Anda di halaman 1dari 38

ANDI AQSAR HAMZAH, ST NPM : 2311100122101021

SIGIT HERANANDA PRABOWO, ST NPM : 2311100122101024


CAHYO NUGROHO, ST NPM : 2311100122101009
ERVANDI ARY RAHMADHANI, ST NPM : 2311100122101020
NAUFAL RHISWANDA JASMAN, ST NPM : 2311100122101030
AULIA MUTTAQIN, ST NPM : 2311100122101019
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Kami panjatkan atas selesainya Tugas Kelompok
yang Kami susun sebagai salah satu kewajiban Kami kepada Dosen Pengajar pada
Program Magister Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Mata Kuliah
Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024
Tugas Kelompok ini merupakan tugas mengidentifikasi potensi resiko,
merumuskan dan mencari pemecahan masalah terhadap resiko-resiko pada proyek
infrastruktur. Di samping itu, tugas kelompok ini juga membahas tentang studi kasus
pengendalian resiko dengan menggunakan metode SWOT yang berjudul ”Analisa
SWOT Dalam Mempercepat Penyelesaian Suatu Proyek Konstruksi di Samarinda” yang
berisi tentang pengendalian resiko dalam suatu proyek berdasarkan faktor-faktor
eksternal dan faktor-faktor internal terhadap pengguna jasa yang melaksanakan proyek
tersebut.
Dalam kesempatan ini Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada Dosen Pengajar, bapak Dr. Ir. Tukimun, S.T., M.T.. AER, yang telah
memberikan kepercayaan dan kesempatan penuh kepada Kami untuk menyelesaikan
tugas kelompok ini.
Selanjutnya Kami berharap agar Tugas Kelompok ini dapat memberikan
gambaran tentang cara pengendalian resiko sehingga kita dapat mengelola resiko
tersebut sesuai dengan kebutuhan maupun jenis resiko yang dihadapi. Laporan tugas
ini, kami tidak menutup kritik dan saran untuk kesempurnaan dan tercapainya sasaran
yang diharapkan.
Samarinda, Januari 2024

Hormat Kami

Nama Mahasiswa :

Andi Aqsar Hamzah, ST NPM : 2311100122101021 : ..................................

Sigit Herananda Prabowo, ST NPM : 2311100122101024................................

Cahyo Nugroho,ST NPM : 2311100122101009 : ..................................

Ervandi Ary Rahmadhani, ST NPM : 2311100122101020 : ...................................

Naufal Rhiswanda Jasman, ST NPM : 2311100122101030 : ..................................

Aulia Muttaqin, ST NPM : 2311100122101019 : ...................................

MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR


i
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………...I

Daftar Isi……………………………………………………………………………… II

TUGAS I………………………………………………………………………………1

1. Potensi Resiko……………………………………………………………………2
2. Urutan Prioritas Resiko…………………………………………………………..5
3. Solusi Pengendalian Resiko……………………………………………………..7

TUGAS II……………………………………………………………………………..9

1. PENDAHULUAN…………………………………………………………………10
2. TINJAUN TEORITIS…………………………………………………………….11
3. METODE PENELITIAN…………………………………………………………17
4. PEMBAHASAN..........................................................................................17

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................................................31

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR


ii
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

TUGAS I

DISKUSI / STUDI KASUS

Dalam Dunia Konstruksi tentunya memiliki banyak Resiko yang dihadapi dalam
kegiatan pengelolaan dari sudut pandang Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa.
Coba Diskusikan secara kelompok :
1.Potensi-Potensi Resiko Apa Saja yang dihadapi baik sebagai Penyedia dan
Pengguna Jasa?
2.Urutkan Prioritas Resiko menurut hasil Diskusi (Tingkat Urgensi / kebesaran
Dampak Risiko)…!!!
3.Rumuskan cara menghadapi / Mengelola Risiko tersebut…..!!!!

1
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

JAWABAN NO.1 :.
Sumber Komponen Indikator
risiko Risiko (Item risiko)
Eksternal Perubahan Kenaikan harga BBM, perubahan peraturan dari pemerintah seperti
tidak kebijakan/peratur pajak, ketenagakerjaan, devaluasi, dan iklim politik negara yang
dapat an pemerintah buruk
diprediksi Acts of God dan Banjir, gempa bumi, angin rebut, letusan gunung berapi, tsunami,
natural hazard disambar petir,tanah longsor,erosi,muka air sungai terlalu
tinggi,kondisi cuaca yang tidak baik, penurunan muka air tanah,
dankejatuhan pesawat terbang.
Eksternal Kondisi Depresiasi nilai tukar mata uang, perubahan suku bunga pinjaman,
dapat perkonomian kenaikan harga material setempat, sewa peralatan, upah tenaga
diprediksi negara kurang kerja.
baik
Masalah dalam Kesulitan mendapatkan material dan peralatan, perubahan suku
penyediaan bunga pinjaman, kenaikan harga material, sewa peralatan, upah
sumberdaya tenaga kerja.
Kondisi owner Pendanaan proyek dari owner yang tidak stabil, tidak cukup, owner
yang kurang kurang terlibat pada proyek, keterlambatan pembayaran oleh owner,
mendukung birokrasi owner yang rumit, tuntutan owner untuk mempercepat
proyek; pemutusan kontrak sepihak oleh owner; keterlambatan
memulai proyek karena kesalahan owner; dan proyek dihentikan
oleh owner
Kondisi Alokasi dana mingguan dari cabang ke proyek yang tidak lancar,
perusahaan rendahnya dukungan pimpinan perusahaan,kondisi politis
/cabang yang perusahaan yang buruk,kebangkrutan perusahaan, dikeluarkannya
kurang baik perusahaan dari anggota daftar rekanan mampu (drm), perubahan
kebijakan oleh perusahaan cabang
Retribusi di luar Retribusi/pungutan di luar dugaan seperti galian, air, jalan akses,
dugaan dan lain yang tidak dapat dihindari; dan klaim eskalasi harga dari
subkontraktor

