Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/346496336

Model Penelitian dan Pengembangan Media Pembelajaran

Chapter · November 2020

CITATIONS READS

0 3,306

1 author:

Hamdan Husein Batubara


Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
72 PUBLICATIONS 673 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Hamdan Husein Batubara on 30 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Bab 2
MODEL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN
Hamdan Husein Batubara

A. Konsep ADDIE
Penelitian dan pengembangan media pembelajaran adalah
suatu proses memproduksi dan mengembangkan media pembela-
jaran melalui proses penelitian sehingga dapat menghasilkan
media pembelajaran yang valid dan dinilai layak untuk digunakan
dalam proses pembelajaran. Penelitian dan pengembangan media
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan pendekatan penelitian
kombinasi, dimana data penelitiannya terdiri dari data kuantitatif
dan kualitatif.
Secara bahasa, pengembangan berarti proses penerjemahan
spesifikasi rancangan ke dalam bentuk produk (Muhammad Yaumi
2018:82). Menurut Wahyudi, suatu pengembangan bertujuan
untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan jangkauan dari teknologi
yang ada (Wahyudi, Handayani, dan Herwanto 2017:102). Selain
itu, pengembangan juga bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan media yang ada agar menjadi lebih baik (Hudha dan
Rondonuwu 2019:801).

Model Penelitian dan Pengembangan 43


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa
pengembangan media pembelajaran antara lain bertujuan untuk:
1) meningkatkan kualitas media pembelajaran, 2) menyesuaikan
media pembelajaran dengan kebutuhan, 3) mengkombinasikan
beberapa elemen untuk menghasilkan media yang efektif dan
efesien, 4) meningkatkan konten media pembelajaran, dan 5)
membuat media pembelajaran yang belum pernah ada sebe-
lumnya (Muhammad Yaumi 2018:83).
Salah satu konsep penelitian dan pengembangan yang populer
dan praktis digunakan sebagai panduan penelitian dan
pengembangan media pembelajaran adalah konsep ADDIE yang
dikemukakan oleh Robert Maribe Branch dalam buku Instructional
Design: The ADDIE Approach. Sesuai dengan akronimnya, tahapan
penelitian dan pengembangan media pembelajaran menurut konsep
ADDIE terdiri dari tahap Analyze, Design, Develop, Implement, dan
Evaluate (Branch 2009). Bangunan konsep ADDIE telah digambarkan
oleh Branch sebagai berikut.

Analyze

Implement Evaluate Design

Develop

Gambar 4.1: Konsep ADDIE menurut Branch (Branch 2009:2)

Secara ringkas, penerapan konsep ADDIE dalam penelitian


dan pengembangan adalah sebagai berikut.

44 Media Pembelajaran Efektif


Tabel 1.1: Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran dengan ADDIE
Hasil
Tahap Kegiatan Konsep Prosedur
Tahapan
1. Analisis Mengidentifikasi • Memeriksa Kesimpulan
(Analyze) penyebab masalah dan mengenai
kesenjangan/ kebutuhan jenis-jenis
masalah dan pengguna media media
potensi solusi • Menganalisis pembelajara
yang tepat untuk kebutuhan calon n yang
menyelesaikan pengguna paling tepat
masalah • Menganalisis digunakan
tersebut. dukungan institusi untuk
dan sumber daya memfasilitas
yang tersedia. i proses
• Mengidentifikasi belajar
jenis-jenis media siswa.
yang potensial
untuk mendukung
proses
pembelajaran.
• Menulis ide dasar
pengembangan
media
pembelajaran.
2. Desain Menulis ide Membuat rumusan Rumusan
(Design) pengembangan produk dengan produk.
media ke dalam jelas, seperti Seperti
sebuah rumusan spesifikasi produk, deskripsi
produk yang deskripsi khusus umum
jelas. Seperti: produk, flowchart produk, flow
deksripsi umum, (diagram alur), chart, atau
flowchart, atau skrip, atau storyboard.
storyboard. storyboard produk
3. Pengem- Membuat • Membangun Produk awal
bangan produk, lembar produk sesuai yang telah
(Develop) penilaiannya, dengan lengkap,
dan meminta tim rancangan yang lembar
pakar untuk dibuat penilaian
produk,

