Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB
Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha

SUB BAB
Mengenal Laporan Kinerja Usaha

Oleh :
Galih Oktaviano
XII OTKP B

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN CENDIKA BANGSA


Jl. Raya Mojosari 02 A, Telp (0341-391450)
Kepanjen, Malang 65163
2023
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Puji syukur
penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya berupa
kesempatan, kesehatan dan pengetahuan, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha".
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai dari hasil Penilaian Tengah Semester mata
pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan yang kurang baik. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah seperti materi dari judul yaitu untuk Mengenal Laporan
Kinerja Usaha. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dan membimbing penulisan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak
sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya
kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Malang, 29 September 2023


Penulis,

Galih Oktaviano

i
Daftar Isi

Sampul...........................................................................................................................

Kata Pengantar............................................................................................................i

Daftar Isi......................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................2

Bab II Pembahasan.....................................................................................................3

A. Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha.........................................................................3


B. Laporan Kinerja Usaha.....................................................................................6
C. Pengukuran Kinerja..........................................................................................8
D. Perencanaan Kinerja.......................................................................................12
E. Perencanaan Strategis Organisasi...................................................................15

Bab III Penutup.........................................................................................................18

A. Kesimpulan.....................................................................................................18
B. Saran...............................................................................................................18

Daftar Pustaka..........................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi Hasil Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha
yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa
produksi. Evaluasi usaha bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan mencari solusi
terbaik dari kendala yang dihadapi.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah
mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan
dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha
dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu
hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal
yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin
ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar
usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana
bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan
evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi
terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus
menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses
dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan,
kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi
seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri dalam
proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dan penjelasan lainnya tentang evaluasi hasil kegiatan usaha.
2. Apa maksud dan penjelasan lainnya tentang laporan kinerja usaha.
3. Apa maksud dan penjelasan lainnya tentang pengukuran kinerja.
4. Apa maksud dan penjelasan lainnya tentang perencanaan kinerja.
5. Apa maksud dan penjelasan lainnya tentang perencanaan strategis organisasi.

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan hal-hal lainnya mengenai evaluasi hasil kegiatan
usaha.
2. Untuk mengetahui definisi dan hal-hal lainnya mengenai laporan kinerja usaha.
3. Untuk mengetahui definisi dan hal-hal lainnya mengenai pengukuran kinerja.
4. Untuk mengetahui definisi dan hal-hal lainnya mengenai perencanaan kinerja.
5. Untuk mengetahui definisi dan hal-hal lainnya mengenai perencanaan strategis
organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
1. Pengertian Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
atau bisnis. Prinsip utama dalam evaluasi usaha adalah membandingkan rencana usaha yang
telah dibuat sebelum kegiatan bisnis dimulai dengan hasil yang telah dicapai pada periode
tertentu. Usaha akan dikatakan sukses jika mampu memenuhi kewajibannya atas modal,
utang, dan tentunya mendapat profit dari penjualan. Tentu tidak semua bisnis yang dijalankan
bisa menghasilkan keuntungan besar secara instan, bukan? Pasti dalam perjalanannya akan
menjumpai berbagai kendala. Kendala tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
evaluasi usaha sehingga dapat menghasilkan strategi bisnis yang lebih baik dan
meminimalisasi kerugian.
2. Manfaat dan Tujuan Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
Secara garis besar, manfaat evaluasi usaha adalah untuk mengukur kinerja bisnis
secara keseluruhan sehingga mendapatkan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah di
dalam bisnis tersebut. Namun, sebenarnya tujuan evaluasi usaha tidak cukup sampai di situ
aja, lho! Berikut ini terdapat beberapa manfaat dan tujuan evaluasi usaha adalah sebagai
berikut.
2.1 Menentukan aktivitas perusahaan yang selama ini dilakukan sudah memenuhi
ekspektasi dan sesuai rencana atau belum.
2.2 Mengurangi risiko terjadinya kegagalan suatu proyek bisnis.
2.3 Memahami berbagai faktor kelebihan dan kekurangan yang ada, serta dapat
memengaruhi keberlangsungan bisnis.
2.4 Menentukan strategi yang tepat untuk mengeliminasi berbagai permasalahan
maupun memaksimalkan kelebihan yang ada.
2.5 Untuk mengetahui laporan keuangan setiap periode agar bisnis bisa berkembang.
3. Fungsi Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
3.1 Fungsi selektif, evaluasi usaha memiliki peran untuk menentukan kelayakan suatu
aspek pada bisnis. Misalnya evaluasi usaha dilakukan untuk menentukan jumlah
karyawan yang dibutuhkan pada sebuah bisnis (SDM perlu ditambah atau dikurangi)
atau demi mendukung kemajuan bisnis, pada proses produksi perlu dilakukan
penggantian mesin atau tidak.

