Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

PENGARUH STATUS KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN TERHADAP


PERILAKU IBU SELAMA KEHAMILAN DAN SETELAH KELAHIRAN
DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Masa
Remaja dan Pranikah

Oleh:
Nadya Arya Wirawan
NIM.P05140420010

Pembimbing:
Yuniarti,SST,M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES
BENGKULU
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

Journal Reading

“PENGARUH STATUS KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN TERHADAP


PERILAKU IBU SELAMA KEHAMILAN DAN SETELAH KELAHIRAN
DI INDONESIA”

Oleh:
Nadya Arya Wirawan
NIM. P05140420010

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan,


KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Journal Reading ini. Penulisan
laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan.
Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan in penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Mariati, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan


2. Diah Eka Nugraheni,SST, M.Keb Selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Bidan
3. Yuniarti,SST,M.Kes selaku Pembimbing Akademik
4. Erika Roriyanti,SST selaku Pembimbing Lahan

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari bahwa


penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Akhir kata, penulis berharaap semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi
semua pihak.

Bengkulu, 16 September 2020

Penyusun
BAB I
ISI JURNAL

PENGARUH STATUS KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN TERHADAP


PERILAKU IBU SELAMA KEHAMILAN DAN SETELAH KELAHIRAN
DI INDONESIA
Lisa Indrian Dini1, Pandu Riono, Ning Sulistiyowati
Jurnal Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia

A. Judul Jurnal
Pengaruh Status Kehamilan Tidak Diinginkan Terhadap Perilaku Ibu
Selama Kehamilan dan Setelah Kelahiran di Indonesia
B. Abstrak
Pendahuluan: Status kehamilan tidak diinginkan menjadi penting karena
dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkannya dan
kelangsungan hidupnya.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pengaruh
kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama kehamilan dan
setelah kelahiran menurut status status ekonomi
Metode: Analisis data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012. Sampel sebanyak 11.742 responden yang
memenuhi syarat inklusi (wanita usia 15-49 tahun pernah hamil dan
melahirkan kelahiran tunggal, masih hidup dan melahirkan sejak Januari
2007 sampai survei. Analisis dengan regeresi logistik dan stratifikasi
regresi logistik multivariat.
Hasil: Ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan berpeluang tidak
melakukan perawatan kehamilan 1,79 dibandingkan kehamilan diinginkan;
berpeluang sama terhadap perilaku tidak memberikan ASI eksklusif dan
tidak memberikan imunisasi dasar lengkap. Hasil analisis stratifikasi
menunjukkan pengaruh status kehamilan tidak diinginkan terhadap
perilaku: perawatan kehamilan; pemberian ASI eksklusif dan pemberian
imunisasi dasar lengkap yang juga dipengaruhi oleh status status ekonomi.
Semakin kaya cenderung melakukan perawatan Kehamilan.
Kesimpulan: Kehamilan tidak diinginkan berpengaruh terhadap perilaku
perawatan kehamilan (ANC), namun tidak ada perbedaan bermakna pada
perilaku pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap.

C. Pendahuluan/Latar Belakang/Tujuan
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD/ unintended pregnancy)
didefinisikan sebagai kehamilan yang terjadi pada saat tidak menginginkan
anak pada saat itu (mistimed pregnancy) dan kehamilan yang tidak
diharapkan sama sekali (unwanted pregnancy). Gilda Sedgn melaporkan
bahwa pada tahun 2012 terdapat 213,4 juta kehamilan di seluruh dunia
dengan angka kehamilan usia 15-44 tahun 133 per 1000 wanita pada
kelompok usia yang sama dan 40 persen diantaranya adalah angka
kehamilan yang tidak diinginkan. Sedangkan di kawasan Asia Tenggara
terdapat 18,8 juta total kehamilan dan 44 persen diantaranya adalah KTD.
Di Indonesia, terdapat 86 persen kelahiran dari kehamilan yang
diinginkan, 7 persen kelahiran dari kehamilan yang tidak direncanakan dan
7 persen kelahiran dari kehamilan tidak diinginkan. Informasi tentang
keinginan memiliki anak pada responden wanita berusia 15-49 tahun yang
sudah menikah didapatkan 15 persen wanita masih menginginkan anak
lagi, 24 persen belum memutuskan kapan ingin menambah anak lagi, dan
47 persen sudah tidak menginginkan anak lagi. Pada responden pria
berusia 15-54 tahun yang sudah menikah, didapatkan sebanyak 15 persen
pria menginginkan anak lagi, 25 persen belum merencanakan memiliki
anak lagi, dan 45 persen tidak ingin memiliki anak lagi. Ika Saptarini
melaporkan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan menurut data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 adalah sebesar 15 persen.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan tidak
diinginkan pada seorang wanita. Hasil penelitian Abdallah menemukan
proporsi wanita dengan pendidikan rendah (13,4%) lebih besar untuk
mengalami kehamilan tidak diinginkan dari pada kehamilan yang
diinginkan (4,1%). Proporsi wanita dari keluarga berpendapatan yang
rendah lebih banyak mengalami kehamilan tidak diinginkan (15,9%)
dibandingkan kehamilan yang diinginkan (4,1%). Penelitian Gipson JD, et
al menunjukkan bahwa wanita yang berusia di bawah 20 tahun mempunya
kemungkinan (risiko) 2,7 kali mengalami kehamilan tidak diinginkan dan
2,3 kali pada wanita usia di atas 35 tahun. Sedangkan wanita yang tidak
menikah mempunyai risiko 2,5 kali untuk mengalami kehamilan yang
tidak diinginkan daripada kehamilan yang diinginkan.10 Namun yang
harus diperhatikan adalah kehamilan yang tidak diinginkan selain
mempunyai dampak kecenderung untuk melakukan aborsi, dapat
berdampak pula pada proses dan outcome dari kehamilan itu sendiri.
Penelitian ini menitik beratkan pada analisis dampak kehamilan
tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama hamil dan sesudah
melahirkan dari data SDKI 2012. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kehamilan yang tidak diinginkan terhadap perilaku ibu baik
perilaku selama hamil dan perawatan terhadap anak, serta pengaruh pada
stratifikasi status ekonomi.
D. Metodologi
Penelitian ini menggunakan data dari SDKI 2012 yang mempunyai desain
penelitian potong lintang. Data yang digunakan pada penelitian adalah
analisis data sekunder dari SDKI 2012, yang merupakan kerjama antara
Badan Pusat Statistis (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), dan Kementerian Kesehatan (Depkes). Populasi
adalah semua wanita berusia 15-49 tahun di seluruh provinsi di Indonesia.
Sampel penelitian ini adalah semua wanita berusia 15- 49 tahun yang
pernah hamil dan melahirkan anak terakhir saat survei dilakukan sejak
Januari 2012.
Kriteria inklusi pada sampel ini adalah lahir tunggal, masih hidup dan wanita
yang melahirkan sejak bulan Januari 2007 sampai dengan survei dilakukan.
Sedangkan kriteria eksklusi adalah ibu yang mempunyai anak berusia < 12 bulan,
ibu dan anak yang datanya tidak lengkap.
Variabel terikat adalah variabel perawatan kehamilan, perawatan
persalinan, pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar
Variabel bebas adalah kehamilan tidak Diinginkan Variabel kovariat
mencakup variabel karakteristik ibu meliputi umur, tingkat pendidikan,
status pekerjaan, status perkawinan, paritas, status ekonomi, dan tempat
tinggal. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan regresi
logistik untuk melihat pengaruh dan analisis multivariabel dengan uji
regresi logistik ganda untuk melihat pengaruh dan adanya stratifikasi
status ekonomi.
E. Hasil dan Pembahasan
Gambaran karakteristik ibu
Pada tabel 1, Tingkat pendidikan ibu lebih banyak yang tidak tamat SMP (56%).
Begitu juga dengan status pekerjaan ibu sebagian besar adalah bekerja (55,5%).
Sebagian besar ibu berstatus kawin (96,9%). Status ekonomi ibu sebarannya
hampir merata pada setiap status dan lebih dari sebagian ibu tinggal di daerah
perkotaan (51,4%).
Hasil analisis stratifikasi menunjukkan ada beda efek kehamilan tidak diinginkan
terhadap perilaku perawatan kehamilan pada berbagai status ekonomi setelah
dikontrol oleh variabel umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status
perkawinan, paritas, dan tempat tinggal. Ibu yang mengalami kehamilan tidak
diinginkan dengan status ekonomi termiskin efeknya lebih besar untuk tidak
melakukan perawatan kehamilan sesuai kriteria dibandingkan ibu yang
mengalami kehamilan tidak diinginkan dengan status ekonomi terkaya.
Gambaran status Kehamilan
Hasil penelitian ini menemukan proporsi ibu yang mengalami kehamilan
tidak diinginkan (KTD) ada sebanyak 15,4 persen. Perilaku ibu hamil
sangat berperan dalam perilaku perawatan kehamilan dan perawatan
bayinya. Masalah psikososial dapat berdampak pada perkembangan janin,
kesehatan ibu dan perawatan bayi hingga balita. Pada penelitian Berliana
dengan data SDKI 2007 menemukan proporsi KTD yang tidak begitu jauh
berbeda dengan hasil penelitian ini, mencatat proporsi kehamilan tidak
diinginkan sebanyak 19 persen. Sedangkan menurut Nucahyani dengan
data Riskesdas 2010 didapatkan proporsi ibu yang mengalamikehamilan
tidak diinginkan (unwanted) ada sebanyak 8,5 persen.18 Hasil ini terlihat
berbeda karena dalam penelitian ini untuk kategori kehamilan tidak tepat
waktu (mistimed) dan kehamilan tidak diinginkan (unwanted) digabung
menjadi satu kategori. Penggabungan kedua kategori ini dimaksudkan
untuk memperoleh ukuran sampel yang cukup untuk kategori kehamilan
tidak diinginkan mengingat jumlah variabel yang digunakan cukup
banyak.
Pengaruh Status Kehamilan Tidak Diinginkan Terhadap Perilaku
Perawatan Maternal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak
diinginkan mempunyai peluang untuk tidak melakukan perawatan kehamilan
sesuai kriteria 1,79 dibandingkan ibu yang kehamilannya diinginkan. Hasil
penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Anggraini menggunakan data SDKI 2012, ibu yang mengalami kehamilan tidak
diinginkan memiliki odds untuk tidak memeriksakan kehamilan secara lengkap
1,4 dibandingkan kehamilan yang diinginkan. Hasil penelitian ini juga serupa
dengan hasil penelitian Hambert menunjukkan bahwa wanita yang mengalami
kehamilan tidak diinginkan 2,1 kali lebih besar untuk tidak memanfaatkan
pelayanan antenatal secara maksimal.
Wanita dengan kehamilan tidak diinginkan lebih sedikit untuk termotivasi dalam
mencari informasi mengenai kesehatan kehamilan, oleh karena itu dapat
mendorong perilaku yang tidak sehat karena mereka tidak peduli pada risiko yang
akan terjadi. Penelitian sebelumnya diketahui ibu dengan kehamilan tidak
diinginkan lebih sedikit dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, tidak cukup
nutrisi, serta stres dan depresi.
Pengaruh Status Kehamilan Tidak Diinginkan Terhadap Perilaku
Pemberian Imunisasi Dasar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak
diinginkan mempunyai peluang yang sama dengan kehamilan diinginkan
untuk tidak memberikan imunisasi dasar lengkap kepada bayinya. Bila
dilihat dari nilai rasio odds 1 berarti tidak ada perbedaan, maka analisis ini
dapat dianggap secara statistik tidak ada pengaruh kehamilan tidak
diinginkan atau sedikit sekali pengaruhnya terhadap pemberian imunisasi
dasar lengkap. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian di Bolivia dan
Egypt menunjukkan OR kehamilan tidak diinginkan terhadap kelengkapan
imunisasi sebesar 1,01 di Bolivia dan 1,1 di Egypt.29 Namun berbeda
dengan penelitian lainnya, penelitian yang dilakukan oleh Singh,
menunjukkan bahwa status kehamilan mempengaruhi status kelengkapan
imunisasi anak. Wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan
mempunyai peluang 1,4 untuk tidak memberikan imunisasi lengkap
kepada anaknya dibandingkan kehamilan diinginkan Hal ini kemungkinan
dikarenakan adanya dukungan keluarga dan dukungan sosial dari
lingkungan sekitar Selain itu pemberian informasi mengenai imunisasi
dasar yang dapat berpengaruh positif terhadap sikap dan perilaku ibu
dalam memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anaknya. Keberadaan
media informasi berhubungan erat dengan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman seseorang tentang kesehatan.
F. Kesimpulan dan Saran
Status kehamilan tidak diinginkan mempunyai pengaruh terhadap perilaku
perawatan kehamilan yang tidak sesuai dengan kriteria (OR=1,79). Status
kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang yang sama dengan
kehamilan diinginkan untuk tidak memberikan ASI eksklusif dan
imunisasi dasar lengkap. Pengaruh status kehamilan tidak diinginkan
terhadap perilaku ibu selama kehamilan dan setelah kelahiran juga
dipengaruhi oleh status ekonomi. Makin miskin cenderung makin tidak
melakukan ANC dan imunisasi dasar lengkap. makin kaya cenderung
tidak memberikan ASI Eksklusif.
Dengan hal ini perlu melakukan pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dengan edukasi yang tepat, serta pengidentifikasian dan
penjaringan pada masyarakat juga sangat penting untuk menurunkan
angka kematian dan abortus akibat dampak KTD