Model Penelitian dan Pengembangan 45


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
memvalidasi • Mengembangkan hasil
produk awal. panduan validasi
pengguaan media produk oleh
untuk siswa/ guru. tim pakar,
• Menulis dan produk
instrument yang telah
penilaian media. divalidasi
• Meminta tim oleh tim
pakar untuk pakar.
menilai produk
• Melakukan revisi
sesuai saran tim
pakar
4. Implementasi Mempersiapkan • Mempersiapkan Prosedur
(Implement) tempat guru. penerapan
penggunaan • Mempersiapkan produk dan
produk, orang siswa. nilai hasil uji
yang terlibat, • Menguji coba coba produk
dan prosedur produk
penggunaan • Menggunakan
produk. Setelah instrumen
itu, produk penilaian produk
diujicoba dan • Menilai
dinilai. kompetensi siswa
• Melakukan revisi
sesuai keperluan
5. Evaluasi Menilai kualitas • Menganalisis Hasil
(Evaluate) proses dan hasil respons analisis
mengukur siswa. terhadap
kompetensi • Menganalisis kualitas
siswa sebelum hasil uji produk.
dan setelah kompetensi siswa
implementasi. • Menyempurnakan
produk akhir jika
diperlukan
Sumber: (Suryani et al. 2018:127)

Selanjutnya, penulis akan menjelaskan penerapan setiap


tahapan ADDIE dalam penjelasan berikut.

46 Media Pembelajaran Efektif


B. Tahap Analisis Kebutuhan (Analyze)
Tahap analisis adalah tahapan pertama yang mendasari
tahapan-tahapan lain dalam konsep ADDIE. Pada tahap ini,
pengajar harus mengumpulkan informasi yang terkait dengan
penyebab masalah belajar siswa dan jenis media pembelajaran
yang paling tepat untuk mendukung proses belajar siswa. Setidak-
nya ada tiga aspek yang harus diketahui oleh pengembang media
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Karakteristik individu/ kelompok pengguna
Karakteristik individu/kelompok pengguna perlu diper-
hatikan agar media yang akan dikembangkan nantinya sesuai
dengan kebutuhan dan harapan penggunanya. Beberapa hal
yang harus dianalisa terkait dengan karakteristik
individu/kelompok pengguna adalah: perkembangan kognitif
dan bahasanya, ciri-ciri media yang disukainya, gaya
belajarnya, daya aksesnya, dan tingkat kemampuan pengguna
dalam menggunakan media yang akan dikembangkan.
2. Daya dukung institusi terhadap penggunaan media
pembelajaran
Daya dukung institusi adalah berkaitan dengan kebijakan
negara dan sekolah terkait dengan penggunaan media
tersebut. Beberapa sekolah bisa saja memiliki kebijakan untuk
tidak membolehkan siswanya menggunakan jenis media
tertentu dengan beberapa alasan yang rasional. Disamping itu,
daya dukung institusi juga berkaitan dengan kemauan
institusi dalam mendanai proses produksi media
pembelajaran.

Model Penelitian dan Pengembangan 47


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
3. Jenis media yang potensial untuk mendukung kegiatan
pembelajaran
Media pembelajaran memiliki jenis dan keunggulan yang
berbeda. Oleh karena itu, pengajar perlu menganalisis dan
memilih jenis media pembelajaran yang paling tepat
digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
Beberapa hal yang perlu dianalisis oleh pengajar terkait
dengan pemilihan media yang paling potensial adalah: (1)
kemampuan media untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran, (2) kemampuan media untuk menyajikan
materi pelajaran, (3) kesesuaian media dengan metode
pembelajaran yang akan diterapkan, dan (4) kualitas fitur-
fitur yang dimiliki oleh media pembelajaran tersebut.
Berdasarkan tiga aspek ini, pengembang media dapat
merumuskan suatu naskah yang dapat digunakan sebagai panduan
dalam menganalisis kebutuhan pengembangan media
pembelajaran. Contoh pertanyaan yang perlu dijawab pada tahap
analisis adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana tahap perkembangan kognitif pengguna
media dilihat dari teori piaget?
2) Bagaimana tahap perkembangan pengetahuan siswa
dilihat dari jenjang studinya?
3) Bagaimana gaya belajar siswa?
4) Apa topik materi pelajaran yang pengajarannya
membutuhkan bantuan media pembelajaran?
5) Bagaimana ketersediaan media pembelajaran yang
dibutuhkan oleh pengguna?
6) Bagaimana kualitas media pembelajaran yang tersedia?
7) Apakah calon pengguna memiliki sarana yang diperlukan
untuk menggunakan media pembelajaran yang
dibutuhkan tersebut?

48 Media Pembelajaran Efektif


8) Apakah fitur media pembelajaran yang dipilih dapat
mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa?
9) Apakah media pembelajaran yang dipilih akan dapat
dikuasai oleh pengguna dengan cepat?
10) Apa manfaat relatif dari penggunaan media pembelajaran
tersebut?
11) Apakah pemerintah dan institusi pendidikan mengizin-
kan penggunaan media pembelajaran tersebut di sekolah
atau di rumah?
12) Apakah pengguna media dapat menjaga keamanan
dirinya saat menggunakan media pembelajaran tersebut?
13) Apakah pengembangan dan penggunaan media pembe-
lajaran tersebut telah mendapat dukungan dari calon
pengguna media?
14) Bagaimana karakteristik media yang sesuai dengan minat
calon pengguna?
15) Apakah pengembang media memiliki modal (dana, kom-
petensi, dan waktu) yang memadai untuk mengembang-
kan media pembelajaran tersebut?
C. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan adalah tahap penulisan ide ke dalam
sebuah rumusan yang menggambarkan media pembelajaran
secara rinci. Bentuk rumusan media pembelajaran sangat bervaria-
si dan tergantung pada jenis media pembelajaran yang akan
dikembangkan. Misalnya, rumusan rancangan media video dapat
dibuat dalam bentuk skrip skenario, sementara rumusan ran-
cangan media komik dapat dbuat dalam bentuk papan cerita (story-
board), dan rumusan rancangan multimedia interaktif dapat dbuat
dalam bentuk diagram alur (flow chart) dan papan cerita
(storyboard).

Model Penelitian dan Pengembangan 49


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
Rumusan rancangan media pembelajaran berfungsi untuk
mengarahkan pengembang media dalam memproduksi dan
mengembangkan media pembelajaran. Oleh karena itu, penulisan
rumusan rancangan media pembelajaran akan mempercepat
pengembang media dalam memproduksi sebuah media pem-
belajaran. Contoh format flowchart dan storyboard multimedia
interaktif adalah sebagai berikut.

Gambar 4.2: Format Flowchat dan Storyboard

50 Media Pembelajaran Efektif


Setelah rumusan rancangan media pembelajaran selesai
dibuat, pengembang media dapat mengidentifikasi bahan-bahan
dan alat-alat yang diperlukan untuk membuat dan mengembang-
kan media pembelajaran tersebut.
D. Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap pengembangan meliputi tahap produksi media pembe-
lajaran dan tahap pengembangan media pembelajaran ber-
dasarkan saran dari tim pakar. Pada tahap ini, pengembang media
harus memproduksi produk media pembelajaran secara lengkap.
Setelah selesai itu, pengembang media pembelajaran juga perlu
mengembangkan sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk
memeriksa kualitas media pembelajaran yang dikembangkan.
Butir instrumen penilaian media pembelajaran tersebut dapat
dikembangkan berdasarkan teori-teori yang menjelaskan kriteria
ideal media pembelajaran. Misalnya, media poster dapat dinilai
dari aspek unsur-unsur visualnya, teksnya, dan daya tariknya.
Sementara media video bisa dinilai dari aspek kualitas audio dan
gambarnya, bahasa yang digunakan, kebenaran materinya, dan
struktur penyajian materinya.
Penjelasan mengenai kriteria ideal setiap jenis media
pembelajaran dapat Anda lihat pada uraian tentang jenis media
pembelajaran tertentu. Contoh rubrik penilaian media
pembelajaran yang biasa digunakan juga dapat Anda temukan
pada buku referensi, laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Sebagai
contoh, berikut adalah contoh angket yang dapat digunakan untuk
menilai media visual (gambar/ poster).
Tabel 4.2: Angket penilaian media visual
Media yang direview: .........................................................................................
Nama Penilai : ……................ Email Penilai: .....................................................
Waktu penilaian : ……..………………………………………………………………
Unsur-unsur Visual Patut Bisa Buruk Komenta
Dicontoh Diterima r
• Tata letak □ □ □

