Anda di halaman 1dari 4

Nama : Raden Ayu Halima

NIM :

RENCANA PEMBELAJARAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Definisi E-Learning yang sering digunakan oleh berbagai pihak adalah sebagai
berikut:
a. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet atau
media jaringan komputer lain.
b. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer,
maupun komputer standalone.
c. E-learning adalah semua yang mecakup pemanfaatan komputer dalam
menunjang peningkatan kualitas pembelaran, termaksud di dalamnya penggunaan
mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching
materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, form
diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided
assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen
pembelajaran, elektronik voting systems, dan lain-lain (Effendi, 2006: 3).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan tekhnologi informasi dalam prsose belajar mengajar dapat isebut
sebagai suatu E-learning.
Adapun karakteristik dari E-learning, antara lain:
a. Memanfaakan jasa teknologi elektronik; dimana guru dan siswa, siswa dan semua
siswa atau gutu dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah.
b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer network).
c. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (selflearning materials) disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan bila yang
bersangkutan memerlukannya.
d. Memanfaakan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil pendidikan belajar dan hal-
hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat
dikomputer.

Tujuan pembelajaran E-Learning:


Untuk mempermudah komunikasi belajar antara siswa dan guru secara jarak
jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara siswa
dengan gurunya, melihat nilai siswa secara online, melihat jadwal pembelajaran,
mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya.

Syarat Pelaksaan E-learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.


Secara umum terdapat beberapa hal yang penting sebagai persyaratan pelaksaan e-
learning, yaitu :
a. Kegiatan prsoes pembelajaran pendidikan agama Islam dilakukan melalui
pemanfaatan jaringan.
b. Adanya lembaga pengelola e-learning dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam.
c. Adanya sikap positif dari siswa dan tenaga pendidik terhadap teknologi komputer
dan internet dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.
d. Adanya sistem evaluasi terhadap sistem dan kemajuan belajar siswa dan
mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara (Wena,
2009: 212).

Rancangan Pembelajaran Agama Islam Berbasis E-elerning


Pembalajaran agama islam yang akan dibahas dalam pembelajaran ini
adalah pembelajaran pembacaan al-Qur’an yang baik dan benar, serta setoran
hafalan Al-Qur’an dan pengambilan sanad. Nama Website yang dirancang adalah
www.mahadquranalfarras.com. Pembelajaran ini juga dirancang untuk bisa diakses
dengan aplikasi Mahad Al-Farras. Melalui Website dan Aplikasi ini juga bisa
dilakukan tatap muka dalam jaringan semacam (video call) antara siswa dan guru.
Yang harus peserta didik kuasai setelah menyelesaikan aktivitas
pembelajaran :
1. Makharijal huruf
2. Shifatul huruf
3. Hukum nun sukun dan tanwin
4. Hukum mim sukun
5. Hukum idgham
6. Hukum Mad
7. Hukum Ra
8. Hukum-hukum tajwid lainya.
9. Hafalan al-quran 30 juz
10. Pengambilan sanad hafalan quran

Prasyarat untuk mempelajari kecakapan pengetahuan ini


1. Bersungguh sungguh dalam menyelesaikan program pembelajaran ini
2. Membayar Infak seratus ribu rupiah perbulan.

Target peserta untuk pembelajaran ini


Peserta muslim dan muslimah dengan minimal usia 6 tahun

Konten pembelajaran
Adapun konten yang dipelajari adalah ilmu pembacaan Al-Qur’an yang
baik dan benar (tahsin), mulai dari makharijul huruf sampai ilmu tajwid yang lebih
kompleks. Disediakan juga program lanjutan untuk setoran hafalan Al-Qur’an bagi
yang telah menyelesaikan program tahsin dan pengambilan sanad bagi yang sudah
menyelesaikan hafalan seluruh Al-Qur’an. Setiap peserta yang mendaftar akan
dilakukan tes terlebih dahulu untuk mengeahui tingkatannya melalui website atau
aplikasi oleh guru yang tersedia (masing-masing guru akan diberikan maksimal 8
siswa yang dibina).

Aktifitas pembelajaran
Aktifitas pembelajaran terbagi menjadi dua, yang pertama pembelajaran
mandiri oleh siswa melalui website atau aplikasi dengan menonton konten video
penjelasan dan animasi yang telah disediakan sesuai tahapan masing masing siswa
dan yang kedua talaqqi hasil pembelajaran mandiri siswa ke guru sesuai waktu yang
ditentukan misalkan setiap hari jam 4 sore selama satu jam sehabis shalat Ashar
melalui fitur video call yang ada pada website maupun aplikasi.

Strategi penyampaian

Guru akan memeriksa bacaaan dan pemahaman materi mandiri serta


membenarkan setiap yang salah dari murid saat sesi video call berlangsung. Di
waktu ini juga siswa bisa tanya jawab sepuasnya terkait pembelajarannya. Sistem
pembelajaran akan dilakukan bertahap sesuai tahapan perkembangan murid,
dimana materi baru bisa diakses setelah siswa dianggap lulus setelah proses video
call, dimana siswa akan mendapatkan poin perkembangan oleh guru (dengan sistem
level) sehingga akan memacu siswa untuk lebih giat belajar untuk mendapatkan
terus mendapatkan poin perkembangan.
Penilaian
Seperti penjelasan sebelumnya, penilaian terhadap perkembangan siswa
akan dilakukan oleh guru setiap selesai sesi video call dengan memberikan poin
tertentu yang akan meningkatkan level siswa sesuai tahap belajarnya. Jika bagi guru
seorang siswa belum lulus dalam suatu hal, misalkan dalam suatu pengucapan
huruf, maka guru tidak akan memberikan poin yang membuat siswa tersebut lulus
ke huruf berikutnya, namun tergantung perkembangan siswa tersebut berdasarkan
penilaian guru.

Anda mungkin juga menyukai