BAB II
TELAAH JURNAL
A. Judul Jurnal
Judul jurnal sudah sesuai dengan syarat penulisan judul jurnal yang
baik yaitu relevan dengan tema yang dikaji. Judul jurnal sudah
menggambarkan isi dari penelitian. Judul sudah ditulis secara ringkas,
padat dan jelas.
B. Abstrak
Isi abstrak dari jurnal ini sudah mencakup latar belakang, metode
penelitian, hasil dan kesimpulan. Kemudian kaidah penulisan juga sudah
sesuai. Abstrak sudah mewakili inti penelitian. Bahasanya mudah
dImengerti dan dipahami, sehingga pembaca tidak salah tafsir.
C. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal angka kejadian, baik penyebab, dan juga
dampak dari KTD sudah dicantumkan dengan lengkap, serta latar
belakang penelitian ini dilakukan juga sudah terpapar dengan baik.
D. Metodologi
Metodologi yang digunakan sudah sesuai tujuan penelitian.
E. Hasil dan Pembahasan/Diskusi
Hasil dari jurnal ini sudah membahas sesuai dengan tujuan
penelitian. Hasil dijabarkan dengan lengkap dan akurat, dengan bahasa
yang lugas tidak ambigu. Pembahasan juga sudah menggunakan referensi
dari banyak jurnal pendukung, sehingga menggunakan teori dari berbagai
sumber. Bahasanya juga jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Namun
pernjabaran dan perletakan yang kurang efisien membuat pembaca agak
sulit menelaah isi dari analisis yang dilakukan.
F. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan sudah mampu menjawab secara ringkas dari tujuan
penellitian. Saran juga sudah dipaparkan sesuai dengan pencapaian
penelitian, dan remake untuk kedepannya.

G. PICOT
Populasi Semua wanita berusia 15-49 tahun di seluruh provinsi di
Indonesia
Intervensi Analisis Data SDKI 2012
Comparatif Tidak Ada
Outcome Gambaran sikap ibu dengan kehamilan yang tidak diinginkan
terhadap perilaku selama kehamilan dan setelah kelahiran.
Time Juli – September 2016

H. RAMMbo

Representatif Semua wanita berusia 15-49 tahun


Alokasifair -
Maintenance -
fair
Measurement -
Blinded
Objective
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Kajian Kasus
Ny.K usia 19 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri Erika untuk
mendapatkan penanganan mengenai kehamilannya, datang hari senin, 14
September 2020 pukul 16.30 WIB usia kehamilan 6 minggu, ia mengaku
tidak menginginkan kehamilan ini dan berencana untuk mengugurkannya, ia
mengkonsumsi obat peluruh janin dan nanas muda dengan jumlah yang
cukup banyak, Ny. K mengatakan tidak sedang sakit dan menderita penyakit
kronik dan menular, keluarga juga tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi,
DM, kronik dan menular. Ny.K berasal dari keluarga dengan ekonomi yang
rendah sehingga mengharuskan untuk kerja diusia muda, ia mengaku bekerja
di dunia malam, kini ia merasa tertekan,terganggu dan frustasi atas
kehamilannya.
Hpht ibu 25 juli 2020 dengan usia kehamilan 6 minggu, Setelah dilakukan
pemeriksaan, hasil menunjukan keadaan umum baik, kesadaran
compossmentis, TD: 180/90 mmhg , BB : 59 KG, RR: 21x/m N: 80x/m, Lila :
25 cm, muka tidak pucat, mata dengan conjungtiva yang tidak anemis, tidak
ada pembengkakan di vena juguralis, palpasi abdomen teraba ballotement,
hasil PP test (+).
B. Kajian Teori
1. Pengertian Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
Kehamilan tidak diinginkan (unwanted pregnancy) merupakan
terminologi yang biasa dipakai untuk memberi istilah adanya kehamilan
yang tidak dikehendaki oleh wanita yang bersangkutan. Kehamilan tidak
diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang terjadi dikarenakan suatu
sebab sehingga keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau calon
orang tua bayi tersebut. Unwanted pregnancy merupakan suatu kondisi
dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu
kehamilan. Kehamilan ini merupakan akibat dari suatu perilaku
seksual/hubungan seksual baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja (Hermansyah, 2018).
2. Penyebab Kehamilan yang Tidak Diinginkan
Terdapat  banyak  alasan  bagi  seorang  perempuan  tidak  mengingin
kankehadiran  seorang  anak  pada  saat  tertentu  dalam  hidupnya. Menur
ut (Isnarwati,2017), ada beberapa alasan yang membuat kehamilan itu
tidak diinginkan,yaitu:
1. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan
2. Kehamilan datang pada saat yang belum diharapkan
3. Bayi dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk yang berat
4. Kehamilan yang terjadi akibat hubungan seksual diluar nikah
Pada penelitian kualitatif studi kasus unsafe abortion yang bertujuan
untuk menelusuri alasan-alasan mengapa perempuan Indonesia banyak
yang melakukan aborsi tidak aman beserta akibatnya, diperoleh jawaban
atas terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan pada informan dewasa
yang sudah menikah, yaitu:
1. Anak sudah banyak, suami jarang kerja, dan sering mabuk.
2. Informan masih dalam kontrak kerja.
3. Ketika informan dalam masa subur, suami selalu tidak mau tahu dan
tidak pernah mau pakai kondom.
4. Umur informan sudah tua dan anak sudah cukup
5. Tidak boleh hamil anak keempat karena sudah tiga kali operasi Caesar
6. Suami tidak bersedia menerima kehamilan lagi walaupun anak baru
satu
7. Jarak antara anak terlalu dekat
8. Suami baru PHK, dan sering sakit sedangkan gaji isteri kecil
9. Tidak sanggup menanggung anak tambahan
Dapat disimpulkan dari banyaknya faktor penyebab kehamilan yang tidak
diinginkan, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan
2. Kehamilan datang pada saat yang belum diharapkan
3. Bayi yang dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk yang
berat
4. Kehamilan yang terjadi akibat hubungan sexual diluar nikah.
5. Kegagalan kontrasepsi
6. Kurang pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses
terjadinya  kehamilan, dan metode–metode pencegahan  kehamilan.
7. Penundaan atau peningkatan usia kawin atau semakin dininya usia
menstruasi (menarche)
8. Kehamilan tersebut akan membahayakan jiwa ibu.
9. Karena sosio ekonomi.
10. Anak sudah cukup banyak.
11. Tidak menggunakan alat kontrasepsi
12. Kehamilan karena incest (hubungan seksual antara yang masih
sedarah).
13. Tidak cukupnya pengetahuan tentang seks.
3. Akibat yang Ditimbulkan oleh Kehamilan yang Tidak Diinginkan
Berbagai akibat yang mungkin dapat ditimbulkan oleh kehamilan yang
tidak diinginkan, Menurut Narwati,2018 antara lain :
1. Obstetri
Dalam lingkup kebidanan, kehamilan yang tidak diinginkan akan
berdampak seperti, abortus, BBLR karena ibu tidak memperhatikan
pola makan yang baik untuk janinnya, prematuritas, kurangnya
pemeriksaan kehamilan karena tidak ada rasa kasih sayang dengan
janin yang ia kandung, dan malnutrisi pada janin.
2. Psikologi
Kehamilan yang tidak diinginkan tidak hanya berdampak bagi janin
atau diri sang ibu, namun psikologis juga ikut terganggu, ibu kadang
merasa kesepian karena kehamilan yang tidak ia inginkan, perasaan
malu, persaan bersalah, menimbulkan konflik dan rasa kekecewaan
dari keluarga pada si ibu yang bisa mengakibatkan depresi.

