Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TUGAS AKHIR BIOLOGI

KELAS XII IPS 4

BAB EVOLUSI

Disusun Oleh:

Fata Arifulloh Romadhon (13)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Guru Pembimbing: Lilik Asriyah, S.Pd

SMAN 1 GENDING

Jl Raya Sebaung Kabupaten Probolinggo 67272

Tahun Pelajaran 2024/2025


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yanag telah memberikan rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat manyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah yang bejudul “BAB EVOLUSI” ini
disusun guna memenuhi tugas pada Mata Pelajaran Biologi.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberi bimbingan dan masukan. Kami berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan kita dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan yang lebih
baik. Sebagai manusia biasa, tentu kami memliki banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................
KATA
PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Evolusi 2
2.2 Teori Evolusi 2
2.2.1 Perkembangan Pemikiran Evolusi Sebelum Teori 4
2.2.2 Perjalanan Darwin Dalam Penemuan Teori Evolusi 5
2.2.3 Teori Evolusi Darwin Adaptasi Dan Seleksi 7
2.3 Perbandingan Teori Lamare, Welsmann, Dan Darwin 9
2.4 Fenomena Yang Berkaitan Dengan Teori Evolusi 10
2.5 Petunjuk Adanya Evolusi 11
2.6 Mekanisme Evolusi 12
2.7 Teori Asal Mula Kehidupan 14
BAB III PENUTUP 16
3.1 Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA 17

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evolusi merupakan salah satu teori maupun cabang dalam khasanah ilmu
pengetahuan. Teori tersebut menyatakan terjadinya sebuah perubahan pada
makhluk hidup atau spesies secara gradual (perlahanlahan). Perubahan yang
dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghasilkan spesies
atau makhluk hidup yang baru. Teori evolusi menjadi sebuah teori yang tenar
ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan Inggris Chalres Darwin (1809-1882).
(https://eprints.ums.ac.id/37112/7/BAB%20I.pdf)

Sampai saat ini, teori terakhir yang masih menjadi acuan para ilmuwan adalah
teori evolusi dari Charles Darwin. Teori evolusi ini dikatakan paling dapat
diterima sampai saat ini secara ilmiah dan masih dapat dibuktikan kebenarannya
walaupun tidak mutlak sepenuhnya. Melalui teori evolusi ini, tercipta sebuah
konsep bahwa awalnya seluruh makhluk hidup di bumi ini mempunyai satu nenek
moyang yang sama. Nenek moyang yang sama membuat makhluk hidup di bumi
ini memiliki kode genetik yang sama seperti leluhurnya. Adanya adaptasi pada
lingkungan di bumi menyebabkan terdapat banyak sekali perubahan dari makhluk
hidup karena selama bumi ini telah adaTeori evolusi Darwin dihasilkan dari
sebuah ekspedisi yang Darwin lakukan pada saat pelayaran menjelajahi daratan
maupun lautan Amerika Selatan. Teori evolusi Darwin merupakan penyempurna
dari teori evolusi sebelum-sebelumnya.
(http://repository.upi.edu/37910/4/T_BIO_1502860_Chapter1)

Makalah ini bertujuan untuk menyajikan Pengertian Evolusi, Teori Evolusi,


Bagaimana Perkembangan Pemikiran Evolusi Sebelum Teori, Bagaimana
Perjalanan Darwin Dalam Penemuan Teori Evolusi, Bagaimana teori Evolusi
Darwin Adaptasi Dan Seleksi, Bagaimana Perbandingan Teori Lamare,
Welsmann, Dan Darwin, serta Bagaimana Fenomena Yang Berkaitan Dengan
Teori Evolusi. Didalam makalah ini juga membahas tentang Bagaimana Petunjuk
Adanya Evolusi, Bagaimana Mekanisme Evolusi dan Bagaimana Teori Asal Mula

1
Kehidupan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui dan mengetahui
bagaimana sejarah teori evolusi.

1.2 Manfaat Penulisan


1. Untuk mengetahui Pengertian Evolusi
2. Untuk mengetahui Teori Evolusi
3. Untuk mengetahui Bagaimana Perkembangan Pemikiran Evolusi Sebelum
Teori
4. Untuk mengetahui Perjalanan Darwin Dalam Penemuan Teori Evolusi
5. Untuk mengetahui teori Evolusi Darwin Adaptasi Dan Seleksi
6. Untuk mengetahui Perbandingan Teori Lamare, Welsmann, Dan Darwin
7. Untuk mengetahui Fenomena Yang Berkaitan Dengan Teori Evolusi
8. Untuk mengetahui Petunjuk Adanya Evolusi
9. Untuk mengetahui Mekanisme Evolusi
10. Untuk mengetahui Teori Asal Mula Kehidupan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evolusi
Evolusi adalah perubahan generasi ke generasi yang menurunkan sifat yang
berbeda dari nenek moyangnya dan berlangsung dalam waktu yang lama. Evolusi,
sebagai cabang Biologi dalam rumpun Sains, adalah ilmu yang mempelajari
tentang perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur menuju kesesuaian
dengan waktu dan tempat. Sebagai imu pengetahuan, kajian evolusi didasarkan
atas data keanekaragaman dan keseragaman makhluk hidup dalam tingkat
komunitas, dan kemudian dalam perkembangan berikutnya didukung oleh
datadata penemuan fosil, sehingga tidak pernah dapat menerangkan dengan
lengkap apa yang pernah terjadi pada masa lampau. (Eka Sari, 2020)

