Anda di halaman 1dari 10

• Ketentuan tentang pendidikan yang

terdapat dalam konvensi hak anak


yang di setujui oleh Majelis Umum
Perserikatan Bangsa Bangsa pada
tanggal 20 november 1989 di
ilhami oleh Deklarasi Universal
Hak Hak Asasi Manusia(1948),
Deklarasi Hak Hak Anak(1959)
dan instrument instrument
internasional lainya yang PRESENTASI
menegaskan pentingnya pendidikan MAKUL
sebagai hak social dan budaya
(Dall,1993). Terhadap rekomendasi PENDIDIKAN
legalistic di atas ini, KHA ANAK DI SD
menambahkan dimensi moral dan
etis, yaitu berupa penegasan yang
MODUL 9 KB 2
menguatkan hak hak anak untuk
memperoleh pendidikan tanpa
diskriminasi, yang seenuhnya
menghargaiidentitas budaya serta
kebutuhan bahasa anak.
• Komite hak anak perserikatan bangsa bangsa
mengelompokan pasal pasal dalam KHA menjadi
delapan kategori, dan kategori ke tujuh adalah
tentang pendidikan, waktu luang dan kegiatan
budaya. Ada 3 pasal budaya yang tercakup dalam
kategoi pendidikan ini, yaitu pasal 28,29, dan 31.
Pasal 28 menyatakan sebagai berikut .
1. Negara Negara peserta mengakui hak anak atas pendidikan
dan dengan tujuan mencapai hak ini secara bertahap dan
berdasarkan kesempatan sama, khususnya mereka akan:
 Membuat pendidikan dasar wajib dan tersedia Cuma Cuma untuk
semua anak.
 Mendorong pengembangan bentuk bentuk yang berbeda dari
pendidikan menengah, termasuk pendidikan umum dan kejuruan,
membuatnya tersedia dan diperoleh oleh setiap anak, dan akan
mengambil langkah langkah yang layak seperti penerapan
pendidikan Cuma Cuma dan menawarkan bantuan keuangan bila
di perlukan.
 Membuat pendidikan tinggi wajib untuk semua
anak yang didasarkan pada kemampuan dari
setiap sarana yang layak.
 Membuat informasi pendidikan dan kejuruan
dan bimbingan tersedia dan dapat dicapai oleh
semua anak.
 Mengambil langkah untuk mendorong
kehadiran anak secara teratur di sekolah dan
penurunan tingkat sekolah.
2. Negara Negara peserta akan mengambil semua langkah
yang layak untuk menjami bahwa disiplin sekolah
dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan martabat
kemanusiaan anak dan sesuai dengan konvensi ini.
3. Negara Negara peserta akan meningkatkan dan
mendorong kerja sama internasional dalam masalah
yang terkait dengan pendidikan, khususnya dengan
tujuan untuk membantu menghapuskan kebodohan dan
buta aksara di seluruh dunia dan mempermudah akses
pada pengetahuan ilmiah dan tekhnologi dan metode
mengajar yang modern. Dalam hal ini perhatian khusus
akan di berikan kepada kebutuhan Negara berkembang.
Pasal 29 mencantumkan bahwa pendidikan anak
akan di arahkan pada:

 Pengembangan kepribadian anak, bakat dan kemampuan mental dan fisik


sampai mencapai potensi mereka yang paling penuh.
 Pengembangan penghormatan atas hak hak asasi manusia dan kebebasan
asasi, dan atas prinsip prinsip yang di abadikan dalam piagam PBB.
 Pengembangan rasa hormat kepada orang tua anak, identitas budaya,
bahasa dan nilai nilainya sendiri, kepada nilai nilai nasional dimana anak
bertempat tinggal, dari mana anak, dan kepada perbedaan perbedaan yang
berbeda dari peradabanya sendiri.
 Persiapan anak untuk kehidupan yang rtanggung jawab dalam suatu
masyarakt yang bebas, dalam semangat saling pengertian, perdamaian,
toleransi, persamaan jenis kelamin, dan persahabatan antara sesama, suku
bangsa, kelompok nasional dan agaman dan rang orang pribumi.
 Pasal 31 terutama menekankan hak anakuntuk
mempunyai waktu luang serta kegiatan budaya, seperti
terlihat dalam 2 ayatnya berikut ini:

1) Negara Negara peseta mengakui hak anak untuk beristirahat dan


bersantai, bermai dan turut serta dalam kegiatan kegiatan rekreasi yang
sesuai dengan usia anak yang bersangkutan dan untuk ikut serta secara
bebas dalam kehidupan budaya dan seni.
2) Negara Negara peserta akanmenghormati dan meningkatkan hak anak
untuk turut serta sepenuhnya dalam keidupan budaya dan seni, dan akan
mendorong pengadaan peluang yang layak dan sama untuk kegiatan
budaya, seni, santai, dan rekreasi.
 Sebenarnya seluruh pasal pasal dalam KHA relevan dalam
membahas tebtang pendidikan bagi anak. Dari catatan
sejarah kita mengetahui bahwa pendidikan sebagai hak asasi
manusia merupakan salah sau dari kebutuhan manusia yang
terakhir mendapatkan perhatian yang seharusnya diterima
(Dall, 1993). Ada dua alas an mengenai hal ini yaitu sebagai
berikut:
1) Dari berbagai kebutuhan dasar manusia, kebutuhan untuk makanan,
kesehatan dan tempat tinggal selalu mendapat prioritas utama karena
ketiga hal tersebut di anggap penting untuk kelangsunga hidup.
2) Baru akhir akhir inilah ahli ahli ekonomi dan pembangunan mulai
memahami sumbangan positif dari pendidikan terhadap pembangunan
nasional. Hasil hasil penelitian menunjukan bahwa dengan
meningkatkan investasi dalam bidang pendidikan, terutama
pendidikan dasar, akan diproleh keuntungan yang bermakna, seperti
penghasilan yang lebih tinggi,angka kesuburan yang lebih rendah,
dan perbaikan dalam kesehatan. Semua ini merupakan factor yang
sangat penting dalam usaha untuk mencapai kemandirian atau
swasembada, serta pembangunan yang berkelanjutan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai