PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
beriman kepada Allah SWT dan rasulnya. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya
seorang budak lelaki beriman meskipun dia miskin dia tetap lebih baik dari pada
lelaki musyrik, meskipun lelaki musyrik itu membuat kalian terkagum-kagum
kepadanya.
Orang-orang yang memiliki keyakinan syirik, lelaki maupun perempuan,
menyeru orang yang mempergauli mereka kepada sesuatu yang menyeret
kepada neraka, sedangkan Allah SWT menyeru hamba-hambanya kepada
agamanya yang haq yang mendorong mereka, masuk surga dan ampunan bagi
dosa-dosa mereka, dan dia menerangkan ayat-ayat dan hukum-hukum pada
sekalian manusia, agar mereka mengingat dan dapat mengambil pelajaran.
Berdasarkan fakta yang kita temui terdapat orang muslim yang menikahi
orang kubu yang ternyata masih mempercayai tradisi yang mengarah ke hal
mistis. Berdasarkan ayat di atas tentunya fakta yang kita temui bertentangan
dengan ayat ke 221 dari surah Al-Baqarah ini. Masalah ini sangat menarik untuk
dikaji karena masih menjadi perdebatan para ulama kontemporer. Oleh karena
itu penulis sangat tertarik untuk membahas mengenai permasalahan ini, dan
penulis akan mengkaji lebih dalam lagi. Maka penulis ingin mengangkat
permasalahan ini dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul ”PANDANGAN
ISLAM TERHADAP PERNIKAHAN SEORANG MUSLIM DENGAN
ORANG KUBU YANG MASIH MEMPERCAYAI TRADISI MISTIS”.
capai,diantaranya:
1. Tujuan umum
a. Untuk menjelaskan kepada pembaca mengenai pernikahan
seorang muslim dengan orang kubu yang masih percaya tradisi
mistis menurut Islam
b. Untuk mengasah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
pola pikir penulis.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mencari ridha Allah SWT dan ingin mengetahui
pernikahan antar sesama muslim yang dianjurkan oleh Islam.
b. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir
tahun ajaran 2023/2024 di Madrasah Aliyah Sumatera
Thawalib Parabek.
D. PENJELASAN JUDUL
Sebagai penegas inti persoalan pemahaman terhadap judul, maka
penulis menjelaskan pengertian judul sebagai berikut:
Kubu :Dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba. Suku ini
merupakan suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau
Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
(Dini,2022)
5
E. METODE PENULISAN
Dalam menulis paper ini penulis menggunakan dua metode, yaitu:
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Supaya penulisan paper ini bisa lebih terarah, penulis mengemukakan
sistematika penulisan dengan beberapa bagian, berupa :
BAB III : Tinjauan islam pernikahan seorang muslim dengan orang kubu
yang masih percaya tradisi mistis.
A. PENGERTIAN PERNIKAHAN
Pernikahan atau perkawinan secara bahasa adalah menghimpun atau
mengumpulkan. Kata ini bisa di mutlakkan pada dua perkara yaitu ad-dhamu
dan ijtima’ ( hubunggan suami istri ) adapun pengertian nikah secara syar’i
adalah akad yang memperbolehkan untuk bersetubuh dengan lafaz inkah dan
tazwij. Akad nikah merupakan mitsaq ( perjanjian ) diantara sepasang suami
istri.
Sebagaimana firman Allah dalam surah An-nisa ayat 21:
َو ُيْسَتَح ُّب َو ُلوٌد َو ُدوٌد ِلَخ َبِر َتَز َّو ُجوا اْلَو ُلوَد اْلَو ُد وَد َفِإِّني ُم َك اِثٌر ِبُك ْم اُأْلَمَم يوم اْلِقَياَم ِة
7
8
َر َو اُه أبوَداُو د َو اْلَح اِكُم َو َص َّح َح إْسَناَد ُه َو ُيْع َر ُف َك ْو ُن اْلِبْك ِر َو ُلوًدا َو ُدوًدا ِبَأَقاِر ِبَها
َنِس يَبٌة
Artinya : “Dan dianjurkan menikahi wanita yang subur dan penyayang
berdasarkan hadits: “Nikahilah wanita yang penyayang lagi memiliki banyak
keturunan. Maka sesungguhnya aku akan berbangga-bangga dengan banyaknya
kalian di depan umat lainnya pada hari Kiamat.” (HR. Abu Daud, an-Nasa`i
dan Ahmad, dan sanadnya shahih).”.
1. Al-Quran
menikah diberi oleh Allah karunia. Dan itulah tanda-tanda kebesaran Allah
SWT.
