Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN DEPRESI

Disusun untuk Memenuhi Penugasan pada Stase Keperawatan Jiwa

Oleh:

Luh Yanti Septiani (2314901047)


Ni Made Rahayu Marini (2314901066)
Ni Kadek Sintyadewi (2314901120)
Kadek Novi Safitri (2314901148)

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDIPENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan ini telah disetujui untuk dilaksanakan sesuai dengan rencana,
setelah melalui proses bimbingan dan diskusi bersama dosen pendamping dan pemimbing
klinik

Denpasar, 11 November 2023

Dosen Pendamping Pembimbing Klinik

Ns. I Gusti Ayu Rai Rahayuni, S.Kep., MNS Ns. Ni Nyoman Sumartini, S.Kep
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MANAJEMEN DEPRESI

Pokok bahasan : Manajemen Depresi

Sasaran : Masyarakat Banjar Gerenceng

Metode : Ceramah dan diskusi

Media : Leaflet

Tempat : Balai Banjar Gerenceng

Waktu : 09.00 Wita

Hari/tanggal : Sabtu, 11 November 2023

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan mampu memahami tentang tentang
manajemen depresi

B. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 30 menit, diharapkan peserta mampu:
a. Memahami tentang pengertian depresi
b. Memahami tentang penyebab depresi
c. Mengetahui tentang tanda dan gejala depresi
d. Memahami tentang tingkat depresi
e. Mengetahui tentang upaya penataksanaan depresi
f. Mengetahui tentang upaya pencegahan depresi
C. Sasaran
Masyarakat Banjar Gerenceng

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Media
Leaflet
F. Setting tempat penyuluhan

Ket :

=media =fasilitator

=pemateri =peserta/sasaran
=moderator = notulen

G. Pengorganisasian
Pemateri : Kadek Novi Safitri
Moderator : Ni Made Rahayu Marini
Notulen : Luh Yanti Septiani
Fasilitator : Ni Kadek Sintyadewi
H. Materi
Terlampir

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan penyuluhan terlaksana dengan baik
b. Koordinasi antara peserta dan pemateri berjalan lancar
2. Evaluasi Proses
a. Peserta mampu memahami:
1) Memahami Memahami tentang pengertian depresi
2) Memahami tentang penyebab depresi
3) Mengetahui tentang tanda dan gejala depresi
4) Memahami tentang jenis-jenis depresi
5) Mengetahui tentang upaya penataksanaan depresi
6) Mengetahui tentang upaya pencegahan depresi
b. Peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan
c. Peserta mampu mengikuti hingga penyuluhan selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh dan menyatakan telah
mengerti tentang materi yang telah disampaikan antara lain:
1) Apa itu pengertian depresi ?
2) Apa itu penyebab depresi ?
3) Apa saja tanda dan gejala depresi ?
4) Apa saja jenis- jenis depresi ?
5) Bagaimana penataksanaan depresi ?
6) Bagaiamana upaya pencegahan depresi ?
b. Peserta dapat mengaplikasikan pentingny manajemen depresi ?

J. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu KegiatanTherapis KegiatanAudiens
1. 5 menit Pembukaan:Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri Menjawab salam
Menjelaskan tujuan.
Menjelaskan kontrak waktu. Peserta menerima
dengan baik

2. 15 menit Pelaksanaan:
- Menejelaskan tentang pengertian Mendengarkan dan
depresi memperhatikan
- Menejelaskan tentang penyebab
depresi
- Menejelaskan tentang tanda dan
gejala depresi
- Menejelaskan tentang jenis-jenis
depresi
- Menejelaskan tentang upaya
penataksanaan depresi
- Menejelaskan tentang upaya
pencegahan depresi
3. 5 menit Diskusi:
MelakukanTanya jawab Berpartisipasi

4. 5 menit Penutup:
Menyimpulkan diskusi. iBerpartisipasi
Melakukan evaluasi. Menjawabsalam
Mengucapkan salam.

