Nama:
1. Dias Pratiwi
2. Mustika Purnama Sari
3. Rizkiya Rahmani
4. Risma Novriza
5. Shindi Eristawati
6. Elita Kurniasari
Kelas:
XI. Animasi
Meteri:
Menyantuni Kaum Dhufa
Kata Pengantar
Assalamuallaikum wr.wb
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu
melalui
berbagai
sudut
pandang.
Islam
sebagai
agama
yang
telah
berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang
perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun
realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Etos
Kerja Bangsa Jepang dan Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Sebagai penutup,
marilah kita tetap belajar sungguh sungguh, tiada waktu hanya untuk memperbaiki diri
sendiri. Semoga kita semua menjadi orang orang yang pandai bersyukur. Amin ya
Rabbal alamin.
Terimakasih atas perhatiannya, kalau ada kesalahan itu adalah kelemahan kami,
mohon di maafkan dan diperbaiki, dan sekiranya ada yang benar, itu adalah milik Allah
semata.
WassalamualaikumWr.Wb.
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
yaitu tentangtamu, tetangga dan mengasihi para dhuafa. Maka dengan tiga
masalah ini, kami sedikitmenguraikan bagaimana cara kita untuk mengabdikan diri
kepada
sang
Khalik
dengan
cara,menghormati,
mengasihi,
menyayangi,
B.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah materi dalam makalah ini diarahkan pada Pembahasan Cara menghormati
dan memuliakan serta menyantuni kaum dhuafa dan pengertian secara tekstual maupun
kontekstual, sehingga pemahaman nanti tidak monoton. Dan juga kamiuraikan istimbat hukum dalam
setiap pembahasan dan di sertai pendapat para ulama yangmana semua nanti insya allah akan kami
bahas.A.Perintah
menyantuni
kaum
dhuafaB.Arti
dari
menyantuni
kaum
dhuafa.
C.
sertamenyantuni kaum dhuafa serta kewajiban kita sebagai pemeluk Agama islam.
Sehingga pembahasan ini nanti bisa bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya
bagi masyarakatdan siswa-siswa smk yadika yang telah menyempatkan diri membaca
makalah ini. Karena perbuatan yang baik atau terpuji atau tercela terhadap Allah SWT
dinamakan hubunganvertical, sedangkan perbuatan yang berhubungan dengan perkara
yang terpuji atau tercelaterhadap sesama manusia atau alam sekitar dinamakan
hubungan horizontal. Yang manatujuan utama nanti untuk membentuk manusia
seutuhnya.semoga makalah ini ada manfaatdan barakahnya.
BAB 2
ISI
Perintah Menyantuni Kaum Dhuafa
Sifat terpuji merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim . Sifat
terpuji misalnya memberikan harta kita kepada yang berhak . Materi berikut akan
menjelaskan kepada siapakah harta yang kita miliki harus diberikan . Selain itu, materi
berikut juga akan mempelajari tentang larangan menghambur-hamburkan harta secara
boros dan pokok-pokok kebaikan seperti yang tercantum dalam Surah Al- Baqarah 177
berikut :
. Beriman kepada Allah, dan inilah yang merupakan dasar dan sumber segala
kebajikan. Tentu saja Iman kepada Allah itu tidak akan terwujud jika tidak disertai
dengan kemantapan hatibeserta sikap tunduk dan patuh kepada Allah, sehingga tidak
satu pun nikmat yang dapat membuat timbulnya sikap kufur, dan tidak satu pun ujian
urusan agama.
Beriman kepada kitab-kitab samawi. Iman yang keempat ini mendorong timbulnya
kepatuhan terhadap segala perintah dan larangan yang terkandung di dalamnya.
Karena orang yang sudah yakin bahwa sesuaru itu baik dan bermanfaat pasti akan
terdorong untuk melakukannya, dan sebaliknya : orang yang sudah yakin bahwa
sesuatu itu jelek dan berbahaya pasti akan terdorong untuk menjauhi dan
meninggalkannya.
Beriman kepada para Nabi. Iman yang kelima ini mendorong timbulnya keinginan
untuk mengiluti pefunjuk-petunjulrrya, dan meneladani segala prilakunya, akhlaknya
Sanak kerabat yg membutuhkan santunan; mereka' inilah yang paling berhak untuk
disantuni. Karena manusia itu atas dasar fitrahnya sendiri pasti ikut menderita jika
melihat kondisi kemiskinan di kalangan sanak kerabatnya, lebih-lebih jika salah satu di
antara mereka meninggal dunia atau menghilang.
Dengan demikian, maka orang yang hidup dalam kondisi yang mapan, lalu suka
rnemutuskan hubungan dengan sanak kerabatnya dan enggan membanfu mereka,
berarti ia melanggar agama dan fitrahnya sendiri. Karena itu dalam sebuah Hadits
disebutkan :
" Sedekahmu kepada orang-orang lslam (pahalanya) satui, tetapi kepada sanak
kerabatmu pahalanya dua" .
Sebab bersedekah kepadasanakkerabat ifu berarti melakukan dua macam amal
shaleh : bersedekah itu sendiri dan mempererat hubungan famili.
- Anak yatim; karena anakyang hidup dalam kondisi miskin lantaran tidak punya ayah dan
tidak punya penghasilan itu sangat membutuhkan kepedulian dan santunan dari orangorang yang mampu, agar ia tidak semakin buruk kondisinya dan salah asuhan. Jika
kondisinya seperti itu dibiarkan, maka dikhawatirkan kelak menjadi orang yang
berbahaya bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat luas.
- Orang miskin; yaitu orang yang lemah,dalam usaha untuk mencukupi dirinya sendiri.