2. Hadist
Artinya : Dari Al-Miqdam bin Ma’di Kariba, Rasulullah SAW bersabda: “Apa
yang kamu nafkahkan kepada istrimu, maka bagimu hal itu adalah
sedekah.” (HR Ahmad dan Ath-Thabarani).
{َم ْن أَر اَد أْن َيْلَقى َهللا َطاِهًرا ُم َطَّهرا َفْلَيَتَز َّو ِج الَح راِئَر: َو َقاَل َع َلْيِه الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم
Artinya : “Siapa yang ingin bertemu Allah dalam keadaan suci dan disucikan,
maka menikahlah dengan perempuan-perempuan merdeka.” (HR Ibnu Majah).
Maksud dari Hadist ini adalah menikah itu adalah hal yang mulia yang
menafkahkan seorang istri yang dimana itu kewajiban kita tetap di hitung
sedekah dan jika kita ingin bertemu Allah dengan keadaan suci dan di sucikan
maka menikahlah.
C. RUKUN NIKAH DAN SYARAT NIKAH
Dari berbagai penjelasan ulama nikah memiliki rukun sebagai berikut :
1. Calon suami dan calon istri
a) Keduanya jelas identitasnya dan dapat di bedakan dengan yang
lainnya, baik menyangkut nama, jenis kelamin, keberadaan dan
hal lain yang berkenaan dengan dirinya.
b) Keduanya sama-sama ber agama islam.
c) Antara keduanya tidak terlarang melangsungkan pernikahan.
d) Kedua belah pihak telah setuju untuk nikah dan setuju pula
untuk menikahkanya.
e) Undang-undang perkawinan mengatur persyaratan persetujuan
kedua mempelai ini dalam pasal 6 dengan rumusan yang sama
dengan fiqih. Perkawinan harus di dasarkan atas persetujuan
10
2. Wali nikah
Wali dalam pernikahan di perlukan dan tidak sah suatu pernikahan yang
dilakukan tanpa adanya wali. Oleh karena itu maka seseorang wali haruslah
memenuhi syarat-syarat sebagai wali. Syarat-syarat tersebut adalah :
a) Islam (Orang kafir tidak sah menjadi wali).
b) Baliqh (Anak-anak tidak sah menjadi wali).
c) Berakal (Orang gila tidak sah menjadi wali).
d) Laki-laki (Perempuan tidak sah menjadi wali).
e) Adil (Orang fasik tidak sah menjadi wali).
f) Tidak sedang ihrom atau umroh.
Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah mengemukakan beberapa persyaratan
wali nikah sebagai berikut :
Syarat-syarat wali ialah merdeka, berakal, sehat dan dewasa.budak, orang gila
dan anak kecil tidak dapat menjadi wali karena orang-orang tersebut tidak berhak
mewalikan dirinya sendiri apalagi terhadap orang lain. Syarat ke empat untuk
menjadi wali ialah beragama islam, jika yang di jadikan wali tersebut orang islam
pula sebab yang bukan islam tidak boleh menjadi walinya orang islam.
(Nurhadi,2020 : 40 ).
3. Saksi-saksi nikah dan syarat-syaratnya
Syarat-syarat saksi nikah yaitu :
Laki-laki, Islam, Adil, Baliqh dan berakal, Tidak terganggu ingatanya dan Tidak
tuli.
Adapun tujuan di hadirkanya saksi dalam pernikahan adalah untuk menyaksikan
dan membenarkan suatu pernikahan serta menjaga ke absahan keturunan dari
pasanggan yang melangsungkan pernikahan tersebut. (Ahmad Rofi’i, 2020 : 88)
4. Ijab qabul dan syarat-syaratnya
a) Adanya persyaratan mengawinkan
b) Adanya pernyataan penerimaan dari calon mempelai
c) Memakai kata-kata nikah, tazwij atau terjemahan dari dua kata tersebut
d) Antara ijab dan qabul jelas maksudnya
11
e) Harus di ucapkan dalam satu majelis (Ahmad Rofi’i, 2020 hal 31)
D. KEPERCAYAAN ANIMISME DAN DINAMISME
1. Pengertian animisme contoh dan bentuk kepercayaan
Animisme berasal dari kata anima, animae, dari bahasa latin animus dalam
bahasa yunani avevos, dalam bahasa sanskerta di sebut prana dalam bahasa ibrani
di sebut ruah yang artinya nafas atau jiwa. Animisme adalah kepercayaan manusia
tentang adanya roh-roh baik dan roh-roh jahat yang harus dihormati. Ini
merupakan defenisi animisme secara umum. Kepercayaan animisme mempercayai
bahwa setiap benda di bumi ini (seperti kawasan tertentu gunung, laut, sungai,
gua, pohon dan batu besar) memiliki jiwa yang harus di hormati agar tidak
menggangu manusia, tetapi malah membantu kehidupan mereka. (sriyana, 2020 :
160).
