Makalah Tugas Akhir Biologi Kelas Xii Ips 4 Bab Evolusi: Disusun Oleh: Fata Arifulloh Romadhon
Makalah Tugas Akhir Biologi Kelas Xii Ips 4 Bab Evolusi: Disusun Oleh: Fata Arifulloh Romadhon
BAB EVOLUSI
Disusun Oleh:
SMAN 1 GENDING
1
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................
KATA
PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Evolusi 2
2.2 Teori Evolusi 2
2.2.1 Perkembangan Pemikiran Evolusi Sebelum Teori 4
2.2.2 Perjalanan Darwin Dalam Penemuan Teori Evolusi 5
2.2.3 Teori Evolusi Darwin Adaptasi Dan Seleksi 7
2.3 Perbandingan Teori Lamare, Welsmann, Dan Darwin 9
2.4 Fenomena Yang Berkaitan Dengan Teori Evolusi 10
2.5 Petunjuk Adanya Evolusi 11
2.6 Mekanisme Evolusi 12
2.7 Teori Asal Mula Kehidupan 14
BAB III PENUTUP 16
3.1 Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evolusi merupakan salah satu teori maupun cabang dalam khasanah ilmu
pengetahuan. Teori tersebut menyatakan terjadinya sebuah perubahan pada
makhluk hidup atau spesies secara gradual (perlahanlahan). Perubahan yang
dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghasilkan spesies
atau makhluk hidup yang baru. Teori evolusi menjadi sebuah teori yang tenar
ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan Inggris Chalres Darwin (1809-1882).
(https://eprints.ums.ac.id/37112/7/BAB%20I.pdf)
Sampai saat ini, teori terakhir yang masih menjadi acuan para ilmuwan adalah
teori evolusi dari Charles Darwin. Teori evolusi ini dikatakan paling dapat
diterima sampai saat ini secara ilmiah dan masih dapat dibuktikan kebenarannya
walaupun tidak mutlak sepenuhnya. Melalui teori evolusi ini, tercipta sebuah
konsep bahwa awalnya seluruh makhluk hidup di bumi ini mempunyai satu nenek
moyang yang sama. Nenek moyang yang sama membuat makhluk hidup di bumi
ini memiliki kode genetik yang sama seperti leluhurnya. Adanya adaptasi pada
lingkungan di bumi menyebabkan terdapat banyak sekali perubahan dari makhluk
hidup karena selama bumi ini telah adaTeori evolusi Darwin dihasilkan dari
sebuah ekspedisi yang Darwin lakukan pada saat pelayaran menjelajahi daratan
maupun lautan Amerika Selatan. Teori evolusi Darwin merupakan penyempurna
dari teori evolusi sebelum-sebelumnya.
(http://repository.upi.edu/37910/4/T_BIO_1502860_Chapter1)
1
Kehidupan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui dan mengetahui
bagaimana sejarah teori evolusi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evolusi
Evolusi adalah perubahan generasi ke generasi yang menurunkan sifat yang
berbeda dari nenek moyangnya dan berlangsung dalam waktu yang lama. Evolusi,
sebagai cabang Biologi dalam rumpun Sains, adalah ilmu yang mempelajari
tentang perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur menuju kesesuaian
dengan waktu dan tempat. Sebagai imu pengetahuan, kajian evolusi didasarkan
atas data keanekaragaman dan keseragaman makhluk hidup dalam tingkat
komunitas, dan kemudian dalam perkembangan berikutnya didukung oleh
datadata penemuan fosil, sehingga tidak pernah dapat menerangkan dengan
lengkap apa yang pernah terjadi pada masa lampau. (Eka Sari, 2020)
Hal inilah yang kemudian oleh para penentang paham evolusi digunakan
sebagai dasar penolakan mereka. Terlebih lagi jika penentang itu berasal dari
tokoh agama, mereka melawan paham evolusi dengan tetap menunjukkan apa
yang telah tersurat dalam kitab suci mereka. Maka untuk lebih menetralisasi
(memperlunak) agar pertentangan tidak lebih meruncing paham evolusi sering
juga disebut sebagai Hipotesis Evolusi, yang kebenarannya masih perlu diuji lebih
lanjut.( https://www.gramedia.com/literasi/evolusi/)
3
dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya anak-anak tikus berekor.
Weismann melakukan percobaan tersebut hingga 21 generasi tikus dan
hasilnya sama.
2. Plato (427-347 SM) Plato menyatakan percaya pada dunia, yakni dunia
yang ideal dan abadi serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna.
Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan indra manusia.
Dikatakan evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal
dan beradaptasi sempurna dengan lingkungan.
3. Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip
situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang
disampaikan Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan
disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat
ke atas. Menurutnya, setiap bentuk kehidupan makhluk hidup mempunyai
suatu tangga dengan anak tangga masing-masing yang ada pada tingkatan
yang berbeda. Baca juga: Petunjuk Terjadinya Evolusi Jean Baptiste de
Lamarck (1744-1829) Pada teori evolusi Lamarck ada dua gagasan utama,
yakni:Memiliki dua gagasan mengenai evolusi. Gagasan pertama berkaitan
dengan bagian tubuh yang digunakan dan tidak digunakan oleh makhluk
hidup. Melalui gagasannya ini, dia menganggap bahwa bagian tubuh yang
terus-menerus dipakai makhluk hidup dalam menghadapi lingkungan
tertentu akan menjadi lebih besar dan lebih kuat dibandingkan anggota
tubuh yang jarang digunakan. Sementara, anggota tubuh yang jarang
digunakan akan mengalami kemunduran. Gagasan kedua Lamarck
berkaitan dengan pewarisan sifat atau ciri-ciri yang diperoleh makhluk
hidup dalam beradaptasi dengan lingkungannya. (Ari Welianto, 2020)
4. Charles Robert Darwin (1809-1882) Darwin menilai bahwa evolusi terjadi
melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan
diri dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara, makhluk hidup yang
tidak dapat menyesuaikan diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau
mati. Darwin merupakan pelopor teori modern. Teori tentang evolusi
merupakan pengamatannya ketika berlayar dengan kapal Beagle ke
4
kepulauan Galapagos. Melalui pengamatan dan kajian yang mendalam,
akhirnya Darwin mengemukakan teori evolusinya lewat buku berjudul On
The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal Mula Spesies
yang Terjadi Melalui Seleksi Alam). Buku tersebut diterbitkan pada 24
November 1859. Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin, yakni
spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang
hidup pada masa lalu. Lalu seleksi alam merupakan penyebab evolusi
adaptif.
5. Alfred Russel Wallace (1823-1913) Teori evolusi Russel Wallace
merupakan mengembangkan suatu teori seleksi alam yang dikemukakan
oleh Charles Darwin. Pemikiran Russel Wallace didapat dari hasil
ekspedisi di Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan
Maluku. Hasilnya, menunjukkan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda
dengan Indonesia Timur. Wallace dan Darwin, berpendapat awaknya
jerapah memiliki variasi leher, ada yang panjang dan pendek. Hasilnya
seleksi alam lebih menguntungkan jerapah yang berleher panjang. Karena
bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup. Bagi jerapah yang
berleher pendek tidak bisa. Jerapah yang punya leher panjang diwariskan
pada keturunanya.
2. Abad ke-17
5
Berikutnya adalah pada abad ke-17 sekitar tahun 1600an yang dimulai dari
seorang ilmuwan bernama Nicolaus Steno dan Robert Hooke menjelaskan tentang
fosil. Kedua ilmuwan tersebut menyatakan bahwa fosil adalah sisa kehidupan
masa lalu.Steno juga menjelaskan bahwa lapisan batuan yang terdapat di bagian
bawah bumi ternyata lebih tua dari lapisan di bagian atasnya. Kemudian ada John
Ray yang mengenalkan tentang klasifikasi makhluk hidup. Ray juga menjelaskan
bahwa reproduksi pada makhluk hidup merupakan kriteria paling kuat dalam
membedekan spesies.
3. Abad ke-18
Berlanjut ke abad 18 yang merupakan waktu bangkitnya ilmu pengetahuan.
Bapak Biologi yaitu Carolus Linnaeus mulai mengenalkan tentang klasifikasi
organisme. Bagi ilmuwan tersebut klasifikasi dibagi menjadi beberapa hal. Mulai
dari genus, famili, ordo, kelas, dan seterusnya. Ilmuwan tersebut juga
mengenalkan tentang sistem nama yang disebut secara binomial. Klasifikasi
makhluk hidup adalah keteraturan yang diciptakan oleh Tuhan.
4. Abad ke-19
Pada abad ke-19, terkenal dengan teori evolusi Darwin yang merupakan
seorang naturalis dari Inggris. Darwin memiliki pendapat tentang mengapa ada
organisme yang memiliki sayap, mata, dan struktur lainnya dengan fungsinya
masing-masing. Darwin juga menjelaskan tentang seleksi alam yang merupakan
konsep dasar dalam evolusi makhluk hidup. Hal ini terjadi karena makhluk hidup
memiliki sifat yang berguna dan memiliki struktur tubuh yang lengkap.
(Https://Www.Academia.Edu/8165276/Teori_Evolusi_Sebelum_Carles_Robert_
Darwin)
6
menurutnya, ilmu kedokteran dan ilmu anatomi yang dipelajarinya sangatlah
membosankan. (Kumparan.com.2018)
7
yang menyebabkan perubahan terjadi pada makhluk hidup. Lalu ia membaca
sebuah buku karya Thomas Malthus yang berjudul "An Essay on the Principle of
Population," dan mendapat pandangan tentang seleksi alam melalui persaingan
untuk bertahan hidup.
Charles Darwin mendapatkan banyak reverensi dari laporan yang dibuat oleh
Alfred Russel Wallace, seorang ahli alam Inggris yang berada di Hindia Timur,
mengenai teori tentang evolusi. Teori yang dibuat oleh Wallace ternyata sejalan
dengan pemikiran Charles Darwin sehingga mereka membuat laporan bersama.
Kemudian Charles Darwin membuat sebuah buku berjudul "The Origin of
Species," dan membuat kehebohan besar di antara para ilmuwan alam dunia.
Perdebatan mulai bermunculan atas teor Charles Darwin mengenai evolusi
makhluk hidup, ada yang menentang dan ada pula yang mendukung teorinya.
Pada 1871 Charles Darwin menerbitkan The Descent of Man dan Selection in
Relation to Sex, yang mendukung pemikirannya tentang asal usul manusia berasal
dari makhluk yang mirip kera. Buku itu membuat perdebatan akan teori Darwin
semakin meluas, baik di antara para ahli, maupun masyarakat awam.
8
Teori pertama yang diungkap oleh Charles Darwin adalah Teori Seleksi
Alam. Teori ini terkuak ke publik pada abad ke-19. Charles Darwin tentu tidak
asal membuat teori, dia mengacu pada teori yang sudah ada, yaitu Principles of
Geology dari Lyell. Darwin juga terinspirasi dari An Essay on the Principle of
Population karangan Thomas Malthus. Darwin menentang pernyataan bahwa
makhluk hidup tidak tumbuh dan berkembang.
Darwin juga percaya bahwa makhluk hidup dapat berkembang biak dari
adanya perkawinan. Nah, teori ini disebut dengan teori seleksi alam. Dalam
mengungkapkannya, Darwin meneliti seekor burung mocking bird di kepulauan
yang sama. Berdasarkan hasil penelitiannya, Darwin mengungkapkan bahwa
setelah burung ini, maka akan memunculkan spesies-spesies baru lagi.
Spesies baru mocking bird dapat dilihat dari bentuk paruhnya. Bentuk paruh itu
akan menyesuaikan habitat setiap mocking bird.
Teori Evolusi
Teori evolusi juga ditemukan oleh Charles Darwin dalam perjalanan yang
sama. Teori ini muncul berdasarkan teori adaptasi, spesies, serta evolusi yang
telah ada. Menurut Darwin, manusia telah mengalami proses evolusi yang
panjang. Proses ini berawal dari pembelahan spesies bersel satu hingga menjadi
manusia saat ini.
9
mengalami kepunahan. Namun, kepunahan justru akan menghasilkan spesies yang
baru lagi sebagai proses seleksi alam. Kepunahan tersebut meninggalkan fosil
yang diteliti Darwin untuk membuktikan proses evolusi manusia. Namun,
sayangnya, perjalanan Darwin berakhir pada kesimpulan bahwa dia tidak
menemukan alasan manusia muncul di dunia ini. Meski begitu, penelitian Darwin
akhirnya dilanjutkan oleh Thomas H. Huxley yang pada akhirnya menemukan
ciri-ciri makhluk hidup menyerupai manusia.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemikiran_evolusi)
a. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang
sempurna.
b. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
c. Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai dan
berkembang makin sempurna. Sementara organ yang tidak diperlukan lagi
perkembangannya akan menurun dan akhirnya rudiment. Ini dikenal
dengan teori use and disuse.
d. Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan.
e. Dicontohkan menurut teori Lamarck, dahulu semua jerapah berleher
pendek. Namun, akibat tertarik selama bertahun-tahun untuk meraih daun-
10
daun di pucuk pohon, leher jerapah menjadi panjang. Selanjutnya, leher
panjang jerapah itu diwariskan kepada keturunannya.
Oleh karena itu, jerapah berleher panjang merupakan keturunan yang bersifat
homozigot dominan atau heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek
merupakan keturunan yang bersifat homozigot resesif. Jerapah berleher pendek
yang homozigot resesif tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga
akhirnya punah. Dari situlah Weismann berpendapat bahwa evolusi berkaitan
dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
3. Charles Darwin
Charles Robert Darwin dikenal sebagai Bapak Teori Evolusi. Charles Darwin
mengemukakan teori evolusinya dalam buku yang berjudul On The Origin of
Species by Means of Natural Selection (Asal mula spesies yang terjadi melalui
seleksi alam) yang diterbitkan pada 1859.
Teori evolusi Darwin dikenal dengan teori seleksi alam. Teori seleksi alam
mengandung dua pemahaman, yaitu bahwa spesies sekarang berasal dari spesies
dahulu dan terbentuknya spesies karena seleksi alam. Menurut teori Darwin,
panjangnya leher jerapah merupakan salah satu contoh seleksi alam. Jerapah
memiliki leher yang bervariasi, ada yang panjang dan pendek.
11
dan jumlahnya terus berkurang sehingga yang tersisa adalah jerapah berleher
panjang.
Ada dua macam kupu-kupu Boston betularia, yaitu yang bersayap gelap dan
terang. Pada masa sebelum industri meningkat jumlahnya di inggris, ngenat
bersayap terang jumlahnya lebih banyak dibandingkan ngengat bersayap gelap.
Hal ini terjadi karena pohon berlumut kerak yang terang akan melindungi
ngenat bersayap terang. Akibatnya, ngengat gelap akan lebih mudah dimakan
(diseleksi) oleh predator. Saat jumlah industri meningkat di inggris , jelaga
cerobong asap merusak lumut kerak di pohon. Akibatnya kulit pohon menjadi
warna gelap. Hal tersebut menyebabkan ngengat bersayap gelap lebih terlindungi
dari predator, sehingga terjadi penurunan frekuensi ngengat warna gelap lebih
dominann dalam lingkungan berjelaga. Ini berarti makhluk hidup yang mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan bertahan dan menghasilkan
keturunan yang adaptif pula.