- Musafir yg memerlukan pertolongan; artinya musafir yang tidak bertujuan untuk berbuat
maksiat atau melakukan tindak kejahatan.
- Pengemis; yaitu orang yang terpaksa mengemis lantaran amat sangat miskin, bukan
lantaran malas bekerja dalam kondisi masih kuat bekerja.
- Upaya untuk memerdekakan budak; jika dikembangkan lagi maka kebajikan yang satu ini
meliputi pemberian santunan kepada para pekerja yang diperas oleh majikannya,
nilai-nilai akhlqul karimah dan mencegah diri dari berbuat fahsya' (keji) dan munkar.
Menunaikan zakat. Kebajikan yang satu dalam Al Qur'an selalu dirangkai dengan
shalat, karena shalat itu merupakan lembaga pendidikan jiwa, sedangkan harta
merupakan teman pelipur jiwa. Oleh karena itu, mengorbankan harta untuk kepentingan
agama dan umat merupakan salah satu sendi pokok dari segala kebajikan, sehingga
para sahabat pada masa I{halifah Abu Bakar menyepakati ketentuan hukurm bahwa
Ketiga kondisi ini dikhususkan bukan berarti selain dalam kondisi tersebuttidak perlu
kesabaran. Orang yang mampu bersabar dalam ketiga kondisi itu tenfunya akan lebih
bersabar lagi dalam kondisi yang lain.
a. Kesempitan artinva mengalami krisis ekonomi. Jika krisis ekonomi itu sudah demikian
parah, maka kebanyakan orang yang mengalaminya mudah menjadi kafir.
b. Penderitaan artinya menderita sakit. Jika sakit itu sudah demikian parah, maka
biasanyai menyebabkan orang yang mengalaminya menjadi lemah akhlaknya dan
mudah putus asa.
c. Sementara dlrm kondisi peperangan kebanyakan bisa menimbulkan sikap pengecut
kemudian lari tunggang langgang meninggalkan medan pertempuran. Orang lebih suka
mencari musuh, tetapi ketika musuh sudah datang dan siap menyerbu ternyata lari
ketakutan.
Demikian ini menurut ajaran Islam tergolong dosa besaryang sejajar dengan
syirik.Kemudian pada_ akhir ayat di muka ditegaskan bahwa mereka yang mampu
menerapkan nilai-nilai kebajikan tersebut di atas dikualifikasikan sebagai orang-orang
yang benar imannya, dan dikualifikasikan pula sebagai orang-orang yang bertaqwa.
2. Isi Kandungan
Yang dimaksud dengan kebaikan pada surah Al Baqarah Ayat 177 ini adalah
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
senantiasa mewujudkan keimanannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh-contoh dari perbuatan baik tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Memberi harta yang dicintainya kepada karib kerabat yang membutuhkannya.
b. Memberikan bantuan kepada anak yatim.
c. Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan.
d. Memberi harta kepada orang-orang yang terpaksa meminta-minta.
e. Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahaya.
f. Memjalankan ibadah yang telah diperintahkan Allah denagn penuh keikhlasan
g. Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya sebagaimana yang
tersebut dalam surah At Taubah Ayat 60.
h. Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian.
Akan tetapi, terhadap janji yang bertentangan dengan hokum Allah
(syariat islam) seperti janji dalam perbuatan maksiat, maka janji itu tidak boleh (haram)
dilakukan.
Nilai amal shaleh sangat erat kaitannya denagn iman. Sebaliknya, amal saleh bila
tidak didasari dengan iman (bukan karena Allah), maka dosa itu tidak bias ditebus
dengan amal saleh sebesar apapun sehingga perbuatan-perbuatan baik yang telah
dilakukan tidaka akan bernilai (pahala) dan sia-sia. Al Quran dalam hal ini menyatakan
sebagai berikut.:
A. Orang yang mati dalam kekafiran akan dihapus amalannya.
B. Orang-orang yang musyrik akan dihapus amalannya.
C. Amal perbuatan orang0orang kafir akan sia-sia.
D. Orang kafir akan ditimpakan siksa di dunia dan di akhirat.
E. Orang kafir dan musyrik akan dimasukkan ke dalam neraka.
F. Orang yang tidak beriman kepada akhirat hanya mendapatkan kehidupan dunia saja.
B. Surah Al Isra Ayat 26-27
()
orang tua saja, namun masih harus berbuat baik kepada tiga golongan lain,yaitu
Kepada kaum kerabat
Pada ayat 27, Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros.
Mereka dikatakan sebagai saudara setan karena suka mengikuti dan sangat penurut
kepadanya. Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya dalam
perkara yang tidak mengandung ketaatan.
1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga
untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan
kekurangan.
3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam
yang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh
orang-orang kafir.
6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan ma'siat
dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu
membayarnya.
7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum
muslimin. Di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup
juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lainlain.
8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan ma'siat mengalami kesengsaraan
dalam perjalanannya.
BAB 3
Penutup
A. Rangkuman Materi
Sifat terpuji merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim . Sifat terpuji
misalnya memberikan harta kita kepada yang berhak , seperti memberikan harta yang
kita miliki kepada kerabat , anak yatim , fakir , miskin , gharim , hamba sahaya , ibnu
sabil , muallaf dan sabilillah . Dengan itu maka kita akan mendapatkan pahala yang
diberikan oleh Allah Swt yang tak terhitung jumlahnya . Dan hal itu menambah akhlak
kita selama hidup didunia ini .
DAFTAR PUSTAKA
http://dwambrn.blogspot.com/2012/10/bab-2menyantuni-kaum-dhuafa_4154.html