2. Pengertian dinamisme contoh dan bentuk kepercayaan
Secara etymologis, perkataan dinamisme berasal dari bahasa yunani yaitu
dunamos dan dalam bahasa Inggris dynamic yang umumnya di terjemahkan ke
dalam bahasa indonesia dengan kekuatan, kekuasaan, atau khasiat dan dapat juga
di terjemahkan dengan daya. Sedangkan dalam ensiklopedia umum di jumpai
definisi dinamisme sebagai kepercayaan keberagamaan primitif pada zaman
sebelum kedatanggan agama hindu ke indonesia ( termasuk antara lain polinesia
dan melanesia ) dasarnya adalah percaya adanya kekuatan yang maha ada yang
berada dimana-mana.
Dinamisme adalah paham atau kepercayaan bahwa pada benda-benda
tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan yang
memiliki kekuatan, pengertian dinamisme menurut istilah adalah dorongan yang
mengajarkan bahwa tiap Benda mempunyai suatu kekuatan atau kekuasaan yang
dianggap keramat dan tidak beribadah dianggap harus ataupun berjasa dimiliki
maupun tidak dapat dimiliki oleh benda binatang dan manusia, manusia, hewan
atau benda tersebut harus dihormati dengan cara menjalankan suatu upacara
kebaktian di samping Mereka mengkultuskan dengan segala macam cara untuk
menguasai kekuasaan tersebut pengertian dinamisme sebagaimana yang terdapat
pada diri orang dan jasa pola terdapat pada benda atau tempat, dapat berwujud
kesaktian kekebalan kekuasaan kewibawaan dan kekuatan yang luar biasa benda-
benda yang mengandung maka dalam garis besarnya dapat dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok yaitu makhluk hidup, benda atau makhluk yang tidak
bernyawa serta tempat yang dianggap jelek.( sriyana, 2020 : 160 ).
E. TITIK PENYIMPANGAN KEPERCAYAAN ANIMISME DAN
DINAMISME MENURUT ISLAM
Semua paham-paham yang menyatakan bahwa ada kekuatan selain Allah
termasuk Syirik Hal ini karena ciri-ciri paham animisme dan dinamisme ada
dalam ciri-ciri Syirik yang telah diperingatkan oleh Allah SWT.
12
2. Imam Syafi'i
Dalam kitab Al Umm, Imam Syafi'i mengatakan yang dimaksud
dengan Ahlul kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani yang
berasal dari keturunan bangsa Israil asli Adapun umat-umat lain yang
menganut agama Yahudi dan Nasrani mereka tidak masuk dalam
Ahlul kitab sebagai nabi Musa AS, dan Nabi Isa AS tidak diutus
kecuali untuk bagi Israel dan dakwah mereka juga bukan ditujukan
bagi umat-umat setelah Bani Israil.
Pernikahan lintas agama dipastikan akan sangat sulit untuk
mewujudkan pernikahan yang Mawadah Sakinah dan Warahmah
sebagai tujuan utama dari dilaksanakan sebuah pernikahan. (Abdul
syukur, 2017 : 73)
Sebagai upaya Sadd Zariyah (mencegah kerusakan keimanan
dalam suami istri dan yang akan dilahirkan).
Firman Allah SWT At-Tahrim ayat 6:
14
15
16
Artinya: “Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan Kami, Dia tidak
beristeri dan tidak (pula) beranak.
Kaidah Ushul dari ayat di atas yaitu:
Shighatnya
وال تنكحوا
االصل النهى التحيم: ال نهى
Artinya : “Asal larangan itu menunjukan pada haram”
Dalam surah Al-Mumtahanan ayat 10 juga membahas:
B. SARAN
Dalam studi yang penulis lakukan, terdapat saran-saran yang harus dicermati
dan ditindak lanjut:
1. Mengingat permasalahan pernikahan ini penulis mengharapkan bagi
penulis- penulis yang ingin membahas tentang studi ini lagi dihadapkan
agar ditindaklanjuti lagi dan dicari di buku-buku yang lebih lengkap atau
di jurnal- jurnal yang lengkap.
2. Dalam paper ini penulis sudah mencoba yang terbaik dan sudah lengkap
rasanya tapi tidak ada salahnya dikritik dan ditindak lanjuti lagi oleh
penulis setelah ini.
18