3
3.2 Fungsi diagnosa, evaluasi usaha berperan dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari suatu aspek usaha. Misalnya saja evaluasi usaha untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari strategi marketing yang telah dijalankan atau
menganalisis kekurangan produk di ranah eksternal.
3.3 Fungsi penempatan, evaluasi usaha berperan dalam menentukan posisi terbaik untuk
menempatkan pegawai atau cakupan usaha. Misalnya evaluasi usaha dilakukan
untuk menentukan sumber daya manusia yang sesuai skill dan kualifikasi untuk
mendukung keberhasilan proses bisnis.
3.4 Fungsi pengukuran keberhasilan, evaluasi usaha berperan dalam mengukur tingkat
keberhasilan dari kegiatan bisnis yang telah berjalan. Misalnya evaluasi usaha
dilakukan untuk melihat aspek finansial dari tolok ukur pendapatan yang diperoleh
dalam bisnis tersebut.
4. Tahapan Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
Melakukan evaluasi usaha secara menyeluruh memungkinkan bisnismu akan bergerak
ke arah yang benar dan untuk mengurangi risiko. Berikut ini beberapa tahapan yang perlu
kamu pertimbangkan dalam mengevaluasi bisnis, antara lain:
4.1 Analisis Pasar
Analisis pasar dilakukan untuk mengetahui permintaan dan target pasar dari produk
yang kamu jual. Kamu bisa mengukur seberapa tinggi peluang produk yang kamu jual.
Analisis pasar sangatlah penting dilakukan agar kamu mampu membaca tren dan kebutuhan
pasar. Tren inilah yang akan kamu gunakan untuk memasukkan produk dari bisnismu ke
target audiens. Misalnya saja kamu menjual produk makanan kemasan. Kamu perlu
menganalisis jenis dan rasa makanan yang sedang diminati oleh audiens dan tentukan cara
untuk memasarkannya.
4.2 Analisis Teknis
Analisis teknis ini berkaitan dengan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan
bisnis milikmu. Teknologi yang dimaksud merupakan perangkat atau mesin yang dibutuhkan
dalam proses produksi hingga pemasaran produk tersebut. Kamu harus bisa memilih mesin
dengan tepat agar proses produksi bisnis kamu mendapatkan keuntungan. Dalam memilih
jenis teknologi yang sesuai ini ada berbagai pertimbangan, misalnya mempertimbangkan
modal yang dimiliki, kemampuan SDM, dan standar mutu yang diinginkan konsumen.

4
Beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi,
antara lain:
 Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi mutu dan sesuai dengan keinginan
pasar atau konsumen.
 Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala
produk ekonomis.
 Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan
pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang
diperlukan untuk penerapannya.
 Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana
yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
4.3 Analisis Finansial
Analisis finansial berkaitan dengan laporan keuangan bisnis. Laporan ini mencakup
laporan laba rugi dan neraca keuangan dalam periode waktu tertentu. Kamu perlu melakukan
analisis keuangan secara tepat. Pasalnya, analisis finansial ini akan membantu kamu dalam
melihat posisi bisnis di ranah pasar. Analisis finansial juga dilakukan untuk mengetahui
karakteristik dan potensi kemajuan bisnis kamu, lho! Bisnis seringkali gagal karena
manajemen keuangan yang buruk atau kurangnya perencanaan yang baik. Karena itu, dengan
mengembangkan dan menerapkan sistem keuangan dan manajemen yang baik, tentunya akan
sangat penting bagi bisnis kamu. Saat ingin mengevaluasi keuangan bisnis milikmu, kamu
bisa mempertimbangkan beberapa hal, antara lain arus kas, modal kerja, laba rugi,
pendapatan jualan, dan lain sebagainya.
4.4 Karyawan dan Keterampilan
Memiliki karyawan dengan keterampilan yang tepat dapat membantu kamu lebih
cepat dalam mencapai tujuan bisnis. Kamu bisa meningkatkan skill karyawan dengan
melaksanakan pelatihan khusus di perusahaan milikmu.
5. Metode Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
Setelah kamu mengetahui tahapan evaluasi usaha, langkah selanjutnya yang bisa
kamu lakukan adalah sebagai berikut.
 Membuat daftar pertanyaan untuk menganalisis permasalahan.
 Menggunakan laporan kinerja perusahaan.
 Membentuk diagram alir untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya risiko
pada setiap tahapan.

5
 Melakukan inspeksi langsung.
 Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
 Mengadakan studi banding dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
 Mengalisis bentuk-bentuk kerja sama.
 Melakukan analisis lingkungan.
6. Waktu Untuk Melakukan Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi,
yaitu:
6.1 Secara Rutin atau Berkala
Kamu bisa melakukan evaluasi usaha setiap satu bulan, triwulan, ataupun tahunan.
Biasanya yang paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan dan tahunan. Evaluasi
triwulan ini akan mengevaluasi tentang aktivitas bisnis sehari-hari, misalnya pendapatan dan
pengeluaran Sedangkan evaluasi usaha tahunan akan mengevaluasi secara lengkap yang
mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala
sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin, masalah-masalah yang
timbul pada bisnis bisa lebih cepat diatasi dan peluang untuk pengembangan bisa lebih cepat
dimanfaatkan.
6.2 Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila terjadi masalah yang dirasakan
cukup signifikan pada bisnis milikmu. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan jika terjadi
masalah atau kemunduran pada bisnis. Evaluasi secara insidental sebenarnya kurang baik,
karena problem-nya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan.
Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin,
diharapkan masalah yang mungkin timbul pada bisnis bisa ditekan sehingga evaluasi
insidental ini pun bisa dikurangi.

B. Laporan Kinerja Usaha


1. Pengertian Laporan Kinerja Usaha
Laporan kinerja atau yang lebih dikenal dengan performance report merupakan
sebuah laporan yang menunjukkan hasil kinerja dari suatu perusahaan, tim, atau individu
dalam satu periode. Laporan ini digunakan sebagai alat dalam memperkirakan kemajuan
perusahaan di masa yang akan datang. Data yang disajikan dalam laporan ini juga lengkap
dan tidak ambigu. Hasil kinerja perusahaan per periode disajikan dalam bentuk grafik atau

6
tabel serta berbasis visual agar lebih mudah dipahami oleh audience. Dengan begitu, pihak
yang berkepentingan juga akan memahami kondisi kinerja perusahaan. Dengan membuat
sebuah laporan kinerja ini, perusahaan akan lebih mudah dalam menginformasikan kepada
pihak-pihak terkait, seperti kepada manajemen perusahaan, pihak eksternal, hingga kepada
para pemegang saham. Selain itu, dengan menunjukkan laporan kinerja, maka perusahaan
dapat dengan mudah membandingkan kinerja pada periode sekarang dibandingkan dengan
periode sebelumnya.
2. Tujuan Laporan Kinerja Usaha
Berikut ini adalah beberapa tujuan dalam menyusun laporan kinerja perusahaan, di
antaranya adalah sebagai berikut:
 Sebagai alat informasi tentang kinerja perusahaan.
 Sebagai upaya dalam perbaikan secara terus menerus dalam meningkatkan kinerja
perusahaan.
 Memastikan agar anggaran tepat sasaran.
 Sebagai bahan estimasi kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.
 Bahan pertimbangan bagi direksi dalam pengambilan keputusan rencana
manajemen.
3. Manfaat Laporan Kinerja Usaha
Membuat sebuah laporan berarti menunjukkan pertanggungjawaban dan konsistensi
perusahaan dalam menjaga transparansi kepada pihak internal dan eksternal perusahaan.
Begitu pula laporan lainnya, seperti laporan keuangan, laporan payroll, kinerja dan lain-lain.
Terdapat manfaat dalam membuat laporan kinerja ini, di antara beberapa manfaatnya adalah
sebagai berikut:
3.1 Memantau Kinerja Karyawan
Memantau, mengukur, dan mengontrol karyawan merupakan salah satu hal penting
untuk mengetahui informasi penting tentang karyawan. Awal baik dari melihat kinerja
perusahaan adalah memantau kinerja karyawannya. Tim manajemen perusahaan perlu
memantau dan mengontrol kinerja karyawan agar mencapai tujuan yang sesuai dengan visi
dan misi perusahaan.
3.2 Meningkatkan Komunikasi
Umumnya, tim manajemen perusahaan akan memberikan feedback kepada karyawan
setelah laporan kinerja dibuat, sehingga karyawan sudah lebih dulu mengetahui dan perlu
dalam meningkatkan kinerjanya. Hal ini juga dapat meningkatkan komunikasi antara