Hal inilah yang kemudian oleh para penentang paham evolusi digunakan
sebagai dasar penolakan mereka. Terlebih lagi jika penentang itu berasal dari
tokoh agama, mereka melawan paham evolusi dengan tetap menunjukkan apa
yang telah tersurat dalam kitab suci mereka. Maka untuk lebih menetralisasi
(memperlunak) agar pertentangan tidak lebih meruncing paham evolusi sering
juga disebut sebagai Hipotesis Evolusi, yang kebenarannya masih perlu diuji lebih
lanjut.( https://www.gramedia.com/literasi/evolusi/)

2.2 Teori Evolusi


Pengertian teori Evolusi menurut para ahli (compas.com. 2022):

1. August Weismann, Pada teori August Weismann bahwa perubahan sel-sel


tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya.
Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen lewat sel-sel kelamin. Ini
bermakna jika evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam pada faktor-
faktor genetik. Weismann membuktikan teorinya dengan memakai tikus.
Di mana mengawinkan dua tikus yang masing-masing ekornya dipotong.
Selanjutnya, anak-anak tikus yang sudah dewasa dipotong ekornya dan

3
dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya anak-anak tikus berekor.
Weismann melakukan percobaan tersebut hingga 21 generasi tikus dan
hasilnya sama.
2. Plato (427-347 SM) Plato menyatakan percaya pada dunia, yakni dunia
yang ideal dan abadi serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna.
Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan indra manusia.
Dikatakan evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal
dan beradaptasi sempurna dengan lingkungan.
3. Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip
situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang
disampaikan Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan
disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat
ke atas. Menurutnya, setiap bentuk kehidupan makhluk hidup mempunyai
suatu tangga dengan anak tangga masing-masing yang ada pada tingkatan
yang berbeda. Baca juga: Petunjuk Terjadinya Evolusi Jean Baptiste de
Lamarck (1744-1829) Pada teori evolusi Lamarck ada dua gagasan utama,
yakni:Memiliki dua gagasan mengenai evolusi. Gagasan pertama berkaitan
dengan bagian tubuh yang digunakan dan tidak digunakan oleh makhluk
hidup. Melalui gagasannya ini, dia menganggap bahwa bagian tubuh yang
terus-menerus dipakai makhluk hidup dalam menghadapi lingkungan
tertentu akan menjadi lebih besar dan lebih kuat dibandingkan anggota
tubuh yang jarang digunakan. Sementara, anggota tubuh yang jarang
digunakan akan mengalami kemunduran. Gagasan kedua Lamarck
berkaitan dengan pewarisan sifat atau ciri-ciri yang diperoleh makhluk
hidup dalam beradaptasi dengan lingkungannya. (Ari Welianto, 2020)
4. Charles Robert Darwin (1809-1882) Darwin menilai bahwa evolusi terjadi
melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan
diri dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara, makhluk hidup yang
tidak dapat menyesuaikan diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau
mati. Darwin merupakan pelopor teori modern. Teori tentang evolusi
merupakan pengamatannya ketika berlayar dengan kapal Beagle ke

4
kepulauan Galapagos. Melalui pengamatan dan kajian yang mendalam,
akhirnya Darwin mengemukakan teori evolusinya lewat buku berjudul On
The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal Mula Spesies
yang Terjadi Melalui Seleksi Alam). Buku tersebut diterbitkan pada 24
November 1859. Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin, yakni
spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang
hidup pada masa lalu. Lalu seleksi alam merupakan penyebab evolusi
adaptif.
5. Alfred Russel Wallace (1823-1913) Teori evolusi Russel Wallace
merupakan mengembangkan suatu teori seleksi alam yang dikemukakan
oleh Charles Darwin. Pemikiran Russel Wallace didapat dari hasil
ekspedisi di Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan
Maluku. Hasilnya, menunjukkan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda
dengan Indonesia Timur. Wallace dan Darwin, berpendapat awaknya
jerapah memiliki variasi leher, ada yang panjang dan pendek. Hasilnya
seleksi alam lebih menguntungkan jerapah yang berleher panjang. Karena
bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup. Bagi jerapah yang
berleher pendek tidak bisa. Jerapah yang punya leher panjang diwariskan
pada keturunanya.

2.2.1 Perkembangan Pemikiran Evolusi Sebelum Teori


1. Yunani
Pada masa Yunani, makhluk hidup tidak terlalu membahas tentang bagaimana
hubungan kekerabatan dengan antar organisme. Plato menjelaskan bahwa semua
kegiatan biologis dianggap sesuatu yang sudah ideal. Sejak saat itu, Aristoteles
mulai mengenalkan tentang asal usul kehidupan dengan melakukan pengumpulan
data makhluk hidup. Ketika masa ini, sudah berkembang pemikiran tentang
makhluk hidup yang berasal dari nenek moyang sama.
(Http://Repository.Ut.Ac.Id/4251/1/PEBI4204-M1.Pdf)

2. Abad ke-17

5
Berikutnya adalah pada abad ke-17 sekitar tahun 1600an yang dimulai dari
seorang ilmuwan bernama Nicolaus Steno dan Robert Hooke menjelaskan tentang
fosil. Kedua ilmuwan tersebut menyatakan bahwa fosil adalah sisa kehidupan
masa lalu.Steno juga menjelaskan bahwa lapisan batuan yang terdapat di bagian
bawah bumi ternyata lebih tua dari lapisan di bagian atasnya. Kemudian ada John
Ray yang mengenalkan tentang klasifikasi makhluk hidup. Ray juga menjelaskan
bahwa reproduksi pada makhluk hidup merupakan kriteria paling kuat dalam
membedekan spesies.

3. Abad ke-18
Berlanjut ke abad 18 yang merupakan waktu bangkitnya ilmu pengetahuan.
Bapak Biologi yaitu Carolus Linnaeus mulai mengenalkan tentang klasifikasi
organisme. Bagi ilmuwan tersebut klasifikasi dibagi menjadi beberapa hal. Mulai
dari genus, famili, ordo, kelas, dan seterusnya. Ilmuwan tersebut juga
mengenalkan tentang sistem nama yang disebut secara binomial. Klasifikasi
makhluk hidup adalah keteraturan yang diciptakan oleh Tuhan.

4. Abad ke-19
Pada abad ke-19, terkenal dengan teori evolusi Darwin yang merupakan
seorang naturalis dari Inggris. Darwin memiliki pendapat tentang mengapa ada
organisme yang memiliki sayap, mata, dan struktur lainnya dengan fungsinya
masing-masing. Darwin juga menjelaskan tentang seleksi alam yang merupakan
konsep dasar dalam evolusi makhluk hidup. Hal ini terjadi karena makhluk hidup
memiliki sifat yang berguna dan memiliki struktur tubuh yang lengkap.
(Https://Www.Academia.Edu/8165276/Teori_Evolusi_Sebelum_Carles_Robert_
Darwin)

2.2.2 Perjalanan Darwin Dalam Penemuan Teori Evolusi


Charles Darwin dikenal sebagai seorang ilmuwan yang berhasil mengubah
pandangan dunia tentang evolusi makhluk hidup. Ia dilahirkan di Shrewsbry,
Inggris, pada 12 Februari 1809. Ketika menginjak usia 16 tahun, Charles Darwin
diterima di Universitas Edinburg untuk belajar ilmu kedokteran. Namun

6
menurutnya, ilmu kedokteran dan ilmu anatomi yang dipelajarinya sangatlah
membosankan. (Kumparan.com.2018)

Setelah beberapa waktu mempelajari ilmu kedokteran, Charles Darwin


memilih untuk pindah ke Cambridge untuk belajar ilmu kependetaan. Di
Cambridge, ia melakukan berbagai aktivitas diluar kuliahnya, seperti berkuda dan
menembak, yang dinilai lebih menarik ketimbang pelajarannya. Terlihat bahwa
Charles Darwin sangat cepat memahami berbagai ilmu, tetapi cepat pula bosan.

Meski begitu, Charles Darwin berhasil mengesankan salah satu profesornya


dengan berbagai hipotesisnya mengenai alam, sehingga ia mendapatkan satu
tempat sebagai ahli alam dalam penjelajahan di H.M.S. Beagle. Perjalanan ini
menjadi salah satu perjalanan laut paling bermanfaat sepanjang sejarah ilmu
pengetahuan Barat dan menjadi perjalanan awal Charles Darwin dalam membuka
pandangannya terhadap perjalanan mencari kebenaran keberadaan makhluk hidup.

Charles Darwin memulai pelayaran bersama Beagle tahun 1831 di usianya


yang masih 22 tahun. Perjalanan Beagle mengelilingi dunia membutuhkan waktu
lima tahun, menyusuri garis pantai Amerika Selatan, menjelajahi Kepulauan
Galapagos, serta mengunjungi pulau-pulau di Samudera Pasifik, Samudera
Hindia, dan Atlantik Selatan. Selama perjalanan mengelilingi dunia ini, Charles
Darwin melihat banyak fenomena alam, mengunjungi berbagai macam suku-suku
primitif, menemukan fosil dalam jumlah yang sangat banyak, dan mengamati
sejumlah spesies tumbuhan dan hewan di berbagai tempat. Tak lupa ia pun
membuat catatan perjalanan tentang segala hal yang diamatinya. Catatan-catatan
inilah yang menjadi dasar semua karya-karyanya, serta dasar pemikirannya untuk
mempertahankan teorinya mengenai perjalanan makhluk hidup.

