Optimalisasi Dosis Poly Aluminium Chloride (PAC) Pada Sambel Air baku

PERUMDA TIRTANADI Sumatera Utara Cabang Martubung

Air merupakan kebutuhan utama sebagai sumber kehidupan di bumi. Air

digunakan sebagai penunjang kehidupan sehari-hari seperti mandi, mencuci,
memasak, menyiram tanaman dan lain sebagainya. Air yang dikonsumsi oleh
masyarakat harus bersih dan memiliki kualitas yang baik sesuai baku mutu yang
ditetapkan. Keberadaan air bersih di Kota Medan tidak tidak terlepas dari peran
Perusahaan umum daerah (PERUMDA) air minum sumatera utara sebagai
penyedia layanan air bersih untuk masyarakat kota medan.
Sumber air baku yang diolah oleh PERUMDA TIRTANADI Sumatera Utara
berasal dari sungai deli. Air sungai yang dimanfaatkan sebagai bahan baku
memiliki tingkat kekeruhan yang cukup tinggi, sehingga perlu dilakukaan proses
penjernihan air menggunakan koagulan. Koagulan adalah bahan kimia yang
dibutuhkan air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang
tidak dapat mengendap dengan sendirinya. Koagulan yang digunakan di
PERUMDA TIRTANADI adalah aluminium sulfat kemudian dialihkan dengan
penggunaan Poly Aluminium Chloride (PAC).
Air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat harus sesuai
dengan peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Adapun
persyaratan air minum ialah
1. Persyaratan fisik
- jernih dan tidak keruh
- tidak berwarna
-rasanya tawar
-tidak berbau
2. Persyaratan Kimia
- Tidak mengandung bahan kimiawi beracun
- Tidak mengandung zat kimia yang berbahaya
- pH air antara 6,5-8,5

Proses pengolahan air bersih di PERUMDA TIRTANADI meliputi proses intake,

koagulasi, flokuasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi, desinfeksi.

Proses koagulasi
Koagulasi merupakan proses pencampuran bahan kimia (koagulan) kedalam air
baku dengan kecepatan perputaran yang tinggi. Prinsip koagulasi yaitu
mendestabilisasi partikel-partikel koloid yang bermuatan negative supaya saling
begabung dengan lainnya sehinggan menghasilkan inti-inti flok. Koagulan ialah
bahan yang diperlukan air baku untuk mempercepat proses pengendapan partikel-
partikel kecil yang tidak dapat mengendap secara gravimetric. Koagulan yang di
gunakan ialah Poly Aluminium Chloride (PAC).

Pengoptimalan penggunaan PAC dalam proses penjernihan air

Poly Aluminium Chloride (PAC) adalah bahan dasar yang dirancang untuk
memberikan daya koagulasi yang lebih kuat dan lebih baik dari pada aluminium
biasa dan garam besi.
Adapun keunggulan PAC dari pada koagulan lain ialah
a. PAC lebih efektif dalam menurunkan kekeruhan karena endapan yang dihasilkan
lebih banyak dan lebih padat.
b. PAC lebih efektif menurunkan kadar warna
c. PAC menyebabkan pH air yang dihasilkan lebih baik
d. PAC lebih ekonomis dan mudah didapatkan

dalam proses pengolahan air di PERUMDA TIRTANADI penggunaan dosis PAC

sangat di perhatikan. Dikarenakan perusahaan telah memiliki target biaya dalam
penggunaan PAC. Penggunaan dosis pac sangat dipengaruhi oleh tingkat
kekeruhan air baku (turbidity). Permasalahan yang sering terjadi di PERUMDA
TIRTANADI ialah ketika hujan dan sungai banjir tingkat kekeruhan air sungai
sangat tinggi sehingga dosis PAC yang digunakan harus ditingkatkan.

Penggunaan PAC diPERUMDA TIRTANADI cabang martubung per bulan rata-

rata 13.875 kg. Harga larutan PAC per kilogram ialah 3200 rupiah. Bersarkan rata-
rata penggunaan per bulan tersebut maka penggunaan PAC harus dioptimalkan,
namun ketika terjadi kendala seperti kenaikan tingkat kekeruhan air baku yang
sangat drastis maka penggunaan PAC di Perumda Tirtanadi akan meningkat dan
bahkan bisa melebihi target penggunaan apabila setiap pengolahan kekeruhan air
baku tinggi, untuk menanggulangi masalah tersebut maka dilakukan efesiensi dosis
pac yang digunakan dengan cara melakukan jar test. Jar test merupakan metode
standar yang digunakan untuk menguji proses koagulasi. Jar test dilakukan untuk
menstimulasikan proses koagulasi untuk menghlangkan padatan tarsuspensi.
Dengan dilakukannya jar test tersebut maka aspek ekonomi penggunaan PAC
dapat dikontrol sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan modal yang cukup
tinggi untuk menghasilkan air baku yang baik