7
manajemen perusahaan dengan karyawan. Komunikasi yang dijalin secara efektif akan
mendorong produktivitas antar tim dan mengurangi terjadinya konflik di tempat kerja.
3.3 Pengambilan Keputusan
Manfaat dalam membuat laporan kinerja ini adalah agar bisa membuat keputusan
yang tepat. Agar dapat membuat keputusan yang tepat dan sesuai sasaran, maka perusahaan
perlu mempelajari berbagai macam laporan yang ada di perusahaan, salah satunya bisa dilihat
dalam laporan kinerja. Sehingga hal ini juga membantu perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
3.4 Landasan Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan pada laporan yang dihasilkan. Misalnya masih ada
sebuah aspek yang kurang di dalam laporan, maka perencanaan kinerja bisa dibuat di periode
berikutnya sehingga membuat strategi dalam memperbaiki aspek tersebut.
3.5 Pertanggungjawaban pada Stakeholder dan Investor
Sudah pasti perusahaan wajib membuat laporan pertanggungjawaban kepada para
stakeholder dan investor. Selain sebagai pertanggungjawaban, laporan ini juga menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut merupakan organisasi yang kredibel.
Isi Laporan Kinerja terdapat 3 bagian, yaitu diantaranya :

C. Pengukuran Kinerja
1. Pengertian Pengukuran Kinerja
Pengertian pengukuran kinerja merupakan proses penetapan standar hasil akusisi,
program dan permodalan yang dilakukan perusahaan/organisasi. Definisi pengukuran kinerja
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur nilai perusahaan. Pengukuran yang
dilakukan nantinya akan dipakai memberikan umpan balik dalam bentuk tindakan yang
praktis dan tepat dan memberi informasi mengenai prestasi implementasi rencana dan titik
dimana perusahaan membutuhkan penyesuaian dengan kegiatan perancangan dan
penanganan. Pengukuran kinerja juga diartikan sebagai proses akumulasi, analisa dan
pelaporan informasi tentang kinerja seseorang, instansi/perusahaan, sistem atau bagian.
Pengukuran kinerja lebih didefinisikan berdasarkan pendapat mengenai tentang mengapa
dilakukan pengukuran kinerja.
Pengertian Pengukuran Kinerja Kerja Menurut Para Ahli :
 Whittaker dan Simons (2000). Pengukuran kinerja iyalah metode penilaian
kemajuan yang sudah didapatkan dipadankan dengan tujuan yang sudah diputuskan.

8
 Yuwono (2002). Definisi pengukuran kinerja ialah proses pencatanan dan
pengukuran pelaksanaan pencapaian misi lewat hasil yang diperlihatakan berupa
proses, produk atau jasa.
 Bambang Wahyudi (2002). Pengukuran kinerja juga diartikan sebagai ilustrasi
sistematis mengenai kelebihan dan kekurangan individu atau kelompok.
 Henry Simamora (2004). Arti pengukuran kinerja yaitu mekanisme yang dignakan
perusahaan/organisasi untuk memberikan penilaian pada kinerja seorang karyawan.
 Mahmudi (2010). Pengertian pengukuran kinerja ialah proses evaluasi kemajuan
pekerjaan pada pencapaian tujuan dan target yang sudah diputuskan, meliputi
informasi mengenai ketepatan pemakaian sumber daya dan penghasilan mutu
barang/jasa, serta kesetaraan antara kinerja dengan sasaran juga keefektifan tindakan
dalam menggapai tujuan.
2. Tujuan Pengukuran Kinerja
Tujuan umum pengukuran kinerja adalah mendorong para pegawai agar bisa
memenuhi target perusahaan dan mengikuti standar perilaku yang diputuskan sebelumnya.
Sedangkan, tujuan pengukuran kinerja menurut (Mahmudi:2005), diantaranya:

 Memahami tingkat pencapaian tujuan perusahaan, apakan sudah sesuai atau justru
menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan.
 Menjadi penyedia sarana pembelajaran bagi karyawan mengenai dasar perubahan
segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang perlu pekerja miliki agar hasil
kerja mereka baik.
 Membenahi kinerja pegawai di masa mendatang agar organisasi/perusahaan lebih
berprestasi.
 Mempertimbangkan pengambilan keputusan, penghargaan dan hukuman yang
sistematik bagi karyawan dan juga perusahaan.
 Memberikan motivasi pada karyawan dengan memberikan penghargaan bagi
karyawan dengan kinerja yang baik.
 Menciptakan pertanggungjawaban publik yang menunjukkan besarnya kinerja
manajerial.
3. Manfaat Pengukuran Kinerja
Secara umum, manfaat pengukuran kinerja adalah meminimalisir tindakan yang tak
semestinya dikehendaki lewat feedback hasil kerja, serta sebagai dasar pemberian
penghargaan pada individu yang sudah memenuhi atau melebihi tujuan yang telah disetujui.