Model Penelitian dan Pengembangan 51


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
• Keseimbangan □ □ □
• Warna □ □ □
• Kemudahterbacaan □ □ □
Unsur-unsur Teks
• Gaya □ □ □
• Ukuran □ □ □
• Penentuan spasi □ □ □
• Warna □ □ □
• Penggunaan huruf □ □ □
besar
Unsur-unsur Daya tarik
• Kejutan □ □ □
• Tekstur □ □ □
• Interaksi □ □ □
Sumber: (Smaldino et al. 2012:91).
Sementara angket yang dapat digunakan untuk menilai
kualitas video pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3: Angket penilaian video pembelajaran
Nama media yang dinilai : ……………………………….………………………..
Nama penilai : ……………………… Email penilai: …………………………….
Waktu penilaian : …………………………………….………………………..
Aspek Kualitas Kualitas Kualitas Komen-
penilaian Tinggi Sedang Rendah tar
Sesuai Penggunaan Penggunaan Penggunaan
dengan teknologi teknologi se- teknologi
standar dan sesuai dengan suai dengan sepertinya tidak
tujuan standar dan sebagian sesuai dengan
pembelajaran tujuan standar dan standar dan
pembelajaran tujuan pem- tujuan
belajaran pembelajaran
Materi akurat Materi video Materi video Materi video
dan terbaru benar dan benar, tetapi tidak benar dan
tidak berisi berisi materi berisi materi
materi yang yang telah yang telah
telah usang usang usang

52 Media Pembelajaran Efektif


Bahasanya Bahasa yang Bahasa yang Bahasa dan
sesuai usia digunakan digunakan kosa kata yang
sesuai dengan hampir sesuai digunakan jelas
usia dan usia dan tidak sesuai
kosakata bisa beberapa dengan usia
dipahami kosakata di siswa
siswa atas/ bawah
usia siswa
Materi Penyajian Penyajian Penyajian
disajikan materi materi materi tidak
dengan alat menggunakan menggunakan menggunakan
peraga yang alat peraga alat peraga alat peraga
tepat yang tepat yang kurang yang tepat
sehingga sesuai sehingga materi
dapat menarik sehingga tidak menarik.
pehatian materi kurang
siswa. menarik
pehatian
siswa.
Materi Penyajian Penyajian Penyajian
disajikan materi materi materi tidak
dengan interaktif dan interaktif, tapi interaktif dan
interaktif dan sesuai tidak sesuai tidak sesuai
terstruktur langkah- langkah- dengan
langkah langkah langkah-langkah
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Bebas dari Tidak ada Terdapat Terdapat
iklan dan iklan atau sedikit iklan, banyak iklan
konten negatif konten negatif tetapi tidak atau konten
ada konten negatif
negatif.
Gambar Gambar video Gambar video Gambar video
video jelas jelas dan kurang jelas, kurang jelas,
dan akurat akurat dalam tetapi akurat dan tidak akurat
dalam menyajikan dalam dalam
menyajikan materi menyajikan menyajikan
materi materi. materi.
Suara video Suara video Suara video Suara video
dapat terdengar terdengar kurang
terdengar dengan jelas dengan jelas terdengar

Model Penelitian dan Pengembangan 53


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
dengan jelas dan nyaman dan kurang dengan jelas
dan nyaman di nyaman di dan kurang
pendengaran pendengaran nyaman di
pendengaran
Durasi video Durasi video Durasi video Durasi video
sesuai sesuai dengan kurang sesuai tidak sesuai
dengan kebutuhan dengan dengan
kebutuhan siswa kebutuhan kebutuhan
siswa sehingga tidak siswa siswa sehingga
sehingga menjenuhkan sehingga siswa bosan
tidak dan materi siswa tampak dan sulit
menjenuhkan mudah bosan, tetapi memahami
dan mudah dipahami masih bisa materi
dimengerti siswa. memahami pelajaran.
materi
pelajaran.
Video mudah Video bisa Video bisa Video tidak bisa
diakses dan diputar secara diputar secara dijalankan
digunakan offline dengan offline secara offline
berbagai jenis menggunakan dan hanya bisa
perangkat. perangkat dijalankan
tertentu. dengan
perangkat
tertentu saja.
Sumber: (Smaldino et al. 2012:429–30)
Adapun contoh angket yang dapat digunakan untuk menilai
kelayakan media ebook adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4: Angket penilaian ebook
Ahli Media Pembelajaran:
• Nama penilai:
• Jabatan:
• Instansi:
Petunjuk Penilaian:
1. Mohon untuk mengisi identitas pada tempat yang disediakan.
2. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari
Bapak/Ibu sebagai ahli media tentang kualitas media pembelajaran yang
dikembangkan.

54 Media Pembelajaran Efektif


3. Mohon berikan penilaian dengan mencantumkan tanda centang (√)
berdasarkan pedoman penilaian yang disediakan.
4. Mohon memberikan pendapat, saran perbaikan, dan kritik pada tempat
yang disediakan.
5. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini,
saya ucapkan terima kasih.
Pedoman penilaian:
Penilaian media ini berdasarkan kriteria kelayakan yang diterjemahkan
ke dalam simbol angka sebagai berikut.
1. Sangat baik = 5
2. Baik = 4
3. Cukup = 3
4. Buruk = 2
5. Sangat buruk = 1
A. Penilaian Kelayakan Aspek Kebahasaan
Skor Penilaian
No. Indikator Deskripsi
5 4 3 2 1
1. Kejelasan Petunjuk
petunjuk penggunaan produk
penggunaan. disampaikan dengan
jelas
2. Kesesuaian Bahasa yang
bahasa dengan digunakan
tingkat berpikir
siswa.
3. Kesesuaian Bahasa yang
bahasa dengan digunakan sesuai
tingkat dengan tingkat
pengembangan pengembangan
sosial sosional emosional
emosional siswa.
siswa.
4. Kemampuan Bahasa yang
mendorong digunakan
rasa ingin tahu mendorong rasa
siswa. ingin tahu siswa

Model Penelitian dan Pengembangan 55


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
untuk mempelajari
materi.
5. Kesantunan Penggunaan bahasa
penggunaan yang tetap santun
bahasa. dan tidak
mengurangi nilai-nilai
pendidikan.
6. Ketepatan Dialog dan penulisan
dialog/ teks teks telah sesuai
dengan materi. dengan cerita dan
materi.
B. Penilaian Kelayakan Aspek Penyajian
Skor Penilaian
No. Indikator Deskripsi
5 4 3 2 1
1. Keruntutan Penyajian materi
penyajian dilakukan secara
materi. runtut/ sistematis.
2. Dukungan cara Penyajian media
penyajia media mendukung siswa
terhadap untuk terlibat dalam
keterlibatan pembelajaran.
siswa dalam
pembelajaran.
3. Penyajian Penyajian gambar
tokoh. tokoh menarik dan
proporsional.
C. Penilaian Aspek Efek Media Terhadap Strategi Pembelajaran
Skor Penilaian
No. Indikator Deskripsi
5 4 3 2 1
1. Kemudahan Media ini mudah
penggunaan. digunakan untuk
pembelajaran, baik di
dalam kelas dan di
luar kelas.
2. Dukungan Media mendukung
media bagi siswa untuk belajar
kemandirian secara mandiri.
belajar siswa.

56 Media Pembelajaran Efektif


3. Kemampuan Media menambah
media untuk motivasi belajar
meningkatkan siswa.
motivasi.
4. Kemampuan Media meningkatkan
media pengetahuan siswa.
menambah
pengetahuan.
5. Kemampuan Media mampu
media memperluas
memperluas wawasan siswa
wawasan dalam bidang
siswa. tertentu.
D. Penilaian Kelayakan Tampilan Menyeluruh
Skor Penilaian
No. Indikator Deskripsi
5 4 3 2 1
1. Kemenarikan Desain gambar pada
tampilan awal tampilan awal
media. memberi kesan
positif sehingga
mampu menarik
minat pembaca.
2. Keteraturan Desain media telah
desain media. teratur dan
konsisten.
3. Pemilihan jenis Jenis dan ukuran
dan ukuran huruf yang dipilih
huruf sudah tepat dan
mendukung menjadikan media
media menjadi menjadi lebih
lebih menarik. menarik.
4. Kesesuaian Ketepatan video
video dengan yang digunakan
materi. dalam mendukung
materi dalam media.
5. Kemudahan Teks mudah dibaca.
untuk membaca
teks.