Charles Darwin mengakhir perjalanannya pada 1836 dan kembali ke kampung


halamannya untuk membuat hipotesis-hipotesisnya menjadi sebuah teori. Pada
1837, Charles Darwin mulai meyakini bahwa spesies-spesies hewan dan
tumbuhan tidak langsung dalam bentuk sempurna, tetapi berevolusi sepanjan
sejarah geologis bumi. Saat pertama kali membuat hipotesis, ia tidak tahu apa

7
yang menyebabkan perubahan terjadi pada makhluk hidup. Lalu ia membaca
sebuah buku karya Thomas Malthus yang berjudul "An Essay on the Principle of
Population," dan mendapat pandangan tentang seleksi alam melalui persaingan
untuk bertahan hidup.

Charles Darwin mendapatkan banyak reverensi dari laporan yang dibuat oleh
Alfred Russel Wallace, seorang ahli alam Inggris yang berada di Hindia Timur,
mengenai teori tentang evolusi. Teori yang dibuat oleh Wallace ternyata sejalan
dengan pemikiran Charles Darwin sehingga mereka membuat laporan bersama.
Kemudian Charles Darwin membuat sebuah buku berjudul "The Origin of
Species," dan membuat kehebohan besar di antara para ilmuwan alam dunia.
Perdebatan mulai bermunculan atas teor Charles Darwin mengenai evolusi
makhluk hidup, ada yang menentang dan ada pula yang mendukung teorinya.
Pada 1871 Charles Darwin menerbitkan The Descent of Man dan Selection in
Relation to Sex, yang mendukung pemikirannya tentang asal usul manusia berasal
dari makhluk yang mirip kera. Buku itu membuat perdebatan akan teori Darwin
semakin meluas, baik di antara para ahli, maupun masyarakat awam.

Seiring berjalannya waktu, bahkan setelah Charles Darwin wafat, teori


Evolusi Darwin mulai dapat diterima oleh berbagai kalangan, terutama para
ilmuwan alam. Teorinya itu dapat mengubah seluruh bidang biologi, dan
memunculkan berbagai teori baru dari pemikiran ilmuwan setelah Darwin. Seleksi
alam yang digunakan oleh Darwin dalam teori evolusinya dapat diterapkan pada
bidang-bidang ilmu pengetahuan yang luas, seperti antropologi, sosiologi, ilmu
politik, dan ekonomi. Bahkan teorinya itu dapat berpengaruh kepada kepercayaan
seseorang, dan pemikiran religius mereka. (Ibnal Farabi, 2021)

2.2.3 Teori Evolusi Darwin Adaptasi Dan Seleksi


Teori Evolusi Dariwin: Dulu, Kini, dan Nanti mengungkapkan bahwa teori
ini memang banyak menimbulkan kontroversi. Akan tetapi. Teori Darwin justru
memiliki lebih banyak keunggulan dibanding teori evolusi lain sehingga masih
digunakan dalam ilmu biologi.

8
Teori pertama yang diungkap oleh Charles Darwin adalah Teori Seleksi
Alam. Teori ini terkuak ke publik pada abad ke-19. Charles Darwin tentu tidak
asal membuat teori, dia mengacu pada teori yang sudah ada, yaitu Principles of
Geology dari Lyell. Darwin juga terinspirasi dari An Essay on the Principle of
Population karangan Thomas Malthus. Darwin menentang pernyataan bahwa
makhluk hidup tidak tumbuh dan berkembang.

Darwin percaya bahwa makhluk hidup akan terus tumbuh dan


berkembang. Hal ini ia buktikan dam perjalanannya di Kepulauan Galapagos.
Charles Darwin meneliti seekor kura-kura berukuran besar.Berdasarkan
penelitiannya, Darwin mengungkapkan bahwa setiap kura-kura memiliki nenek
moyang yang sama dan telah mengalami pertumbuhan. Mereka terus berevolusi
dan hidup terisolasi pada pulau-pulau yang berbeda. (Leo Muhammad Taufik,
2019)

Darwin juga percaya bahwa makhluk hidup dapat berkembang biak dari
adanya perkawinan. Nah, teori ini disebut dengan teori seleksi alam. Dalam
mengungkapkannya, Darwin meneliti seekor burung mocking bird di kepulauan
yang sama. Berdasarkan hasil penelitiannya, Darwin mengungkapkan bahwa
setelah burung ini, maka akan memunculkan spesies-spesies baru lagi.

Spesies baru mocking bird dapat dilihat dari bentuk paruhnya. Bentuk paruh itu
akan menyesuaikan habitat setiap mocking bird.

Teori Evolusi

Teori evolusi juga ditemukan oleh Charles Darwin dalam perjalanan yang
sama. Teori ini muncul berdasarkan teori adaptasi, spesies, serta evolusi yang
telah ada. Menurut Darwin, manusia telah mengalami proses evolusi yang
panjang. Proses ini berawal dari pembelahan spesies bersel satu hingga menjadi
manusia saat ini.

Agar tidak mengalami kepunahan, setiap makhluk hidup perlu beradaptasi


dengan lingkungannya. Makhluk hidup yang gagal dalam beradaptasi akan

9
mengalami kepunahan. Namun, kepunahan justru akan menghasilkan spesies yang
baru lagi sebagai proses seleksi alam. Kepunahan tersebut meninggalkan fosil
yang diteliti Darwin untuk membuktikan proses evolusi manusia. Namun,
sayangnya, perjalanan Darwin berakhir pada kesimpulan bahwa dia tidak
menemukan alasan manusia muncul di dunia ini. Meski begitu, penelitian Darwin
akhirnya dilanjutkan oleh Thomas H. Huxley yang pada akhirnya menemukan
ciri-ciri makhluk hidup menyerupai manusia.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemikiran_evolusi)

2.3 Perbandingan Teori Lamare, Welsmann, Dan Darwin


1. Jean Lamarck
Teori evolusi Lamarck dikemukakan oleh Jean-Baptiste Lamarck. Lamarck
berpendapat bahwa evolusi terjadi karena pewarisan sifat yang diperoleh dari
lingkungan. Pandangan ini kemudian diusulkan sebagai teori evolusi kehidupan
pada awal abad ke-19. (CNN.Indonesia. 2019)

Berikut pokok pikiran teori evolusi Lamarck:

a. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang
sempurna.
b. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
c. Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai dan
berkembang makin sempurna. Sementara organ yang tidak diperlukan lagi
perkembangannya akan menurun dan akhirnya rudiment. Ini dikenal
dengan teori use and disuse.
d. Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan.
e. Dicontohkan menurut teori Lamarck, dahulu semua jerapah berleher
pendek. Namun, akibat tertarik selama bertahun-tahun untuk meraih daun-

10
daun di pucuk pohon, leher jerapah menjadi panjang. Selanjutnya, leher
panjang jerapah itu diwariskan kepada keturunannya.

2. August Friedrich Leopold Weismann


Weismann mengajukan teori hereditas atau pewarisan. Ia berpendapat bahwa
evolusi terjadi karena berhubungan dengan pewarisan sifat gen-gen atau evolusi
berkaitan dengan seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik. Weismann
mencontohkan sifat leher panjang dan leher pendek pada jerapah dikendalikan
oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher
pendek bersifat resesif.

Oleh karena itu, jerapah berleher panjang merupakan keturunan yang bersifat
homozigot dominan atau heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek
merupakan keturunan yang bersifat homozigot resesif. Jerapah berleher pendek
yang homozigot resesif tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga
akhirnya punah. Dari situlah Weismann berpendapat bahwa evolusi berkaitan
dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.

3. Charles Darwin
Charles Robert Darwin dikenal sebagai Bapak Teori Evolusi. Charles Darwin
mengemukakan teori evolusinya dalam buku yang berjudul On The Origin of
Species by Means of Natural Selection (Asal mula spesies yang terjadi melalui
seleksi alam) yang diterbitkan pada 1859.

Teori evolusi Darwin dikenal dengan teori seleksi alam. Teori seleksi alam
mengandung dua pemahaman, yaitu bahwa spesies sekarang berasal dari spesies
dahulu dan terbentuknya spesies karena seleksi alam. Menurut teori Darwin,
panjangnya leher jerapah merupakan salah satu contoh seleksi alam. Jerapah
memiliki leher yang bervariasi, ada yang panjang dan pendek.

Jerapah berleher panjang mampu meraih daun-daun yang ada di pucuk


pohon sebagai makanannya, sedangkan jerapah berleher pendek tidak mampu
menggapainya. Akibatnya, jerapah berleher pendek tidak mampu bertahan hidup

11
dan jumlahnya terus berkurang sehingga yang tersisa adalah jerapah berleher
panjang.

2.4 Fenomena Yang Berkaitan Dengan Teori Evolusi


Contoh fenomena evolusi berkaitan dengan adaptasi suatu organisme dan
seleksi alam: (Pak Pandani, 2019)

Ada dua macam kupu-kupu Boston betularia, yaitu yang bersayap gelap dan
terang. Pada masa sebelum industri meningkat jumlahnya di inggris, ngenat
bersayap terang jumlahnya lebih banyak dibandingkan ngengat bersayap gelap.

Hal ini terjadi karena pohon berlumut kerak yang terang akan melindungi
ngenat bersayap terang. Akibatnya, ngengat gelap akan lebih mudah dimakan
(diseleksi) oleh predator. Saat jumlah industri meningkat di inggris , jelaga
cerobong asap merusak lumut kerak di pohon. Akibatnya kulit pohon menjadi
warna gelap. Hal tersebut menyebabkan ngengat bersayap gelap lebih terlindungi
dari predator, sehingga terjadi penurunan frekuensi ngengat warna gelap lebih
dominann dalam lingkungan berjelaga. Ini berarti makhluk hidup yang mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan bertahan dan menghasilkan
keturunan yang adaptif pula.

Penyebab meningkatnya jumlah kupu-kupu Boston betularia yang


berwarna gelap setelah revolusi industri adalah
(https://quizizz.com/admin/quiz/5e3a0ec7fb6e09001ca8be4f/fenomena-alam-
yang-berkaitan-dengan-teori-evolusi)

1. Kupu-kupu berwarna gelap menurunkan sifat yang lebih variatif


2. Warna kupu-kupu berwarna gelap lebih adaptif terhadap warna
lingkungannya
3. Kupu-kupu berwarna cerah mati akibat kekurangan makanan
4. Kupu-kupu berwarna cerah dimangsa oleh kupu-kupu berwarna gelap

12
2.5 Petunjuk Adanya Evolusi
Petunjuk terjadinya evolusi adalah fosil, anatomi dan embriologi, biologi
molekuler, penyebaran geografik makhluk hidup, dan organ sisa makhluk hidup.
(compas.com.2022)

1. Fosil, Fosil adalah sisa-sisa organisme yang menjadi petunjuk kuat


terjadinya evolusi. Para ilmuan menentukan umum fosil yang ditemukan
dari umur apisan batuan juga penanggalan karbon. Fosil juga diteliti untuk
menentukan hubungannya dengan satu sama lain.
2. Anatomi Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk
tubuh makhluk hidup. Anatomi menemukan bahwa makhluk hidup
memiliki susunan dasar yang hampir sama. Anatomi menunjukkan
keberadaan organ homolog dan organ analog pada makhluk hidup. Organ
homolog menunjukkan makhluk hidup dari nenek moyang yang sama
mengembangkan organ dengan fungsi berbeda. Adapun organ analog
adalah makhluk hidup dari nenek moyang dan garis evolusi berbeda,
mengambangkan organ dengan fungsi yang hampir sama.
3. Embriologi, Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan
makhluk hidup dari tinggat yang sangat awal. Petunjuk terjadinya evolusi
dalam embriologi adalah persamaan embrio. Semua makhluk hidup
berasal dari embrio, dan sebagian besar spesies memiliki embrio yang
sama pada tahap awal perkembangannya.
(https://quizizz.com/admin/quiz/5e1bc7e2e4f94c001bead755/petunjuk-
evolusi)

2.6 Mekanisme Evolusi


1. Seleksi Alam
` Seleksi alam adalah proses yang menyebabkan sifat-sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih
umum dalam suatu populasi, dan sebaliknya, sifat-sifat yang merugikan menjadi
lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar untuk bertahan hidup dan bereproduksi,

13
sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-
sifat yang menguntungkan ini

Seleksi alam dapat beroperasi pada tingkat gen, individu, atau kelompok.
Seleksi alam pada tingkat gen disebut seleksi genetik, yang merupakan perubahan
frekuensi alel (varian gen) dalam suatu populasi akibat perbedaan keberhasilan
reproduksi antara alel tersebut. Seleksi alam pada tingkat individu disebut seleksi
fenotipik, yang merupakan perubahan frekuensi fenotipe (sifat fisik atau perilaku)
dalam suatu populasi akibat perbedaan keberhasilan reproduksi antara individu
dengan fenotipe yang berbeda. Seleksi alam pada tingkat kelompok disebut
seleksi kelompok, yang merupakan perubahan frekuensi sifat-sifat yang
mempengaruhi interaksi sosial dalam suatu populasi akibat perbedaan
keberhasilan reproduksi antara kelompok-kelompok dengan sifat-sifat yang
berbeda. (https://an-nur.ac.id/blog/mekanisme-evolusi-seleksi-alam-dan-
hanyutan-genetik.html)

Seleksi alam dapat menghasilkan tiga pola perubahan adaptasi dalam suatu
populasi, yaitu stabilisasi, arah, atau pelebaran. Seleksi stabilisasi terjadi ketika
seleksi alam mempertahankan nilai rata-rata suatu sifat dengan mengurangi variasi
sifat tersebut. Contohnya adalah berat badan bayi manusia, yang cenderung stabil
di sekitar 3 kg karena bayi dengan berat badan terlalu rendah atau terlalu tinggi
memiliki risiko kematian lebih tinggi

Seleksi arah terjadi ketika seleksi alam meningkatkan atau menurunkan


nilai rata-rata suatu sifat dengan menggeser variasi sifat tersebut ke satu arah.
Contohnya adalah ukuran paruh burung finch di Kepulauan Galapagos, yang
meningkat ketika musim kemarau menyebabkan biji-bijian menjadi lebih besar
dan keras. Seleksi pelebaran terjadi ketika seleksi alam meningkatkan variasi
suatu sifat dengan menggeser nilai rata-rata sifat tersebut ke dua arah yang
berlawanan. Contohnya adalah warna bulu kupu-kupu biston betularia di Inggris,
yang menjadi lebih hitam atau lebih putih ketika polusi udara menyebabkan
pohon-pohon menjadi lebih gelap atau lebih terang

14
2. Hanyutan Genetik
Hanyutan genetik adalah proses yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat-sifat terwaris dalam suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan
oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu
bertahan hidup dan bereproduksi. Hanyutan genetik tidak bergantung pada
keuntungan atau kerugian dari suatu sifat bagi organisme, melainkan hanya pada
kebetulan. Hanyutan genetik lebih berpengaruh pada populasi yang berukuran
kecil, karena variasi genetik lebih mudah hilang akibat fluktuasi acak

Hanyutan genetik dapat menyebabkan dua fenomena penting dalam


evolusi, yaitu efek pendiri dan leher botol. Efek pendiri terjadi ketika sebagian
kecil individu dari suatu populasi induk membentuk populasi baru yang terisolasi
secara geografis Populasi baru ini memiliki variasi genetik yang lebih rendah
daripada populasi induk, dan kemungkinan memiliki frekuensi sifat-sifat yang
berbeda daripada populasi induk. Contohnya adalah populasi manusia di Pulau
Pingelap di Mikronesia, yang memiliki frekuensi buta warna yang sangat tinggi
(sekitar 10%) karena populasi tersebut berasal dari sekitar 20 individu yang
selamat dari badai pada tahun 1775. Leher botol terjadi ketika suatu populasi
mengalami penurunan jumlah individu yang drastis akibat bencana alam atau
aktivitas manusia. Populasi yang tersisa memiliki variasi genetik yang lebih
rendah daripada populasi awal, dan kemungkinan memiliki frekuensi sifat-sifat
yang berbeda daripada populasi awal. Contohnya adalah populasi gajah laut utara
di Pasifik, yang mengalami penurunan dari sekitar 150.000 individu pada abad ke-
19 menjadi sekitar 20 individu pada tahun 1890 akibat perburuan
(http://ftp.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/12_SMA/kelas12_biolog)

2.7 Teori Asal Mula Kehidupan


1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori ini tergolong teori tertua yang berkembang dan menyatakan bahwa
makhluk hidup muncul dari benda mati. Teori ini digagas oleh filosof Yunani
Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles mengusulkan bahwa kehidupan muncul dari
benda mati ketika materi tersebut mengandung pneuma (panas kehidupan).

15
Sederhananya, teori generasi spontan mengasumsikan bahwa makhluk hidup
muncul secara spontan atau tidak terduga dari materi tak hidup (abiotik).
Misalnya, Aristoteles mencatat bahwa ikan tampaknya tiba-tiba muncul di badan
air di mana tidak ada ikan pada awalnya. (
https://www.gramedia.com/literasi/teori-asal-usul-kehidupan/)

Hal ini sejalan dengan cara berpikir saat itu yang tidak didukung oleh
teknologi modern dan cenderung melihat fakta tanpa bukti ilmiah. Sama seperti
Aristoteles, nenek moyang kita sering berdebat tentang asal usul
hewan/tumbuhan yang lahir dari makhluk mati. Teori ini tidak memiliki dasar
ilmiah yang kuat, tetapi dapat berlaku untuk waktu yang sangat lama. Bahkan,
Antonie Van Leeuwenhoek (abad ke-17), penemu mikroskop, juga mendukung
teori abiogenesis. Leeuwenhoek mengamati air rendaman jerami dengan
mikroskop buatan sendiri dan menemukan protozoa. Dia juga mengklaim bahwa
hewan itu baru saja bangkit dari air yang direndam dalam jerami.

2. Teori Biogenesis
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia akhirnya berpikir
lebih ilmiah. Ilmuwan tidak hanya percaya pada teori tanpa bukti ilmiah. Itulah
sebabnya beberapa ilmuwan mencoba membuktikan kebenaran tentang teori
abiogenesis jangka panjang.

