Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nyalah sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Pengendalian Hasil ini adalah sebagai
pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Jika diminta untuk berfikir mengenai kekuatan yang mampu untuk mempengaruhi perilaku
dalam perusahaan, sebagian besar orang awalnya mungkin kan berfikir mengenai pembayaran
untuk kinerja, yang tidak diragukan sebagai sebuah motivator yang efektif. Sebagai contoh, p
uente Hills Toyota (PHT) adalah diler Toyota yang besar. Penjualan tahunan berkisar $85 juta
termasuk hampir $10 juta dari bengkel, yang menyediakan layanan untuk semua diler Hitchcock
di City of industry. PHT memiliki total 145 orang karyawan dan total keuntungan tahunan
berkisar $1,8 juta.
PHT telah memenangkan beberapa penghargaan untuk kinerja yang sangat baik.sebagai
contoh, diler telah memenangkan penghargaan Toyota presiden Awards karena keunggulannya
dalam semua aspek selama 13 tahun.
Pada tahun 2003, PHT bergerak pada hal baru, canggih, $13 juta untuk fasilitas dengan
luas ruang 119.000 meter persegi. Gedung yang baru memberikan fasilitas terbaru bagi
pelanggan, termasuk bagi pelanggan, termasuk area bermain anak, gedung pertunjukan, area
kerja yang efisien, dan ruang untuk pengembangan.
Pengendalian hasil atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan Result Control
merupakan strategi pengendalian yang menekankan pada hasil dari suatu aktivitas. Hal ini
berkaitan dengan memberikan imbalan (reward) pada pihak-pihak yang memperoleh hasil
seperti yang diharapkan, dan memberikan hukuman (punishment) bagi pihak-pihak yang tidak
berhasil mendapat hasil sesuai dengan yang diharapkan. Ini mengikuti konsep result
accountability, dimana karyawan (termasuk manajer) harus mempertanggungjawabkan hasil
yang diperoleh.
Pengendalian hasil adalah tipe pengendalian yang melibatkan pemberian imbalan pada
karyawan untuk hasil yang bagus atau dapat juga disebut insentif atas kinerja.
Pengendalian hasil menciptakan meritocracies yaitu karyawan yang paling berbakat dan bekerja
keras akan dihargai lebih, daripada karyawan yang sudah lama bekerja atau memiliki hubungan
sosial lebih baik, namun kinerjanya rendah.
B. Kelaziman pengendalian hasil
Pengendalian hasil digunakan untuk mengendalikan perilaku karyawan pada berbagai tingkat
organisasi.
Agar lebih efektif pengendalian hasil membutuhkan implementasi desentralisasi
organisasi. Desentralisasi adalah pendelegasian hak dalam pengambilan keputusan. Dengan
desentralisasi akan dapat lebih jelas dalam menilai kinerja tiap manajer divisi. Berikut adalah
kelemahan desentralisasi :
1) Risiko tidak terdeteksinya kecurangan manajer
2) Risiko biaya operasional yang tinggi
3) Risiko terhadap reputasi perusahaan.
Manfaat Desentralisasi :
Dapat lebih jelas dalam menilai kinerja tiap manajer divisi maupun karyawan.
Selain desentralisasi, sistem insentif atas kinerja juga penting dalam penerapan
pengendalian hasil.
C.. Pengendalian hasil dan permasalahan pengendalian.
Pengendalian hasil merupakan pengendalian yang bersifat preventif dalam mengatasi
berbagai masalah pengendalian, yaitu :
1) Pemahaman karyawan mengenai apa yang harus mereka kerjakan dan hasilkan
2) Motivasi karyawan (memaksa karyawan bekerja keras)
3) Keterbatasan individu (memaksa karyawan memiliki keahlian tertentu)
4) Feedback atas pengendalian yang sedang dijalani untuk menilai strategi, organisasi
dan karyawan.
Kriteria kunci dalam menilai pengukuran hasil telah efektif adalah kemampuan dari
pengukuran untuk mengubah perilaku ke arah yang tepat. Agar efektif pengukuran hasil haruslah
:
Identifikasi Masalah
Tenaga penjual tidak efektif dalam melakukan tindak lanjut konsumen
Indeks kepuasan pelanggan tidak menunjukan hasil yang sebanarnya.
Teknisi dibayar berdasarkan pekerjaan sehingga mereka tergoda untuk memotong
tahapan pekerjaan. Hal tersebut menyebabkan tingkat pengecekan kurang efektif.
Penetapan bonus atau insentif departemen kurang jelas. Artinya tidak ada ukuran yang
menjadi dasar menentukan isentif.
Pentingnya bentuk pengendalian hasil, yang digunakaan pada berbagai tingkatan dalam
organisasi. Pengendalian adalah sebuah bentuk pengendalian tidak langsung karena tidak secara
eksplisit fokus pada tindakan atau keputusan yang dilakukan oleh karyawan. Akan tetapi, secara
tidak langsung memberikan beberapa keunggulan penting. Pengendalian hasil sering kali tetap
bisa efektif ketika tidak ada kejelasan tentang perilaku apa yang paling diinginkan. Selain itu
pengendalian haasil dapat dihasilkan pengendalian yang baik jika memberikan keleluasaan pada
karyawan untuk berperilaku disertai dengan pengendalian otonomi yang tinggi. Banyak orang,
khususnya yang berada pada hierarkiorganisasi yang lebih tinggi, menilai dengan otonomi yang
tinggi dan meresponnya dengan baik.
Akan tetapi, pengendalian hasil tidak efektif pada setiap situasi. Sangat sulit untuk
memenuhi ketiga kondisi efektivitas – pengetahuan mengenai hasil yang diinginkan, kemampuan
untuk memenuhi hasil yang diinginkan, dan kemampuan untuk mengukur hasil yang bisa
dikendalikan secara efektif, hal ini akan membuat hasil yang dinginkan tidak berguna. Hal ini
mungkin juga dapat menimbulkan sejumlah pengaruh simpangan dari yang tidak sesuai dari
fungsinya.
Pengendalian hasil biasanya merupakan elemen penting dalam SPM yang digunakan
pada semua organisasi termasuk organisasi terkecil sekalipun. Akan tetapi, pengendalian hasil ini
sering kali didukung oleh tindakan dan pengendalian budaya/personel.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://iskandarxxx92.blogspot.com/2013/11/pengukuran-kinerja_13.html
http://ikromfajarilahi.blogspot.com/2014/10/studi-kasus-puente-hills-toyota.html