9
Sedangkan manfaat atau fungsi pengukuran kinerja menurut (Yuwono dkk:2007),
diantaranya yaitu:
 Menelaah kinerja pada kemauan konsumen sehingga perusahaan menjadi lebih dekat
dengan konsumen dan membuat semua individu yang terlibat dalam perusahaan
berupaya membuat konsumen merasa puas.
 Mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan gelang rantai pelanggan dan
distributor intern.
 Mengenali beragam inefisiensi dan juga mengupayakan inefesiensi tersebut
berkurang.
 Menciptakan target yang strategis lebih nyata sehingga proses pembelajaran
perusahaan/organisasi bisa dipercepat.
 Menciptakan kesepakatan untuk membuat perubahan perilaku dengan memberikan
penghargaan.
4. Syarat Pengukuran Kinerja
Sebelum melakukan pengukuran kerja, ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi menurut (Mutia:2009), diantaranya yaitu:
 Agar tidak ada kesalahan penafsiran maka harus adanya spesifik dan transparan.
 Dapat diukur secara obyektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
 Menangani aspek-aspek yang relevan.
 Mesti berfungsi menyatakan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, benefit dan juga
impact serta meknisme.
 Luwes dan peka dengan adanya implementasi yang mengalami perubahan.
 Harus efektif, maksudnya data didapatkan, diproses, dianalisa dengan dana yang ada
dengan mudah.
Sedangkan Mulyadi menyebutkan syarat pengukuran kinerja, diantaranya yaitu:
 Berdasarkan pada setiap kegiatan dan ciri perusahaan tersebut sesuai pandangan
konsumen.
 Pengulasan semua kegiatan dengan menggunakan ukuran kinerja berdasarkan
validasi pelanggan.
 Sama dengan semua aspek kinerja kegiatan yang memberikan pengaruh pada
konsumen sehingga melahirkan penilaian yang penting
 Memberikan feedback untuk membantu semua elemen perusahaan mengenali
permasalahan yang kemungkinan dilakukan pembenahan.

10
5. Model Pengukuran Pengukuran Kinerja
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur kinerja seorang individu,
kelompok atau perusahaan/organisasi (Vanany:2003), diantaranya:
 Balance Scorecard yaitu sistem pengukuran kinerja yang paling sering digunakan
dan dikembangkan. Kinerja kartu skor berimbang (balance scorecard menggunakan
4 sudut pandang diantaranya keuangan, konsumen, proses bisnis intern serta
mekanisme belajar dan pertumbuhan dengan dasar strategi sebagai dasar desain
sistem pendukung keputusan.
 Sustainability Balance Scorecard, yaitu perkembangan model BSC dengan
penyisipan perspektif lingkungan dan sosial. Ini melukiskan keterkaitan kausal
perusahaan diantara kinerja ekonomi, kinerja lingkungan serta kinerja sosial.
 Integrated Environment Performance Measurenment System, yaitu cara yang
digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja yang berhubungan dengan
lingkungan. Model ini memakai bersamaan antara ukuran kuantitatif juga ukuran
kualitatif.
 Integrated Performance Measurement System, yaitu model sistem pendukung
keputusan yang memiliki tujuan supaya pengukuran kinerja lebih kuat, menyatu,
berdaya guna dan praktis.
 Cambridge Model, yaitu model pengukuran kinerja dengan memakai hasil kelompok
sebagai awal untuk mengenali KPI dan dari pengelompokkan produk lakukan pula
pemutusan tujuan usaha sebagai hasil kelompoknya.
6. Proses Pengukuran Kinerja
Berikut ini cara mengukur kinerja individu, kelompok atau perusahaan menurut
(Mutia:2009), antara lain:
6.1 Menginterpretasikan Misi, Pemutusan Tujuan, Target dan Strategi Perusahaan
Tujuan adanya misi yaitu membuktikan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Target
ialah tujuan perusahaan yang telah diutarakan secara akurat dengan dilengkapi jangka waktu
yang transparan. Strategi merupakan skema yang pakai agar tujuan dan target perusahaan
tercapai.
6.2 Pemutusan dan Pengembangan Indikator Kinerja
Indikator kinerja ini merupakan objek yang nantinya diakumulasikan dan ditakar dan
menunjuk penilaian kinerja yang tidak langsung.

11
6.3 Penilaian Kinerja dan Pengulasan Hasil Pengukuran
Pengukuran tujuan dan target perusahaan yang telah dicapai bisa dilakukan apabila
indikator dan ukuran kinerja sudah jelas. Untuk mengukur pencapaian tujuan, target dan
juga strategi perusahaan bisa dilakukan dengan melakukan perbandingan hasil yang tepat
dengan indikator dan ukuran kinerja yang diputuskan sebelumnya.
6.4 Penjabaran Hasil Dengan Resmi
Ini nantinya memberi lukisan mengenai kinerja organisasi/perusahaan yang sudah
dicapai pada penerima informasi. Informasi pencapaian kinerja bisa digunakan sebagai:
 Pertanggungjawaban pencapaian hasil, proses dan pengelolaan sumber daya. Hasil
pengukuran ketercapaian kinerja perusahaan bisa digunakan manajemen atau
pengelola perusahaan sebagai landasan melakukan perbaikan kinerja pada periode
berikutnya. Selain itu, ini juga dapat ditetapkan sebagai dasar landasan pemberian
penghargaan dan hukuman bagi manajer dan elemen perusahaan.
 Feedback. Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dan bisa
menilai ketercapaian kemajuan perusahaan.