3. Teori Evolusi Kimia (Neo-Abiogenesis)


Para ilmuwan terus-menerus berpikir dan menciptakan teori-teori baru.
Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Bumi kita berusia sekitar 4,5 miliar
tahun. Selama 500 tahun pertama, lingkungan Bumi terlalu tidak stabil bagi
kehidupan untuk berkembang di Bumi. Hal ini dikarenakan banyak asteroid yang
terus berjatuhan di bumi, gempa bumi dan badai dengan petir yang ekstrim terus
membombardir bumi. Sekitar miliar tahun yang lalu, kondisi Bumi mulai stabil
dan lautan terbentuk. Bagaimana kehidupan dimulai? Dari mana kehidupan
pertama di bumi berasal? Pada tahun 1920, dua ilmuwan yang bekerja secara
terpisah (A.I Oparin dan J.B.S Haldane) menyatakan bahwa lautan yang baru

16
terbentuk mengandung banyak molekul sederhana. Molekul sederhana ini
kemudian membentuk molekul yang lebih kompleks.

Mereka juga mengklaim bahwa atmosfer primitif bumi terdiri dari gas
nitrogen (N2), uap air (H20), metana CH, gas hidrogen (H2), karbon monoksida
(CO) dan amonia (NH3). Molekul-molekul di atmosfer kemudian bereaksi satu
sama lain menggunakan sinar matahari dan kilat untuk membentuk molekul
organik sederhana. Pada saat itu, oksigen belum terbentuk di atmosfer. Dengan
adanya oksigen, tidak mungkin secara spontan membentuk senyawa organik
sederhana. Mengapa? Karena oksigen sangat reaktif dan dapat memutuskan ikatan
kimia yang baru terbentuk. Pada saat itu, laut belum terbentuk di bumi, karena
permukaan bumi yang panas menyebabkan setiap tetes air yang jatuh di bumi
menguap lagi. Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, permukaan bumi mulai
mendingin dan lautan terbentuk. (https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-
teori-asal-usul-kehidupan-beserta-penjelasannya-20LR7AtspFl/3)

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evolusi adalah perubahan generasi ke generasi yang menurunkan sifat
yang berbeda dari nenek moyangnya dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Menurut Darwin, evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang
mampu menyesuaikan diri dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara,
makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan alam tidak akan
bertahan hidup atau mati. Darwin merupakan pelopor teori modern.

Walaupun teori asal usul makhluk hidup melalui proses evolusi adalah
yang paling dapat ditelaah secara ilmiah, namun tetap tidak lepas dari berbagai
kritik. Kritik ini berdasarkan pada antropoegosentris, pandangan bahwa manusia
adalah makhluk yang paling mulia di bumi, karena mempunyai kemampuan
berpikir, berakhlak, dan berspirit, maka ia tidak mungkin berkerabat dengan
makhluk hidup lain di dunia ini, sebab ia diciptakan terpisah dari spesies lain.
Atau dengan kata lain bertentangan dengan teori kreasionisme, menolak evolusi
dan menganggap bahwa manusia diciptakan terpisah dari spesies lain dan
langsung seperti bentuknya sekarang.

18
DAFTAR PUSTAKA
Risatasa. 2013. Modul 1: Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup.
[Online]. http://repository.ut.ac.id/4251/1/PEBI4204-M1.pdf

1809-1882). (https://eprints.ums.ac.id/37112/7/BAB%20I.pdf

http://repository.upi.edu/37910/4/T_BIO_1502860_Chapter1

Eka Sari, 2020. http://repository.radenintan.ac.id/13514/1/EVOLUSI


%20DIKTAT%20EKA%20final.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/evolusi/

https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/03/103000169/pengertian-evolusi-
menurut-para-ahli?page=all

welianto, ari. 2020. Evolusi Menurut Para Ahli

Juen Carlla Warella,TEORI EVOLUSI SEBELUM CARLES ROBERT


DARWIN

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/charles-darwin-dan-perjalanan-mencari-
kebenaran/1

faraby, Ibnal. 2021. Charles Darwin: Pelopor Teori Evolusi oleh Seleksi Alam

Leo, Muhammad Taufik. 2019. TEORI EVOLUSI DARWIN: DULU, KINI DAN
NANTI, urnal Filsafat Indonesia, Vol 2 No 3

CNN.Indonesia. 2019. 3 Teori Evolusi Biologi Menurut Lamarck, Weismann, dan


Darwin

Pandani, 2019. jelaskan contoh fenomena evolusi berkaitan dengan adaptasi suatu
organisme dan seleksi alam

https://quizizz.com/admin/quiz/5e3a0ec7fb6e09001ca8be4f/fenomena-alam-yang-
berkaitan-dengan-teori-evolusi

compass.com. 2019. Petunjuk Terjadinya Evolusi

https://quizizz.com/admin/quiz/5e1bc7e2e4f94c001bead755/petunjuk-evolusi

19
https://an-nur.ac.id/blog/mekanisme-evolusi-seleksi-alam-dan-hanyutan-
genetik.html

http://ftp.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/12_SMA/kelas12_biolog

https://www.gramedia.com/literasi/teori-asal-usul-kehidupan/

https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-teori-asal-usul-kehidupan-beserta-
penjelasannya-20LR7AtspFl/3

20

Anda mungkin juga menyukai