PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
kerja sama atau tu’u belis pun secara perlahan-lahan mengalami penurunan dalam
tingkat partisipasi dalam kalangan masyarakat pulau Rote khususnya di Desa
Edalode, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao. Untuk mengetahui lebih
banyak tentang budaya tu’u belis, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
tugas akhir tentang “Budaya Tu’u Belis di Desa Edalode, Kecamatan Pantai Baru,
Kabupaten Rote Ndao”
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui pelaksanaan budaya Tu’u Belis di Desa Edalode,
Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berhari-hari. Kemeriahan pesta adalah mutlak, puluhan hingga ratusan hewan
ternak dikorbankan tanpa mengenal status sosial keluarga.
Desa Edalode adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pantai
Baru, Kabupaten Rote Ndao. Penduduk di desa Edalode sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani lahan basah dan lahan kering.
Pelaksanaan tu’u belis di Desa Edalode akan berlangsung saat kedua calon
mempelai memastikan tanggal pernikahan, saat itulah besaran belis (mas kawin)
diketahui untuk ditanggung keluarga besar calon mempelai pria. Melalui tahapan
tu’u belis akan dipastikan kesanggupan kerabat mengenai besaran sumbangan.
Sumbangan yang diberikan oleh kerabat baik uang maupun ternak, dicatat nama
penyumbang, jumlah uang, hingga kondisi ternak (lingkar perut atau gemuk-
tidaknya ternak). Tiga tahapan dalam tu’u belis di Desa Edalode adalah tahap
mendaftar keluarga yang akan diundang, tahap kumpul keluarga (membicarakan
sumbangan yang akan diberikan), dan tahap penyetoran (menyerahkan
sumbangan). Setelah tiga tahapan tersebut dilakukan barulah pesta nikah
dilangsungkan.
4
2.4. Upaya Pelestarian Tu’u Belis di Desa Edalode
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tu’u belis merupakan salah satu budaya khas masyarakat Rote yang
merupakan kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pesta khususnya pesta
adat perkawinan. Tu’u memiliki manfaat untuk saling membantu dan
meringankan biaya dalam urusan perkawinan. Pelaksanaan tu’u belis di Desa
Edalode memiliki tiga tahapan yaitu tahap mendaftar keluarga yang akan
diundang, tahap kumpul keluarga (membicarakan sumbangan yang akan
diberikan), dan tahap penyetoran (menyerahkan sumbangan).
Tu’u belis memiliki solidaritas sosial yang terwujud dalam kegiatan saling
membantu dan kerja sama dalam suatau hubungan kekerabatan dan kekeluargaan
yang ditandai dengan saling membantu di santara keluarga laki-laki dalam hal
pengumpulan dana untuk membayar besaran nilai belis (mas kawin) pada pihak
perempuan. Hal ini akan berlangsung secara timbal balik.
3.2. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Langga Reuk, Rychat. 2014. Adat Perkawinan di Rote Ndao. Rote: Langgarek
blogspot. (http://langgareuk.blogspot.com/2014/10/budaya-tuu-belis-kumpul-
keluarga-dalam.html?m=1)
Daga, Lukas L. Makna Tu’u Belis Bagi Masyarakat Rote Ndao. Kupang: Undana