Anda di halaman 1dari 94

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE LEAST

SQUARE PADA PT. MITRA GEMILANG INTIPERKASA

TUGAS AKHIR

OLEH :
AGNES MARGARETHA
NIM 20031078

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang berjudul :

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE LEAST SQUARE


PADA PT. MITRA GEMILANG INTIPERKASA

Oleh mahasiswa :
Nama : Agnes Margaretha
NIM : 20031078

Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat. Oleh karena itu pembimbing
menyetujui mahasiswa tersebut menempuh ujian tugas akhir.

Tegal, 26 Juni 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Asrofi Langgeng N, S.Pd, M.Si, Ak, BKP Arief Zul Fauzi, M.Pd
NIPY. 04.015.210 NIPY. 02.019.402

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul :

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE LEAST SQUARE


PADA PT. MITRA GEMILANG INTIPERKASA
Oleh:
Nama : Agnes Margaretha
NIM : 20031078
Program Studi : Akuntansi
Jenjang : Diploma III

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Program
Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal

Tegal, 26 September 2023

1. Erni Unggul SU., SE, M.Si


Ketua Penguji ………………………….
2. Andri Widianto, SE, M.Si
Anggota Penguji I ………………………….
3. Arief Zul Fauzi, M.Pd
Anggota Penguji II ………………………….

Mengetahui
Ketua Program Studi

Dr. Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA


NIPY. 03.013.142

iii
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dalam bentuk Tugas Akhir ini yang
berjudul “ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE LEAST
SQUARE PADA PT. MITRA GEMILANG INTIPERKASA”, beserta isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara yang tidak sesuai etika yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan sebagaimana mestinya.

Demikian pernyataan ini untuk dapat dijadikan pedoman bagi yang berkepentingan,
dan saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam
karya tulis saya ini, atau adanya klaim terhadap keaslian karya tulis saya ini.

Tegal, 26 Juni 2023


Yang membuat pernyataan,

AGNES MARGARETHA
NIM 20031078

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama,


yang bertandatangan di bawah ini, saya :
Nama : AGNES MARGARETHA
NIM : 20031078
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Prodi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Hak Bebas Royalti Non Eksklusif
(Non Eksklusif Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul ANALISIS
PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE LEAST SQUARE PADA PT.
MITRA GEMILANG INTIPERKASA.
Dengan Hak Bebas Royalti non eksklusif ini Program Studi DIII Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama berhak menyimpan, mengalih-mediakan/formatkan
mengelolanya/mempublikasikannya ke internet atau media lain untuk kepentingan
akademik tanpa perlu meminta izin dari saya selama mencantumkan saya sebagai
penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Prodi DIII
Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul
atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenarnya.

Tegal, 26 Juni 2023


Yang membuat pernyataan,

AGNES MARGARETHA
NIM 20031078

v
HALAMAN MOTTO

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi


kekuatan kepadaku”
(Filipi 4 : 13)

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah


bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan
akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan
tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”
(Yesaya 41 : 10)

“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah


semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”
(2 Tawarikh 15 : 7)

“It’s not always easy, but that’s life. Be strong, cause there are
better days ahead”
(Mark Lee)

“Just being in the process itself is a prize, you shouldn’t think of


it as a hard way. Just enjoy while pursuing it cause it’s that
precious”
(Mark Lee)

“A lot of times when we aren’t happy, it’s because we compare


ourselves to other. Work on being a better version of ourselves
and we will be closer to happiness”
(Huang Renjun)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :

❖ Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikanku kekuatan, menghiburku,


menolongku, dan memampukanku untuk terus berjalan menghadapi semua.

❖ Mama yang selalu memberi dukungan dan juga doa tanpa henti.
❖ Sahabat saya Aida dan Tiara yang selalu mau mendengar setiap cerita dan
keluh kesah saya.

❖ Teman seperjuangan (Ayu, Afifah, Satrio, Imam, Khofidotul, Ipin, Lutfi, Ulba,
Nana, Albiasi, Cantika) yang selalu membantu saya, memberi kebahagiaan dan
mewarnai hari-hari saya saat masa-masa kuliah. Suskes terus untuk kalian
semua.

❖ Teman-teman seperjuangan kelas 6G.


❖ Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah
mendo’akan dan memberi saran serta dukungan sehingga Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
akademik dalam proses penyelesaian studi guna mencapai gelar Ahli Madya (A.
Md) pada Program studi D'III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Penulis menyadari keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, dalam penyusunan
Tugas Akhir banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan dan
bimbingan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Agung Hendarto, S.E, M.A selaku Direktur Politeknik Harapan
Bersama.
2. Ibu Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Prodi Diploma
III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama.
3. Bapak Asrofi Langgeng N, S.Pd, M.Si, Ak, BKP selaku Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberi arahan,
bimbingan, dan petunjuk hingga terselesaikannya penyusunan Tugas
Akhir ini.
4. Bapak Arief Zul Fauzi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberi arahan, bimbingan, dan petunjuk hingga terselesaikannya
penyusunan Tugas Akhir ini
5. Bapak Widodo Susilo Hadi selaku pemilik PT. Mitra Gemilang
Intiperkasa yang telah memberi izin untuk Penulis melakukan penelitian
guna menyusun Tugas Akhir ini.
6. Bapak Antonius Adi P. yang telah banyak membantu dan memberikan
ilmu dan data-data yang diperlukan kepada penulis sehingga penulis
bisa menyusun Tugas Akhir ini.

viii
7. Ibu Anggit selaku orang tua yang selalu membantu, menyemangati dan
mendukung Penulis.
8. Semua pihak yang membantu, mendukung, serta mendukung
penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh sempurna, masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, Penulis memohon maaf atas segala
kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, Penulis sangat berharap Tugas
Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Tegal, 26 Juni 2023

AGNES MARGARETHA
NIM 20031078

ix
ABSTRAK

Margaretha, Agnes. 2023. Analisis Peramalan Penjualan Dengan Metode Least


Square Pada PT. Mitra Gemilang Intiperkasa. Program Studi D-III Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama Tegal. Pembimbing I : Asrofi Langgeng N,
Pembimbing II : Arief Zul Fauzi.

Peramalan penjualan merupakan salah satu cara atau teknik yang digunakan untuk
memperkirakan atau memprediksi penjualan dimasa yang akan datang dengan
menggunakan data dari periode sebelumnya sehingga perusahaan bisa menentukan
persediaan barang dengan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peramalan penjualan barang dagang dengan menggunakan metode least square
pada PT. Mitra Gemilang Intiperkasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini,
teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan metode least
square. Hasil penelitian mengenai peramalan penjualan pada PT. Mitra Gemilang
Intiperkasa dengan menggunakan metode least square adalah 761 untuk Nutrisari
W’dank Bajigur 15gr dan 1.339 untuk Oreo Softcake 16gr. Dari hasil analisis, PT.
Mitra Gemilang Intiperkasa disarankan untuk melakukan peramalan penjualan
dengan metode least square karena metode tersebut memiliki tingkat kesalahan
yang layak atau cukup baik dan dapat digunakan untuk meramalkan penjualan pada
periode yang akan datang.

Kata Kunci : Peramalan Penjualan, Metode Least Square.

x
ABSTRACT

Margaretha, Agnes. 2023. Analysis of Sales Forecasting Using The Least Square
Method at PT. Mitra Gemilang Intiperkasa. Study Program : D-III Accounting
Departement of Harapan Bersama Polytechnic Tegal. The First Advisor : Asrofi
Langgeng N, The Second Advisor : Arief Zul Fauzi.

Sales forecasting is a method or technique used to estimate or predict future sales


using a data from the previous period so the company can determine the right
inventory of goods. The aim of the study was to discover the sales forecasting of
trade goods using the least square method at PT. Mitra Gemilang Intiperkasa. The
data collection techniques that used are observation, interviews, literature study,
and documentation. The data analysis technique that used in this research is
quantitative analysis with the least square method. The results of research on sales
forecasting at PT Mitra Gemilang Intiperkasa using the least square method are
761 for Nutrisari W'dank Bajigur 15gr and 1,339 for Oreo Softcake 16gr. From the
results of the analysis, PT Mitra Gemilang Intiperkasa is advised to conduct sales
forecasting using the least square method because this method has a decent or good
enough error rate and can be used to forecast sales in the coming period. From the
results of the analysis, PT Mitra Gemilang Intiperkasa is suggested to do the sales
forecasting using the least square method because this method has a decent or quite
good error rate that can be used to forecasting sales in the coming period.

Key Words : Sales Forecasting, Least Square Method.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................ v

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ vii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

ABSTRACT........................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 6

1.6 Kerangka Berpikir .................................................................................... 6

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 9

xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11

2.1 Persediaan Barang Dagang ..................................................................... 11

2.2 Peramalan ............................................................................................... 15

2.3 Penjualan ................................................................................................ 29

2.4 Peramalan Penjualan .............................................................................. 35

2.5 Metode Least Square .............................................................................. 43

2.6 Penelitian Terdahulu............................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 49

3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 49

3.2 Waktu Penelitian .................................................................................... 49

3.3 Jenis Data................................................................................................ 49

3.4 Sumber Data ........................................................................................... 50

3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 55

4.1 Gambaran Umum PT. Mitra Gemilang Intiperkasa ............................... 55

4.2 Hasil Analisis Data ................................................................................. 56

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 71

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 71

5.2 Saran ....................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 75

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 46


Tabel 4. 1 Data Penjualan Mei 2022 - April 2023 ................................................ 56
Tabel 4. 2 Hasil Analisis Peramalan Penjualan Nutrisari W'dank Bajigur Metode
Least Square .......................................................................................................... 57
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Peramalan Penjualan Nutrisari W'dank Bajigur .... 59
Tabel 4. 4 Hasil Analisis Peramalan Penjualan Oreo Softcake Metode Least
Square .................................................................................................................... 60
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Hasil Peramalan Penjualan Oreo Softcake...................... 62
Tabel 4. 6 Rekapitulasi Hasil Analisis Data.......................................................... 63
Tabel 4. 7 Perbandingan Hasil Peramalan dengan Data Aktual Nutrisari W’dank
Bajigur15gr............................................................................................................ 64
Tabel 4. 8 Perbandingan Hasil Peramalan dengan Data Aktual Oreo Softcake 16gr
............................................................................................................................... 65
Tabel 4. 9 Perhitungan MAD dan MAPE Nutrisari W'dank Bajigur 15gr ........... 67
Tabel 4. 10 Perhitungan MAD dan MAPE Oreo Softcake 16gr ........................... 68
Tabel 4. 11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan MAD dan MAPE............................. 69

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 8

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Bukti Penerimaan Barang Masuk ke Gudang (Nutrisari W’dank


Bajigur 15gr) ......................................................................................................... 75
Lampiran 2. Surat Jalan dari Principal (Nutrisari W’dank Bajigur 15gr) ............. 75
Lampiran 3. Bukti Penerimaan Barang Masuk ke Gudang (Oreo Softcake 16gr) 75
Lampiran 4. Surat Jalan dari Principal (Oreo Softcake 16gr) ............................... 75

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

memperoleh laba atau keuntungan, namun seiring berjalannya kegiatan

perusahaan, kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan juga dapat

menjadi tujuan utama. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut tentunya tidak

mudah, perusahaan pasti dihadapkan pada suatu tantangan yaitu persaingan

usaha. Apalagi di era resesi ekonomi saat ini, persaingan antar perusahaan

semakin tinggi. Untuk dapat bersaing dalam bisnis membutuhkan efisiensi

dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selain itu,

perusahaan juga membutuhkan manajemen yang dapat mengelola

perusahaan dengan baik.

Agar dapat terus bertahan dan bersaing, perusahaan dituntut untuk

lebih peka terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen terkait dengan

produk yang ditawarkannya. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan

manajemen yang dapat menentukan jumlah persediaan dengan baik.

Perusahaan perlu melakukan analisa dengan benar agar persediaan

perusahaan tidak lebih dari yang dibutuhkan, karena hal itu akan berdampak

pada tingginya biaya investasi persediaan, biaya penyimpanan atau storage

cost yang lebih tinggi dan harga jual yang lebih rendah. Sebaliknya jika

persediaan kurang dari yang seharusnya, maka perusahaan tidak dapat

1
2

memenuhi kebutuhan konsumen, dan konsumen lama kelamaan akan

meninggalkan perusahaan.

Untuk dapat menentukan persediaan yang sesuai dengan kebutuhan

pasar/konsumen, perusahaan perlu membuat peramalan (forescasting).

Heizer dan Render (2015:113) mengartikan peramalan (forecasting) sebagai

suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada masa

mendatang. Heizer dan Render melanjutkan dengan mengatakan bahwa

peramalan melibatkan pengambilan data historis (seperti data penjualan

tahun lalu) dan menggunakan model matematis untuk memprediksinya di

masa mendatang. Sedangkan peramalan penjualan berarti menentukan

estimasi volume penjualan, bahkan menentukan potensi penjualan di masa

depan dan area pasar yang dikuasai.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka peramalan penjualan juga

penting dilakukan pada perusahaan. Peramalan penjualan digunakan untuk

mengetahui berapa perkiraan kebutuhan konsumen akan barang dagang

yang dijual oleh perusahaan. Adanya hasil dari kegiatan peramalan

penjualan ini dapat digunakan oleh perusahaan dalam membuat keputusan

atau pedoman di masa mendatang sesuai dengan hasil peramalan

penjualan. Karena dengan memilih dan menggunakan metode yang tepat,

perusahaan dapat meminimalisir biaya-biaya tambahan seperti biaya

penyimpanan persediaan yang dapat mengurangi laba dan menambah harga

jual barang. Peramalan penjualan juga dibuat untuk dapat terus memenuhi
3

permintaan pelanggan yang terlihat dari hasil peramalan sehingga manajer

dapat menentukan stock persediaan barang dagang dengan tepat.

Ada dua metode dalam peramalan penjualan, yaitu metode kualitatif

dan metode kuantitatif. Salah satu metode dalam peramalan kuantitatif

adalah metode least square. Menurut Heizer dan Render (2015:185) metode

least square adalah metode peramalan kuantitatif yang menghasilkan

gambaran data terbaik secara matematik disebut “line of best fit” atau

persamaan garis lurus terbaik dalam menggambarkan data yang ada. Dalam

hal ini akan lebih dikhususkan untuk membahas analisis time series (deret

waktu) dengan metode kuadrat terkecil yang dibagi dalam dua kasus yaitu

kasus data genap dan kasus data ganjil. Metode least square ini merupakan

metode yang paling sering digunakan dalam melakukan peramalan. Hal ini

disebabkan karena hasil peramalan yang dihasilkan memiliki presentase

kesalahan yang cukup kecil jika dibandingkan dengan metode lainnya. Jika

dilihat dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, hasil

peramalan penjualan dengan metode least square dibandingkan dengan

penjualan yang sudah terealisasi, selisihnya termasuk kecil atau sedikit.

Sehingga dapat diartikan bahwa hasil peramalan dengan menggunakan

metode least square merupakan hasil yang paling akurat dan dapat

meminimalisir kesalahan dalam melakukan peramalan.

PT. Mitra Gemilang Intiperkasa adalah sebuah perusahaan dagang

yang bergerak menjadi distributor umum yang menjual berbagai kebutuhan

pokok seperti beras, minyak, berbagai macam snack maupun minuman dan
4

kenutuhan lainnya. Banyaknya transaksi penjualan yang terjadi tentu akan

mempengaruhi persediaan barang dagang yang ada di PT. Mitra Gemilang

Intiperkasa. Sebagai perusahaan distributor seharusnya PT. Mitra Gemilang

Intiperkasa mampu menjaga ketersediaan stock barang dagang agar tidak

terjadi kekurangan saat penjualan meningkat maupun kelebihan stock saat

penjualan menurun.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa

penjualan yang terjadi di PT. Mitra Gemilang Intiperkasa seringkali tidak

stabil dikarenakan permintaan dan kebutuhan konsumen yang juga tidak

stabil atau sering berubah. Hal ini menyebabkan sering terjadinya

kekurangan stock persediaan saat penjualan meningkat, begitu juga

sebaliknya saat penjualan mengalami penurunan sering terjadi penumpukan

persediaan di gudang yang dapat meningkatkan biaya persediaan dan

menyebabkan persediaan sering kadaluarsa. Akibatnya kegiatan operasional

perusahaan sering terhambat karena tertundanya pengiriman dan penjualan

barang yang disebabkan oleh kurangnya persediaan barang. Laba dan omset

perusahaan juga menurun karena biaya-biaya tambahan seperti biaya

penyimpanan persediaan dan kerugian karena kadaluarsanya persediaan

yang berlebih. Oleh karena itu, PT. Mitra Gemilang Intiperkasa perlu

melakukan peramalan penjualan agar dapat memperkirakan penjualan di

masa mendatang sehingga PT. Mitra Gemilang Intiperkasa bisa menentukan

persediaan barang dagang dengan tepat.


5

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ANALISIS

PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE LEAST SQUARE

PADA PT. MITRA GEMILANG INTIPERKASA”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peramalan penjualan dengan

metode least square pada PT. Mitra Gemilang Intiperkasa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peramalan penjualan dengan

metode least square pada PT. Mitra Gemilang Intiperkasa.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian kali ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak, antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pemahaman penulis mengenai peramalan penjualan barang dagang

dengan menggunakan metode least square pada PT. Mitra Gemilang

Intiperkasa.
6

2. Bagi Politeknik Harapan Bersama

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk membantu

melengkapi literatur mengenai peramalan penjualan barang dagang

dengan metode least square yang akan memberikan kontribusi pemikiran

dan masukan yang positif.

3. Bagi PT. Mitra Gemilang Intiperkasa

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk menentukan persediaan pada PT. Mitra Gemilang

Intiperkasa.

1.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dibatasi pada penelitian ini adalah :

1. Analisis peramalan penjualan dengan metode least square pada PT.

Mitra Gemilang Intiperkasa untuk bulan Januari sd. April 2023.

2. Barang dagang yang dilakukan peramalan penjualan adalah Nutrisari

W’dank Bajigur 15gr dan Oreo Softcake 16gr.

3. Data penjualan yang digunakan untuk melakukan peramalan adalah data

penjualan periode Mei sd. Desember 2022.

1.6 Kerangka Berpikir

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa

PT. Mitra Gemilang Intiperkasa kesulitan dalam menetapkan stock

persediaan barang dagang yang ada di gudang perusahaan. Hal ini

menyebabkan sering terjadinya penumpukan persediaan di gudang yang

dapat meningkatkan biaya persediaan dan menyebabkan persediaan sering


7

kadaluarsa, selain itu perusahaan juga sering kehabisan persediaan ketika

permintaan penjualan meningkat. Menentukan berapa banyak persediaan

yang akan dipesan atau dibeli pada principal di masa mendatang juga

merupakan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Kurangnya manajemen

dalam penentuan persediaan membuat persediaan menjadi tidak stabil.

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan peramalan penjualan agar

perusahaan dapat menentukan persediaan barang dagang di masa mendatang.

Peramalan ini dilakukan dengan menggunakan metode least square.


8

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka dapat dilakukan

penyederhanaan menggunakan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:

Permasalahan: Strategi Pemecahan Rumusan Masalah:


Masalah:
PT. Mitra Gemilang Bagaimana peramalan
Intiperkasa kesulitan Melakukan peramalan penjualan dengan
untuk menentukan penjualan dengan metode menggunakan metode
persediaan barang least square untuk least sqaure pada PT
dagang yang berakibat menetapkan persediaan Mitra Gemilang
seringnya terjadi barang dagang di masa
Intiperkasa Tegal ?
penumpukan maupun mendatang.
kekurangan stock.
.

Analisis Data:
Deskriptif Kuantitatif
\

Kesimpulan:
Peramalan penjualan
dengan metode least
square memiliki hasil
peramalan yang baik
dan dapat digunakan
oleh PT. Mitra
Gemilang Intiperkasa
untuk melakukan
peramalan penjualan
pada periode
selanjutnya.

Gambar 1. 1 Kerangka Berpikir


9

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini, dibuat sistematika penulisan agar

mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada

pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagian awal

Bagian awal berisi halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar,

intisari/abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.

Bagian awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada

pembaca dalam mencari bagian-bagian penting secara cepat.

2. Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, kerangka

berpikir dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memuat teori-teori tentang pengertian persediaan,

pengertian peramalan, tujuan peramalan, jenis peramalan, metode

least square, pengertian penjualan, dan peramalan penjualan.

Landasan teori ini digunakan sebagai landasan berpikir atau acuan

untuk memecahkan permasalahan .

BAB III METODE PENELITIAN


10

Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan alamat

penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan

sumber data penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tinjauan umum instansi, seperti sejarah singkat

instansi, profil instansi, struktur organisasi, tugas dan wewenang/job

description, laporan hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang garis besar yang diambil dari hasil

pembahasan yang telah dilakukan dan saran saran yang dapat

diambil dan diharapkan dapat berguna bagi PT Mitra Gemilang

Intiperkasa Tegal untuk ditindak lanjuti.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar buku, literature yang berkaitan

dengan penelitan. Lampiran berisi data yang mendukung penelitian

tugas akhir secara lengkap.

3. Bagian Akhir

LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan

laporan, antara lain surat jalan penerimaan barang masuk produk

Nutrisari Wdank Bajigur dan Oreo Softcake serta data-data lain yang

diperlukan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Persediaan Barang Dagang

2.1.1 Pengertian Persediaan Barang Dagang

Menurut Jacobs & Chase (2016:209), Persediaan (inventory)

adalah stok barang maupun sumber daya yang digunakan dalam

perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi maupun operasional.

Menurut Al-Haryono Jusup (2011:333), persediaan merupakan

persediaan yang terdiri atas barang-barang yang disediakan untuk

dijual kepada para kosumen selama periode normal perusahaan.

Sedangkan menurut Herjanto (2010:237), persediaan adalah

bahan atau barang yang disimpan dan akan digunakan oleh

perusahaan untuk memenuhi tujuan lain sebagai contoh digunakan

dalam proses produksi, sebagai suku cadang dari peralatan atau mesin

maupun dijual kembali.

Menurut Handoko (2011:333) istilah persediaan (inventory)

adalah suatu istilah yang menunjukkan sumber daya organisasi yang

disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan

1. Menurut Heizer dan Render (2015:554) bahan baku (raw


material) adalah bahan yang sudah dibeli tetapi belum diproses

atau diolah.

11
12

2. Persediaan barang dalam proses (work in proses inventory)

adalah bahan baku yang sudah diolah atau diproses namun masih

belum selesai sepenuhnya dan perlu untuk dilakukan langkah

selanjutnya.

3. Pemeliharaan, perbaikan, dan pengoperasian (maintenance/

repair/ operating (MRO)) adalah persediaan yang digunakan

untuk pemeliharaan, perbaikan, dan pengoperasian untuk

menunjang proses produksi agar dapat terus berjalan dengan baik.

4. Persediaan barang jadi (finished good inventory) adalah

persediaan yang sudah selesai diproses dan menjadi produk

perusahaan yang selanjutnya akan disimpan di gudang sebelum

dijual atau diserahkan kepada konsumen.

2.1.3 Fungsi Persediaan

Menurut Heizer dan Render (2015:553) fungsi persediaan adalah

sebagai berikut :

1. Memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan

pelanggan.

2. Memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi.

3. Mengambil keuntungan dari potongan jumlah.

4. Menghindari inflasi dan kenaikan harga.

2.1.4 Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Santoso (2009:241) sistem pencatatan pengelolaan

persediaan yang dimaksud dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:


13

1. Sistem Persediaan Terus-Menerus (Perpetual Inventory System)

Merupakan suatu sistem pengelolaan persediaan di mana

pencatatan mutasi persediaan dilakukan secara terus-menerus dan

berkesinambungan sehingga mutasi persediaan selama satu

periode termonitor dan setiap saat jumlah maupun nilai

persediaan dapat diketahui tanpa melakukan perhitungan secara

fisik. Dengan sistem ini, maka seluruh mutasi persediaan selama

satu periode akan dicatat dalam akun persediaan (inventory).

2. Sistem Persediaan Periodik/Fisik (Periodical Physical Inventory

System)

Suatu sistem pengelolaan persediaan di mana dalam

penentuan persediaan dilakukan melalui perhitungan secara fisik

yang lazim dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi dalam

rangka persiapan laporan keuangan. Melalui perhitungan fisik ini

jumlah kuantitas persediaan akan diketahui (misalnya dalam

berat, meter, kilogram, dan sebagainya) sehingga nilai persediaan

dapat dihitung dengan mengalikan jumlah kuantitas persediaan

dengan suatu harga yang sesuai dengan metode penilaian

persediaan yang dipilih perusahaan.

Sistem pencatatan ini pada akhir periode dibutuhkan ayat

jurnal penyesuaian sebagai berikut :


14

Untuk persediaan awal :

Ikhtisar Laba Rugi xxxx

(income summary)

Persediaan (inventories) Xxxx

Untuk persediaan akhir :

Persediaan (inventories) xxxx

Ikhtisar Laba Rugi Xxxx

(income summary)

2.1.5 Metode Penilaian Persediaan

Menurut Waluyo (2012:97) dalam kegiatan perusahaan terutama

pada perusahaan dagang atau industri, terdapat pergerakan atau arus

masuk atau keluar barang, baik itu barang dagangan atau bahan baku.

Untuk kepentingan analisis, pengendalian dan sebagainya. Penetapan

besarnya nilai persediaan akhir atau harga pokok penjualan dapat

menggunakan metode-metode berikut :

1. Identififkasi Khusus

Metode ini berasumsi bahwa arus barang harus sama dengan

arus biaya, sehingga setiap kelompok barang diberi identifikasi

dan dibuat kartu .

2. Masuk Pertama Keluar Pertama/First In First Out (FIFO)

Pada metode ini persediaan dengan nilai perolehan

awal/masuk akan dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu.


15

3. Masuk Terakhir Keluar Pertama/Last In First Out (LIFO)

Pada metode ini persediaan yang dijual pertama adalah

persediaan yang masuk terakhir dengan menggunakan nilai

perolehan akhir.

4. Metode Rata-Rata (Average Method)

Pada metode ini perhitungan nilai persediaan adalah antaran

nilai persediaan FIFO dan LIFO, penentuan harga perolehan

persediaan barang dagangan tidak didasarkan pada harga

persediaan yang pertama atau terakhir masuk melainkan diantara

keduanya.

2.2 Peramalan

2.2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan merupakan gambaran keadaan perusahaan dimasa

yang akan datang dan gambaran ini sangat penting bagi perusahaan

karena perusahaan dapat menggunakan gambaran tersebut untuk

memprediksi tindakan apa yang dapat diambil untuk memenuhi

permintaan konsumen.

Beberapa ahli mengemukakan pengertian peramalan yang terlihat

berbeda, namun pada dasarnya sama. Pengertian peramalan menurut

pendapat dari beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Adisaputro dan Asri (2003:148)

Adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi

bisnis di masa mendatang mendatang.


16

2. Nasution dan Prasetyawan (2008:29)

Adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan

dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas,

kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka

memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

3. Sumayang (2003:24)

Adalah perhitungan yang objektif dan dengan menggunakan

data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu di masa yang akan

datang.

4. Heizer dan Render (2015:113)

Mendefinisikan peramalan (forecasting) sebagai “suatu seni

dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada masa

mendatang”.

5. Gaspersz (2005:72)

Merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan

datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering

berdasarkan data deret waktu historis.

Dari pengertian yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan

bahwa pengertian peramalan adalah suatu seni yang memprediksi

sesuatu yang belum terjadi dengan tujuan untuk memperkirakan

kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan yang akan selalu

membutuhkan informasi atau data-data dari masa lalu.


17

2.2.2 Tujuan Peramalan

Kegiatan peramalan (forecasting) sudah pasti dilakukan untuk

suatu tujuan. Berikut adalah tujuan peramalan menurut beberapa ahli:

1. Subagyo (2002:1)

Tujuan peramalan adalah mendapatkan peramalan yang bisa

meminimalkan kesalahan meramal (Forecast Error) yang bisa

diukur dengan Mean Absolute Error (MAE) dan Mean Squared

Error.

2. Gaspersz (2005:75)

Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan permintaan dan

item-item independent demand di masa yang akan datang.

3. Heizer dan Render (2015:47)

Tujuan peramalan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pengkaji perusahaan yang saat ini berlaku, juga di

masa lalu. Dan melihat sejauh mana pengaruhnya di masa

yang akan datang.

b. Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay

antara saat kebijakan perusahaan ditetapkan dan Ketika

implementasi.

c. Peramalan merupakan dasar penyusutan bisnis pada suatu

perusahaan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dalam

sebuah rencana bisnis.


18

Penulis menyimpulkan bahwa tujuan peramalan adalah untuk

mengendalikan persediaan barang dagang sehingga bisa

meminimalisir adanya kekurangan atau kelebihan stock. Dengan

adanya peramalan ini manajemen perusahaan telah mendapatkan

gambaran perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga manajemen

perusahaan akan memperoleh masukan yang sangat berarti dalam

menentukan kebijaksanaan perusahaan.

2.2.3 Jenis Peramalan

1. Menurut Heizer dan Render (2015:115) peramalan dapat

dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Peramalan Ekonomi

Membahas siklus bisnis dengan memprediksi tingkat

inflasi, suplai uang permulaan dan indikator-indikator yang

lain.

b. Peramalan Teknologi

Tingkat kemajuan teknologi yang akan melahirkan

produk-produk baru yang mengesankan, membutuhkan

pabrik dan peralatan lain.

c. Peramalan Permintaan

Proyeksi permintaan untuk produk atau jasa perusahaan.

2. Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:32-33) jenis permalan

dilihat dari sifat penyusunannya, dibedakan atas 2 macam, yaitu :


19

a. Peramalan Yang Bersifat Subyektif

Peramalan Subyektif lebih menekankan pada keputusan-

keputusan hasil diskusi, pendapatan pribadi seseorang dan

institusi yang meskipun kelihatan kurang ilmiah tetapi dapat

memberikan hasil ilmiah yang baik, Peramalan Subyektif

akan diwakili oleh :

1) Metode Delphi

Metode Delphi merupakan cara sistematis untuk

mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang

terdiri dari para ahli dan berasal dari disiplin yang

berbeda. Metode Delphi ini dipakai dalam peramalan

tekhnologi yang sudah digunakan pada pengoperasian

jangka panjang.

2) Metode Penelitian Dasar

Metode ini mengumpulkan dan menganalisa fakta

secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan

pemasaran. Penelitian dasar sering digunakan dalam

merencanakan produk baru, sistem periklanan dan

promosi yang tepat.

b. Peramalan Obyektif

Peramalan Obyektif merupakan prosedur peramalan yang

mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dalam

menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau


20

lebih varibel yang mempengaruhinya. Peramalan obyektif

terdiri atas 2 metode :

1) Metode Instrinsik

Metode ini membuat peramalan hanya berdasarkan

pada proyeksi permintaan histeris tanpa

mempertimbangkan faktor-faktor internal yang mungkin

mempengaruhi besarnya permintaan.

2) Metode Ekstrinsik

Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor

eksternal yang mungkin dapat mempengaruhi besarnya

permintaan di masa datang dalam model peramalan.

3. Peramalan dilihat dari horizon waktunya menurut Heizer dan

Render (2015:140) ada 3 yaitu:

1) Peramalan Jangka Panjang.

Peramalan ini mencakup waktu lebih besar dari 18

bulan. Misalnya peramalan yang diperlukan dalam kaitan

dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas, dan

perencanaan untuk kegiatan litbang.

2) Peramalan Jangka Menengah.

Peramalan ini biasanya mencakup waktu antara 3 sampai

18 bulan. Contohnya adalah peramalan untuk perencaan

penjualan, perencanaan produksi, dan perencanaan tenaga

kerja tidak tetap.


21

3) Peramalan Jangka Pendek.

Peramalan ini biasa mencakup waktu kurang dari 3

bulan. Contohnya seperti peramalan dalam hubungannya

dengan perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja,

dan penugasan karyawan.