3. Sosial
Kehamilan yang tidak diinginkan ini juga berakibat bagi kehidupan sosial
ibu, seperti dikeluarkan dari sekolah, percerain dini, penerimaan keluarga
yang kurang, tidak mampu mensupport diri dan bayinya, dikucilkan,
kurang mampu mengatur waktu antara kerja dan merawat bayi, dapat
menimbulkan banyak penyakit karena rasa tidak penerimaan dari si ibu,
dan juga dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan si bayi.
4. Upaya pencegahan KTD
Menurut Siti (2017), ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
melakukan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan,yaitu:
1. Pedidikan Seks yang kuat
Pendidikan seks harus diberikan sedini mungkin kepada remaja
dengan tetap memperhatikan tingkat perkembangannya. Salah satu
fator dominan dalam seks education selain guru dan petugas
kesehatan. Peran orang tua sangat potensial dalam pengembangan
kualitas kepribadaian remaja terutama masalah kesehatan reproduksi
dan tanpa harus lepas dari makna religious.
Keberhasilan pendidikan seks tergantung pada sejauh mana  orang
tua bersikap terbuka dan mempu menjalin komunikasi efektif, tanpa
harus melarang remaja melakukan interaksi, penting juga dalam
memberikan rambu-rambu dalam rangka membangun “Pergaulan
yang Sehat”, dengan demikian kehamilan tidak diinginkan dapat
dicegah.
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma
Dengan mengajarkan serta menerapkan nilai-nilai dan norma-
norma yang berlaku di masyarakat akan menciptakan kehidupan yang
tentram, aman dan sejahtera tanpa adanya suatu masalah akibat
penyimpangan nilai-nilai dan norma-norma.
3. Tradisi Masyarakat
Kebiasaan dan adat istiadat yang harus menjadi salah satu faktor
pendukung dalam upaya pencegahan kehamilan tidak
diinginkan.Sebaliknya, adat dan kebiasaan masyarakat yang kurang
baik hendaknya ditinggalkan, seperti orang tua yang mengharuskan
anakKnya untuk menikah diusia muda, adanya perjodohan, serta
tradisi masyarakat yang beranggapan bahwa membicarakan seks
adalah sesuatu yang kotor, tidak pantas, dan dianggap tabu. Padahal
hal tersebut dapat menghambat proses pengajaran seks education.
4. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
5. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti
berolahraga, seni dan keagamaan
6. Hidari perbuatan-perbuatan yang akan menimbulkan dorongan
dorongan seksual, seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan
menonton video porno
5. Cara Petugas Kesehatan menangani kasus unwanted pregnancy (KTD)
pada remaja
1. Bersikap bersahabat dengan remaja.
2. Memberikan konseling pada remaja dan keluarganya.
3. Apabila ada masalah yang serius agar diberikan jalan keluar yang
terbaik dan apabila belum bisa terselesaikan supaya dikonsultasikan
kepada dokter ahli.
4. Memberikan alternative penyelesaian masalah apabila terjadi
kehamilan pada remaja yaitu:
a. Diselesaikan secara kekeluargaan
b. Segera menikah
c. Konseling kehamilan, persalinan dan keluarga berencana
d. Pemeriksaan kehamilan sesuai standar
e. Bila ada gangguan kejiwaan, rujuk ke psikiateR
f. Bila ada resiko tinggi kehamilan, rujuk ke SpOG
g. Bila tidak diselenggarakan dengan menikah, anjurkan pada
keluarga supaya menerima dengan baik.
h. Bila ingin melakukan aborsi, berikan konseling resiko aborsi