2
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Kemungkinan Risiko Internal Proyek Konstruksi


Sumber Komponen Indikator
risiko Risiko (Item risiko)
Internal Kondisi Kesalahan estimasi biaya proyek; kerugian beruntun akibat defective
non-teknis keuangan material/workmanship; dan biaya tambahan untuk kerja lembur dan
proyek yang pengangkutan cepat.
buruk
Kondisi Kesalahan estimasi pelaksanaan proyek; dan kegagalan dalam memulai
pelaksanaan proyek sesuai jadwal
proyek yang
buruk
K3 Kecelakaan kerja akibat fisik proyek, kematian akibat kecelakaan
kerja, wabah penyakit berbahaya/menular, dan keracunan
Kondisi SDM Kepindahan/tidak berperannya tenaga kerja inti/senior; tenaga kerja
proyek yang yang kurang kompeten; produktivitas tenaga kerja yang rendah;
kurang baik pemogokan dan kerusuhan; perselisihan tenaga kerja; keterlambatan
dalam melihat masalah; keterlambatan dalam memecahkan masalah
Kecurangan, Pembongkaran rahasia proyek oleh pihak intern yang merugikan
kelalaian, proyek; kerusakan/kehilangan dokumen, gambar, file, surat penting;
ketidak jujuran dan ketidak jujuran staf yang merugikan proyek dari segi financial
Risiko akibat Cross liability (kerugian yang menimpa subkontraktor); kerugian pihak
pihak ketiga ketiga (cacat/meninggal/materi) akibat kecelakaan kerja; danbiaya
pembuangan reruntuhan milik pihak ketiga oleh proyek
Kerusakan Risiko terhadap property yang menjadi milik proyek atau berada di
alat, property, bawah tanggungannya; kerusakan peralatan konstruksi proyek,
fisik proyek produktivitas peralatan/mesin yang rendah;transportasi property yang
dipertanggungkan;kebakaran,ledakan,kerusakan tanaman, hutan, benda
seni, dan budaya
Internal Tidak Pengawasan mutu dari pihak owner/konsultan kurang terkoordinasi
teknis dipenuhinya baik; rework akibat kualitas pekerjaan yang tidak sesuai
spesifikasi spesifikasi;risiko selama masa pemeliharaan;risiko pada saat
teknis pengetesan komponen mekanikal dan elektrikal;akibat dari defective
workmanship;tidak tersedianya/kurangnya tenaga kerja berkeahlian
khusus;tenaga kerja lapangan yang kurang mampu; dan akibat dari
defective material
Hal-hal teknis Perubahan konsep jenis bangunan/konstruksi oleh owner; perubahan
proyek yang kecil pada desain sebelum konstruksi terbangun; perubahan kecil pada
mengalami desain untuk konstruksi yang telah terbangun; perbedaan interpretasi;
perubahan perubahan spesifikasi oleh owner; perluasan lingkup pekerjaan
konstruksi; gambar kerja yang tidak jelas;item pekerjaan lump sum
dari owner yang tidak rinci dengan jelas sehingga memperbesar nilainya
Masalah Metode kerja kurang baik/kurang efisien; proyek dengan teknologi
teknologi khusus yang belum dikenal baik; kesalahan dalam memahami hal-hal
metode teknis mengenai kontruksi dan metode kerjanya; keruntuhan struktur/
konstruksi collapse; kerugian terhadap kesalahan desain; kinerja subkontraktor
yang buruk; losses penggunaan material; kesulitan mobilisasi alat dan
material
Masalah Differing site conditions misalnya kondisi tanah/batuan/galian di luar
kondisi fisik perkiraan; kerusakan system dewatering; cofferdam/tunnel tidak
aktual yang mampu menahan aliran; tanggul sungai alam yang tidak stabil;
ditemui penurunan, penyusutan, pengembangan tanah (pada timbunan); vibrasi,
pergerakan, atau melemahnya daya dukung tanah (pada timbunan);
dilapangan kegagalan pengecoran pasda daerah batuan atau tanah lunak; keretakan
dan kebocoran; kerusakan pada jaringan bawah tanah

3
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Kemungkinan Risiko Legal Proyek Konstruksi


Sumber Komponen Indikator
risiko Risiko (Item risiko)
Legal Masalah Kontraktual/kontrak tidak sah secara hukum; kontrak dengan pasal-
kontrak dan pasal yang tidak menguntungkan pihak proyek; pasal-pasal propyek
pasal-pasalnya yang kurang lengkap, tdak jelas, ambiguity;perubahan tipe, kondisi,
atau peraturan kontrak
Tuntutan Tuntutan hukum dari pihak ketiga pada saat masa pelaksanaan; risiko
hukum bagian kontrak kerja yang telah diserahterimakan; penyitaan proyek
secara resmi/tidak resmi menurut hukum oleh pihak berwenang/
pemerintah
Perizinan dan Perizinan dan akses yang sulit dan proses pembebasan lahan oleh
pembebasan owner yang lebih lama dan mengeluarkan biaya di luar perkiraan
lahan