12
2.5 Petunjuk Adanya Evolusi
Petunjuk terjadinya evolusi adalah fosil, anatomi dan embriologi, biologi
molekuler, penyebaran geografik makhluk hidup, dan organ sisa makhluk hidup.
(compas.com.2022)
13
sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-
sifat yang menguntungkan ini
Seleksi alam dapat beroperasi pada tingkat gen, individu, atau kelompok.
Seleksi alam pada tingkat gen disebut seleksi genetik, yang merupakan perubahan
frekuensi alel (varian gen) dalam suatu populasi akibat perbedaan keberhasilan
reproduksi antara alel tersebut. Seleksi alam pada tingkat individu disebut seleksi
fenotipik, yang merupakan perubahan frekuensi fenotipe (sifat fisik atau perilaku)
dalam suatu populasi akibat perbedaan keberhasilan reproduksi antara individu
dengan fenotipe yang berbeda. Seleksi alam pada tingkat kelompok disebut
seleksi kelompok, yang merupakan perubahan frekuensi sifat-sifat yang
mempengaruhi interaksi sosial dalam suatu populasi akibat perbedaan
keberhasilan reproduksi antara kelompok-kelompok dengan sifat-sifat yang
berbeda. (https://an-nur.ac.id/blog/mekanisme-evolusi-seleksi-alam-dan-
hanyutan-genetik.html)
Seleksi alam dapat menghasilkan tiga pola perubahan adaptasi dalam suatu
populasi, yaitu stabilisasi, arah, atau pelebaran. Seleksi stabilisasi terjadi ketika
seleksi alam mempertahankan nilai rata-rata suatu sifat dengan mengurangi variasi
sifat tersebut. Contohnya adalah berat badan bayi manusia, yang cenderung stabil
di sekitar 3 kg karena bayi dengan berat badan terlalu rendah atau terlalu tinggi
memiliki risiko kematian lebih tinggi
14
2. Hanyutan Genetik
Hanyutan genetik adalah proses yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat-sifat terwaris dalam suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan
oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu
bertahan hidup dan bereproduksi. Hanyutan genetik tidak bergantung pada
keuntungan atau kerugian dari suatu sifat bagi organisme, melainkan hanya pada
kebetulan. Hanyutan genetik lebih berpengaruh pada populasi yang berukuran
kecil, karena variasi genetik lebih mudah hilang akibat fluktuasi acak
15
Sederhananya, teori generasi spontan mengasumsikan bahwa makhluk hidup
muncul secara spontan atau tidak terduga dari materi tak hidup (abiotik).
Misalnya, Aristoteles mencatat bahwa ikan tampaknya tiba-tiba muncul di badan
air di mana tidak ada ikan pada awalnya. (
https://www.gramedia.com/literasi/teori-asal-usul-kehidupan/)
Hal ini sejalan dengan cara berpikir saat itu yang tidak didukung oleh
teknologi modern dan cenderung melihat fakta tanpa bukti ilmiah. Sama seperti
Aristoteles, nenek moyang kita sering berdebat tentang asal usul
hewan/tumbuhan yang lahir dari makhluk mati. Teori ini tidak memiliki dasar
ilmiah yang kuat, tetapi dapat berlaku untuk waktu yang sangat lama. Bahkan,
Antonie Van Leeuwenhoek (abad ke-17), penemu mikroskop, juga mendukung
teori abiogenesis. Leeuwenhoek mengamati air rendaman jerami dengan
mikroskop buatan sendiri dan menemukan protozoa. Dia juga mengklaim bahwa
hewan itu baru saja bangkit dari air yang direndam dalam jerami.
2. Teori Biogenesis
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia akhirnya berpikir
lebih ilmiah. Ilmuwan tidak hanya percaya pada teori tanpa bukti ilmiah. Itulah
sebabnya beberapa ilmuwan mencoba membuktikan kebenaran tentang teori
abiogenesis jangka panjang.
16
terbentuk mengandung banyak molekul sederhana. Molekul sederhana ini
kemudian membentuk molekul yang lebih kompleks.
Mereka juga mengklaim bahwa atmosfer primitif bumi terdiri dari gas
nitrogen (N2), uap air (H20), metana CH, gas hidrogen (H2), karbon monoksida
(CO) dan amonia (NH3). Molekul-molekul di atmosfer kemudian bereaksi satu
sama lain menggunakan sinar matahari dan kilat untuk membentuk molekul
organik sederhana. Pada saat itu, oksigen belum terbentuk di atmosfer. Dengan
adanya oksigen, tidak mungkin secara spontan membentuk senyawa organik
sederhana. Mengapa? Karena oksigen sangat reaktif dan dapat memutuskan ikatan
kimia yang baru terbentuk. Pada saat itu, laut belum terbentuk di bumi, karena
permukaan bumi yang panas menyebabkan setiap tetes air yang jatuh di bumi
menguap lagi. Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, permukaan bumi mulai
mendingin dan lautan terbentuk. (https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-
teori-asal-usul-kehidupan-beserta-penjelasannya-20LR7AtspFl/3)
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evolusi adalah perubahan generasi ke generasi yang menurunkan sifat
yang berbeda dari nenek moyangnya dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Menurut Darwin, evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang
mampu menyesuaikan diri dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara,
makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan alam tidak akan
bertahan hidup atau mati. Darwin merupakan pelopor teori modern.
Walaupun teori asal usul makhluk hidup melalui proses evolusi adalah
yang paling dapat ditelaah secara ilmiah, namun tetap tidak lepas dari berbagai
kritik. Kritik ini berdasarkan pada antropoegosentris, pandangan bahwa manusia
adalah makhluk yang paling mulia di bumi, karena mempunyai kemampuan
berpikir, berakhlak, dan berspirit, maka ia tidak mungkin berkerabat dengan
makhluk hidup lain di dunia ini, sebab ia diciptakan terpisah dari spesies lain.
Atau dengan kata lain bertentangan dengan teori kreasionisme, menolak evolusi
dan menganggap bahwa manusia diciptakan terpisah dari spesies lain dan
langsung seperti bentuknya sekarang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Risatasa. 2013. Modul 1: Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup.
[Online]. http://repository.ut.ac.id/4251/1/PEBI4204-M1.pdf
1809-1882). (https://eprints.ums.ac.id/37112/7/BAB%20I.pdf
http://repository.upi.edu/37910/4/T_BIO_1502860_Chapter1
https://www.gramedia.com/literasi/evolusi/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/03/103000169/pengertian-evolusi-
menurut-para-ahli?page=all
https://kumparan.com/potongan-nostalgia/charles-darwin-dan-perjalanan-mencari-
kebenaran/1
faraby, Ibnal. 2021. Charles Darwin: Pelopor Teori Evolusi oleh Seleksi Alam
Leo, Muhammad Taufik. 2019. TEORI EVOLUSI DARWIN: DULU, KINI DAN
NANTI, urnal Filsafat Indonesia, Vol 2 No 3
Pandani, 2019. jelaskan contoh fenomena evolusi berkaitan dengan adaptasi suatu
organisme dan seleksi alam
https://quizizz.com/admin/quiz/5e3a0ec7fb6e09001ca8be4f/fenomena-alam-yang-
berkaitan-dengan-teori-evolusi
https://quizizz.com/admin/quiz/5e1bc7e2e4f94c001bead755/petunjuk-evolusi
19
https://an-nur.ac.id/blog/mekanisme-evolusi-seleksi-alam-dan-hanyutan-
genetik.html
http://ftp.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/12_SMA/kelas12_biolog
https://www.gramedia.com/literasi/teori-asal-usul-kehidupan/
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-teori-asal-usul-kehidupan-beserta-
penjelasannya-20LR7AtspFl/3
20