NOMOR /PDN.3.3/ND/10/2021
Iqbal S. Shofwan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
d. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan;
e. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional;
f. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang
Kebutuhan Pokok dan Barang Penting;
g. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kewajiban
Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari dan Ke Daerah Tertinggal,
Terpencil, Terluar dan Perbatasan;
h. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis
Barang yang Diangkut Dalam Program Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan
Publik untuk Angkutan Barang Dari dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar,
dan Perbatasan; dan
i. Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pendataan, Pemantauan dan Evaluasi terhadap Jumlah,
Jenis dan Harga Barang di Daerah yang Termasuk Dalam Program Pelayanan
Publik untuk Angkutan Barang Dari dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar,
dan Perbatasan.
2. Gambaran Umum
Salah satu peranan dari Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota sesuai amanat
Keputusan Direktur Jenderal Nomor 41 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis
Pendataan, Pemantauan dan Evaluasi terhadap Jumlah, Jenis dan Harga Barang di
Daerah yang Termasuk Dalam Program Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang
Dari dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasanadalah melakukan
pendataan, pemantauan dan evaluasi terhadap jenis, jumlah dan harga barang di
daerah yang termasuk dalam program penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik
untuk angkutan barang dari dan ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan
perbatasan. Untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kelancaran atas
pelaksanaan amanat tersebut dilakukan pembinaan terkait Gerai Maritim.
Selain itu untuk meningkatkan kelancaran distribusi perdagangan barang dari dan ke
daerah tertinggal terpencil terluar dan perbatasan dibangun Depo Gerai Maritim untuk
menjadi sarana penyimpanan barang muatan balik sementara sebelum moda
angkutan tiba dilokasi. Selain itu dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan
bagi muatan yang datang. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan
kelancaran distribusi dan muatan dalam rangka perdagangan antar pulau khususnya
dalam program Tol Laut. Mengingat terbatasnya kemampuan dan ketersediaan
tenaga kerja, maka perlu diadakan pendampingan untuk optimalisasi pengelolaan
depo gerai maritim.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan Pembinaan terkait Gerai Maritim adalah sebagai
berikut:
a. Pelaku usaha dan masyarakat, sebagai penerima informasi terkait program/kegiatan
Gerai Maritim.
b. Kementerian Perdagangan, sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan
baik peraturan maupun program yang mendorong pengembangan Gerai Maritim
dalam mendukung pelayanan publik angkutan barang di daerah tertinggal, terpencil,
terluar dan perbatasan.
c. Kementerian terkait lainnya, sebagai bahan masukan dalam rangka sinkronisasi
kebijakan dan evaluasi dalam rangka menjaga ketersediaan barang dan menurunkan
disparitas harga di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan.
d. Pemerintah Daerah dan Instansi terkait lainnya di daerah, mendapatkan informasi
yang akurat untuk pengembangan kebijakan di daerah dan meningkatkan
kemampuan SDM pada instansi dan pelaku logistik dalam hal pelaporan harga dan
informasi lainnya.
PARAF KOORDINASI
Indra Maulana P.
Pranata Komputer Ahli Pertama
Hamida Wahmuda
Sub Koordinator Bidang Kerja Sama Logistik Pemerintah
Vaya Hairia
Koordinator Bidang Kerja Sama Logistik
Iqbal Shoffan Shofwan
Direktur Sarana Distribusi dan Logistik