2.2.4 Metode Peramalan

Menurut Heizer dan Render (2015:117-118) terdapat dua

pendekatan umum untuk peramalan. Dua pendekatan tersebut adalah

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Metode Kualitatif

Peramalan kualitatif memanfaatkan faktor-faktor penting

seperti intuisi, pengalaman pribadi dan sistem nilai pengambilan

keputusan. Heizer dan Render (2015:118) mengatakan bahwa

metode peramalan yang termasuk ke dalam metode peramalan

dengan pendekatan kualitatif ini adalah :

a. Juri dari Dewan Eksekutif (Jury of Executive Opinion)

Sebuah teknik peramalan yang menggunakan opini

sekelompok kecil dari para ahli yang mumpuni atau manajer,

seringkali dikombinasikan dengan model statistik,

dikumpulkan untuk memperoleh sekumpulan estimasi

permintaan.
22

b. Metode Delphi (Delphi Method)

Teknik peramalan yang menggunakan sekelompok

proses yang memperbolehkan para ahli untuk membuat

peramalan. Ada tiga jenis partisipasi yang berbeda dalam

model metode Delphi: si pengambil keputusan, staf

personalia dan para responden. Pengambil keputusan

biasanya terdiri atas satu grup berisi 5 hingga 10 orang ahli

yang akan membuat peramalan yang aktual. Staf personalia

membatu mengambil keputusan dengan mempersiapkan,

mendistribusikan, mengumpulkan dan membuat serangkaian

kuesioner dan hasil survey. Para responden adalah

sekelompok orang, sering kali bertempat tinggal dalam

tempat yang berbeda-beda, di mana pertimbangan mereka

akan di nilai.

c. Gabungan Karyawan Bagian Penjual (Sales Force

Composite)

Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjual

mengestimasi jumlah penjualan di wilayahnya, ramalan ini

kemudian dikaji ulang untuk meyakinkan kerealistisannya,

lalu dikomendasikan pada tingkat provinsi dan nasional

untuk mencapai ramalan secara menyeluruh. Contoh :

peramalan berdasarkan pendapat dari para agen penjualan di


23

masing-masing daerah atau lokasi penjualannya untuk

menentukan peramalan penjualan secara keseluruhan.

d. Survei Pasar (Market Survey)

Sebuah metode peramalan yang meminta input dari para

pelanggan atau pelanggan potensial yang memperhatikan

rencana pembelian pada masa depan. Hal ini dapat membantu

bukan hanya dalam mempersiapkan peramalan, tetapi juga

dalam meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk

produk baru. Konsumen survey pasar dan metode gabungan

karyawan bagian penjualan dapat menderita dari peramalan

yang terlalu optimistis yang timbul dari input konsumen.

2. Metode Kuantitatif

Peramalan kuantitatif (quantitative forecasts) menggunakan

bermacam-macam model matematika yang bergantung pada data

historis dan/atau variabel asosiatif untuk meramalkan penjualan.

Metode peramalan kuantitatif pada dasarnya dibedakan atas dua

kategori, yaitu : Metode Runtut Waktu (Time Series) dan Metode

Kausal (Causal Method).

a. Metode Runtut Waktu (Time Series Method)

Data peramalan runtut waktu mengimplikasikan bahwa

nilai masa mendatang diprediksikan hanya dari nilai masa

lalu dan variabel lainnya, tidak peduli seberapa bernilainya


24

secara potensial, akan diabaikan. Metode peramalan time

series terdiri dari :

1) Metode Pergerakan Rata-Rata (Moving Average)

Metode pergerakan rata-rata (moving average)

menggunakan sejumlah data actual historis untuk

menghasilkan peramalan. Metode ini akan efektif

diterapkan apabila kita dapat mengasumsikan bahwa

permintaan pasar terhadap produk akan tetap stabil

sepanjang tahun. Rata-rata bergerak diperoleh melalui

penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata dari sejumlah

periode tertentu, dan dapat diformulasikan sebagai

berikut :

MAn periode =

∑ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎


𝑛

n = jumlah periode dalam rata-rata bergerak

2) Metode Penghalusan Eksponensi (Exponential

Smoothing)

Metode exponential smoothing adalah suatu

prosedur yang mengulang perhitungan secara terus-

menerus yang menggunakan data terbaru. Setiap data

diberi bobot, dimana bobot yang digunakan disimbolkan

dengan α. Simbol α bisa ditentukan secara bebas, yang

mengurangi forecast error. Nilai konstanta pemulusan,


25

α, dapat dipilih diantara nilai 0 dan, karena berlaku : 0 <

α < 1 (Gaspersz 2005:97). Secara matematis formula

exponential smoothing dapat diperlihatkan sebagai

berikut :

Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1 )

Keterangan :

Ft = nilai ramalan untuk periode waktu ke-t

Ft-1 = nilai ramalan untuk satu periode waktu yang

lalu, t-1

A t-1 = nilai aktual untuk satu periode waktu yang

lalu, t-1

α = penghalusan, konstan (0 ≤ = α ≤ =1)

3) Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)

Pendekatan ini menghasilkan garis lurus yang

meminimalkan jumlah kuadrat perbedaan vertikal dari

garis pada setiap observasi aktual. Peramalan penjualan

dengan metode least square dapat dihitung dengan

rumus :

Y = a + bX
∑ xy
b = ∑ x2

∑Y
a =
𝑛
26

Keterangan :

Y = Variabel terikat (penjualan).

X = Variabel bebas yang tergantung pada unit waktu

yang dapat dinyatakan dalam bulan, minggu,

semester, dan tahun

a = Nilai konstan, yang akan menunjukkan besarnya

nilai Y apabila X sama dengan 0 (nol)

b = Variabel per X, yaitu menunjukkan besarnya

perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit

n = Jumlah data

b. Metode Kasual (Casual Method)

Secara umum, metode peramalan kausalitas

mengembangkan suatu model sebab-akibat (causal

relationship) diantara variabel yang akan diramalkan

(permintaan) dan satu atau lebih variabel lain. Metode

kausalitas dapat membantu memperkirakan titik belok pada

saat deret waktu dan sangat berguna untuk peramalan jangka

menengah sampai jangka panjang. Metode kausalitas terdiri

dari regresi, model ekonometri, model input-output dan

model simulasi.
27

2.2.5 Tahap-tahap Peramalan

Ada 9 langkah yang harus diperhatikan yang digunakan untuk

menjamin efektivitas dan efisiensi dari sistem peramalan sebagai

berikut (Gaspersz, 2005:74) :

1. Menentukan tujuan dari peramalan.

2. Memilih item independent demand yang akan diramalkan.

3. Mentukan horizon waktu dari peramalan (jangka pendek,

menengah atau Panjang).

4. Memilih model-model peramalan.

5. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan.

6. Validasi model peramalan.

7. Membuat peramalan.

8. Implementasikan hasil-hasil peramalan.

9. Memantau keandalan hasil peramalan.

2.2.6 Karakteristik Peramalan yang Baik

Menurut Ishak (2010:105), peramalan yang baik memiliki

beberapa kriteria/karakteristik yang penting, yaitu :

1. Akurasi

Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil

kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil

peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi

atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya


28

terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya

kesalahan peramalan-peramalan relatif kecil.

2. Biaya

Biaya yang diperlukan dalam membuat pembuatan

suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang

diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan

yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan

mempengaruhi berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana

pengolahan datanya (manual atau komputerisasi), bagaimana

penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan.

3. Kemudahan

Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah

dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan

bagi perusahaan. Percuma memakai metode yang canggih, tetapi

tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena

keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan

teknologi.

2.2.7 Sifat Hasil Peramalan

Menurut Ishak (2010:105), dalam membuat peramalan atau

menerapkan suatu peramalan ada beberapa hal yang harus

dipertimbangkan yaitu :
29

1. Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya

peramalan hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan

terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.

2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa

ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung

kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk

menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin

terjadi.

3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan

peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada

peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan relatif masih konstan sedangkan masih panjang

periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan

terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan.

2.3 Penjualan

2.3.1 Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang

dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia

membeli barang/jasa yang ditawarkannya. Jadi, dengan adanya

penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang dan/atau jasa

antara penjual dengan pembeli (Swastha, 2012:8).


30

Menurut Winardi (dalam Mauluddin dan Santini 2017:12),

penjualan adalah berkumpulnya seorang pembeli dan penjual

dengan tujuan melaksanakan tukar menukar barang dan jasa

berdasarkan pertimbangan yang berharga misalnya pertimbangan

uang.

Sedangkan menurut Himayati (2008:123), penjualan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebagian manusia dalam

menjual barang dagangan yang dimiliki baik itu barang ataupun jasa

kepada pasar agar mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Penjualan

adalah suatu transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan suatu

keuntungan, dan merupakan suatu jantung dari suatu perusahaan.

Dari pernyataan beberapa ahli di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa pengertian penjualan adalah kegiatan

transaksi tukar menukar barang dan jasa dengan mata uang atau

barang berharga yang dipersamakan dengan itu dengan tujuan agar

mendapat keuntungan.

2.3.2 Jenis-jenis Penjualan

Menurut Swastha (2012:11), jenis-jenis penjualan dapat

dikelompokkan menjadi 5, yaitu sebagai berikut :

1. Trade Selling

Trade selling dapat terjadi bilamana produsen dan

pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha

memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini


31

melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,

persediaan dan produk baru.

2. Missionary Selling

Dalam missionary selling, penjualan berusaha ditingkatkan

dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari

penyalur perusahaan. Disini, wiraniaga lebih cenderung pada

“penjualan untuk” penyalur.

3. Technical Selling

Technical selling berusaha meningkatkan penjualan dengan

pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang

dan jasanya. Dalam hal ini, tugas utama wiraniaga adalah

mengidentifikasikan dan menganalisis masalah-masalah yang

dihadapi pembeli, serta menunjukkan bagaimana produk atau

jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.

4. New Business Selling

New Business Selling berusaha membuka transaksi baru

dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis

penjualan ini sering dipakai oleh Perusahaan Asuransi.

5. Responsive Selling

Dalam Responsive Selling setiap tenaga penjualan

diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan

pembeli. Dua jenis penjualan utama di sini adalah route driving

dan retailing.
32

2.3.3 Tahap-tahap Penjualan

Menurut Swastha (2012:121) tahap-tahap yang perlu dilakukan

oleh pihak penjual adalah sebagai berikut :

1. Persiapan sebelum penjualan

Tahap pertama dalam penjualan tatap muka adalah

mengadakan persiapan-persiapan sebelum melakukan

penjualan. Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah

mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan

pengertian tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju dan

teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan.

2. Penentuan lokasi pembeli potensial

Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun

sekarang, penjual dapat menentukan karakteristik calon pembeli

atau pembeli potensialnya. Penentuan calon pembeli beserta

karakteristiknya dapat dilakukan dengan segmentasi pasar

termasuk dalam karakteristik calon pembeli adalah faktor lokasi

yang menjadi sasaran kunjungan bagi wiraniaga.

3. Pendekatan pendahuluan

Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari

semua masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat

diharapkan sebagai pembelinya. Selain itu, perlu juga

mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang mereka

gunakan dan bagaimana reaksinya.


33

4. Melakukan penjualan

Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk

memikat perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan

untuk mengetahui daya tarik atau minat mereka. Jika minat

mereka dapat diikuti dengan munculnya keinginan untuk

membeli, maka penjual tinggal merealisir penjualan produknya.

5. Pelayanan purna jual

Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat

pesanan dari pembeli telah dipenuhi, tetapi masih perlu

dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau servis kepada

mereka. Biasanya kegiatan ini dilakukan untuk penjualan

barang-barang industry seperti instalasi atau barang konsumsi

tahan lama seperti almari es, televisi, dan sebagainya.

2.3.4 Tujuan Penjualan

Perusahaan memiliki tujuan dalam kegiatan penjualannya,

berikut adalah beberapa tujuan penjualan menurut Swastha

(2012:80) :

1. Mencapai volume penjualan

Usaha-usaha untuk mencapai volume penjualan tertentu

tidak sepenuhnya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para

penjual. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang rapi

diantara fungsionaris dalam perusahaan, seperti bagian produksi

yang membuat produksinya, bagian keuangan yang


34

menyediakan dananya, bagian personalia yang menyediakan

tenaganya, bagian promosi yang mempromosikan produknya

dan sebagainya.

2. Mendapatkan laba tertentu

Dalam hal ini bagian penjualan mempunyai peranan yang

sangat penting, yaitu bagaimana memperoleh serta

mendapatkan laba atau keuntungan yang realitis dalam

penjualannya.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa

maupun umunya dalam menjalankan usahanya, dalam

mencapai tujuan perusahaan tidak terlepas dari

kebutuhan yang menunjang perusahaan seperti: segala

perlengkapan operasional yang berhubungan dengan produksi

jasa, berupa penunjang pertumbuhan tersebut adalah

produktivitas karyawan, peningkatan konsumen atau

pelanggan, pertumbuhan laba perusahaan, perkembangan

penjualan, penyempurnaan perlengkapan seperti saran

pendukung pelayanan dan sebagainya yang keseluruhan berkait

dengan proses kelancaran kegiatan pelayanan.


35

2.4 Peramalan Penjualan

2.4.1 Pengertian Peramalan Penjualan

Menurut Swastha (2012:99) peramalan penjualan adalah estimasi

realistis tentang penjualan actual dalam rupiah atau unit yang

diharapkan akan dicapai perusahaan dalam periode mendatang

menurut rencana pemasaran serta kondisi lingkungan ekstern yang

terantisipasi.

Menurut Assauri (2001:108) peramalan penjualan adalah suatu

perkiraan atas ciri kuantitatif termasuk harga dari perkembangan

pasaran dari suatu produk yang di produksi oleh perusahaan pada

jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Dari penjelasan di

atas, dapat disimpulkan bahwa peramalan penjualan adalah kegiatan

penyusunan perkiraan tentang sifat atau ciri tertentu di masa yang

akan datang.

Menurut Nafarin (2012:96) peramalan penjualan merupakan

proses kegiatan memperkirakan produk yang akan dijual pada waktu

yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data

yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi.

Peramalan penjualan merupakan suatu teknik untuk

memproyeksikan tingkat permintaan konsumen, potensiil pada suatu

tahun tertentu, dengan berasumsi yang tertentu pula. Dua hal yang

harus diperhatikan dalam menentukan ramalan, yakni tersedianya data

yang relevan dan penggunaan Teknik yang tepat. Peramalan penjualan


36

yang ditentukan dengan baik akan sangat berpengaruh atau

menentukan pada perencanaan penjualan, perencanaan produksi,

persediaan dan lain-lain.

2.4.2 Teknik-teknik dalam Peramalan Penjualan

Peramalan adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir

kondisi bisnis di masa mendatang. Pengukuran tersebut dapat

dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran secara

kuantitatif biasanya menggunakan metode statistik dan matematik.

Sedangkan pengukuran secara kualitatif biasanya menggunakan

judgement (pendapat).

Menurut Nafarin (2012:105) Teknik-teknik atau metode-metode

peramalan penjualan dikelompokkan menjadi :

1. Peramalan berdasarkan pendapat (judgement method)

Metode ini biasanya digunakan untuk menyusun peramalan

penjualan maupun peramalan kondisi bisnis pada umumnya.

Pendapat-pendapat yang dipakai sebagai dasar dilakukan

peramalan adalah :

a. Pendapat salesman

Para salesman diminta untuk mengukur apakah ada

kemajuan atau kemunduran segala hal yang berhubungan

dengan tingkat penjualan pada daerah mereka masing-

masing. Kemudian mereka diminta pula untuk mengestimasi


37

tentang tingkat penjualan di daerah masing- masing di waktu

mendatang.

Perkiraan para salesman itu perlu diawasi karena

mungkin ada unsur kesengajaan untuk membuat perkiraan

yang lebih rendah (under estimate), dengan harapan apabila

ia menjual di atas perkiraannya ia akan mendapatkan hadiah.

b. Pendapat sales manager

Perkiraan yang dikemukakan oleh para salesman perlu

diperbandingkan dengan perkiraan yang dibuat oleh kepala

bagian penjualan. Seorang kepala bagian penjualan tentu

mempunyai pertimbangan dan pandangan yang lebih luas

meliputi seluruh daerah penjualan. Pada umumnya perkiraan

kepala bagian penjualan dapat lebih obyektif karena

mempertimbangkan banyak faktor. Hal ini mungkin juga

disebabkan oleh pendidikannya yang relatif lebih tinggi dan

pengalamannya yang lebih luas di bidang penjualan.

c. Pendapat para ahli

Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh salesman dan

kepala bagian penjualan sangat bertentangan satu sama lain,

sehingga perusahaan menganggap perlu untuk meminta

pertimbangan kepada orang yang dianggap ahli. Mereka ini

biasa disebut konsultan.


38

d. Survey konsumen

Apabila ketiga pendapat di atas masih dirasa kurang

dapat dipertanggungjawabkan, maka biasanya lalu diadakan

penelitian langsung terhadap konsumen.

2. Peramalan berdasarkan perhitungan statistic (statistical method)

Pada metode statistik ini unsur subyektivitas ditekan sedikit

mungkin. Perhitungan lebih didasarkan pada data obyektif baik

yang bersifat mikro maupun makro.

a. Analisis Trend

Trend merupakan gerakan lamban yang berjangka

panjang dan cenderung menuju ke satu arah, menaik atau

menurun. Menurut Nafarin (2012) analisis trend yang dapat

dipergunakan seperti :

1. Metode Least Square

Peramalan penjualan dengan metode least square

dapat dihitung dengan rumus :

Y = a + bX

∑ xy
b = ∑ x2

∑Y
a =
𝑛

Keterangan :

Y = Variabel terikat (penjualan).

X = Variabel bebas yang tergantung pada unit waktu


39

yang dapat dinyatakan dalam bulan, minggu,

semester, dan tahun

a = Nilai konstan, yang akan menunjukkan besarnya

nilai Y apabila X sama dengan 0 (nol)

b = Variabel per X, yaitu menunjukkan besarnya

perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit

n = Jumlah data

2. Metode Moment

Peramalan penjualan dengan metode moment dapat

dihitung dengan rumus :

Y = a +bX

∑Y = n.a + b∑ X

∑ XY = a∑ X + b∑ x 2

Keterangan :

Y = Variabel terikat (penjualan).

X = Variabel bebas yang tergantung pada unit waktu

yang dapat dinyatakan dalam bulan, minggu,

semester, dan tahun

a = Nilai konstan, yang akan menunjukkan besarnya

nilai Y apabila X sama dengan 0 (nol)

b = Variabel per X, yaitu menunjukkan besarnya

perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit


40

n = Jumlah data

3. Metode Kuadrat (trend garis lengkung)

Peramalan penjualan dengan metode kuadrat dapat

dihitung dengan rumus :

Y = a + bX + c (x)2

∑Y = n.a + c (x)2

∑ XY = b∑ x 2

∑ X 2Y = a∑ x 2 + b∑ x 4

Keterangan :

Y = Variabel yang akan diramalkan

a = Konstanta yang akan menunjukkan besarnya

harga Y dan X dengan (0)

b = Variabel per X, menunjukkan besarnya perubahan

nilai dari setiap perubahan satu unit X

X = Unit waktu yang dapat dinyatakan dalam

mingguan, bulanan, semester atau tahunan

n = jumlah data

2.4.3 Pengukuran Tingkat Akurasi Peramalan

Pengukuran tingkat akurasi peramalan bisa diukur dengan MAD

(Mean Absolute Deviation) dan MAPE (Mean Absolute Percentage

Error).
41

a. MAD (Mean Absolute Deviation)

MAD adalah rata-rata kesalahan mutlak atau metode yang

digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dari suatu peramalan

data selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil

peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan

kenyataannya. Secara sistematis , MAD dirumuskan sebagai

berikut (Nasution dan Prasetyawan 2008:34) :

|𝐴𝑡−𝐹𝑡|
MAD = ∑
𝑛

Keterangan :

At = Penjualan aktual pada periode-t

Ft = Peramalan penjualan pada periode-t

n = Jumlah periode peramalan yang terlibat

Semakin kecil nilainya, maka peramalan tersebut semakin akurat.

MAD mengukur ketepatan ramalan dengan merata-rata

kesalahan dugaan (nilai absolut masing-masing kesalahan). MAD

berguna Ketika mengukur kesalahan ramalan dalam unit yang

sama sebagai deret asli.

b. MAPE (Mean Absolute Percetage Error)

MAPE (Mean Absolute Percentage Error) adalah

merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti

dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan persentase

kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama

periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase


42

kesalahan terlalu tinggi atau rendah. Secara matematis, MAPE

dinyatakan sebagai berikut (Nasution dan Prasetyawan, 2008:35):

| |
∑( 𝐴𝑡−𝐹𝑡 x 100)
𝐴𝑡
MAPE =
𝑛

Keterangan :

At = Penjualan aktual pada periode-t

Ft = Peramalan penjualan pada periode-t

n = Jumlah periode peramalan yang terlibat

Semakin kecil tingkat persentase MAPE, maka peramalan

tersebut semakin akurat. Berikut merupakan beberapa interpretasi

mengenai presentase MAPE (Maulid, 2022) :

1. Jika nilai MAPE kurang dari 10%, maka kemampuan

model peramalan sangat baik.

2. Jika nilai MAPE antara 10% - 20%, maka kemampuan

model peramalan baik.

3. Jika nilai MAPE kisaran 20% - 50%, maka kemampuan

model peramalan layak.

4. Jika nilai MAPE lebih dari 50%, maka kemampuan model

peramalan buruk.

Dari nilai tersebut, dapat dipahami bahwa model peramalan

masih bisa digunakan apabila nilai MAPE tidak melebihi 50%.

Ketika nilai MAPE sudah diatas 50%, maka model peramalan

sudah tidak bisa digunakan lagi.


43

2.5 Metode Least Square

2.5.1 Pengertian Metode Least Square

Metode least square atau yang biasa disebut dengan metode

kuadrat terkecil ditemukan oleh Carl F. Gauss (matematikawan dan

fisikawan ternama asal Jerman, abad ke-17) ketika ia masih berumur

18 tahun, dan karyanya ini masih dipakai sampai saat ini sebagai

metode yang paling baik untuk menentukan hubungan linier dari dua

variabel data. Kuadrat terkecil merupakan metode yang digunakan

untuk menentukan persamaan trend data karena metode ini

menghasilkan data secara matematik. Dalam hal ini akan lebih

dikhususkan untuk membahas analisis metode least square yang

dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan data ganjil

(Wikipedia, 2023).

Metode least square adalah suatu bentuk analisis regresi

matematis yang menemukan garis yang paling sesuai untuk kumpulan

data, memberikan demonstrasi visual mengenai hubungan antara titik

data. Setiap titik data mewakili hubungan antara variabel independen

yang diketahui dan variabel dependen yang tidak diketahui (Kenton,

Boyle, dan Perez 2022).

Menurut Assauri (dalam Aditya, Kurniadi, dan Mustafa

2022:80) metode least square merupakan salah satu metode berupa

data deret berkala atau time series, yang mana dibutuhkan data-data

dimasa lampau untuk melakukan peramalan dimasa mendatang


44

sehingga dapat ditentukan hasilnya. Ciri dari metode ini, yaitu dalam

menentukan parameter X. Setelah parameter X terbentuk dan

dijumlah, jumlahnya harus 0, walaupun dalam data historis berjumlah

ganjil maupun data historis berjumlah genap .

Metode kuadrat terkecil (least square) adalah metode peramalan

yang digunakan untuk melihat trend dari data deret waktu. Analisis

time series dengan metode kuadrat terkecil dibagi dalam dua kasus,

yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil (Aditya, Kurniadi, dan

Mustafa 2022:80).

2.5.2 Rumus Perhitungan Peramalan dengan Metode Least Square

Least Square adalah salah satu metode yang paling luas

digunakan untuk menentukan persamaan trend data karena metode ini

menghasilkan apa yang secara matematik digambarkan sebagai “Line

Of Best Fit”. Garis trend ini mempunyai sifat-sifat :

a. Penjumlahan seluruh deviasi vertikan titik-titik data

terhadap garis adalah nol.

b. Penjumlahan seluruh kuadrat deviasi vertikal data

historik dari garis adalah minimum.

c. Garis melalui rata-rata X dan Y.

Pemberian kode sangat mudah dilakukan. Pemberian kode

dilakukan dengan membaginya menjadi 2 kelompok yaitu

berdasarkan jumlah data yang ada. Untuk data yang jumlahnya:

1. Ganjil, maka score nilai X-nya adalah ....,-2, -1, 0, 1, 2,..


45

2. Genap, maka score nilai X-nya adalah ....,-5, -3, -1, 1, 3, 5,...

Menurut Heizer dan Render (2015:53) rumus untuk

proyeksi trend dengan metode least square adalah sebagai

berikut:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = variabel terikat (penjualan)

X = variabel bebas yang tergantung pada unit waktu yang

dapat dinyatakan dalam bulan, minggu, semester, dan

tahun.

a = Nilai konstan, yang akan menunjukkan besarnya nilai Y

apabila X sama dengan 0 (nol)

b = Variabel per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan

nilai Y dari setiap perubahan satu unit X

n = jumlah data

Selanjutnya koefisien a dan b dicari dengan rumus :

∑𝐘 ∑ 𝐗𝐘
a= b=
𝒏 ∑ 𝒙𝟐

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian terdahulu yang relevan.

Walupun ruang lingkupnya hampir sama tetapi ada perbedaan objek,

variabel, waktu yang digunakan dan penentuan sampel yang berbeda,

sehingga dapat menjadi reverensi untuk saling melengkapi. Berikut ini

rincian penelitian sebagai berikut :


46

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama dan Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian


Tahun Penelitian
Penelitian
1. Alfi Rizqiani Analisis Deskriptif Dari penelitian
(2021) Peramalan Kualitatif tersebut
Penjualan dan menghasilkan
Menggunakan Deskriptif data peramalan
Metode Semi Kuantitatif penjualan untuk
Average dan bulan Mei 2021
Metode Least dengan
Square Pada pernyataan
Outlet Bumbu bahwa Metode
Ireng Yu San Least Square
Cabang memiliki hasil
Adiwerna peramalan yang
Kabupaten lebih akurat
Tegal daripada dengan
Metode Semi
Average.
2. Mia Analisis Deskriptif Dari penelitian
Wahyuningsih Peramalan Kualitatif tersebut
(2020) Penjualan Bahan dan menghasilkan
Bakar Minyak Deskriptif data peramalan
(BBM) Dengan Kuantitatif penjualan untuk
Menggunakan bulan Juni 2020
Metode Semi dengan
Average dan pernyataan
Metode Least bahwa Metode
Square Pada Least Square
47

SPBU Bengle lebih efektif dan


Kabupaten memiliki
Tegal standar
kesalahan lebih
kecil jika
dibandingkan
dengan Metode
Semi Average.
3. Suci Penerapan Deskriptif Dari penelitian
Andriyani Metode Least Kuantitatif tersebut
(2018) Square Untuk menghasilkan
Peramalan data peramalan
Persediaan persediaan
Handphone untuk bulan
Merk Oppo Pada Agustus 2018
Raja Smart sd. Mei 2019.
Phone
4. Ines Saraswati Peramalan Deskriptif Dari penelitian
M, Cahaya Penjualan Kuantitatif tersebut
Ayu R. Produk Cup 220 menghasilkan
(2022) MI data peramalan
Menggunakan penjualan bulan
Metode Least Jan sd. Des
Square Pada PT. 2022 dengan
Panen Embun nilai
Kemakmuran perhitungan
Tahun 2022 MAPE sebesar
1%.
5. Fendi Alystio Prediksi Deskriptif Dari penelitian
(2018) Penjualan Kuantitatif tersebut
48

Sepeda Motor menghasilkan


Honda data peramalan
Menggunakan penjualan untuk
Metode Least bulan
Square November 2017
dengan hasil
peramalan yang
mendekati
penjualan asli
pada bulan tsb.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di PT. Mitra Gemilang Intiperkasa yang

berlokasi di Jl. Kapten Piere Tendean No. 07, Tegalsari, Tegal Barat, Kota

Tegal, kode pos 52111.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, terhitung dari bulan

Januari sampai dengan bulan Mei 2023.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

a. Data Kualitatif

Data kualitatif menurut Suliyanto (2018:128) yaitu data dalam

bentuk kata-kata atau bukan bentuk angka. Data ini biasanya

menjelaskan karakteristik atau sifat. Data kualitatif ini berupa hasil

wawancara dengan admin perusahaan tentang gambaran umum PT.

Mitra Gemilang Intiperkasa, dan proses penjualan produk Nutrisari

Wdank Bajigur dan Oreo Softcake.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif menurut Suliyanto (2018:128) yaitu data yang

dinyatakan dalam bentuk angka dan merupakan hasil dari perhitungan

49
50

dan pengukuran. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa laporan data

penjualan bulan Mei 2022 sd. April 2023.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Data Primer

Data Primer menurut Suliyanto (2018:156) adalah data yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data

ini berupa data wawancara secara langsung dengan pimpinan PT Mitra

Gemilang Intiperkasa tentang keadaan perusahaan pada masa sekarang

ini terutama dalam kegiatan penjualan.

b. Data Sekunder

Data sekunder menurut Suliyanto (2018:156) adalah data yang

diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

Dalam hal ini data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini data

yang akan diolah berupa : Data laporan penjualan barang dagang bulan

Mei 2022 sd. April 2023.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data atau keterangan yang diperlukan dalam

penelitian ini penulis memilih untuk menggunakan 4 metode yaitu observasi,

wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Hal ini dikarenakan metode

penelitian tersebut sangat membantu penulis dalam mengumpulkan data-data

yang diperlukan dalam penelitian, seperti contohnya wawancara yang


51

digunakan untuk mendapatkan data yang bersumber dari objek penelitian

secara langsung sehingga penulis dapat melakukan penelitian menggunakan

data yang valid. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai metode

penelitian yang digunakan penulis :

1. Observasi

Observasi menurut Sugiyono (2017:203) yaitu teknik

pengumpulan data yang berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada PT Mitra

Gemilang Intiperkasa dengan mengumpulkan data yang berkaitan

dengan penyusunan tugas akhir ini. Observasi ini dilakukan selama

kegiatan PKL berlangsung yaitu selama 1,5 bulan pada tanggal 01

Agustus 2022 sampai 22 Oktober 2022.

2. Wawancara

Wawancara menurut Suliyanto (2018:164) yaitu teknik

pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden

untuk menggali informasi dari responden. Dalam penelitian ini penulis

melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak PT Mitra

Gemilang Intiperkasa dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka menurut Sugiyono (2017:291) merupakan kajian

teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma

yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Studi kepustakaan


52

sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini yang dapat

menunjang dalam penyusunan Tugas Akhir tentang penyusunan

peramalan penjualan dengan menggunakan metode least square.

4. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2017:124) yaitu dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Studi dokumentasi meupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

cara mempelajari dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Studi dokumentasi dalam

penelitian ini adalah dengan meminta data-data dari pihak perusahaan.

Misalnya mengenai data penjualan Nutrisari Wdank Bajigur dan Oreo

Softcake bulan Mei tahun 2022 s.d April tahun 2023. Hal ini dilakukan

agar informasi yang didapatkan benar-benar bersumber dari objek yang

dijadikan sebagai tempat penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian adalah

metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode

ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit atau empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono

2017:7). Penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu penelitian yang

berusaha mendeskripsikan suatu fenomena/peristiwa secara sistematis

dengan apa adanya. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
53

penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan fungsi dasar

atau rumus.

Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan penulis pada saat

melakukan analisis data :

1. Langkah pertama dalam melakukan penelitian ini adalah dengan

mengumpulkan data historis berupa data penjualan periode Mei 2022

hingga April 2023 dari tempat yang digunakan sebagai objek penelitian

yaitu PT. Mitra Gemilang Intiperkasa.

2. Langkah kedua setelah mendapatkan data yang diperlukan adalah

meramalan penjualan dengan menggunakan metode least square.

a. Metode Least Square

Metode Least Square merupakan metode yang serin

digunakan untuk menentukan peramalan, karena hasil peramalannya

dinilai detail dan teliti. Metode Least Square merupakan salah satu

metode berupa data deret berkala atau time series, yang mana

dibutuhkan data dimasa lampau untuk melakukan peramalan

penjualan dimasa mendatang sehingga dapat ditentukan hasilnya.

Least Square adalah metode peramalan yang digunakan untuk

melihat trend dari data deret waktu.

Persamaan metode least square adalah :


∑y ∑ 𝑥𝑦
a= b = ∑ 𝑥2 Y = a + bx
n
54

3. Langkah ketiga adalah menganalisis hasil perhitungan peramalan dan

melakukan perbandingan dengan penjualan yang sebenarnya pada PT.

Mitra Gemilang Intiperkasa.

4. Langkah keempat adalah menarik kesimpulan dari hasil peramalan

penjualan yang ada.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. Mitra Gemilang Intiperkasa

PT. Mitra Gemilang Intiperkasa merupakan salah satu perusahaan

dagang yang bergerak dibidang distribusi. PT. Mitra Gemilang Intiperkasa ini

berada di Jalan Kapten Piere Tendean No. 7, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan

Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah. PT. Mitra Gemilang Intiperkasa

merupakan distributor resmi dari berbagai principal contohnya yaitu rokok

Menara, Mondelez dengan produk seperti Biskuat, Oreo, Kraft Kejucake dan

juga coklat Cadbury Dairy Milk, Nutrifood dengan produk seperti susu Hilo,

Nutrisari, Tropicana Slim dan juga L-Men, Sari Agrotama Persada dengan

produk minyak goreng Sania, minyak goreng Sovia, beras Sania dan tepung

Tulip, lalu Frisian Flag dengan berbagai macam produk sususnya dan masih

banyak lagi.

Kegiatan utama dari perusahaan ini adalah mendistribusikan dan

menjual berbagai macam produk. Pendistrisbusian produk-produk yang

dilakukan oleh PT. Mitra Gemilang Intiperkasa ini telah mencapai ke seluruh

wilayah Tegal seperti Yogya Mall Tegal, Rita Mall, dan Mutiara Cahaya,

bahkan hingga memiliki beberapa cabang di kota-kota lain seperti

Pekalongan, Purwokerto, Weleri, Cilacap, Semarang, Salatiga, dan Demak.

Sampai saat ini, kondisi perusahaan masih tergolong baik dan juga

berkembang. Kegiatan usaha yang dilakukan juga masih berjalan dengan

55
56

lancar walaupun memang terkadang ada beberapa kendala yang harus

dihadapi.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Data Penelitian

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada PT. Mitra

Gemilang Intiperkasa, penulis mendapatkan data penjualan Nutrisari

W’dank Bajigur 15gr dan Oreo Softcake 16gr bulan Mei 2022 sampai

dengan April 2023 sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Data Penjualan Mei 2022 - April 2023

Periode Penjualan Penjualan Oreo

Nutrisari Softcake 16gr

W’dank Bajigur

15gr

2022 Mei 323 1.093

Juni 399 984

Juli 291 1.542

Agustus 622 1.587

September 663 1.590

Oktober 687 1.544

November 696 1.503

Desember 646 1.405

2023 Januari 763 1.608


57

Februari 750 1.528

Maret 841 1.625

April 879 1.773

Sumber : PT. Mitra Gemilang Intiperkasa (2023)

4.2.2 Hasil Analisis Peramalan Penjualan Dengan Metode Least Square

1. Hasil Analisis Peramalan Penjualan Nutrisari W’dank

Bajigur

Berdasarkan data penjualan pada bulan Mei – Desember

2022 dapat dilakukan peramalan penjualan untuk produk Nutrisari

W’dank Bajigur 15gr menggunakan metode least square sebagai

berikut :

Tabel 4. 2 Hasil Analisis Peramalan Penjualan Nutrisari W'dank


Bajigur Metode Least Square

Periode Penjualan X X2 XY

(Y)

2022 Mei 323 -7 49 -2.261

Juni 399 -5 25 -1.995

Juli 291 -3 9 -873

Agustus 622 -1 1 -622

September 663 1 1 663

Oktober 687 3 9 2.061

November 696 5 25 3.480


58

Desember 646 7 49 4.522

TOTAL 4.327 0 168 4.975

Sumber : Data diolah (2023)


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa :

∑𝑦 = 4.327 ∑ 𝑥𝑦 = 4.975

∑ 𝑥2 = 168 n =8

Kemudian perhitungan dengan menggunakan rumus peramalan

(forecasting) sebagai berikut :

Y = a + bx

Karena nilai a dan b belum diketahui, maka untuk mengetahui

nilai a dan b dilakukan perhitungan dengan rumus :

∑𝑦 ∑ 𝑥𝑦
a = b=
n ∑ 𝑥2

4.327
a = = 540,875
8

4.975
b = = 29,61
168

Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh nilai a adalah

sebesar 540,875 dan nilai b adalah sebersar 29,61.

Y = a + bx

Y = 540,875 + 29,61x
59

Januari = 540,875 + 29,61 (9)

= 540,875 + 266,49 = 807,365 = 807

Februari = 540,875 + 29,61 (11)

= 540,875 + 325,71 = 866,585 = 867

Maret = 540,875 + 29,61 (13)

= 540,875 + 384,93 = 925,805 = 926

April = 540,875 + 29,61 (15)

= 540,875 + 444,15 = 985,025 = 985

Keterangan :

Karena data berupa data penjualan Nutrisari W’dank Bajigur,

maka hasilnya tidak mungkin berupa pecahan, untuk itu hasil

pecahan dibulatkan.

Berdasarkan perhitungan diatas, maka peramalan penjualan

untuk produk Nutrisari W’dank Bajigur 15gr bulan Januari - April

2023 jika dihitung dengan menggunakan metode least square

adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Peramalan Penjualan Nutrisari


W'dank Bajigur

Periode Hasil Peramalan

Januari 807

Februari 867
60

Maret 926

April 985

Sumber : Data diolah (2023)

2. Hasil Analisis Peramalan Penjualan Oreo Softcake

Berdasarkan data penjualan pada bulan Mei – Desember

2022 dapat dilakukan peramalan penjualan untuk produk Oreo

Softcake 16gr menggunakan metode least square sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Hasil Analisis Peramalan Penjualan Oreo Softcake


Metode Least Square

Periode Penjualan X X2 XY

(Y)

2022 Mei 1.093 -7 49 -7.651

Juni 984 -5 25 -4.920

Juli 1.542 -3 9 -4.626

Agustus 1.587 -1 1 -1.587

September 1.590 1 1 1.590

Oktober 1.544 3 9 4.632

November 1.503 5 25 7.515

Desember 1.405 7 49 9.835

TOTAL 11.248 0 168 4.788

Sumber : Data diolah (2023)


61

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa :

∑𝑦 = 11.248 ∑ 𝑥𝑦 = 4.788

∑ 𝑥2 = 168 n =8

Kemudian perhitungan dengan menggunakan rumus peramalan

(forecasting) sebagai berikut :

Y = a + bx

Karena nilai a dan b belum diketahui, maka untuk mengetahui

nilai a dan b dilakukan perhitungan dengan rumus :

∑𝑦 ∑ 𝑥𝑦
a = b=
n ∑ 𝑥2

11.248
a = = 1.406
8

4.788
b = = 28,5
168

Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh nilai a adalah

sebesar 1.406 dan nilai b adalah sebersar 28,5.

Y = a + bx

Y = 1.406 + 28,5x

Januari = 1.406 + 28,5 (9)

= 1.406 + 256,5 = 1.662,5 = 1.662


62

Februari = 1.406 + 28,5 (11)

= 1.406 + 313,5 = 1.719,5 = 1.719

Maret = 1.406 + 28,5 (13)

= 1.406 + 370,5 = 1.776,5 = 1.776

April = 1.406 + 28,5 (15)

= 1.406 + 427,5 = 1.833,5 = 1.833

Keterangan :

Karena data berupa data penjualan Oreo Softcake, maka hasilnya

tidak mungkin berupa pecahan, untuk itu hasil pecahan

dibulatkan.

Berdasarkan perhitungan diatas, maka peramalan penjualan

untuk produk Oreo Softcake 16gr bulan Mei 2023 jika dihitung

dengan menggunakan metode least square adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. 5 Rekapitulasi Hasil Peramalan Penjualan Oreo


Softcake
Periode Hasil Peramalan

Januari 1.662

Februari 1.719

Maret 1.776

April 1.833

Sumber : Data diolah (2023)


63

4.3 Pembahasan

Berdasarkan perhitungan peramalan penjualan yang sudah dilakukan

dengan menggunakan metode least square, maka didapatkan hasil peramalan

penjualan bulan Januari-April 2023 adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 6 Rekapitulasi Hasil Analisis Data

Periode Nutrisari W’dank Oreo Softcake

Bajigur 15gr 16gr

Januari 807 1.662

Februari 867 1.719

Maret 926 1.776

April 985 1.833

Sumber : Data diolah (2023)

4.3.1. Perbandingan Hasil Peramalan dengan Data Aktual

Untuk mengetahui apakah hasil prediksi menggunakan metode

least square dapat digunakan, maka harus membandingkan hasil

prediksi dengan hasil penjualan yang sebenarnya. Setelah semua data

dimasukkan maka dilakukan perbandingan dengan data 4 bulan

ditahun 2023, yaitu bulan Januari, Februari, Maret, dan April.


64

1. Perbandingan Nutrisari W’dank Bajigur 15gr

Tabel 4. 7 Perbandingan Hasil Peramalan dengan Data Aktual


Nutrisari W’dank Bajigur15gr

Periode Aktual Peramalan Selisih

Januari 763 807 44

Februari 750 867 117

Maret 841 926 85

April 879 985 106

Sumber : Data diolah (2023)

Pada bulan Januari 2023, peramalan penjualan yang

dihasilkan adalah sebesar 807 sedangkan penjualan yang

sebenarnya terjadi adalah sebesar 763 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 44.

Untuk bulan Februari 2023, peramalan penjualan yang

dihasilkan adalah sebesar 867 sedangkan penjualan yang

sebenarnya terjadi adalah sebesar 750 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 117.

Untuk bulan Maret 2023, peramalan penjualan yang

dihasilkan adalah sebesar 926 sedangkan penjualan yang

sebenarnya terjadi adalah sebesar 841 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 85.


65

Sedangkan untuk bulan April 2023, peramalan penjualan

yang dihasilkan adalah sebesar 985 sedangkan penjualan yang

sebenarnya terjadi adalah sebesar 879 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 106.

Berdasarkan penjelasan diatas, diketahui bahwa terdapat

selisih antara peramalan penjualan dengan penjualan yang

sebenarnya terjadi, dimana jumlah peramalan penjualan lebih besar

jika dibandingkan dengan jumlah penjualan yang sebenarnya

terjadi. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar dan kebutuhan

konsumen yang terus berubah, terkadang bisa naik dan juga bisa

turun. Sedangkan hasil dari peramalan penjualan yang telah

dilakukan ini jumlahnya terus meningkat di setiap periode.

2. Perbandingan Oreo Softcake 16gr

Tabel 4. 8 Perbandingan Hasil Peramalan dengan Data Aktual


Oreo Softcake 16gr

Periode Aktual Peramalan Selisih

Januari 1.608 1.662 54

Februari 1.528 1.719 191

Maret 1.625 1.776 151

April 1.773 1.833 60

Sumber : Data diolah (2023)


Pada bulan Januari 2023, peramalan penjualan yang

dihasilkan adalah sebesar 1.662 sedangkan penjualan yang


66

sebenarnya terjadi adalah sebesar 1.608 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 54.

Untuk bulan Februari 2023, peramalan penjualan yang

dihasilkan adalah sebesar 1.719 sedangkan penjualan yang

sebenarnya terjadi adalah sebesar 1.528 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 191.

Untuk bulan Maret 2023, peramalan penjualan yang

dihasilkan adalah sebesar 1.776 sedangkan penjualan yang

sebenarnya terjadi adalah sebesar 1.625 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 151.

Sedangkan untuk bulan April 2023, peramalan penjualan

yang dihasilkan adalah sebesar 1.833 sedangkan penjualan yang

sebenarnya terjadi adalah sebesar 1.773 sehingga terdapat selisih

antara peramalan penjualan dengan penjualan yang sebenarnya

terjadi sebesar 60.

Berdasarkan penjelasan diatas, diketahui bahwa terdapat

selisih antara peramalan penjualan dengan penjualan yang

sebenarnya terjadi, dimana jumlah peramalan penjualan lebih besar

jika dibandingkan dengan jumlah penjualan yang sebenarnya

terjadi. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar dan kebutuhan


67

konsumen yang terus berubah, terkadang bisa naik dan juga bisa

turun. Sedangkan hasil dari peramalan penjualan yang telah

dilakukan ini jumlahnya terus meningkat di setiap periode.

4.3.2. Pengukuran Tingkat Akurasi Peramalan

Pengukuran tingkat akurasi peramalan dapat diukur dengan

menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) dan MAPE (Mean

Absolute Percentage Error).

Perhitungan MAD (Mean Absolute Deviation) yaitu mengukur

ketepatan ramalan dengan merata-rata kesalahan dugaan (nilai absolut

masing-masing kesalahan) dan Mean Absolute Percentage Error

(MAPE) yaitu mengindikasi seberapa besar kesalahan dalam meramal

yang dibandingkan dengan nilai nyata.

1. Pengukuran Tingkat Akurasi Peramalan Nutrisari W’dank

Bajigur 15gr

Untuk dapat mengukur tingkat akurasi peramalan penjualan

dengan metode least square ini, maka dibuatlah tabel perhitungan

nilai MAD dan MAPE seperti berikut ini :

Tabel 4. 9 Perhitungan MAD dan MAPE Nutrisari W'dank


Bajigur 15gr
Periode Aktual Forecast |𝐀𝐭 (|𝐀𝐭 − 𝐅𝐭| /

(At) (Ft) − 𝐅𝐭| 𝐀𝐭) 𝐱 𝟏𝟎𝟎

Januari 763 807 44 5,77

Februari 750 867 117 15.6

Maret 841 926 85 10,1


68

April 879 985 106 12,06

TOTAL 352 43,53

Sumber : Data diolah (2023)

|𝐴𝑡−𝐹𝑡| 352
MAD =∑ = = 88
𝑛 4

| |
∑( 𝐴𝑡−𝐹𝑡 ∗100) 43,53
𝐴𝑡
MAPE = = = 10,88%
𝑛 4

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui

bahwa nilai MAD (Mean Absolute Deviation) yang diperoleh

adalah sebesar 88 sedangkan nilai MAPE (Mean Absolute

Percentage Error) yang diperoleh adalah sebesar 10,88%. Menurut

Maulid (2022) hal ini menunjukkan bahwa peramalan penjualan

dengan metode least square untuk produk Nutrisari ini memiliki

kemampuan model peramalan yang baik sehingga dapat digunakan

untuk melakukan peramalan penjualan di periode selanjutnya.

2. Pengukuran Tingkat Akurasi Peramalan Oreo Softcake 16gr

Untuk dapat mengukur tingkat akurasi peramalan penjualan

dengan metode least square ini, maka dibuatlah tabel perhitungan

nilai MAD dan MAPE seperti berikut ini :

Tabel 4. 10 Perhitungan MAD dan MAPE Oreo Softcake 16gr


Periode Aktual Forecast |𝐀𝐭 (|𝐀𝐭 − 𝐅𝐭| /

(At) (Ft) − 𝐅𝐭| 𝐀𝐭) 𝐱 𝟏𝟎𝟎

Januari 1.608 1.662 54 3,36


69

Februari 1.528 1.719 191 12,5

Maret 1.625 1.776 151 9,29

April 1.773 1.833 60 3,38

TOTAL 456 28,53

Sumber : Data diolah (2023)

|𝐴𝑡−𝐹𝑡| 456
MAD =∑ = = 114
𝑛 4

| |
∑( 𝐴𝑡−𝐹𝑡 ∗100) 28,53
𝐴𝑡
MAPE = = = 7,13%
𝑛 4

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui

bahwa nilai MAD (Mean Absolute Deviation) yang diperoleh

adalah sebesar 114 sedangkan nilai MAPE (Mean Absolute

Percentage Error) yang diperoleh adalah sebesar 7,13%. Menurut

Maulid (2022) hal ini menunjukkan bahwa peramalan penjualan

dengan metode least square untuk produk Oreo Softcake diatas

memiliki kemampuan model peramalan yang sangat baik sehingga

dapat digunakan untuk melakukan peramalan penjualan di periode

selanjutnya.

Tabel 4. 11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan MAD dan MAPE

Analisis MAD MAPE

Nutrisari W’dank Bajigur 88 10,88%

Oreo Softcake 114 7,13%

Sumber : Data diolah (2023)


70

Peramalan penjualan sangat membantu dalam proses penjualan

bagi perusahaan yang nantinya dapat digunakan untuk

memperkirakan stock persediaan agar stock persediaan di gudang

tetap terjaga tidak sampai kekurangan ataupun kelebihan.

Oleh karena itu, untuk periode yang akan datang, diharapkan PT.

Mitra Gemilang Intiperkasa dapat melakukan peramalan penjualan

dengan menggunakan metode least square karena sudah dibuktikan

dari pembahasan di atas bahwa peramalan dengan metode least square

memiliki tingkat akurasi peramalan yang baik sehingga PT. Mitra

Gemilang Intiperkasa dapat menentukan stock persediaan di gudang

dengan tepat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian diatas, maka peneliti

dapat menarik kesimpulan dari penyusunan Tugas Akhir dengan judul

Analisis Peramalan Penjualan dengan Metode Least Square Pada PT. Mitra

Gemilang Intiperkasa ini adalah sebagai berikut :

1. Peramalan penjualan dengan metode least square untuk meramalkan

penjualan bulan Januari – April 2023 memiliki hasil peramalan yang baik,

hal ini bisa dilihat dari selisih peramalan dengan data aktual yang tidak

begitu jauh dan juga tingkat akurasi peramalan yang menunjukkan bahwa

metode least square ini memiliki kemampuan model peramalan yang

baik.

2. Metode Least Square dapat digunakan oleh PT. Mitra Gemilang

Intiperkasa untuk melakukan peramalan penjualan pada periode yang

akan datang sehingga PT. Mitra Gemilang Intiperkasa dapat menentukan

stock persediaan di gudang dengan tepat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan juga kesimpulan diatas, ada

beberapa saran yang dikemukakan oleh penulis yang dapat dipertimbangkan

oleh PT. Mitra Gemilang Intiperkasa mengenai kebijakan dalam meramalkan

71
72

penjualan. Berikut adalah beberapa saran yang dapat disampaikan oleh

penulis :

1. PT. Mitra Gemilang Intiperkasa sebaiknya melakukan peramalan

penjualan untuk periode yang akan datang supaya PT. Mitra Gemilang

Intiperkasa dapat mengerti kebutuhan pasar dan juga konsumen sehingga

PT. Mitra Gemilang Intiperkasa bisa menentukan dengan tepat stock

persediaan yang ada di gudang.

2. PT. Mitra Gemilang Intiperkasa sebaiknya melakukan peramalan

penjualan menggunakan metode least square sebagai metode peramalan

penjualan karena metode tersebut memiliki tingkat akurasi peramalan

yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, dan Marwan Asri. (2003). Anggaran Perusahaan.


Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Aditya, Muhammad Yunan, Dedy Kurniadi, dan Mustafa. (2022). Prediksi
Penjualan Mebel Pada Jepara Indo Furniture Menggunakan Metode Least
Square. Walisongo Journal of Information Technology 4(2):77–86. doi:
10.21580/wjit.2022.4.2.9767.
Assauri, Sofyan. (2001). Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, Dan Strategi.
Vol. Pertama. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Renika Cipta.
Eddy, Herjanto. (2010). Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.
Gaspersz, Vincent. (2005). Production Planning and Inventory Control. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Handoko, T. Hani. (2011). Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi.
Yogyakarta: BPFE.
Heizer, Jay, dan Barry Render. (2015). Manajemen Operasi : Manajemen
Keberlangsungan Dan Rantai Pasokan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Himayati. (2008). Eksplorasi Zahir Accounting. edited by W. Yoevestian. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Ishak, Aulia. (2010). Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jacobs, F. Robert, dan Richard B. Chase. (2016). Manajemen Operasi Dan Rantai
Pasokan (Terjemahan). Vol. 2. Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.
Jusup, Al-Haryono. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta:
STIE YKPN.
Kenton, Will, Michael J. Boyle, dan Yarilet Perez. (2022). Least Squares Method:
What It Means, How to Use It, With Examples. Diakses 10 April 2023,
dari : Https://Www.Investopedia.Com/Terms/l/Least-Squares-Method.Asp.
Maulid, Reyvan. (2022). Kriteria Jenis Teknik Analisis Data Dalam Forecasting.
Diakses 8 Juni 2023, 23:05 WIB, dari : Https://Dqlab.Id/Kriteria-Jenis-
Teknik-Analisis-Data-Dalam-Forecasting.
Mauluddin, Syahrul, dan Nakya Santini. (2017). Sistem Informasi Persediaan Dan
Penjualan Barang Berbasis Desktop Di D-Net House. Prosiding SAINTIKS
FTIK UNIKOM. Volume 3. 12

73
74

Nafarin, M. (2012). Penganggaran Rencana Kerja Perusahaan. Kesatu. Jakarta:


Salemba Empat.
Nasution, A. Hakim, dan Yudha Prasetyawan. (2008). Perencanaan Dan
Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Santoso, Iman. (2009). Akuntansi Keuangan Menengah. Bandung: Refika Aditama.
Subagyo, Pangestu. (2002). Forecasting: Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
CV. Alfabet.
Suliyanto. (2018). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sumayang, Lalu. (2003). Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Swastha, Basu. (2012). Manajemen Penjualan. Tujuh. Yogyakarta: BPFE.
Waluyo. (2012). Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Wikipedia. (2023). Least Squares. Diakses 10 April 2023, dari :
Https://En.Wikipedia.Org/Wiki/Least_squares.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Bukti Penerimaan Barang Masuk ke Gudang (Nutrisari


W’dank Bajigur 15gr)

75
76

Lampiran 2. Surat Jalan dari Principal (Nutrisari W’dank Bajigur 15gr)


77

Lampiran 3. Bukti Penerimaan Barang Masuk ke Gudang (Oreo Softcake 16gr)


78

Lampiran 4. Surat Jalan dari Principal (Oreo Softcake 16gr)

Anda mungkin juga menyukai