D. Perencanaan Kinerja
1. Pengertian Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Rencana ini dibuat untuk tim atau individu
dengan tetap mengingat tujuan organisasi yang lebih luas. Perencanaan kinerja mencakup
eksplorasi mengenai apa yang perlu dilakukan dan diketahui oleh individu untuk
meningkatkan kinerja dan mengembangkan keterampilan dan kompetensi mereka. Selain
itu, perencanaan kinerja juga menelusuri bagaimana manajer dapat memberikan dukungan
dan bimbingan yang dibutuhkan oleh karyawan mereka. Keseluruhan proses tersebut
membutuhkan pemetaan kompetensi dan pengembangan potensi.
Perencanaan kinerja merupakan salah satu kunci penting untuk sistem manajemen
kinerja yang efektif karena dengan adanya perencanaan kinerja yang baik dan tepat, barulah
organisasi dapat mencapai hasil. Perencanaan kinerja yang efektif dapat memberikan
banyak keuntungan bagi perusahaan. Proses peninjauan yang dilakukan juga harus dapat
mengidentifikasi dengan jelas apa yang diharapkan dari karyawan, yang kemudian dapat
membantu kinerja untuk dikenal dengan lebih baik dan mengidentifikasi area yang
memerlukan tindakan korektif atau pelatihan tambahan.

12
2. Tujuan Perencanaan Kinerja
Setiap rencana yang kita buat pasti memiliki visi atau tujuan yang ingin dicapai
dengan rencana tersebut. Sama halnya dengan perusahaan yang pastinya memiliki visi dan
misi yang ingin dicapai. Untuk dapat mencapai visi dan misi ini, perusahaan harus
menyusun perencanaan kinerja. Dalam bisnis Anda, Anda perlu menentukan target dan
tujuan yang ingin Anda capai. Tanpa penetapan tujuan, pelacakan kinerja akan menjadi sia-
sia, dan kemudian mengakibatkan kegagalan program manajemen kinerja.
Berikut adalah beberapa tujuan dari perencanaan kinerja.
 Menentukan visi organisasi untuk tenaga kerja.
 Menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai.
 Meningkatkan kinerja dan komunikasi keseluruhan tim organisasi.
 Menyediakan standar yang andal untuk mengukur kinerja dan membuat perubahan
yang diperlukan.
 Memfasilitasi budaya feedback yang aktif.
 Meningkatkan kepuasan kerja dan mempromosikan hubungan yang sehat di tempat
kerja.
3. Proses Perencanaan Kinerja
Saat menyusun rencana kinerja, Anda perlu memperoleh informasi di beberapa area
dari deskripsi pekerjaan dan Anda juga perlu melihat kebutuhan organisasi untuk
mengklarifikasi tugas mana yang harus diprioritaskan dan standar yang harus dilakukan.
Beberapa area yang harus diidentifikasi dalam rencana kinerja, antara lain:
 Tanggung jawab pekerjaan – Apa yang harus dilakukan?
 Ukuran kinerja – Bagaimana kinerja akan diperiksa atau diukur?
 Standar kinerja – Seberapa baik kinerja harus dilakukan?
 Tanggal target – Kapan kinerja akan diperiksa?
Berikut adalah tahapan proses perencanaan kinerja efektif yang dapat Anda ikuti.
3.1 Persiapan Rencana Kinerja
Persiapan rencana kerja biasanya dilakukan saat awal seorang karyawan memulai
pekerjaan baru atau pada awal periode tinjauan tahunan. Pertemuan antara karyawan dengan
supervisor harus dilakukan ketika mempersiapkan perencanaan awal. Dalam pertemuan ini,
supervisor dan karyawan harus bersama-sama meninjau tujuan, target, dan kebutuhan unit
kerja, serta melihat deskripsi pekerjaan saat ini. Supervisor juga harus mencantumkan hal-

13
hal dalam pekerjaan yang ingin mereka ukur, dan standar yang akan Anda ukur. Di samping
itu, karyawan dapat menuliskan gagasan mereka terkait setiap tugas mereka.
3.2 Identifikasi Faktor Kunci Sukses
Pada tahap identifikasi faktor kunci keberhasilan, tujuan kinerja yang ingin dicapai
harus difokuskan terhadap hasil. Kemudian, hasil yang diinginkan disusun berdasarkan
urutan prioritas. Setiap tugas secara spesifik harus diukur dengan standar yang jelas yang
mencakup tanggal dan waktu jika dibutuhkan.
3.3 Penetapan Tujuan Departemen dan Individu
Setelah menetapkan tujuan kinerja yang ingin dicapai, tetapkan tujuan departemen
dan individu. Tujuan departemen akan dikategorikan lebih jauh menjadi tujuan individu
yang mencakup tugas dan tanggung jawab utama. Hal ini bertujuan untuk mencapai objektif
akhir organisasi.
3.4 Penyediaan Feedback Secara Teratur
Tahap keempat yaitu tahap menyediakan feedback dimana supervisor harus
memelihara catatan fakta kinerja dan memastikan bahwa isu-isu yang penting dapat
diberikan perhatian yang diperlukan, serta membantu tinjauan formal berjalan dengan lebih
fokus dan dengan cara yang lebih positif. Karyawan juga harus menyimpan catatan
pencapaian dan pencapaian khusus, atau masalah yang perlu diselesaikan. Hal-hal ini harus
didiskusikan selama sesi feedback baik yang dijadwalkan atau spontan, yang kemudian akan
memungkinkan penyelesaian masalah secara tepat waktu.
3.5 Meninjau Kinerja
Tahapan meninjau kinerja memberikan kesempatan bagi Anda dan karyawan untuk
dapat melihat hasil yang telah dicapai dalam kaitannya dengan rencana yang semula dibuat.
Pada tahapan ini, Anda harus meninjau semua catatan kinerja dan menilai setiap tugas,
sehingga dapat ditetapkan standar kinerja. Bahas apakah mereka memenuhi standar kinerja
atau tidak, apakah melebihi standar tersebut, dan faktor luar apa sajakah yang mungkin
berdampak pada kinerja. Pada tahap ini supervisor harus mengidentifikasi area mana pun
yang mungkin memerlukan perbaikan atau kinerja yang dapat ditingkatkan, dan karyawan
juga harus memiliki kesempatan untuk mendiskusikan area di mana mereka dapat
menggunakan lebih banyak bantuan.

14
E. Perencanaan Strategis Organisasi
1. Pengertian Perencanaan Strategis Organisasi
Perencanaan strategis adalah kegiatan manajemen organisasi yang digunakan untuk
menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat kinerja
operasional. Perencanaan strategis juga memastikan bahwa karyawan dan pemangku
kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan bersama dan menetapkan kesepakatan tentang
hasil yang diinginkan, serta menyesuaikan arah organisasi saat terjadi perubahan. Sementara
itu, pengertian rencana strategis menurut para ahli adalah sebagai berikut:
 Kerzner (2001). Perencanaan strategis (strategic planning) adalah sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja
menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
 Lorange (1980). Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan
manajemen perubahan dengan kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari
inovasi dan mengubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak
mendukung inovasi dan perubahan, itu adalah kegagalan.
2. Manfaat Perencanaan Strategis Organisasi
Meskipun memakan waktu yang cukup lama, perencanaan strategis membawa
banyak manfaat bagi bisnis dan semua orang yang terlibat. Beberapa manfaat tersebut
adalah sebagai berikut:
2.1 Mengomunikasikan Rencana Strategis
Menurut Corporate Finance Institute, komunikasi adalah hal yang penting dalam
strategi planning. Dengan menyusun perencanaan strategis, kamu bisa mengomunikasikan
rencana yang dibuat secara efektif. Selain itu, melibatkan pekerja yang sehari-hari
berhubungan langsung dengan operasi bisnis dapat memberikan perspektif berbeda untuk
membuat strategi yang bagus. Tak hanya para karyawan, libatkan juga stakeholder lainnya,
seperti pemasok dan distributor untuk memberi masukan bagi rencana strategis yang
disusun.
2.2 Meningkatkan Produktivitas
Melibatkan karyawan dan stakeholder lainnya dalam penyusunan perencanaan
strategis adalah salah satu cara meningkatkan produktivitas. Mereka akan merasa memiliki
tanggung jawab lebih dan berusaha untuk meningkatkan kinerja agar target yang sudah

15
disetujui bisa tercapai.
2.3 Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Saat menyusun perencanaan strategis adalah momen yang tepat untuk menganalisis
bisnis secara keseluruhan. Hal ini memberimu kesempatan untuk meninjau apa yang telah
dilakukan dengan baik dan apa saja yang masih butuh pengembangan atau perbaikan. Selain
itu, kesempatan dan ide baru pun dapat ditemukan pada proses ini.
2.4 Menetapkan Arah Bisnis
Hasil akhir dari pelaksanaan perencanaan strategis adalah untuk mengetahui dengan
jelas arah bisnis akan melaju. Diskusi dan rencana yang dibuat idealnya mampu membuat
bisnis berada di posisi yang paling tepat untuk mencapai target dan kesuksesan. Strategic
planning adalah perencanaan yang penting untuk mempersiapkan bisnis menghadapi apapun
yang menghadang untuk waktu jangka panjang.
3. Konsep Perencanaan Strategis Organisasi
Berbicara mengenai konsep tidak terlepas dari komponen rencana strategis itu
sendiri. Dengan mengetahui komponen rencana strategis akan memahaminya secara
menyeluruh, diantaranya sebagai berikut:
3.1 Misi
Pengertian misi itu sendiri adalah hasil ringkasan yang mengandung tujuan dasar
rencana strategi itu dibentuk. Adapun kaitan misi dengan rencana strategi adalah karena
misi dapat memastikan tujuan dasar perusahaan menjadi ke dalam bentuk parameter, waktu,
biaya dan kinerja yang dapat dievaluasi dan dikontrol. Pembentukan misi juga diperuntukan
untuk mewujudkan visi.
3.2 Visi
Sementara itu, visi dapat diartikan sebagai gambaran masa depan hasil Kembangan
dari misi yang dijalankan. Dengan begitu visi akan membangun komitmen yang kuat
diantara para karyawan untuk bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik. Adapun
kaitan visi dengan rencana strategi karena visi akan menunjukan arah strategi dan
bagaimana cara mencapainya.
3.3 Sasaran
Di sisi lain, sasaran merupakan pengembangan tujuan dari visi dan misi tersebut.
Konsep dan informasi yang terkandung dalam dalam pernyataan misi, visi, dan sasaran
strategis mungkin tidak diidentifikasi seadanya saja, akan tetapi harus disampaikan kepada
seluruh karyawan perusahaan.

16
4. Tujuan Perencanaan Strategis Organisasi
Adapun yang menjadi tujuan perencanaan strategis itu sangat penting, di antaranya
sebagai berikut:
 Dapat mengalokasikan perusahaan agar bisa menggunakan konsep pemasaran
efektif.
 Dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan meningkatkan kualitas kerja
karyawan lebih terarah.
 Menciptakan etika bisnis yang kondusif dan aman.
 Meminimalisasi resiko akibat dari perubahan dan pergeseran kondisi.
 Kesenjangan dalam tugas-tugas anggota dapat dikurangi. Strategi perusahaan juga
akan mengatur pengalokasian sumber daya perusahaan sehingga optimal dalam
melaksanakan tugasnya.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi usaha adalah aktivitas
penting untuk menentukan langkah atau kebijakan bisnis di masa mendatang. Berdasarkan
hasil evaluasi tersebut, dapat diketahui seberapa efektif operasional bisnis yang kamu jalani
serta kendala-kendala yang dihadapi. Lakukan evaluasi usaha sebelum usaha berada dalam
titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan
tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik,
banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis.
Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang.
Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan
bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimis. Untuk itu, disarankan
perusahaan dalam membuat laporan secara tersistem agar perusahaan mendapatkan hasil
penilaian yang lebih akurat dan mudah melacak perkembanganya
B. Saran
Penulis sebagai makhluk biasa yang tidak lepas dari kesalahan, maka dari itu penulis
mohon dan harap kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun demi
kebaikan semua dan berkembangnya ilmu pengetahuan.

18
Daftar Pustaka
Faiqotul Himma (2022). Evaluasi Usaha adalah: Pengertian, Fungsi, Metode
https://majoo.id/solusi/detail/evaluasi-usaha-adalah
Yunisda D. (2022). Laporan Kinerja: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Tips
https://www.idntimes.com/business/economy/yunisda-dwi-saputri/apa-itu-laporan-kinerja
Si Manis (2022). Pengertian Pengukuran Kinerja : Tujuan, Manfaat, Indikator Model dan
Cara Pengukuran Kinerja https://www.pelajaran.co.id/pengertian-pengukuran-kinerja/
Carissa (2022). Kenali Definisi, Tujuan, dan Proses Perencanaan Kinerja
https://appsensi.com/perencanaan-kinerja/
Sugi Priharto (2018). Perencanaan Strategis : Arti, Konsep, dan Prosesnya
https://cpssoft.com/blog/manajemen/perencanaan-strategis-arti-konsep-proses/
Marsha N. Safithri (2022). Rencana Strategis adalah: Pengertian, Konsep, dan Tujuan
https://majoo.id/solusi/detail/rencana-strategis-adalah

19

Anda mungkin juga menyukai