Anda di halaman 1dari 6

Prosiding HERO 2022

Website: https://himie.umy.ac.id

Pengaruh Fertilitas Terhadap Partisipasi Tenaga Kerja


Perempuan di Indonesia
Khusnul Febryla Novia, Levyna Cabytta Prasellina, & Lee Bintang Saribumi

ABSTRAK

Afiliasi: Manusia sebagai makhluk hidup akan terus berkembang biak


Universitas Muhammadiyah untuk melanjutkan keturunannya. Tak sedikit negara berkembang
Yogyakarta
yang mengalami masalah pertumbuhan penduduk dimana
pertumbuhan penduduk cukup tinggi namun tidak diikuti dengan
Kata Kunci:
Fertilitas; IFLS; Tenaga Kerja kualitas penduduk yang baik. Fertilitas merupakan kemampuan
menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kesuburan
*Korespondensi: wanita. Sedangkan pengertian demografi mengatakan fertilitas
febrylanovia@gmail.com yaitu seberapa banyaknya bayi yang lahir hidup. Faktor-faktor
yang memengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi
Halaman:
menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi.
282-287
Pengaplikasian metode pada penelitian ini adalah Instrumental
Variable (IV). Metode ini digunakan karena ada indikasi
hubungan simultan/kausalitas dua arah antara fertilitas dan
partisipasi tenaga kerja perempuan. Data dari penelitian ini
menggunakan Indonesian Family Life Survey 2014 (IFLS 2014)
gelombang 5, yang akan dianalisis dengan struktur data time
series. Data IFLS digunakan karena semua komponen data yang
diperlukan dalam penelitian ini tersedia sebagai bagian dari data
IFLS, termasuk data indikator untuk semua variabel model yang
akan digunakan dalam penelitian dan digunakan untuk melihat
pengaruh fertilitas terhadap partisipasi tenaga kerja perempuan
di Indonesia. Fertilitas didapatkan dengan menggunakan variabel
bulan lahir, tahun lahir, tahun nikah, yang kemudian diubah
menjadi variabel baru yaitu usia nikah atau msa. Kemudian
digabungkan dengan data jumlah anak untuk mendapatkan
dataset fertilitas. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
jumlah anak berpengaruh signifikan terhadap partisipasi kerja
perempuan di Indonesia. Ketika fertilitas yang terjadi semakin
tinggi maka kemungkinan untuk bekerja akan semakin rendah.
Kemudian sebaliknya, ketika fertilitas yang terjadi semakin rendah
maka peluang untuk bekerja akan semakin tinggi, sehingga
jumlah anak dinyatakan berpengaruh pada status kerja.
Prosiding HERO 2022

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk hidup akan terus berkembang biak untuk melanjutkan
keturunannya. Tidak sedikit negara berkembang yang mengalami masalah pertumbuhan
penduduk dimana pertumbuhan penduduk cukup tinggi namun tidak diikuti dengan kualitas
penduduk yang baik. Dinamika pertumbuhan penduduk salah satunya dipengaruhi oleh
fertilitas. Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan
kesuburan wanita. A. Mahendra (2017) menyatakan fertilitas sebagai hasil reproduksi konkret
oleh seorang atau sekelompok perempuan, sedangkan pengertian demografi mengatakan
fertilitas adalah jumlah dari bayi yang lahir hidup. Adioetomo dan Samosir (2011)
menyatakan tinggi rendahnya jumlah kelahiran pada sekelompok masyarakat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti usia, tingkat pendidikan, usia kawin pertama, jumlah
perkawinan, status kerja perempuan, pemakaian alat pencegahan kehamilan, pendapatan,
dan lain-lain.
Menurut Ida Bagoes Mantra (2014), faktor yang memengaruhi fertilitas dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi
adalah struktur perkawinan (perkawinan dari muda ke tua), usia kawin pertama (usia laki-
laki/perempuan kawin pertama), paritas (ada kesetaraan/jumlah anak), nafkah yang dimiliki
perempuan), rasio perkawinan kawin dan belum kawin. orang (perbandingan antara menikah
dan belum menikah). Wanita yang tidak subur secara biologis tidak selalu memiliki banyak
anak. Misalnya, pantangan dan penggunaan metode KB untuk mengatur kesuburan.
Mengukur kesuburan wanita sangat sulit, dan ahli demografi hanya menggunakan
pengukuran kelahiran. Sementara itu, faktor non-demografis meliputi kondisi ekonomi
penduduk, tingkat pendidikan, peningkatan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi.
Penelitian sebelumnya oleh Harsoyo dan Sulistyaningrum (2018) dalam “Pengaruh
fertilitas terhadap partisipasi tenaga kerja perempuan di Indonesia” dengan pendekatan
kepemilikan anak, kemudian dievaluasi dengan melihat Jenis kelamin anak sebenarnya
berdampak pada berkurangnya penawaran tenaga kerja perempuan, dimana pengaruhnya
terhadap kelompok umur adalah penurunan angka partisipasi sebesar 525% dan jumlah jam
kerja. Total karyawan bekerja sekitar 23 jam/minggu untuk keputusan memiliki anak lagi.
Penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dan fertilitas wanita di beberapa
negara, baik negara berkembang maupun negara maju, menunjukkan adanya hubungan
yang kuat antara tingkat pendidikan dengan angka fertilitas. Semakin tinggi edukasi yang
ditempuh sesorang, semakin rendah tingkat kesuburan yang diukur dengan jumlah anak yang
dimiliki. Di negara tertentu, melek huruf yang meluas telah menyebabkan penurunan tajam
dalam kesuburan.
Faktor lain yang bisa memengaruhi tingkat kesuburan adalah tingkat kesehatan yang
bisa dinyatakan dengan angka harapan hidup dan pemakaian alat pencegahan kehamilan
pada perempuan kawin umur 15 sampai 49 tahun. Keduanya memiliki efek negatif pada
tingkat kesuburan.
Dengan jumlah penduduk Indonesia terbesar ke-4 di dunia, jumlah yang besar ini
merupakan sumber daya yang kuat bagi pembangunan daerah, namun seringkali
pertumbuhan penduduk yang pesat tidak dibarengi dengan penyediaan infrastruktur yang
memadai sehingga dapat menjadi beban yang berat bagi pembangunan. Pengendalian
pertumbuhan penduduk dapat dilakukan melalui upaya pengendalian angka kelahiran,
antara lain melalui program Keluarga Berencana (KB) dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak, serta menciptakan keluarga yang bermutu. Menciptakan
keluarga yang berkualitas tidak lepas dari peran orang tua, apalagi ibu merupakan salah satu
pilar keluarga. Penelitian ini merupakan metode estimasi IV (Instrumental Variable) yang
menggunakan komposisi jenis kelamin anak sebagai instrumen dari fertilitas dimana
diandaikan apabila jumlah anak yang dimiliki seorang ibu semakin banyak maka

283
Prosiding HERO 2022

kemungkinan untuk bekerja akan rendah sehingga jumlah anak berpengaruh signifikan
terhadap partisipasi kerja perempuan di Indonesia. Dinyatakan juga bahwa penawaran
tenaga kerja yang terkait dengan kemampuan menghasilkan keturunan diperumit dengan
sifat endogen dari fertilitas. Dimana fertilitas dengan variabel kontrol berupa umur, usia nikah,
dan pendidikan didapatkan dari dataset IFLS 5.
Seperti yang telah disebutkan, Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk
terpadat. Juga, tergantung pada karakteristik masing-masing negara bagian, tingkat
kesuburan keseluruhan setiap negara bagian harus berbeda. Oleh karena itu, perlu dianalisis
faktor-faktor yang memengaruhi angka fertilitas secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh fertilitas terhadap parstisipasi tenaga
kerja perempuan di Indonesia. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya ada pada variabel
yaitu usia, usia nikah, pendidikan dan lainnya serta pda dataset yang digunakan. Penelitian
ini menggunakan dataset IFLS 5 saja.

METODE PENELITIAN

Metode yang diaplikasikan pada penelitian ini yaitu Instrumental Variable (IV). Metode
ini digunakan karena ada indikasi hubungan simultan/kausalitas dua arah antara fertilitas
dan partisipasi tenaga kerja perempuan, untuk melihat keterkaitan pengaruh dari kesuburan
dan juga usia nikah, apakah berpengaruh pada parstisipasi kerja khususnya perempuan.
Fertilitas dengan pendekatan jumlah anak yang diinstrumenkan dengan usia nikah, dimana
fertilitas bersifat endogen dengan variable kontrol berupa umur, usia nikah, pendidikan
apakah berdampak pada penawaran tenaga kerja perempuan. Data yang digunakan adalah
data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) yang akan dianalisis dengan struktur data time
series (dalam jurnal acuan digunakan struktur data pooled cross section karena menggunakan
IFLS 5). Data IFLS digunakan karena semua komponen data yang diperlukan dalam penelitian
ini tersedia sebagai bagian dari data IFLS, termasuk data indikator untuk semua variabel
model yang akan digunakan dalam penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan imitasi dari model yang terdapat pada penelitian Angrist dan
Evans dengan model penelitian struktural:

yi= a0+a1+wi+a2xi+i…………………..(1)

Dimana yi adalah penawaran tenaga kerja dengan pendekatan partisipasi dalam angkatan
kerja (bekerja atau tidak) dan variabel seminggu terakhir bekerja. xi adalah fertilitas yang
bersifat endogen dengan pendekatan jumlah anak yang diinstrumenkan dengan usia nikah,
dimana fertilitas bersifat endogen dengan variable kontrol berupa usia, usia nikah,
pendidikan.
Penelitian ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5.
Data ini digunakan karena semua komponen data yang diperlukan dalam model penelitian
ini tersedia di IFLS. Tabel 1 menjelaskan variabel-variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini beserta deskripsinya.

284
Prosiding HERO 2022

Tabel 1 Sampel Data Pengukuran Pengaruh Fertikitas Terhadap Partisipasi Tenaga Kerja
Perempuan di Indonesia

Hasil summary menunjukkan data observasi sebanyak 2.406 dengan minimal 1 dan
maximal 20 dengan rata-rata usia nikah 26 tahun. Rata-rata jumlah anak 2 orang per
keluarga.

Variabel Keterangan
bulanlahir Bulan kelahiran dari angggota rumah tangga
tahunlahir Tahun kelahiran dari angggota rumah tangga
Tahunnikah Kapan tahun menikah
Msa Usia nikah
Statuskerja Megiatan utama di minggu terakhir
Perempuan Jenis kelamin
Educ Tahun pendidikan
Jumlahanak Berapa jumlah anak biologia
Jumlahanak_hat Prediksi linear

Penelitian ini menggunakan data dari gelombang 5 Survei Kehidupan Keluarga


Indonesia (IFLS). Data ini digunakan karena semua elemen data yang diperlukan untuk
menemukan pola ini sudah tersedia di IFLS. Tabel 1 menjelaskan variabel-variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini beserta deskripsinya.

Tabel 2 Ringkasan Statistik Variabel yang Digunakan


Statistik Deskriptif Data
Variabel
Jml. Obs. Rerata Standar Deviasi Nilai min. Nilai maks.
bulanlahir 2,406 6.905.237 326.669 1 12
tahunlahir 2,406 1.970.867 1.604.645 1926 1998
tahunnikah 2,406 1.996.674 1.748.304 1945 2015
msa 2,406 2.623.213 8.217.072 4.25 76
statuskerja 2,406 .4068994 .4913579 0 1
perempuan 2,406 3 0 3 3
educ 2,406 1.041.397 3.606.052 0 18
jumlahanak 2,406 2.160.017 1.229.471 1 7

Ringkasan statistik variabel setelah diolah menggunakan data IFLS 5 dijelaskan pada
Tabel 2. Fertilitas didapatkan dengan menggunakan variabel bulan lahir, tahun lahir, tahun
nikah, yang kemudian diubah menjadi variabel baru yaitu usia nikah atau msa. Lalu
digabungkan dengan data jumlah anak untuk mendapatkan dataset fertilitas.

285
Prosiding HERO 2022

Tabel 3

Dalam tabel 3 dinyatakan bahwa msa (usia nikah) tidak signifikan terhadap status
kerja, usia nikah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap status kerja. Artinya, kapan pun
perempuan memutuskan untuk menikah maka tidak akan memengaruhi apakah ia akan tetap
bekerja atau tidak. Kemudian, educ tidak signifikan terhadap status kerja dan jumlah anak,
artinya pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan bekerja
perempuan. Dan jumlahanak ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap status kerja
sebesar 5 persen.

Tabel 4 Hasil Regresi

Tabel 4 menyatakan bahwa ketika fertilitas yang terjadi semakin tinggi maka
kemungkinan untuk bekerja akan semakin rendah karena koefisien menunjukkan hasil negatif
dan probabilitasnya signifikan di satu persen. Kemudian sebaliknya, ketika fertilitas yang
terjadi semakin rendah maka peluang untuk bekerja akan semakin tinggi. Jumlah anak
berpengaruh signifikan pada status kerja sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.

286
Prosiding HERO 2022

Tabel 5 Hasil Regresi OLS

Hasil regresi diatas menyatakan bahwa model dapat menjelaskan variasi dalam
variabel dependen yang ditunjukkan dengan statistik probabilits F. Kemudian, jumlah anakk
berpengaruh hampir 99% terhadap status kerja dimana bertambahnya usia nikah
menyebabkan kenaikan hanya 0.0018 pada status kerja.

KESIMPULAN

Studi ini mendemonstrasikan pengaruh fertilitas wanita terhadap lowongan pekerjaan


di Indonesia dengan menggunakan metode estimasi data IFLS dan variabel instrumental (IV).
Penelitian ini menggunakan jumlah anak sebagai instrumen dari fertilitas dimana semakin
banyak jumlah anak yang dimiliki kemungkinan untuk perempuan bekerja akan semakin
rendah sehingga jumlah anak berpengaruh signifikan terhadap partisipasi kerja perempuan
di Indonesia. Dinyatakan juga bahwa penawaran tenaga kerja yang terkait dengan
kemampuan menghasilkan keturunan diperumit dengan sifat endogen dari fertilitas. Dimana
fertilitas dengan variabel kontrol berupa umur, usia nikah, dan pendidikan didapatkan dari
dataset IFLS 5.

DAFTAR PUSTAKA

Baiocchi, M., Cheng, J., & Small, D. S. (2014). Instrumental Variable Methods For Causal
Harsoyo, A., & Sulistyaningrum, E. (2018). Pengaruh Fertilitas Terhadap Partisipasi Tenaga
Kerja Perempuan. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 11, 130.
https://doi.org/10.24843/jekt.2018.v11.i02.p01
Inference. Statistics in Medicine, 33(13), 2297–2340. https://doi.org/10.1002/sim.6128
Mahendra, A. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Fertilitas di Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan, 223–242.
https://doi.org/10.54367/jrak.v3i2.448
Septiawan, A., & Wijaya, S. H. (2021). Determinan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Perempuan di Indonesia Tahun 2015-2019 Menggunakan Model Regresi Data Panel.
Seminar Nasional Official Statistics, 2020(1), 449–461.
https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.387
Sinaga, L., Hardiani, H., & Prihanto, P. H. (2017). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat
Fertilitas di Perdesaan (Studi Pada Desa Pelayangan Kecamatan Muara Tembesi
Kabupaten Batanghari). Jurnal Paradigma Ekonomika, 12(1), 41–48.
https://doi.org/10.22437/paradigma.v12i1.3933

287

Anda mungkin juga menyukai