6. Peran Bidan dalam menanggulangi kehamilan tidak diinginkan


a) Memberikan penyuluhan kepada para remaja tentang seks
education khususnya dan kepada masyarakat umumnya      
b) Memberikan penyuluhan kepada para orang tua yang mempunyai
anak untuk mengawasi mereka agar tidak memberikan kesempatan
untuk memasuki pergaulan bebas. Serta untuk tetap memperhatikan
setiap perkembangan anak dan pembentukan kepribadiannya.
c) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang sudah
berumah tangga untuk menggunakan kontrasepsi secara tepat guna
agar tidak terjadikegagalan kontrasepsi.
C. Hubungan Kajian jurnal dan kasus
Dengan pengkajian yang dilakukan pada jurnal ini, membuktikan bahwa
kehamilan yang tidak diinginkan berdampak bagi kesehatan psikologis ibu
yang mendorong keinginan ibu untuk mengakhiri kehamilannya tanpa
berpikir panjang, selain itu kehamilan yang tidak diinginkan berdampak
untuk keinginan ibu dalam merawat dan menjaga kehamilannya, dengan
dibuktikan pada jurnal terkait, bahwa kehamilan tidak diinginkan
berdampak bagi kesediaan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan,
menjaga nutrisi, dan keinginan ibu untuk melakukan perawatan yang baik
seperti imunisasi bagi bayinya setelah lahir, dan sikap-sikap lain yang
tidak umum dilakukan oleh ibu.

BAB IV
PENUTUP
Secara keseluruhan jurnal ini sudah bagus, topik bahasan yang menarik
dan bahasa yang mudah dipahami. Hasil penelitian dibahas secara detail dan
mendalam. Referensi yang digunakan pun banyak, sehingga sudah bisa menjadi
jurnal sebagai sumber informasi yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Amartha (2018). Pendidikan Kesehatan Mengenai Pencegahan Perilaku Seksual


melalui Peningkatan Asertivitas pada Remaja Putri SMK Baabul Kamil
Jatinangor. Media Karya Kesehatan,

Dini (2016). Pengaruh Status Kehamilan Tidak Diinginkan Terhadap Perilaku Ibu
Selama Kehamilan Dan Setelah Kelahiran Di Indonesia (Analisis Data Sdki
2012). Jurnal Kesehatan

http://www.scribd.com/doc/23711276/Korelasi-Antara-Perilaku-Seks-Bebas-
Dengan-Kehamilan-Yang-Tidak-Diinginkan-Di-Kalangan-Remaja

Ismarwati .(2017). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Kehamilan Tidak


Diinginkan Pada Remaja. Journal of Health Studies,

Kusmiran .(2014). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Salemba Medika


Jakarta.
Kumalasari.(2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan
Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.
Manuaba.(2009).Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Ida Bagus Gde
Manuaba, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2, EGC,
Jakarta.
Marmi, (2013), Kesehatan Reproduksi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nurhayati .(2018). Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan terhadap Perawatan
Kehamilan dan Bayi ( Studi Fenomenologi ).

Widyastuti .(2010), Kesehatan Reproduksi, Fitramaya, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai