MAKALAH SOSIOLOGI DAKWAH - Docx Dimi
MAKALAH SOSIOLOGI DAKWAH - Docx Dimi
2021
Page |2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah telah mencurah limpahkan rahmat dan inayah-Nya kepada
saya sehingga saya biasa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tak lupa, sholawat serta
salam semoga selalu terlimpah curah kepada junjunan Nabi besar Muhammad SAW.
Saya bersyukur akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik walaupun saya
mengetahui pasti banyak kekurangan di dalamnya.
Makalah saya kali ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah
Sosiologi Dakwah yang diampu oleh ibu Nuraini,M.Hum berkat beliau Kami bisa
menggali lebih dalam mengenai masyarakat transisi dan hubunganya dengan Sosiologi
Dakwah selesainya makalah saya kali ini tidak lepas dari berbagai bantuan makalah-
makalah yang ada di internet dan berbagai patokan yang telah disampaikan oleh dosen
saya.
Dibalik itu semua, saya menyadari bahwa banyak kesalahan yang terdapat dalam
makalah ini, baik itu dari segi materi tata bahasa, maupun struktur kepenulisan. Oleh
karena itu, saya sangat Menerima berbagai saran maupun pendapat dari pembaca semua
agar saya bisa membuat makalah yang lebih baik lagi kedepanya.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat menginspirasi dan juga
Bermanfaat bagi pembaca semua, dan khususnya dapat bermanfaat bagi penulis pula.
Aamiin yaa robbal alamiin.
DIMI
\
Page |3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15
Page |4
A. Latar Belakang
Masyarakat bisa terbentuk karena adanya interaksi sosial diantara
manusia, karena memang manusia yang membentuk masyarakat itu sendiri
dari dua karakter yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya
bantuan dari manusia lainnya. Dan kalau dalam agama Islam ada dua bentuk
hubungan manusia yaitu hablumminallah dan hablumninannaas.
Hablumminallah artinya hubungan vertikal manusia kepada sang pencipta-
Nya yaitu Allah SWT yang salah satunya diwujudkan dalam bentuk ibadah
ritual seperti sholat dan sebagainya. Sedangkan hablumminannaas adalah
hubungan horizontal sesama manusia karena manusia termasuk zoon
politicon (makhluk sosial).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ayat diatas dikatakan bahwa ada 3 metode dakwah yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad, diantaranya denga hikmah,mauidzoh hasanah dan
mujadil hiya ahsan.
1) Bil Hikmah
Menurut Syekh Muhammad Abduh hikmah mengetahui rahasia dari
faedah segala sesuatu unsur yang tercakup dalam pelaksanaan dakwah,
yaitu:isi dakwah, unsur manusia yang dihadapi,unsur kondisi (ruang dan
waktu), unsur bentuk dan cara dakwah atau metode.
2) Maui’zhah Hasanah
Secara bahasa maui’zah Hasanah terdiri dari dua kata mauizhah dan
Hasanah. Kata Mauizah berasal dari kata عظة-وعظ-يعظ- وعظberarti nasihat,
bimbingan, pendidikan dan peringatan sementara hasanah merupakan
kebalikan dari sayyi’ah yang artinya kebaikan lawan dari kejelekan.
Page |9
Geografi dan histori berpengaruh pada sosial budaya sikap mental dan
tingkah laku manusia (indonesia), adat atau tradisi (aneka ragam). Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan
budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu
menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga
terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara
cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat
menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan
nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan
budaya. Masyarakat transisi hingga telah memiliki adat atau kebiasaan
tersendiri, dan berkurangnya adat atau kebiasaan di masyarakat, seperti :
1) Pendekatan Sosial
Pendekatan ini didasarkan atas pandangan bahwa penerima/mitra dakwah
adalah manusia yang bernaluri sosial serta memiliki keterkaitan dan
ketergantungan dengan orang lain. Interaksi sosial manusia ini meliputi
semua aspek kehidupan yaiu interaksi budaya, pendidikan, politik, dan
ekonomi.
2) Pendekatan Pendidikan
Pendidikan merupakan kebuuhan dan sekaligus tuntutan masyarakat, baik
pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Lembaga-lembaga
pendidikan peranannya dalam pembentukan kecerdasan yang
bersangkutan, kedewasaan wawasan serta pembentukan manusia moralis
yang berakhlakul karimah sebagai objek maupun subjek pembangunan
manusia seutuhnya.
3) Pendekatan Budaya
Setiap masyarakat memiliki budaya sebagai karya mereka sekaligus
sebagai pengikat kebutuhan mereka. Para wali songo, yang memandang
bangsa Indonesia dengan budaya yang tinggi secara tepat menggunakan
budaya dalam dakwahnya, dan ternyata membawa hasil.
Fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita ini, kita sebut jual beli
suasana karena ada perubahan transformasi. Proses transformasi itu
dlangsungkan bisa karena memang kita sungguh-sungguh perlu
mengembangkan diri. Tetapi bisa juga karena latah, memanjangkan naluri
epigonisme budaya, mengejar gengsi, atau bisa jadi untuk menutupi rasa
inferoritas etnik di tengah apa yang kita sangka supermasi dunia budaya
internasional. Yang jelas transformasi budaya itu tidak harus merupakan
peralihan dari tradisional menuju modernitas, bisa jadi yang berlangsung
sebaliknya.
Oleh karena itu, nilai dan norma yang baru dan terbentuk di masyarakat
tentu akan mengurangi eksistensi dari nilai da norma yang lebih dahulu ada.
Nilai dan norma yang semakin ditinggalkan tersebut dikarenakan tidak lagi
sesuai dengan perkembangan jaman yang ada. Hal ini lah yang membuat
kebudayaan lama semakin menghilang perlahan.
BAB III
P a g e | 13
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat transisi adalah masyarakat yang mengalami
perkembangan dari situasi yang awalnya tradisional dan secara berangsur-
angsur sudah mulai mengalami perkembangan kehidupan baik dalam tatanan
sosial maupun struktur sosial.
B. Saran
P a g e | 14
DAFTAR PUSTAKA
P a g e | 15
Abu Zahrah, Muhammad, Al-Da’wah ila Al-Islam, (Kairo : Dar al-fikr al-‘Arabi, 1998)
Hajir Tajiri. Etika dan Estetika Dakwah. Bandung:Simbiosa Rekatama Media. 2015
Moh. Ali Aziz, Tafsir Ayat-ayat Bimbingan dan Konseling Islam, (Surabaya : FDK
Uinsa, 2016)
Ahmad, Ayu. Hubungan Masyarakat Transisi dengan Masyarakat Lainnya. Diakses pada
5 Juni 2011.