Model Penelitian dan Pengembangan 57


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
6. Pemilihan Warna yang dipilih
warna. dan perpaduannya
telah sesuai dan
menarik.
7. Kesesuaian Adanya kesesuaian
cerita, gambar, dari penyajian
dan materi. gambar, alur cerita,
dan materi.
8. Operasional. Mudah dioperasikan
dan tidak
memerlukan
spesifikasi komputer
yang terlalu tinggi.
E. Saran, Kritik, dan Tanggapan

Dengan ini, menyatakan bahwa media ini layak/ tidak layak)* untuk
diimplementasikan dalam pembelajaran.
)* coret yang tidak perlu

_______________, , 2020
Validator media,

(……….………………………………)
Sumber: (Suryani et al. 2018:214–18)
Setelah produk media pembelajaran dan rubrik penilaiannya
telah selesai dikembangkan, maka pengembang media perlu
menentukan siapa saja pakar/ ahli media yang relevan dan mau
diundang untuk menelaah dan menilai kualitas media pembe-
lajaran yang dikembangkan. Jumlah pakar penilai yang dilibatkan
semestinya berjumlah antara 2-10 orang.
Hasil penilaian tim pakar tersebut harus dijadikan sebagai
bahan untuk memperbaiki media pembelajaran yang sedang
dikembangkan sehingga semua tim pakar mengkonfirmasi bahwa

58 Media Pembelajaran Efektif


media pembelajaran yang sedang dikembangkan telah layak
digunakan tanpa revisi.
E. Tahap Penerapan (Implement)
Tahap implementasi adalah tahapan uji coba media pembe-
lajaran pada target pengguna dan lingkungan belajarnya. Tahap uji
coba ini dapat dilakukan setelah media pembelajaran yang di-
kembangkan tersebut telah memperoleh penilaian “layak diguna-
kan tanpa revisi” dari tim pakar.
Hal-hal yang harus dipersiapkan oleh pengembang media
dalam tahap implementasi adalah: kondisi mental dan fisik
pengguna media, tempat dan peralatan yang diperlukan pada
tahap implementasi, scenario implementasi media pembelajaran
(skenario pembelajaran), jadwal implementasi, dan instrumen
penilaian media pembelajaran.
Jumlah calon pengguna media yang harus dilibatkan pada
tahap implementasi bisa berjumlah 5-10 orang (kelompok kecil)
atau 100-1000 orang (kelompok besar). Lembar penilaian media
pembelajaran pada tahap implementasi terdiri dari dua jenis, yaitu:
instrumen yang berfungsi untuk mengetahui respons siswa
terhadap penggunaan media pembelajaran, dan instrumen untuk
mengukur kompetensi siswa antara sebelum dan setelah meng-
gunakan media pembelajaran.
Beberapa contoh pertanyaan umum yang perlu diajukan ke-
pada pengguna media pembelajaran saat proses implementasi
adalah sebagai berikut.
1) Apakah media pembelajaran tersebut dapat membantu
proses pembelajaran Anda?
2) Apakah media pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan motivasi belajar Anda?
3) Apakah media pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar Anda?
4) Apakah Anda menyukai media pembelajaran tersebut?

Model Penelitian dan Pengembangan 59


Cara mengutip buku ini:
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
5) Apakah media pembelajaran tersebut mudah dipelajari
dan digunakan?
6) Apakah Anda memiliki kendala dalam menggunakan
media pembelajaran tersebut?
7) Apakah konten media pembelajaran tersebut sesuai
dengan harapan Anda?
8) Aapakah media pembelajaran tersebut memiliki kualitas
yang baik?
Adapun instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi siswa dapat digunakan dengan angket dan tes.
Misalnya, tes untuk menilai tingkat penguasaan siswa, angket
untuk menilai penampilan dan perilaku siswa.
F. Tahap Evaluasi (Evaluate)
Tahap evaluasi bertujuan untuk menganalisis respons
pengguna terhadap media pembelajaran yang digunakan dan
pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut. Kedua hal ini
dapat dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif dan
analisis data kuantitatif. Misalnya, data respons siswa dapat diukur
persentase kecenderungannya. Sementara hasil tes pengetahuan
siswa dapat dianalisis menggunakan uji statistik komparatif,
korelasional, atau causative. Misalnya uji t, uji korelasi product
moment, dan uji regresi.
Kegiatan evaluasi ini harus dilakukan secara teliti dan hati-hati
agar pengembang media pembelajaran dapat memperoleh sebuah
kesimpulan yang valid dan kredibel. Hasil evaluasi ini kemudian
dapat digunakan dasar untuk menjustifikasi kualitas media
pembelajaran yang dikembangkan.

60 Media Pembelajaran Efektif

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai