Anda di halaman 1dari 7

IDENTITAS PERANGKAT AJAR

Faadz Haqqi Al-


Nama Jenjang/Kelas SMA/XI
Majhar
Asal SMA Negeri 3
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Sekolah Bandung
Alokasi
2 JP 90 Menit Jumlah Siswa 36
Waktu
Profil Pelajar Pancasila yang
Bernalar Kritis, Bergotong Royong
Berkaitan
Moda Pembelajaran Debat
Undang-Undang Dasar
Fase F Elemen Pembelajaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Mengimplementasikan perilaku demokratis ber
dasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Tujuan Pembelajaran
Indonesia Tahun 1945 pada era keterbukaan
informasi.
UUD NRI Tahun 1945, Demokratis, Keterbukaan
Kata Kunci
Informasi, Kebebasan Berpendapat

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengimplementasikan perilaku demokratis berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada era keterbukaan informasi.
PERTEMUAN KE-8
DESKRIPSI UMUM KEGIATAN

Pengaturan ✘ Individu
Siswa Berpasangan
Berkelompok (>2 orang)

Metode Diskusi Eksplorasi


Presentasi Permainan
✘ Demonstrasi Ceramah
Project Simulasi
Eksperimen Ujian/Post Test

Konsep Makna Demokrasi, Perilaku Demokrasi pada Era Keterbukaan


Informasi

Keterampilan Menjawab pertanyaan dengan tepat, memahami konsep,


mengevaluasi informasi, menilai sumber informasi,
Sikap Jujur, disiplin, percaya diri.

Pertanyaan  Apa yang dimaksud dengan sikap demokratis?


Esensial  Apa saja yang termasuk ke dalam bentuk sikap demokratis
dalam era keterbukaan informasi?

MATERI AJAR
PERILAKU DEMOKRATIS BERDASARKAN UUD NRI TAHUN 1945 PADA
ERA KETERBUKAAN INFORMASI

1. Makna Demokratis

Mustari (2014: 137) menjelaskan demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap
tersebut tidak datang tiba-tiba. Ia merupakan proses panjang melalui pembiasaan,
pembelajaran, dan pengamalan. Kehidupan demokratis akan kokoh apabila tumbuh
nilai-nilai demokratis di masyarakat dan dipraktikkan sehingga menjadi budaya
demokrasi. Keberhasilan demokrasi ditunjukkan oleh sejauh mana demokrasi sebagai
prinsip dan acuan hidup dipatuhi oleh warga negara dan negara.

Kebebasan berpendapat merupakan bagian penting dari sebuah demokrasi.


Kebebasan ini memiliki dasar hukum yang diatur dalam Pasal 28 UUD NRI Tahun
1945 bahwa setiap orang bebas berpendapat, yang dapat disalurkan melalui berbagai
media. Namun perlu kalian ketahui, meskipun UUD NRI Tahun 1945 menjamin
kebebasan berpendapat, Pancasila memberikan tuntunan bahwa di dalam
menyampaikan pendapat hendaknya dengan kata-kata yang santun, dengan dasar
argumen yang jelas dan kuat, tidak memotong pembicaraan orang lain, tidak
menyerang pribadi orang lain, dan berpendapatlah dengan cerdas agar tidak
menimbulkan perpecahan. Dengan demikian, sehebat apa pun perkembangan
teknologi, diharapkan kalian tetap berperilaku demokratis sesuai Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945.

2. Perilaku Demokratis pada Era Keterbukaan Informasi


Menurut Mustari (2011:167) demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Seseorang dikatakan
berperilaku demokratis apabila dirinya menghargai keberadaan dan bersikap santun
terhadap orang lain.

Berperilaku demokratis pada era keterbukaan informasi berarti bahwa di tengah


gencarnya arus informasi, seseorang tetap memiliki perilaku yang santun dan tetap
menghargai orang lain sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan amanat UUD NRI
Tahun 1945.

Pada era keterbukaan informasi, tantangan akan semakin berat bagi kalian dalam
mewujudkan kehidupan demokratis sesuai UUD NRI Tahun 1945. Hal ini diperparah
dengan rendahnya budaya literasi. Untuk itu, kalian dapat mengupayakan secara
terus-menerus praktik-praktik berdemokrasi di kelas, dengan harapan kalian akan
menjadi generasi cerdas berteknologi, cerdas berliterasi, dan santun berdemokrasi.

Sikap demokrastis ini tidak mungkin dapat terwujud apabila tidak didukung oleh
semua masyarakat Indonesia. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang sangat
pesat, informasi apa pun bertebaran secara bebas. Jika tidak selektif dalam menerima
informasi dan tidak berupaya mencari kebenaran dari sumber tepercaya, dapat
merugikan orang lain bahkan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. Untuk
itu, sebelum mempublikasikan informasi apa pun sebaiknya saring dulu, cari
kebenaran informasi tersebut.

Lalu, bagaimana cara agar kita dapat berperilaku demokratis pada era keterbukaan
informasi saat ini? Untuk melaksanakan perilaku demokratis dalam kehidupan, kalian
dapat memulai dengan cara mempraktikkan prinsip-prinsip di bawah ini.

1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa


2. Demokrasi dengan kecerdasan
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
4. Demokrasi dengan rule of law
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
9. Demokrasi dengan kemakmuran
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial (Ahmad Sanusi, 2006)
Menghargai demokrasi dengan media sosial adalah salah satu cara penting untuk
mendukung proses demokratisasi dan menjaga kebebasan berbicara di era digital.
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya:
1. Berpartisipasi Aktif dalam Diskusi: Media sosial memungkinkan setiap
individu untuk berpartisipasi dalam diskusi publik. Anda dapat menghargai
demokrasi dengan berpartisipasi dalam diskusi, membagikan pendapat, dan
mengajukan pertanyaan yang kritis. Ini memungkinkan berbagai pandangan
dan suara untuk terdengar.
2. Berpikir Kritis: Saat menggunakan media sosial, jadilah kritis terhadap
informasi yang Anda lihat. Periksa keaslian sumber informasi, verifikasi
fakta, dan hindari menyebarkan informasi palsu atau provokatif. Menghargai
demokrasi berarti menggunakan informasi yang akurat dan valid sebagai dasar
untuk membentuk pandangan Anda.
3. Menghormati Kebebasan Berbicara: Salah satu aspek penting dari demokrasi
adalah kebebasan berbicara. Di media sosial, penting untuk menghormati hak
individu untuk mengungkapkan pandangan mereka, bahkan jika Anda tidak
setuju. Hindari tindakan seperti troling, pelecehan, atau mengintimidasi orang
lain karena pandangan politik atau keyakinan mereka.
4. Menghargai Pluralisme: Demokrasi mempromosikan pluralisme, yang berarti
menerima dan menghormati beragam pandangan politik dan budaya. Di media
sosial, hindari berada di dalam "gelembung informasi" di mana Anda hanya
terpapar pada pandangan yang sama dengan Anda. Ikuti dan terlibat dengan
berbagai kelompok, halaman, atau akun yang mewakili berbagai pandangan
untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.
5. Berpengaruh secara Positif: Gunakan media sosial sebagai alat untuk
membagikan pemikiran yang membangun dan solusi konstruktif. Jangan
hanya mengkritik atau mengeluh, tetapi juga tawarkan ide-ide yang dapat
meningkatkan situasi dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat.
6. Mendukung Media Independen: Media independen adalah penjaga demokrasi
yang kuat. Dukung outlet media independen yang menghasilkan berita
berkualitas dan informasi yang akurat. Bagikan laporan yang andal, dan
berikan dukungan finansial jika memungkinkan.

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Kegitan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pembukaan 10’
a. Pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa
b. Absensi dan mengecek kesiapan serta
kerapihan siswa
c. Refleksi pembelajaran sebelumnya dengan
bertanya membahas demokrasi dan sikap
demokratis
d. Penyampaian subpokok materi debat
berdasarkan tema demokrasi dan sikap
demokratis
2. Kegiatan Inti 70’
a. Guru membagi kelas menjadi 9 kelompok
b. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyiapkan argumentasi dan
narasi dalam debat
c. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melaksanakan debat
d. Guru memberikan tanggapan dari hasil
debat yang dilaksanakan
3. Kegiatan Penutup 10’
a. Peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Guru memberikan kesimpulan dan
motivasi dalam mematuhi hukum dan
komitmen bersama dalam mematuhi
hukum
c. Guru menyampaikan tema pembahasan
materi dalam pertemuan selanjutnya.

Refleksi Guru
1. Bagaimana keberhasilan metode ajar yang digunakan dalam pembelajaran?
2. Bagaimana antusiasme dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran?
3. Bagaimana pemahaman peserta didik pada materi yang diajarkan?
Refleksi Siswa
1. Apakah Anda dapat menjelaskan makna demokrasi dan perilaku demokrasi di
era keterbukaan informasi?
2. Apakah anda dapat membedakan jenis perilaku demokratis dan tidak
demokratis?
3. Apakah anda dapat mengimplementasikan nilai-nilai perilaku demokrasi
dalam kehidupan sehari-hari?
Rubrik Penilaian
1. Asesmen Pengetahuan
No Kategori Penilaian Bobot Penilaian
1. Kesesuaian argumentasi dengan mosi debat 50
2. Memberikan tanggapan dari perdebatan 25
3. Memberikan pertanyaan dan berargumentasi 25
Total Penilaian 100

2. Asesmen Keterampilan
Nila Nam Keterampilan yang Dinilai Jumla Nila
i a h i
Berpendap Merumusk Bekerj Menyimpulk Skor
at an Ide a an
Sama
Pedoman Penskoran
Rentang Skor
Skor 4 = 91 s/d 100; dengan predikat amat baik
Skor 3 = 81 s/d 90; dengan predikat baik
Skor 2 = 71 s/d 80; dengan predikat cukup baik
Skor 1 = di bawah 70; kurang
Rumus Penilaian : Jumlah Skor x 10 : Skor Maksimal
3. Asesmen Sikap
No Nama Kolaborasi Menghormati Santun Nilai
Pendapat Akhir

Daftar Pustaka
Cahyanti, dkk. (2023). Pendidikan Pancasila SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.
Jakarta: Penerbit Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Hanafi, M. (2013). Kedudukan Musyawarah dan Demokrasi di Indonesia. None, 1(2),
95778.
Hikmawan, M. D. (2017). Pluralisme Demokrasi Politik di Indonesia. Journal of
Governance, 2(2).
Irawan, B. B. (2016). Perkembangan Demokrasi di Negara Indonesia. Jurnal Ilmiah
Hukum dan Dinamika Masyarakat, 5(1).
Marijan, K. (2019). Sistem politik Indonesia: Konsolidasi demokrasi pasca orde baru.
Kencana.

Anda mungkin juga menyukai