PROYEK

Teknis Eksternal Organisasi Manajemen Proyek

Kebutuhan2 Subkontraktor Ketergantungan Estimasi


& Suplayer proyek

Peraturan2 Sumberdaya Perencanaan


Teknologi

Kompleksitas & Pasar Pendanaan Pengawasan


interface

Kinerja dan Pelanggan Prioritas Komunikasi


Kridibilitas

Mutu Cuaca

Gambar 1. Struktur Rincian Risiko


(Sumber: Project Management Institute, 2012)

4
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

JAWABAN NO.2 :

5
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Dari tabel tersebut, bisa dilihat urutan prioritas dari potensi resiko, mulai
yang kecil sampai yang memiliki dampak resiko yang besar sebagai berikut :
1. Faktor Internal teknis
a. Tidak dipenuhinya spesifikasi teknis
b. Hal-hal teknis proyek yang berhubungan dengan perubahan dari owner
c. Masalah teknologi metode konstruksi
d. Masalah kondisi fisik actual yang ditemui di lapangan
2. Faktor Internal non teknis
a. Kondisi keuangan proyek yang buruk
b. Kondisi pelaksanaan proyek yang buruk
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d. Kondisi sumber daya manusia proyek yang kurang baik
e. Kecurangan, kelalaian, ketidakjujuran
f. Resiko akibat pihak ketiga
g. Kerusakan alat, fisik property proyek
3. Resiko legal proyek konstruksi
a. Masalah kontrak dan pasal-pasalnya
b. Tuntutan hukum
c. Perizinan dan pembebasan lahan
4. Faktor Eksternal yang dapat diprediksi
a. Kondisi perekonomian Negara yang kurang baik
b. Masalah dalam penyediaan sumberdaya
c. Kondisi owner yang kurang mendukung
d. Kondisi perusahaan cabang yang kurang baik
e. Retribusi di luar dugaan
5. Faktor Eksternal yang tidak bisa diprediksi
a. Perubahan kebijakan peraturan pemerintah, seperti kenaikan harga
BBM, perubahan peraturan pemerintah seperti pajak,
b. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi,angin rebut, letusan gunung
berapi, kondisi cuaca yang tidak baik

6
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

JAWABAN NO.3 :

Kemungkinan Risiko Eksternal Proyek Konstruksi


Sumber Komponen Menghadapi / Pengelolaan Resiko
risiko Risiko (Item risiko)
Eksternal Perubahan Menghadapi perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi di
tidak kebijakan/peratur industri konstruksi memerlukan pendekatan yang proaktif dan
dapat an pemerintah adaptif. Dengan memahami kebijakan yang berlaku, mengantisipasi
diprediksi perubahan, memprioritaskan kepatuhan, dan memanfaatkan
teknologi, perusahaan konstruksi dapat mengurangi risiko dan
memanfaatkan peluang yang muncul dari dinamika regulasi ini.
Acts of God dan Menghadapi bencana dengan melakukan mitigasi bencana untuk
natural hazard menanggulangi bencana serta selaluberinovasi dan eksperimentasi akan
mengembangkan dan mengidentifikasi cara-cara baru dan lebih efektif untuk
mengurangi dampak bencana alam terhadap masyarakat dan infrastuktur dan
bangunan
Eksternal Kondisi Menghadapi hal tersebut dengan investasi dalam efisiensi energi
dapat perkonomian dan teknologi,diversifikasi sumber bahan dan peralatan, serta
diprediksi negara kurang fleksibilitas dalam manajemen proyek.
baik
Masalah dalam Menghadapi hal tersebut dengan melakukan diversifikasi dan kerja
penyediaan sama yang kuat pemasok, menejemen inventaris yang efisien dan
sumberdaya manajemen inventaris yang efisien.
Kondisi owner Menghadapi hal tersebut dengan melakukan penilaian resiko
yang kurang proyek, komunikasi terbuka, pemahaman hukum kontrak dan
mendukung pendanaan alternatif.
Kondisi Menghadapi hal tersebut dengan melakukan evaluasi keuangan dan
perusahaan alokasi dana, komunikasi dengan pimpinan perusahaan dan
/cabang yang perbaikan manajemen proyek.
kurang baik
Retribusi di luar Mehadapi hal tersebut dengan melakukan pemahaman kebijakan
dugaan dan peraturan, negoisasi dan penyusunan ulang kontrak dan
evaluasi risiko dan manajemen proaktif.

Kemungkinan Risiko Legal Proyek Konstruksi


Sumber Komponen Menghadapi / Pengelolaan Resiko
risiko Risiko (Item risiko)
Legal Masalah Menghadapi hal tersebut dengan audit kontrak awal, evaluasi pasca
kontrak dan proyek, fokus pada win solution dan konsultasi dengan ahli hukum.
pasal-pasalnya
Tuntutan Menghadapi hal tersebut dengan konsultasi dengan ahli hukum,
hukum evaluasi kontrak dan pertahankan bukti.
Perizinan dan Menghadapi hal tersebut dengan studi kelayakan awal, rencana
pembebasan kontigensi, analisis hukum dan regulasi, dan berkerjasama dengan
lahan pemerintah daerah terkait.

7
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Kemungkinan Risiko Internal Proyek Konstruksi


Sumber Komponen Menghadapi / Pengelolaan Resiko
risiko Risiko (Item risiko)
Internal Kondisi Menghadapi hal tersebut dengan melakukan inspeksi kualitas yang
non-teknis keuangan ketat, perencanaan jadwal yang lebih baik dan manajemen risiko yang
proyek yang aktif.
buruk
Kondisi Menghadapi hal tersebut dengan audit estimasi dan metode
pelaksanaan pelaksanaan ,kesinambuangan evaluasi dan kordinasi yang lebih baik.
proyek yang
buruk
K3 Menghadapi hal tersebut dengan penerapan K3 secara menyeluruh dan
peningkatan sdm terhadap K3
Kondisi SDM Menghadapi hal tersebut dengan pengelolaan
proyek yang pengetahuan,pengembangan dan pelatihan karyawan dan pemantauan
kurang baik produktivitas.
Kecurangan, Menghadapi hal tersebut dengan membuat sistem keamanan informasi,
kelalaian, penegakan hukum internal dan audit keamanan menyeluruh.
ketidak jujuran
Risiko akibat Menghadapi hal tersebut dengan pemilihan subkontraktor yang
pihak ketiga terpecaya,pemantauan kinerja subkontraktor dan perjanjian kontraktual
yang jelas.
Kerusakan Menghadapi hal tersebut dengan memakai asuransi property,
alat, property, invertarisasi dan pelabelan, dan sistem keamanan fisik.
fisik proyek
Internal Tidak Menghadapi hal tersebut dengan implementasi sistem manajemen mutu
teknis dipenuhinya dan kordinasi dengan pihak owner/konsultan.
spesifikasi
teknis
Hal-hal teknis Menghadapi hal tersebut dengan komunikasi yang efektif,analisi
proyek yang dampak perubahan,penyesuaian kontrak dan komitmen untuk kualitas.
mengalami
perubahan
dari owner
Masalah Menghadapi hal tersebut dengan pelibatan tim ahli, audit proses kerja
teknologi dan pelatihan karyawan.
metode
konstruksi
Masalah Menghadapi hal tersebut dengan pemetaan dan pemantauan dan
kondisi fisik penelitian kondisi proyek.
aktual yang
ditemui
dilapangan

8
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

TUGAS II
DISKUSI KELOMPOK
BUATLAH KAJIAN TERHADAP STRATEGI DALAM PENGAMBILAN SEBUAH KEPUTUSAN
TERHADAP KONDISI SUATU PERUSAHAAN / ORGANISASAI (KONSTRAKTOR, KONSULTAN
ATAU INSTANSI PEMERINTAH) TEMPAT BAPAK/IBU BEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SWOT DAN GAMBARKAN STRATEGY DALAM GRAFIK SWOT.
KETENTUAN:
1.PERUSAHAAN BEBAS
2.FAKTOR-FAKTOR TENTUKAN (BERSAMA ANGGOTA KELOMPOK)
3.DAFTAR PERTANYAAN (SESUAI ISIAN ANGGOTA KELOMPOK)
4.BUAT GRAFIK SWOT DAN STRATEGY YANG DIAMBIL.

9
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

1. PENDAHULUAN

Jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam


pembangunan nasional sehingga penyelenggaraannya perlu diatur
untuk mewujudkan tertib pengikatan dan penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi, hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas, dan
peningkatan peran masyarakat. Dalam pelaksanaan proyek sering
ditemui masalah sebagai akibat dari kompleksitas proyek itu sendiri.
Adanya masalah di proyek adalah biasa bagi orang yang
berkecimpung di dunia proyek. Masalah kadang terjadi dalam jumlah
yang banyak dalam waktu yang bersamaan. Pasti ada penyebab
kenapa kontraktor melakukan hal tersebut. Berdasarkan
pengamatan di lapangan, dapat disebutkan beberapa diantaranya
yaitu: jumlah tenaga kerja yang terbatas, lemahnya pemahaman
teknis, kesalahan perencanaan, kurangnya koordinasi antar sub
kontraktor kontraktor, kurangnya pengawasan atau sistem kontrol,
waktu pelaksanaan yang terlalu singkat,serta attitude kerja yang
buruk.
Adanya masalah tentu harus diselesaikan dengan baik dan
sesuai dengan kaidah teknis jika menyangkut masalah teknis di
lapangan. Artinya masalah yang terjadi diselesaikan tanpa
menimbulkan masalah baru. Ini idealnya. Tapi tidak bagi sebagian
kontraktor di Indonesia. Mereka cenderung mengatasi masalah
dengan masalah yang kadang membuat kondisi semakin rumit.
Permasalahan manajemen proyek dengan waktu penyelesaian
aktivitas tidak tentu merupakan permasalahan yang menarik untuk
dibahas. Pada permasalahan ini terdapat beberapa faktor dalam
rumusan waktu penyelesaian sebuah aktivitas yang membuat waktu
penyelesaiannya sulit untuk diprediksi. Selain itu juga terdapat
batasan waktu penyelesaian proyek yang harus dipenuhi dan
batasan sumber daya yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Dengan demikian dibutuhkan suatu metode untuk

10
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

menyelesaikan masalah tersebut sehingga proyek dapat


diselesaikan dalam batas waktu yang sudah ditentukan dengan
meminimalkan sumber daya yang dipakai dalam penyelesaian
proyek.

Proyek konstruksi merupakan proyek yang memiliki kompleksitas


yang tinggi. Proyek konstruksi terdiri atas banyak pekerjaan yang saling
terkait. Proyek ini sering mengalami keterlambatan karena
kompleksitasnya sendiri. Begitu banyaknya item pekerjaan yang ada pada
proyek konstruksi tentu menuntut perencanaan yang detil terhadap
schedule pelaksanaan. Hubungan antar pekerjaan, volume dan spesifikasi
pekerjaan, metode pelaksanaan serta aspek yang lain harus betul-betul
diperhatikan. Terutama keterkaitan antar pekerjaan, sangat menentukan
dalam mendapatkan strategi yang tepat dalam melakukan
percepatan.Akibat banyaknya item pekerjaan yang harus dilakukan, hal ini
berarti pula akan melibatkan cukup banyak vendor dan tenaga kerja.
Akhirnya dituntut pengelolaan tenaga kerja yang memadai dalam rangka
mencapai target waktu pelaksanaan.
Hampir seluruh proyek konstruksi, seringkali ditarget dengan masa
pelaksanaan yang sangat singkat. Bahkan sering dikatakan “mustahil” untuk
dapat diselesaikan. Pada proyek pemerintah dimana masa mulai proyek
yang umum adalah setelah bulan Juni. Hal ini disebabkan masalah
birokrasi. Sering dijumpai proyek konstruksi yang harus mengimport alat
atau material dari luar negri (Lift, AC, Pompa, Panel, dll) ditarget
pelaksanaannya hanya selama 4 bulan dimana waktu yang dibutuhkan
untuk pengadaan material yang diimport sendiri membutuhkan waktu
yang sama, sehingga seringkali kontraktor tidak memiliki waktu yang
cukup untuk melakukan proses procurement (pengadaan) yang memadai.
Salah satu pemenang tender proyek-proyek konstruksi di Kota
Samarindapada tahun anggaran 2023 adalah PT Karya Mulia Mandiri
yang dipercayakan untuk menangani proyek pembentukan badan jalan.
Sesuai kontrak, proyek tersebut diselesaikan selama 6 bulan, namun

11
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

dalam realisasinya penyelesaian pekerjaan tersebut terlambat kurang lebih


2 minggu dari masa kontrak. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencari
solusi dalam bentuk strategi untuk mengatasi keterlambatan penyelesaian
proyek khususnya di Kota Samarinda yang saat ini sedang melakukan
pembangunan infrastruktur.
Sebelum membahas mengenai strategi percepatan proyek
konstruksi yang terlambat tersebut, perlu diidentifikasi mengenai faktor
penyebab keterlambatan proyek ini.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka Tujuan
penelitian ini adalah untuk menentukan strategi yang tepat digunakan oleh
PT Karya Mulia Mandiri untuk mempercepat pelaksanaan proyek
konstruksi di Kota Samarinda.

2. TINJAUAN TEORITIS

a. Manajemen Proyek Konstruksi


Manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu tentang
perencanaan, organisasi, dan pengelolaan sumber daya untuk
mendapatkan penyelesaian yang sukses dari suatu tujuan proyek
(Pramono, Aswin Rachmat, 2010: 6). Tantangan utama pada
manajemen proyek adalah mendapatkan semua tujuan proyek dan
juga menghormati batasan-batasan yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Batasan-batasan tersebut biasanya adalah jangkauan,
waktu penyelesaian, dan anggaran. Tantangan kedua, dan yang
lebih ambisius, adalah mengoptimasi sumber daya dalam
penyelesaian proyek dengan tetap mendapatkan semua tujuan
proyek dan juga menghormati batasan-batasan yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
H. Kerzner (Soeharto, 2002:15) menyatakan, melihat dari
wawasan manajemen, bahwa manajemen proyek adalah

12
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan


sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan. Berbeda dengan definisi H. Kerzner
(Soeharto, 2002), PMI (Project Management Institute) (dikutip oleh
Soeharto, 2002:16), mengemukakan definisi manajemen proyek
sebagai berikut : Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang
berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang
terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik
pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya, serta memenuhi
keinginan para stake holder.
Jadi dalam manajemen proyek, penentuan waktu penyelesaian
kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting
dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan
menjadi dasar bagi perencanaan yang lain.

b. Manajemen Waktu Proyek


Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek
dibutuhkan manajer proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu
yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Dengan
menerapkan manajemen waktu proyek, seorang manajer proyek
dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek untuk
membangun deliverables proyek sehingga memperbesar kemungkinan
sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang
manajer proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu (Anonim,
2011: 5) : Pertama: Mendefinisikan aktivitas proyek, Merupakan sebuah
proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan proyek.

13
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Kedua; Urutan aktivitas proyek. Proses ini bertujuan untuk


mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap
aktivitas proyek.
Ketiga; Estimasi aktivitas sumber daya proyek.Estimasi aktivitas
sumber daya proyek bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap
penggunaan sumber daya proyek.
Keempat Estimasi durasi kegiatan proyek. Proses ini diperlukan untuk
menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan proyek.
Kelima Membuat jadwal proyek.Setelah seluruh aktivitas, waktu dan
sumber proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager
proyek akan membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya dapat
digunakan untuk menggambarkan secara rinci mengenai seluruh
aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek hingga proyek
diselesaikan.Kelima; Mengontrol dan mengendalikan jadwal
proyek.Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka pengendalian dan
pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk
memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang
telah direncanakan atau tidak.

c. Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek


Proyek sering mengalami keterlambatan. Bahkan bisa dikatakan
hampir 80% proyek mengalami keterlambatan. Jeleknya, keterlambatan
proyek sering berulang pada aspek yang dipengaruhi maupun faktor yang
mempengaruhi. Waktu (Time) adalah salah satu constraint dalam Project
Management di samping biaya (Cost), dan kualitas (Quality).
Keterlambatan proyek akan berdampak pada aspek lain dalam
proyek. Sebagai contoh, meningkatnya biaya untuk usaha
mempercepat pekerjaan dan bertambahnya biaya overhead proyek.
Dampak lain yang juga sering terjadi adalah penurunan kualitas karena
pekerjaan “terpaksa” dilakukan lebih cepat dari yang seharusnya

14
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

sehingga memungkinkan beberapa hal teknis “dilanggar” demi


mengurangi keterlambatan proyek.
Keterlambatan proyek akan menyebabkan kerugian bagi pihak
Pemilik Proyek yang tidak sedikit. Kehilangan opportunity karena
proyek belum bisa menghasilkan profit sudah sering terjadi. Kejadian
ini umunya menjadi sumber konflik baru bagi Penyedia Jasa dan
Pemilik Proyek. Itu bagi Pemilik Swasta. Bagi proyek pemerintah,
misalnya pada proyek rumah sakit, maka kerugian akan mengarah
pada kerugian non-materiil seperti tertundanya penggunaan ruang
operasi yang sifatnya urgent sehingga pasien harus dirujuk ke rumah
sakit lain jika tidak operasinya ditunda.
Keterlambatan proyek dapat dilihat dalam dua hal seperti yang
telah disebutkan di atas yaitu aspek yang terpengaruh dan faktor yang
mempengaruhi atau yang menjadi penyebab. Adapun faktor yang
terpengaruh yang menyebabkan proyek terlambat adalah (Budisuanda,
2011: 2): keterlambatan terkait material, keterlambatan terkait tenaga
kerja, keterlambatan terkait peralatan, perencanaan yang tidak sesuai,
lemahnya kontrol waktu proyek, keterlambatan subkontraktor,
koordinasi yang lemah, pengawasan yang tidak memadai, metode
pelaksanaan yang tidak sesuai, kurangnya personil secara teknikal,
dan komunikasi yang lemah
Aspek yang terpengaruh di atas, rasanya cukup mudah untuk
dipahami dan memang sering dirasakan oleh pelaku proyek. Sebagai
contoh, pada pelaksanaan proyek yang berada jauh dari pusat kota,
sering terjadi keterlambatan material, tenaga kerja, peralatan, dan
subkontraktor. Proyek dengan kerumitan atau kompleksitas tinggi,
aspek yang sering terjadi adalah perencanaan yang tidak sesuai,
kurangnya personil secara teknis, dan koordinasi yang lemah.
Sedangkan aspek lemahnya kontrol waktu, pengawasan yang tidak
memadai, dan komunikasi yang lemah umumnya terjadi pada proyek
yang menghadapi masalah-masalah internal tim proyek itu sendiri.
Sebagai contoh adalah keterlambatan terkait material dipengaruhi oleh

15
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

faktor-faktor pengiriman terlambat/ mobilisasi yang lamban,


supplier/subkontraktor yang tidak handal, material rusak, perencanaan
yang kurang, kualitas yang jelek, kurangnya monitor dan kendali, dan
komunikasi yang tidak efisien. Solusi atau strategi yang tepat untuk
mengatasi keterlambatan akan lebih mudah didapatkan jika proyek
telah memetakan faktor-faktor utama yang menyebabkan proyek
mengalami keterlambatan.

d. Perencanaan Strategik (Renstra)


Perencanaan strategik merupakan upaya yang didisiplinkan
untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk
dan memandu bagaimana menjadi organisasi, apa yang dikerjakan
organisasi, dan mengapa organisasi mengerjakan hal seperti itu.
Perencanaan strategik (strategic planning) menurut Henry Simamora
(2007:82) adalah proses menentukan tujuan-tujuan organisasi dan
memutuskan program-program tindakan menyeluruh yang akan
mencapai tujuan- tujuan tersebut.
Tujuan utama perencanaan strategik adalah agar organisasi
dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal,
sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
eksternal. Suatu organisasi dapat mengembangkan strategi untuk
mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses
analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut
perencanaan strategik. Jadi perencanaan strategik penting untuk
memperoleh keunggulan bersaing yang sesuai dengan dukungan
yang optimal dari sumber daya yang ada (Freddy Rangkuti, 2007:23).
Perencanaan strategik merupakan proses menentukan tujuan
organisasional dan program tindakan yang menyeluruh untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan strategik
meliputi serangkaian langkah, yang setiap langkahnya mungkin
melibatkan pengumpulan data yang banyak sekali, analisis dan
evaluasi yang berulang-ulang oleh manajemen. Elemen-elemen

16
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

penting dalam perencanaan strategik adalah: Mendefinisikan filosofi


organisasi, Menelaah kondisi lingkungan, Mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan, Menentukan tujuan dan sasaran, dan Menyusun strategi

3. METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terkait
dengan PT Karya Mulia Mandiri, terdiri dari perusahaan rekanan (CV),
Konsultan Pengawas, dan pegawai PT Karya Mulia Mandiri itu sendiri.
Sampel penelitian ditetapkan secara purposive sampling yaitu
menetapkan sampel dengan pertimbangan bahwa yang dijadikan
responden mengetahui kondisi pelaksanaan proyek konstruksi yang
ditangani oleh PT Karya Mulia Mandiri , yaitu : ; Pelaksana sub
kontraktor (CV) sebanyak 2 orang;
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teori SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan
Threat). Penggunaan analisis ini merupakan kombinasi antara faktor
eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan
kelemahan). Semua informasi tentang faktor internal dan faktor
eksternal yaitu berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang diperoleh dari hasil kuesioner secara kualitatif dimanfaatkan dalam
model-model kuantitatif perumusan strategi, dengan maksud agar
diperoleh analisis yang lebih lengkap dan akurat melalui penggunaan
diagram analisis SWOT

4. PEMBAHASAN

a. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal


Berikut ini disajikan daftar pertanyaan kuesioner yang
berhubungan dengan factor eksternal dan factor internal berdasarkan
setiap indikator yang mempengaruhi usaha mempercepat waktu
penyelesaian proyek konstruksi di PT Karya Mulia Mandiri

17
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Survey Dampak/Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi

1. Apakah anda setuju jika di perusahaan sangat terbuka dalam hal pengelolaan
manajemen perusahaan?
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu

2. Apakah anda setuju jika skill tenaga kerja di perusahaan anda termasuk dalam
kategori memadai?
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu

3. Menurut anda, apakah perusahaan anda memiliki komitmen yang tinggi


terhadap sumber daya manusia ?
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu

4. Apakah anda setuju bahwa di tim proyek perusahaan anda memiliki motivasi
yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan proyek?

Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu

18
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

5. Apakah di perusahaan anda tersedia sarana dan prasarana yang cukup dan
representatif dalam menjalankan suatu kegiatan proyek?

Sangat Cukup
Cukup
Kurang Cukup
Tidak Cukup
Tidak Tahu

6. Apakah menurut anda, kemampuan tenaga kerja di perusahaan anda terbatas?

Tidak Terbatas
Terbatas
Cukup Terbatas
Sangat terbatas
Terbatas
Tidak Tahu
7. Seberapa lancar koordinasi antar subkontraktor di perusahaan anda?
Sangat Lancar
Lancar
Cukup Lancar
Tidak Lancar
Tidak Tahu

8. Seberapa baik pengawasan dan kontrolnya terhadap pelaksanaan proyek di


perusahaan anda?
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Sangat Lemah
Tidak Tahu
9. Menurut anda, apakah pelaksanaan pekerjaan di proyek itu memakan waktu
yang singkat dan tidak berulang?
Sangat Singkat
Singkat
Cukup Singkat
Sangat Singkat
Tidak Tahu

19
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

10. Apakah anda setuju kalau pelatihan tentang manajemen jasa konstruksi di
perusahaan anda sangat kurang?

Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu

11. Apakah anda setuju adanya regulasi yang mengatur tentang penyelenggaraan
jasa konstruksi dalam pelaksanaan proyek di perusahaan anda?
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu

12. Apakah anda setuju adanya Critical Path Method (CPM) dan Project Evaluation
and Review Technique (PERT) dapat membantu pelaksanaan pekerjaan dalam
membuat jaringan kerja yang lebih singkat?
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu

13. Apakah menurut anda, pengawasan dan evaluasi dari pengguna jasa sangat
membantu pelaksanaan pekerjaan konstruksi di proyek?

Sangat Membantu
Membantu
Membantu
Kurang Membantu
Tidak Membantu
Tidak Tahu

14. Menurut anda, adanya pihak ketiga yang bersedia memasok material sangat
membantu pelaksanaan proyek di lapangan?

Sangat Membantu
Membantu
Membantu
Kurang Membantu
Tidak Membantu
Tidak Tahu

20
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

15. Menurut anda, apakah dengan adanya pihak bank yang bersedia meminjamkan
dana sangat membantu kelancaran pendanaan pada pelaksanaan pekerjaan
konstruksi di proyek?
Sangat Membantu
Membantu
Membantu
Kurang Membantu
Tidak Membantu
Tidak Tahu

16. Apakah menurut anda, cuaca yang tidak menentu sangat berpengaruh dan bisa
menghambat pelaksanaan pekerjaan konstruksi di proyek?

Sangat Berpengaruh
Bisa Berpengaruh
Kurang Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
Tidak Tahu

17. Apakah menurut anda, permasalahan sosial di lokasi proyek bisa mengganggu
pelaksanaan proyek konstruksi perusahaan anda?

Sangat Mengganggu
Bisa Menganggu
Kurang Menganggu
Tidak Mengganggu
Tidak Tahu

18. Apakah menurut anda, globalisasi di berbagai bidang semakin memperluas


persaingan sehingga bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi di proyek?

Sangat Berpengaruh
Bisa Berpengaruh
Kurang Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
Tidak Tahu

21
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

19. Apakah menurut anda, pencairan dana termin yang terkadang tidak lancar bisa
menghambat pelaksanaan pekerjaan konstruksi di proyek?

Sangat Menghambat
Bisa Mengahambat
Kurang Menghambat
Tidak Menghambat
Tidak Tahu

20. Apakah menurut anda, kondisi perekonomian yang ada bisa berdampak pada
kenaikan material di proyek konstruksi?

Sangat Berpengaruh
Bisa Berpengaruh
Kurang Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
Tidak Tahu

Selanjutnya hasil jawaban responden dikumpulkan dalam tabel-tabel berikut ini

22
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

23
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

24
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

25
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

26
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

27
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

28
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Dari hasil kuesioner tersebut, dituangkan dalam bentuk Tabel SWOT berikut ini

29
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

30
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

5. KESIMPULAN
Strategi Mempercepat Pelaksanaan Proyek Konstruksi Analisis
Diagram dan SWOT
Setelah menganalisis dan mengidentifikasi berbagai faktor-
faktor strategi secara sistematis ke dalam bentuk Analisis SWOT di
atas, yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu usaha
mempercepat waktu penyelesaian proyek konstruksi di PT XY, maka
selanjutnya akan dirumuskan dan ditentukan strategi- strategi yang
akan digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Teknik untuk menyusun strategi-strategi yang dibutuhkan
adalah dengan menggabungkan faktor kekuatan (Strength), faktor
kelemahan (Weakness), faktor peluang (Opportunity) dan faktor