K. Lampiran
Materi Terlampir.
MATERI PENYULUHAN
MANAJEMEN DEPRESI
A. Pengertian Depresi
Depresi merupakan gangguan mental yang umumnya ditandai dengan perasaan
depresi, kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau
rendah diri, sulit tidur atau nafsu makan berkurang, perasaan kelelahan dan kurang
konsentrasi (Endriyani et al., 2022).
Depresi menurut Pratiwi & Rusinani (2022) merupakan gangguan mood yang
ditandai dengan simptom–simptom seperti suasana hati yang dirasakan negatif, gejala
psikologis yang berkaitan dengan keadaan tubuh, perasaan yang dirasa positif oleh
individu, serta perasaan negatif yang dirasakan individu berkaitan dengan perilaku
orang lain. Depresi adalah suatu kondisi seseorang merasa sedih, kecewa saat
mengalami suatu perubahan, kehilangan, kegagalan dan menjadi patologis ketika
tidak mampu beradaptasi. Kondisi tersebut dapat menjadi kronis dan berulang, dan
secara substansial dapat mengganggu kemampuan individu dalam menjalankan
tanggung jawab sehari-hari. Tingkat yang paling parah, depresi dapat menyebabkan
bunuh diri.
B. Penyebab Depresi
Depresi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain (Robby, 2013):
1. Faktor Biologis
Penderita gangguan depresi menunjukkan berbagai macam abnormalitas
metabolisme biogenikamin pada darah, urin dan cairan serebromunal.
Keadaan tersebut mendukung bahwa gangguan depresi berhubungan dengan
disregulasiamin yang heterogen.
2. Faktor Genetika
Faktor genetik merupakan faktor yang sangat bermakna sebagai penyebab
timbulnya depresi.
3. Faktor Psikologis
Seperti kepribadian, proses menua secara psikologis. Pada kepribadian
introvert akan berusaha mewujudkan tuntutan dari dalam dirinya dan
keyakinannya, sedangkan kepribadian ekstrovert membentuk keseimbangan
dirinya dengan menyesuaikan keinginan – keinginan dari orang lain.
4. Faktor Sosio-lingkungan
Seperti kehilangan pasangan hidup, pekerjaan, pasca bencana dan dampak
situasi kehidupan sehari – hari lainnya
C. Tanda dan Gejala Depresi
1. Tanda Gejala Psikologi
a. Kehilangan selera untuk menikmati hobi
b. Merasa bersedih secara berkepanjangan
c. Mudah merasa cemas
d. Merasa hidup tidak ada harapan
e. Mudah menangis
f. Merasa sangat bersalah
g. Tidak percaya diri
h. Menjadi sangat sensitive atau mudah marah terhadap orang sekitar
i. Tidak ada motivasi untuk melakukan kegiatan
j. Risiko kekerasan dan bunuh diri
2. Tanda Gejala Fisik
a. Badan selalu merasa lelah
b. Gangguan pola tidur
c. Merasakan berbagai rasa sakit
d. Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual
3. Tanda Gejala Sosial
a. Menyendiri
b. Sulit bersosialisasi
D. Jenis - Jenis Depresi
1. Depresi Ringan
Pada depresi ringan harus ada sekurang-kurangnya dua dari gejala depresi yang
khas, selain itu juga ditambah sekurang-kurangnya dua dari gejala depresi yang
lainnya dan tidak boleh ada gejala yang berat dalam depresi, biasanya lamanya
berlangsung adalah kurang lebih sekitar dua minggu. Pada umumnya orang yang
mengalami depresi ringan akan mengalami keadaan resah, serta sukar untuk
melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial, namun pada depresi ringan ini seseorang
atau individu masih mampu untuk melakukan kegiatan.
2. Depresi Sedang
Pada depresi sedang harus ada sekurang-kurangnya dua dari gejala yang khas dari
depresi, kemudian ditambah sekurang-kurangnya tiga dari gejala depresi lainnya.
Beberapa dari gejala depresi sedang ini tampak terlihat atau menyolok. Lamanya
dari depresi sedang ini adalah minimal dua minggu. Pada penderita depresi sedang
biasanya individu sulit untuk melakukan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan
rumah tangga.
3. Depresi Berat
Pada depresi berat biasanya individu mengalami ketegangan atau kegelisahan yang
amat nyata. Kehilangan harga diri dan perasaan dirinya tidak berguna sangat nyata
terlihat, dan bunuh diri merupakan hal yang sangat nyata dialami oleh penderita
depresi berat ini (Robby, 2013).
E. Upaya Penatalaksanaan Depresi
Depresi dapat ditangani dengan perubahan pola hidup, terapi psikologi, dan
pengobatan (obat antiretroviral/ARV). Berikut beberapa cara penanganan depresi
(Dirgayunita, 2016):
1. Perubahan pola hidup
a. Berolahraga Orang yang menderita depresi mengalami stress, kecemasan,
galau, kebingungan dan kegelisahan yang berlarut – larut. Hal ini disebabkan
oleh pikiran dan perasaan yang negatif. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menghasilkan pikiran dan perasaan positif yang dapat menghalangi
munculnya mood negatif adalah dengan berolahraga.
b. Mengatur pola makan Simptom depresi dapat diperparah oleh
ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh, yaitu:
1) Konsumsi kafein secara berkala
2) Konsumsi sukrosa (gula)
3) Kekurangan biotin, asam folat, vitamin B, C, kalsium, magnesium atau
kelebihan magnesium dan tembaga
4) Ketidakseimbangan asam amino
5) Alergi makanan
c. Berdoa
Beberapa orang mempunyai kecenderungan untuk berpaling dari agama dalam
memperoleh kekuatan dan hiburan. Dengan berdoa seseorang melakukan dan
mengucap rasa syukur kepada Tuhan.
d. Memiliki keberanian untuk berubah
Penderita depresi harus memiliki keberanian untuk melewati kegelapan
menuju terang, keberanian untuk berubah.
e. Rekreasi
Berjalan-jalan di tempat yang asri, menyejukkan agar tubuh dan pikiran
menjadi lebih rileks dan nyaman. Selain itu, melakukan aktivitas yang menjadi
minat sebelumnya seperti, membaca buku, memasak, memancing dll yang bisa
membuat penderita menjadi rileks dan nyaman.
2. Terapi psikologi
a. Terapi Interpersonal Bantuan psikoterapi bisa dilakukan oleh psikolog dalam
jangka pendek yang berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan
perkembangan symptom gangguan kejiwaan.
b. Konseling kelompok dan dukungan sosial Mengunjungi tempat layanan
bimbingan konseling. Pelaksanaan wawancara konseling yang dilakukan
antara seorang konselor professional dengan beberapa pasien sekaligus dalam
kelompok kecil.
c. Terapi humor Profesional medis yang membantu pasien untuk
mempertahankan sikap mental yang positif dan berbagai tawa merespons
psikologis dari tertawa termasuk meningkatkan pernafasan, sirkulasi, sekresi
hormone, enzim pencernaan, dan peningkatan tekanan darah.
d. Terapi Kognitif (CBT) Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses
berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi
klien. Pendekatan ini akan berupaya membantu klien mengubah pikiran-
pikiran atau pernyataan diri negatif dan keyakinan-keyakinan pasien yang
tidak rasional. Fokus dalam teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang
tidak logis menjadi logis.
3. Pengobatan
Berkonsultasi kepada dokter kejiwaan/psikiater. Beberapa obat antidepresan yaitu:
lithium, MAOIs, Tricyclics. Beberapa psikiater meresepkan perangsang jiwa
(psychostimulant), obat yang dipakai untuk mengobati gangguan defisit perhatian
F. Upaya pencegahan Depresi
Untuk mencegah depresi, bukan berarti harus menghindari semua kejadian yang
membuat stres, tetapi mengubah cara kita memaknainya, dan berusaha mendapatkan
metode untuk mengatasi stres secara positif. Adapun cara pencegahan depresi yaitu:
1. Gaya hidup yang sehat
Banyak makan sayur, buah, kacang-kacangan, ikan, dan mengurangi lemak jahat
bisa membantu mencegah depresi. Sayur-sayuran yang mengandung zat gizi
magnesium, zinc, dan asam folat bisa melindungi dari depresi. Sedangkan, ikan
mengandung omega 3. Asam lemak omega 3 bisa mencegah depresi dan bisa
memberi nutrisi pada otak. Makan ikan 3 kali seminggu atau lebih bisa membantu
mencegah depresi.
2. Terbuka
Sifat terbuka dan tidak memendam masalah mampu mencegah depresi. Setiap
orang tidak ada yang luput dari masalah. Orang yang tidak mempunyai masalah
cenderung tidak mempunyai pegangan hidup.
3. Curhat dan Sharing
Jika tidak mampu memecahkan masalah sendiri lebih baik mengajak teman untuk
sharing atau siapa pun orang yang kita percayai. Karena dengan begitu kita bisa
mendapat bantuan solusi untuk memecahkan masalah.
4. Tidak mengonsumsi rokok dan alkohol
Konsumsi rokok dan alkohol membuat orang lebih mudah depresi. Apapun yang
membuat ketergantungan dapat membuat tertekan saat kehabisan. Orang yang
ketagihan juga ada yang semakin meningkat dalam mengonsumsi rokok atau
alkohol, hal ini akan memperburuk kondisi kejiwaan, dan menjadi rentan depresi.
5. Olahraga dan aktifitas fisik
Olahraga dan aktivitas fisik juga bisa menjauhkan diri dari depresi. Olahraga
mampu melatih kita supaya terbiasa dalam kondisi stres. Di samping itu, olahraga
bisa membuat seluruh tubuh menjadi sehat. Olahraga apapun baik, tetapi
beberapa olahraga yang terkenal dapat memperbaiki kondisi pikiran adalah
olahraga tim (sepakbola, basket, voli, dll), bersepeda, aerobik (jogging, senam),
dan olahraga gym. Olahraga seperti yoga dan tai-chi juga bisa membantu, karena
sekaligus melatih relaksasi (Aulia, 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Afkar. (2019). Gaya HidupSehatuntukMencegahDepresi. HumasSardjito:


DivisiHukumdanHubunganMasyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penanganannya. Journal An-Nafs:
Kajian Penelitian Psikologi, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.33367/psi.v1i1.235
Endriyani, S., Lestari, R. D., Lestari, E., & Napitu, I. (2022). Gangguan Mental Emosional
dan Depresi pada Remaja. Healthcare Nursing Journal, 2(4), 4787–4794.
https://www.bajangjournal.com/index.php/J-ABDI/article/view/3641/2684
Pratiwi, K., & Rusinani, D. (2022). Literatur Review : Gangguan Mental Depresi pada
Wanita. Jurnal Ilmu Kebidanan, 10(3), 103–110.
https://www.bajangjournal.com/index.php/J-ABDI/article/view/3641/2684
Robby, D. R. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dengan Depresi pada
Penyandang Cacat Pasca Kusta di Liposos Donorojo Binaan Yastimakin Bangsri Jepara.
Journal of Social and Industrial Psychology, 2(1), 50–55.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip/article/view/2138

Anda mungkin juga menyukai