KELAS 3B
2021
i
DAFTAR MAHASISWA
1. Luluk Nur Ichda Fauziyah......................................................................................1
2. M. Wildan Badruddin.............................................................................................2
3. Melinda Prihatini....................................................................................................3
4. Millenia Jihan Nurmala..........................................................................................4
5. Nabila Rizki Romadani..........................................................................................4
6. Nadea Murpratami..................................................................................................4
7. Nourisha Raihana Rahma.......................................................................................5
8. Nurul Luthfia Faizah..............................................................................................7
9. Pinky Eka Saputri...................................................................................................8
10. Putri Amalia.......................................................................................................8
11. Rafika Utami......................................................................................................9
12. Riska Wahyuningsih.........................................................................................10
13. Riyan Eka Nurul Safitriyani.............................................................................11
14. Rizfany Fugie Afituloh.....................................................................................11
15. Rizka Hidayatus Sholihah................................................................................13
16. Rosi Oktaviani..................................................................................................13
17. Royan Abdi Pamungkas...................................................................................15
18. Safitri................................................................................................................16
19. Saniati Hasanah................................................................................................16
20. Septin Ainun Khamidah...................................................................................17
21. Siti Nur Zubaedah............................................................................................18
22. Sukma Edhie Febrialfiyan................................................................................19
23. Supriyatiningsih...............................................................................................20
24. Syaufiq Naufal Septiansyah Putra....................................................................22
25. Tika Amalia......................................................................................................22
26. Tyas Dwi Afriyanti...........................................................................................23
27. Uswatun Hasanah.............................................................................................24
28. Windi Hesti Indriani.........................................................................................25
ii
iii
1. Luluk Nur Ichda Fauziyah
1. Pelayanan lebih cepat, menghindari pengembalian perbekalan farmasi
yang tidak terpakai ke IFRS, mengurangi penyalinan order perbekalan
farmasi, termasuk keuntungan dari...
a. Resep perorangan
a. Resep perorangan
3. Salah satu analisis yang berguna dalam pengelolaan obat karena dapat
menentukan prioritas pemesanan berdasarkan investasi & pemakaian obat.
Pengertian dari...
a. Analisis obat
b. Analisis ABC
c. Analisis Ven
d. Kualitatif
e. Kuantitatif
a. Sekunder
b. Tersier
1
c. Primer
d. Deskriptif
e. Analisis Ven
2. M. Wildan Badruddin
1. Suatu metode pengendalian persediaan dengan menentukan jumlah
pesanan yang paling ekonomis pada setiap kali pesanan disebut...
a. Metode EQQ
b. Biaya penyimpanan
c. Biaya pengadaan
d. Metode pengendalian
e. Tahap pengadaan
a. Metode EQQ
b. Biaya penyimpanan
c. Biaya pengadaan
d. Metode pengendalian
e. Tahap pengadaan
a. Distributor resmi
b. Agen resmi
c. Konsumen
d. Produsen
e. A dan b benar
a. Mmls
b. Mmsl
2
c. Eeq
d. Rrq
e. Evos
3. Melinda Prihatini
1. Yang tidak termasuk dalam kelemahan persediaan lengkap di ruangan
yaitu…
a. Kesalahan perbekalan farmasi sangat meningkat karena order
perbekalan
farmasi tidak dikaji oleh apoteker.
b. Persediaan perbekalan farmasi di unit pelayanan meningkat, dengan
fasilitas
ruangan yang sangat terbatas. Pengendalian persediaan dan mutu,
kurang
diperhatikan oleh perawat.
c. Kemungkinan hilangnya perbekalan farmasi tinggi.
d. Penambahan modal investasi, untuk menyediakan fasilitas
penyimpanan
perbekalan farmasi yang sesuai di setiap ruangan perawatan pasien
e. Menghindari pengembalian perbekalan farmasi yang tidak terpakai ke
IFRS
2. Menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat dikelola
sesuai dengan standar yang berlaku merupakan tujuan dari…
a. Penghapusan
b. Pemusnahan
c. Pengelolaan
d. Pengadaan
e. Pemyimpanan
3. Metode yang digunakan dalam jurnal Analisa Pengendalian Persediaan
Dengan Metode EOQ, JIT dan MMSL DiInstalasi Farmasi Rumah
Sakit XXX Kota Mojokerto adalah…
a. Prospektif
b. Retrospektif
c. Cross sectional
d. Case control
e. Cohort
4. Metode pengendalian persediaan dengan menentukan jumlah pesanan
yang paling ekonomis pada setiap kali pesanan disebut dengan…
a. Metode ABC
b. Metode EOQ
c. Metode JIT
3
d. Metode MMSL
e. Nilai ITOR
B. Telah kadaluarsa
4
C. Tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan
E. Berhubungan dengan tindak pidana di bidang sediaan farmasi dan alat kesehatan.
A. Menjaga keamanan obat obatan dari orang yang tidak bertanggung jawab
B. Menjaga persediaan obat-obatan agar terhindar dari kerusakan dan kadaluarsa serta
menjaga mutu obat obat- obatan yang tersimpan di gudang farmasi.
6. Nadea Murpratami
1. Yang termasuk dalam kekurangan sistem resep perorangan yang benar
adalah…..
a) Pasien membayar obat yang kemungkinan tidak digunakan
5
b) Pelayanan obat cepat
c) Meningkatnya kebutuhan tenaga farmasi
d) Meningkatnya biaya operasional
e) Mengurangi penyalinan order pembekalan farmasi
2. perbekalan farmasi yang diorder oleh dokter untuk pasien, terdiri atas
satu atau beberapa jenis perbekalan farmasi yang masing-masing
dalam kemasan dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan
yang cukup untuk suatu waktu tertentu merupakan sistem
distribusi……
Resep perorangan
a) Lengkap di ruang
b) Dosis unit / Unit dose dispensing
c) Dosis unit sentralisasi
d) Kombinasi
e) sistem floor stok
3. Dalam jurnal Analisis Perencanaan dan Pengendalian Obat di Rumah
Sakit Pluit tahun 2015 Perencanaan dalam RS tersebut menggunakan
metode.....
a) metode morbiditas
b) metode konsumsi
c) metode proyeksi tingkat pelayanan dari keperluan anggaran
d) Metode konsusmsi dan VEN
e) Metode VEN
4. metode penelitian yang digunakan dalam jurnal Analisis Perencanaan
dan Pengendalian Obat di Rumah Sakit Pluit tahun 2015
menggunakan metode.....
a) Deskriptif
b) Deskriptif kualitatif
c) Deskriptif kuantitatif
d) Deskriptif kualitatif dan kuantitatif
e) Cross sectional
6
a) Semua resep/order dikaji langsung oleh apoteker, yang
kemudian memberikan
keterangan atau informasi kepada pasien secara langsung.
b) Memberikan kesempatan interaksi profesional antara apoteker,
dokter, perawat, dan pasien.
c) Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat.
d) Mempermudah penagihan biaya perbekalan farmasi bagi
pasien.
e) Pasien membayar obat yang kemungkinan tidak digunakan
3. WHO mendefinisikan penggunaan obat yang rasional, yaitu
a) tatanan kegiatan pengantaran sediaan perbekalan farmasi sesuai
dengan yang ditulis dokter pada order perbekalan farmasi, yang
disiapkan dari persediaan di ruang oleh perawat dengan
mengambil dosis/unit perbekalan farmasi dari wadah
persediaan yang langsung diberikan kepada pasien di ruang
tersebut.
b) kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit
untuk
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap
dan rawat jalan serta
untuk menunjang pelayanan medis
c) perbekalan farmasi yang diorder oleh dokter untuk pasien,
terdiri atas satu atau beberapa jenis perbekalan farmasi yang
masing-masing dalam kemasan dosis unit tunggal dalam
jumlah persediaan
yang cukup untuk suatu waktu tertentu.
d) pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan kliniknya,
pada dosis yang tepat secara individual, waktu pemakaian
terukur, dan terjangkau harganya oleh pasien yang
bersangkutan, atau masyarakat sekelilingnya
e) metode dispensing dan pengendalian perbekalan farmasi yang
dikoordinasikan IFRS dalam rumah sakit.
7
c) perbekalan farmasi yang diorder oleh dokter untuk pasien,
terdiri atas satu atau beberapa jenis perbekalan farmasi yang
masing-masing dalam kemasan dosis unit tunggal dalam
jumlah persediaan
yang cukup untuk suatu waktu tertentu.
d) pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan kliniknya, pada
dosis yang tepat secara individual, waktu pemakaian terukur,
dan terjangkau harganya oleh pasien yang bersangkutan, atau
masyarakat sekelilingnya
e) metode dispensing dan pengendalian perbekalan farmasi yang
dikoordinasikan IFRS dalam rumah sakit.
8
c) Alfabetis
d) (FEFO)
e) Tertutup
6. Putri Amalia
1. Untuk menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi
syarat dikelola sesuai dengan standar yang berlaku merupakan tujuan
dari ...
9
a) Distribusi
b) Pemusnahan
c) Penghapusan
d) Sentralisasi
e) Desentralisasi
2. Berikut ini yang termasuk kelemahan sistem distribusi unit dosis
yaitu ..
a) Meningkatkan pemberdayaan petugas profesional dan non
profesional yang lebih efisien
b) Mengurangi resiko kehilangan dan pemborosan perbekalan
farmasi
c) Memperluas cangkupan dan pengendalian IFRS
d) Memberikan peluang yang lebih besar
e) Meningkatnya kebutuhan tenaga farmasi
3. Berikut ini yang termasuk indikator pendistribusian yaitu ...
a) Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai
ke tangan pasien
b) Kecocokan obat dengan kartu stok
c) Sistem penataan gudang
d) Presentase stok mati
e) Presentase obat ED
4. Pengambilan data retrospektif menggunakan sampel minimal sebanyak
....
a) 5-10 sampel
b) 10-20 sampel
c) 5-25 sampel
d) 30-100 sampel
e) 150-200 sampel
10
c. Permenkes No 3 Tahun 2015
d. Permenkes No 3 Tahun 2017
e. Permenkes No 16 Tahun 2015
3. Factor yang menyebabkan Potensi Medication error adalah….
a. pemberian obat yang salah
b. dosis yang rasional
c. Pemberian tepat dosis pemakaian
d. Pemberian etiket yang lengkap
e. Memberikan informasi yang tepat
4. Kesalahan yang terjadi selama proses peracikan obat meliputi content
errors dan labelling errors disebut…
a. Medication error
b. Prescribing error
c. Dispensing error
d. Administration errors
e. Produksing Error
11
1. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pelayanan
kefamasian adalah
a. penggunaan obat yang rasional
b. Pemusnahan
c. Penyimpanan
d. Perencanaan
e. Peresepan
12
d. 62 tahun 1997tentang pengamanan sediaan obat dan alkes.
a. Menteri
b. apoteker
c. asisten apoteker
d. karyawan
e. dokter
13
2. Menentukan Nilai Kritis Obat. Menyusun Kriteria nilai kritis obat.
Membagikan kuesioner berupa daftar obat kepada
a. apoteker
b.dokter
c. asisten apoteker
d. perawat
e. benar semua
14
1. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan terhadap
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang... Kecuali
B. Telah kadaluarsa
Pertanyaan
A. Berkualitas
B. Cepat
C. Murah
D. Terjangkau
E. Terukur
15
E. Mengobati penyakit yang diderita pasien
Jurnal
16
a. FEFO
b. FIFO
c. Alfabetis
d. Menurut abjad
e. Menurut kegunaan
18. Safitri
1. Apa tujuan dilakukannya pnenelitian yang berjudul Evaluasi Penggunaan
Obat Berdasarkan Indikator Peresepan dan Pelayanan Pasien di Rumah
Sakit Tora Belo?
a. Menghitung rata-rata jumlah obat, obat generik,antibiotik, suntik
dan obat esensial/obat formularium rumah sakit yang tertera pada
setiap lembar resep.
b. Mengevaluasi penggunaan obat berdasarkan indikator peresepan
dan indikator pelayanan pasien mengacu pada standar WHO
c. Faktor yang menentukan keberhasilan dalam pelayanan
kefamasian adalah penggunaan obat yang rasional.
d. mengidentifikasi, mencegah serta menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan obat dan kesehatan untuk meningkatkan
penggunaan obat yang rasional.
e. Menegvaluasi penggunaan obat di Rumah Sakit Tora belo
2. Indikator persentase peresepan antibiotik bertujuan untuk mengukur
penggunaan antibiotik pada setiap pasien. Penggunaan antibiotik diberikan
untuk pasien yang terindikasi adanya infeksi oleh bakteri sehingga
penggunaannya harus tepat.berapakah presentase antibiotic dalam resep
pada penelitian Evaluasi Penggunaan Obat Berdasarkan Indikator
Peresepan dan Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Tora Belo?
a. 45,52%,
b. 46,52%
c. 45,53%
d. 44,46%
e. 47.52%
3. Berikut ini keuntungan resep perorrangan yang benar adalah…
a. Memberikan kesempatan interaksi profesional antara apoteker,
dokter, perawat, dan pasien
b. Memerlukan waktu yang lebih lama
c. Pasien membayar obat yang kemungkinan tidak digunakan
d. Mempersulit penagihan biaya perbekalan farmasi bagi pasien
e. Semua resep/order dikaji tidak langsung oleh apoteker, yang
kemudian memberikan keterangan atau informasi kepada pasien
secara langsung.
4. Tujuan sistem distribusi persediaan lengkap di ruang adalah..
17
a. Supaya persediaan lengkap di ruangan, semua perbekalan farmasi
yang dibutuhkan pasien tersedia dalam ruang penyimpanan
perbekalan farmasi ,kecuali
perbekalan farmasi yang jarang digunakan
b. Kesalahan perbekalan farmasi sangat meningkat karena order
perbekalan
farmasi tidak dikaji oleh apoteker.
c. Persediaan perbekalan farmasi di unit pelayanan meningkat,
dengan fasilitas
ruangan yang sangat terbatas. Pengendalian persediaan dan mutu,
kurang
diperhatikan oleh perawat.
d. Penambahan modal investasi, untuk menyediakan fasilitas
penyimpanan
perbekalan farmasi yang sesuai di setiap ruangan perawatan pasien
Mengurangi penyalinan order perbekalan farmasi
A. Analisis ABC
B. Analisis VEN
E. Nilai pemakaian
2. Hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengendalian obat
di rumah sakit adalah, kecuali..
A. Anggaran
B. Stok akhir
C. Jumlah obat
E. Pola penyakit
18
3. Memberikan kesempatan berinteraksi profesional antara apoteker, dokter,
perawat, pasien; Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat merupakan...
A. Pemusnahan
B. Pelaporan
C. Perusakan
D. Penghapusan
E. Penanganan
a. Menteri
b. Dinas kesehatan
c. Dokter
d. Gubernur
e. Apoteker
a. Tidak ada kesempatan untuk berinteraksi antara profesioal dokter dan apoteker
19
SOAL YG JURNAL
a. suatu metode dengan menentukan rata* pesanan yang paling ekonomis pada
setiap kali pesanan
2. Pada jurnal Analisa Pengendalian Persediaan Dengan Metode EOQ, JIT dan
MMSL DiInstalasi Farmasi Rumah Sakit XXX Kota Mojokerto, penelitian ini
dilakukan dengan mengikuti rancangan penelitian deskriptif non eksperimental
dengan pengambilan data secara?
a. Retrospektif
b. Ordinal
c. Kontinum
d. Diskrit
e. Rasio
B.pelayanan kefarmasian
C.kualitas obat
D.kerusakan obat
E.Pengunaan obat
2. Pada pengelolahan obat pada tahap distribusi dan pengunaan di kelola secara..
A.tepat
20
B.akurat
C.efisien (c)
D sesuai aturan
E.tidak efisien
B.sistem distribusi
C.UDD
D.distibusi kombinasi
E.Resep kelompok
4.Dosis awal dan dosis keadaan darurat di layani depo/ satelit IFRS di sebut ..
A.kombinasi sentralisasi
B.Kombinasi desentralisasi
C.kombinasi perorangan
E.kombinasi distribusi
a. Distribusi sentralisasi
b. Distribusi UDD
c. Distribusi desentralisasi
21
a. Pemusnahan
b. Penarikan
c. Penghapusan
d. Pembatalan
e. Pengembalian
3. Metode pengendalian persediaan dengan menentukan jumlah pemesanan
persediaan yang paling ekonomis secara biaya. komponen yang diperlukan untuk
penentuan besarnya pesanan yaitu penggunaan persediaan per tahun, biaya
pemesanan, dan biaya pemeliharaaan adalah...
a. JIT
b. MMSL
c. ABC
d EOQ
a. Pengadaan
b. EOQ
c. ABC
d. MMSL
e. JIT
23. Supriyatiningsih
1. Tatanan kegiatan pengantaran sediaan perbekalan farmasi sesuai dengan yang
ditulis dokter pada order perbekalan farmasi, yang disiapkan dari persediaan di
ruang oleh perawat dengan mengambil dosis/unit perbekalan farmasi dari
wadah persediaan yang langsung diberikan kepada pasien di ruang tersebut
merupakan pengertian dari sistem distribusi persediaan lengkap di ruang.
Yang merupakan kelemahan dari sistem tersebut yaitu…
A. Kesalahan perbekalan farmasi sangat menurun karena order
perbekalan farmasi dikaji oleh apoteker.
B. Persediaan perbekalan farmasi di unit pelayanan meningkat, dengan
fasilitas ruangan yang tidak terbatas.