31
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

ancaman (Treath) menjadi suatu matriks dan kemudian


diidentifikasikan semua aspek dari SWOT tersebut. Dari kuadran
bertemunya SWOT tersebut kemudian dibuat strategi-strategi yang
dinamakan dengan Matriks SWOT.
Dari hasil perhitungan skor kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Treath) yang telah
diperoleh, maka data tersebut merupakan data penetapan
koordinat/posisi usaha mempercepat waktu penyelesaian proyek
konstruksi di PT karya Mulia Mandiri pada diagram SWOT. Kemudian
setelah diketahui posisi tersebut maka dilanjutkan ke penentuan
strategi dengan menggunakan matriks SWOT.
Posisi kondisi lingkungan internal dan eksternal PT Karya Mulia
Mandiri yang ditentukan dengan menggunakan diagram SWOT
merupakan suatu faktor penentu program kerja manajer proyek PT
Karya Mulia Mandiri di masa mendatang dalam usaha mempercepat
waktu penyelesaian proyek konstruksi.
Hasil analisis diagram SWOT memiliki 4 (empat) kuadran yang
masing- masing merupakan kombinasi dari Strenght-Opportunity pada
kuadran I, kombinasi dari Strength-Threath pada kuadran II, kombinasi
dari Weakness-Opportunity pada kuadran III dan Weakness-Threat pada
kuadran IV.
Berdasarkan hasil diagram SWOT, menunjukkan bahwa kondisi
perusahaan dalam melakukan percepatan proyek konstruksi berada di
Kuadran II, dimana pada kuadran tersebut, perusahaan harus melakukan
Diversifikasi Strategi dn Pengembangan Produk. Oleh karena rekomendasi
yang kami sarankan adalah dengan melakukan diversifikasi strategi pada
factor-faktor Hambatan yang memiliki nilai paling kecil dengan antara lain
melakukan :
1. Mengumpulkan data-data yang valid dan terverifikasi terhadap segala
data proyek konstruksi, salah satunya adalah data curah hujan dengan
didasari factor cuaca yang tidak menentu

32
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

2. Memberdayakan divisi humas (hubungan masyarakat) da;am


melakukan sosialisasi, dan merangkul masyarakat sekitar proyek
berdasarkan factor adanya permasalahan social di proyek
3. Meningkatkan kualitas produk (quality control), membuat harga
penawaran yang kompetitif dengan kualitas baik, efisien dalam
opersional dan efektif dalam pekerjaan, dengan didasari factor yaitu
globalisasi di berbagai bidang, semakin meningkatkan persaingan
4. Meningkatkan kualitas komunikasi dengan pihak pengguna jasa
berupa informasi yang komunikatif baik dalam bentuk laporan tertulis
maupun laporan lisan, sebagai dasar dari factor pencairan dana termin
yang tidak lancar
5. Melakukan perencanaan penyediaan material dan analisa harga pasar
sebagai bentuk respon terhadap factor adanya kenaikan harga material
yang kesemuanya itu mempengaruhi percepatan suatu proyek
konstruksi.

33
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen, Cetakan Ketiga, Terjemahan,


Erlangga, Jakarta.

Anonim. 2011. Manajemen Proyek, diakses dari:


http://manajemenproyekindonesia.com
Budisuanda. 2011. Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek, diakses

dari:http://manajemenproyek indonesia.com

Davis, Keith & Newstron, J.W. 2006. Perilaku dalam Organisasi , Erlangga, Jakarta.
Dessler, Gary, 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prehallindo, Jakarta.
Flippo, Edwin, B. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama,
Penerbit
Sancaka, Surabaya.
Gibson,. 2004. Organisasi dan Manajemen, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta
Gibson, Invancecic, Donnelly. 2005. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses,
Erlangga,Jakarta.

Gomes, Faustiono, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi


Offset,Yogyakarta
Handoko. H. 2005. Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan S.P., Malayu. 2002. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi
Pertama, Gunung Agung, Jakarta.
Jatmiko. 2003. Manajemen Stratejik, Penerbitan Universitas Muhammdiyah,
Malang Pramono, Aswin Rachmat. 2010. Permasalahan Manajemen Proyek
dengan Waktu
Penyelesaian Aktivitas Tidak Tentu, Tesis, ITS, Semarang.
Rangkuti, F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis , Cetakan
Kesepuluh, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Salusu, J. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit, Cetakan kedua, PT Gramedia, Jakarta.
Sarwoto. 1985. Dasar-Dasar Organisasi Management, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Simamora, Henry. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,
Yogyakarta. Siswanto Sastrohadiwiryo, B. 2007. Pengantar Manajemen, Bumi
Aksara, Jakarta Soeharto. 2002. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai
Operasional, CV. Alfabeta,
Bandung

34
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TUGAS MATA KULIAH Manajemen Resiko Proyek Infrastruktur tahun 2024

Stoner, James A,F. 2005. Management, Edisi II, Alih Bahasa Alfonsus Sirait,
Jakarta, Erlangga.
Sudarto. 2007. Identifikasi Permasalahan Pada Faktor Internal Yang
Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Di Indonesia,
JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. :102-110.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisinis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung
Tansil, Lucia. 2004. Suatu Analisis SWOT tentang Kebijakan Penataan Kawasan
Pemukiman di Kotamadya Makassar, Jurnal Ilmiah, Prospek, Kopertis
Wil. IX: 91-94.

35
MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
UNIVERISTAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

Anda mungkin juga menyukai