untuk mempelajari materi tersebut.
larutan. Isi dari media mobile learning yang diinginkan peserta didik dan guru
mengandung ringkasan materi, latihan soal, video, gambar, tulisan, dan suara. 31
rancangan pembuatan media bank soal kimia berbasis android yang diawalai
dengan membuat kerangka proses pembuatan bank soal berbasis android, yang
s/d II yaitu hidrokarbon dan minyak bumi, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan
kimia, larutan asam dan basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, larutan dan
hasil kali kelarutan dan sistem koloid, soal-soal dan juga terdapat pembahasan
pada setiap soal. Pada tahap pembuatan ini peneliti memerlukan waktu yang tidak
sedikit dalam pembuatan media bank soal, karena dalam pembuatan media bank
31
Septina Restu Nurhalimah, dkk. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Mobile
Learning…………………, h. 162
64
soal diperlukan ketelitian dalam penyusunan media bank soal tersebut. Sebelum
membuat media bank soal berbasis android peneliti harus terlebih dahulu
mengumpulkan soal-soal pada semua pokok materi kelas 2 semester 1 s/d/2 dari
Nasional (UN), soal SBMPTN, soal UTBK, dan soal UAS. Proses pembuatan
bank soal kimia yang desain konsepnya telah di rancang akan dibuat dengan
oleh google. Versi pertama flutter dikenal sebagai “Sky” dan berjalan pada sistem
kinerja tinggi, aplikasi untuk IOS dan Android, dari satu codebase (basis kode)
yang dibuat oleh google dengan lisensi open source. Tujuannya adalah
yang telah selesai akan menghasilkan media bank soal kimia berbasis android.
Sebelum melakukan uji coba produk, produk tersebut harus divalidasi terlebih
dahulu oleh tim ahli media, tim ahli materi dan tim ahli bahasa yang merupakan
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Prodi Pendidikan Kimia.
Media bank soal kimia berbasis android di validasi oleh 2 tim ahli validasi
yaitu tim ahli media dan tim ahli bahasa. Penilaian kelayakan ahli media dan ahli
bahasa di validasi oleh dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
32
Gery Surya Chandra. (2020). Pemanfaatan Flutter dan Elektron Framework Pada
Aplikasi Inventori dan Pengaturan Pengiriman Barang………………………… h. 77.
65
Hasil persentase yang didapat dari validator ahli media sebanyak 79%, sedangkan
hasil persentase dari validator ahli bahasa yaitu 80% dengan rata-rata yang di
dapat sebanyak 79,5%. Hal ini menunjukkan kategori yang dihasilkan layak.
Kesimpulannya media bank soal kimia berbasis android layak digunakan dalam
proses pembelajaran.
Hasil validasi juga dilakukan oleh Fitri Amy. Dalam pengembangan ujian
online bebasis bank soal pada mata pelajaran sistem komputer kelas X TKJ di
SMK Negeri 1 Surabaya. Proses validasi pertama yang dilakukan yaitu validasi
media yang memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek tampilan website
baik, sementara itu pada aspek interaksi mendapatkan 85,4% dan pada aspek
variasi mendapat persentase 100% hal ini dikategorikan sangat baik berdasarkan
skala penilaian validator. Dari seluruh persentase aspek yang dinilai dapat
penelitian.33
coba produk peserta didik dan guru bidang studi kimia.Peneliti melakukan uji
kondisi darurat covid-19. Uji coba dilakukan di kelas XI MIA 2 dengan jumlah
peserta didik 21 orang dan satu orang guru bidang studi, setelah selesai melihat
33
Fitri Amy Rachmaningrum, dkk. “Pengembangan Ujian Online Berbasis Bank Soal
Pada Mata Pelajaran Sistem Komputer Kelas X TKJ di SMK Negeri 1 Surabaya”. Jurnal IT-EDU.
Vol. 2, No. 1, 2017, h. 141-147.
66
media pembelajaran bank soal kimia berbasis android tersebut peserta didik
Berdasarkan hasil respon peserta didik dan guru bidang studi kimia, media
pembelajaran bank soal kimia berbasis android tidak memerlukan revisi. Karena
hasil yang didapatkan dari pengisian angket yang dilakukan peserta didik, media
pembelajaran bank soal kimia berbasis android sangat layak digunakan dalam
proses pembelajaran. Hasil uji coba produk terhadap media pembelajaran bank
bagus, dapat dilihat dari angket respon peserta didik yang menunjukkan respon
positif.Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase angket yang dibagikan kepada
butir.Jumlah peserta didik yang menjadi sampel sebanyak 21 peserta didik yang
Berdasarkan dari data pada tabel 4.3 hasil respon persentase yang
diperoleh dari peserta didik yaitu 77,4% Sangat Setuju (SS), 16,5% Setuju (S),
6,1% Kurang Setuju (KS), 0% Tidak Setuju (TS), dan 0% Sangat Tidak Setuju
(STS). Hal ini menunjukkan jumlah persentase tertinggi dari hasil respon peserta
didik adalah 99,2%, respon peserta didik menunjukkan sangat tertarik terhadap
media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti dan dapat digunakan dalam
proses pembelajaran.
dan efektif untuk menumbuhkan literasi sains siswa. Tahap Implementasi hanya
android yang dikembangkan yakni sangat layak dengan persentase kelayakan oleh
ahli materi sebesar 81,11%, dan ahli media sebesar 83,97%, sedangkan respon
terdapat kekurangan didalam media pembelajaran bank soal berbasis android. Jika
tidak memiliki kelemahan atau kekurangan pada tahap implementasi maka media
bank soal tersebut layak digunakan, dan tahap evaluasi terhadap peserta didik
dinilai untuk menentukan sejauh mana mereka menguasai tujuan yang diterapkan
34
Ria Kusumawardhani dkk, 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android
Untuk Penumbuhan Literasi Sains Siswa Pada Materi Sistem Periodik Unsur. Jurnal Kepndidikan
Kimia. Vol 5 No 2 Hal 53-55.
35
Made Yudi Premana dkk, 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis
Masalah Pada Mata Pelajaran Produksi Gambar 2D Untuk Bidang Keahlian Multimedia Disekolah
Menengah Kejuruan. Jurnal program pascasarjana universitas pendidikan ganesha: Program
Studi Teknologi Pembelajaran. Vol 3 No 1 Hal 5.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bank soal kimia kelas XI berbasis android di SMA Negeri 1 Baitussalam, peneliti
menyimpulkan bahwa:
1. Hasil dari validasi bank soal kimia kelas XI berbasis android dengan
peserta didik.
2. Persentase hasil respon guru kimia terhadap media bank soal kimia
pada uji coba ialah 77,4% Sangat Setuju (SS), 16,5% Setuju (S), 6,1%
Kurang Setuju (KS), 0% Tidak Setuju (TS), dan 0% Sangat Tidak Setuju
(STS).
B. Saran
lain:
68
69
1. Disarankan bagi guru untuk menggunakan media bank soal kimia berbasis
android ini agar lebih mudah dalam proses belajar terutama dalam
menjawab soal-soal, baik dari jarak dekat (face to face) maupun dari jarak
ini dengan pokok materi tidak hanya kelas 2 tetapi untuk kelas 1 dan 3
agar bank soal yang di buat menjadi soal-soal dengan pembahasan dan
Br, Sembiring, S, dkk. (2017). Model Online Learning Untuk Perguruan Tinggi
Menggunakan Pendekatan ADDIE. Jurnal JSM STMIK Mikroskil. 17 (1)
: 31.
70
71
Suyata, P, Dkk. (2011). “Model Pengembangan Bank Soal Berbasis Guru dan
Mutu Pendidikan”. Jurnal Kependidikan. 41(2): 120-128.
Yeka, H. (2020). Pemograman Android Teori dan Aplikasi. Jawa Timur: Penerbit
Qiara Media.
Petunjuk:
baik.
Skor 4: Layak/menarik/sesuai/jelas/baik.
baik.
5) Kemudahan
mengakses bank
soal
pada desain
bank soal kimia
20) Background
bank soal
menarik.
Petunjuk:
baik.
Skor 4: Layak/menarik/sesuai/jelas/baik.
baik.
mudah dibaca.
8) Kesesuaian isi dengan
tujuan.
9) Kejelasan
pembahasannya sesuai.
10) Soal-soal yang dibuat
mudah dipahami
3. Kelayakan 11) Bahasa yang digunakan
Bahasa dalam bank soal sesuai
dengan tingkat berfikir
peserta didik.
12) Tidak memiliki soal
ganda.
13) Bahasa yang dipakai
mudah dipahami.
14) Ukuran dan jenis huruf
sesuai.
15) Ketertarikan tampilan
desain menu utama.
4. Kelayakan 16) Kecocokan warna
Tampilan dengan tampilan menu.
17) Kelengkapan pilihan
menu utama.
18) Kemenarikan desain
sampul bank soal kimia
19) Ketepatan warna pada
desain bank soal kimia
20) Background bank soal
menarik.
(Teuku Badlisyah,M. Pd )
NIDN. 1316038901
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rosliani