22
C. Pengendalian persediaan dan mutu, diperhatikan oleh apoteker.
D. Pengurangan modal investasi, untuk menyediakan fasilitas
penyediaan perbekalan farmasi yang sesuai di setiap ruangan
perawatan pasien
E. Diperlukan waktu tambahan lagi bagi perawat untuk menangani
perbekalan farmasi.
3. Pada jurnal Evaluasi Distribusi Dan Penggunaan Obat Pasien Rawat Jalan Di
Rumah Sakit Ortopedi, pernyataan yang benar mengenai hasil yang didapat
pada persentase kecocokan jumlah obat dengan kartu stok adalah….
A. Persentase kesesuaian antara data jumlah obat di kartu stok terhadap
jumlah obat digudang adalah sebesar 80,33%.
B. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Pudjaningsih (1996) yang
memberikan persentase minimal 100%, maka penilaian pengelolaaan
obat di instalasi logistik belum efisien.
C. Penelitian serupa yang dilakukan dirumah sakit lain diantaranya adalah
di RSUD Tarakan Jakarta Pusat memberikan hasil 70,27%
(Purwidyaningrum, 2011) dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Temanggung memberikan hasil 85,92% (Fakhriadi dkk, 2011).
D. Nilai dari RSUD Tarakan Jakarta Pusat dan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Temanggung masih diatas dari Rumah Sakit Ortopedi
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta.
E. Instalasi logistik Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
belum berusaha melaksanakan pencatatan kartu stok dengan efektif.
4. Pada jurnal Evaluasi Distribusi Dan Penggunaan Obat Pasien Rawat Jalan Di
Rumah Sakit Ortopedi, pernyataan yang benar mengenai pengambilan data
sampel penelitian, yaitu….
A. Data kualitatif diperoleh dari penelusuran dokumen rumah sakit tahun
sebelumnya serta pengamatan langsung saat penelitian.
B. Data kuantitatif diperoleh dari penelusuran dokumen rumah sakit tahun
sebelumnya serta pengamatan langsung saat penelitian.
23
C. Data kuantitatif diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak yang
terkait dengan pengelolaan distribusi dan penggunaan obat.
D. Berdasarkan panduan WHO untuk penelitian penggunaan obat
difasilitas kesehatan secara prospektif diperlukan sampel minimal 50–
100 sampel.
E. Pada penelitian ini digunakan 200 pasien dan 650 lembar resep sebagai
sampel penelitian.
24
e. PMK RI Nomor 80 Tahun 2016
3. Pada kasus identifikasi medication eror fase dispensing pada pasien anak di
RSUD Labuang Baji Makasar, tujuan dari dispensing adalah….
a. Mengurangi risiko terjadi penggunaan obat yang sub standar
b. Tersedianya perbekalan farmasi di unit-unit
pelayanan secara tepat waktu, tepat jenis dan jumlah
c. Untuk menurunkan kejadian medication error
d. Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat
e. Memberikan kesempatan interaksi professional
4. Metode pendekatan yang digunakan pada kasus identifikasi medication eror
fase dispensing pada pasien anak di RSUD Labuang Baji Makasar adalah….
a. Case control
b. Kohort
c. Propektif
d. Cross sectional
e. Retrospektif
25
dispensing obat racikan di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi pada
Instalasi Farmasi Rawat Jalan adalah 24,54 menit.
Berdasarkan hasil tersebut apakah waktu dispensing obat non racikan
dan racikan sudah sesuai? Dan berapa waktu Dispensing Obat yang
disarankan oleh WHO ?
a. Belum tepat, non racikan < 10 menit racikan < 25 menit
b. Sudah tepat, non racikan < 10 menit racikan < 25 menit
c. Cukup, non racikan < 25 menit racikan < 10 menit
d. Buruk, non racikan < 25 menit racikan < 10 menit
e. Tidak efektif
B. Soal ppt Distribusi
1. Ada berapakah jenis metode pada proses distribusi ?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Pada proses pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus
dilaporkan kepada?
a. BPOM
b. Kemenkes
c. Menteri
d. Dinas Kesehatan
e. Apoteker
a. apoteker
b. saksi
c. menteri
d. kepala RS
e. kepala ruangan
26
2. laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alkes sekurang-kurangnya
memuat keterangan...
a. obat kadaluarsa
c. obat rusak
A. Indeks total
B. Indeks nol
C. Indeks penelitian
D. Indeks positif
27
E. Indeks negatif
A. Standar farmasi
B. Standar penelitian
C. Standar pelayanan
D. Standar orientasi
E. Standar tuntutan
A. Pemusnahan
B. Penghapusan
C. Distribusi
D. Pembelian
E. Penyimpanan
28