DISUSUN :
DEPOK
2019
PENGERTIAN GAGAL
Gagal adalah kekurangan pada konstruksi atau bangunan yang mengakibatkan tidak bisa berfungsi
bagaimana bangunan atau konstruksi tersebut dibuat.
PENGERTIAN CACAT
Cacat adalah kekurangan yang terjadi pada struktur atau bangunan, namun tetap bisa berfungsi
sesuai dengan tujuan kontruksi tersebut dibuat.
1. Tidak mengulangi kegagalan dan kecacatan pada masa yang akan datang.
2. Mengembangkan teknologi yang lebih baik dari teknologi sebelumnya.
•Potensi Gagal : 10% •Potensi Gagal : 10% •Potensi Gagal : 60% •Potesi Gagal : 20%
Pada tahap pengkonstruksian memiliki presentase paling besar (sebesar 60%) dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
2. Faktor Lingkungan
Faktor ini merupakan faktor diluar dugaan dan kemampuan manusia yang sulit untuk diprediksi
secara tepat (Act of God), faktor bencana merupakan faktor yang sangat fatal terhadap
kegagalan konstruksi. Bencana dalam hal ini dapat berupa bencana alam maupun akibat faktor
internal/kelalaian manusia seperti bencana gempa/Earth Quake, flood/banjir, Tsunami, tanah
longsor/land slide, Topan, kebakaran, ledakan, Amblas, dsb. Oleh karena itu untuk mengurangi
tingkat risiko akibat faktor ini maka banyak pihak pemilik produk konstruksi mengalihkan risiko
tersebut ke pihak ke-3 seperti asuransi.
Kesesuaian bahan yang dipakai dengan yang sudah direncanakan sangat perlu diperhatikan agar
bangunan atau proyek dapat dibangun sesuai dengan kekuatan masing-masing yang telah
direncanakan. Sebagai contoh, kesalahan umum yang sering terjadi adalah beton bunting. Beton
bunting merupakan istilah lain dari beton yang mengembang tidak sesuai dengan bekisting yang
dibuat. Penyebabnya adalah bekisting tidak mampu menahan berat beton basah saat
pengecoran karena menggunakan material kayu dan triplek bekisting yang tidak berkualitas.
Elemen struktur yang sering terjadi adalah balok, dinding beton, dan kolom tinggi. cara
memperbaikinya adalah dengan dibobok.
5. Kondisi alat
Alat yang digunakan pada masa konstruksi harus dalam kondisi baik untuk bekerja sesuai
dengan fungsi masing-masing. Perlu adanya pengecekan alat dan perawatan alat alat pekerjaan
konstruksi. Sebagai contoh apabila alat berat sudah tidak berfungsi dengan baik dapat
menyebabkan kerusakan dalam proses pengakutan yang berakhir pada kecacatan bangunan.
6. Komunikasi
Komunikasi yang dimaksud di sini adalah komunikasi yang harus dilakukan dalam rangka
memastikan informasi diterima dengan baik. Banyak sekali kontraktor yang tidak menyadari
pentingnya aspek ini, padahal proyek konstruksi melibatkan begitu banyak pihak dengan
hubungan yang cukup rumit. Sehingga arus informasi harus dikelola dengan hati-hati. Seringkali
informasi penting disampaikan dengan cara yang tidak tepat, sehingga informasi datang
terlambat, dipahami sepotong-potong, bahkan salah persepsi. Komunikasi juga sering dilihat
dan dipahami sebagai komunikasi langsung seperti fasilitas telepon, HP, HT, dan lain-lain. Project
manager masih menganggap bahwa dengan memenuhi fasilitas tersebut berarti telah
memenuhi aspek komunikasi proyek. Banyak kerancuan pemahaman yang terjadi. Sumbernya
hanya satu yaitu pemahaman manajemen komunikasi yang lemah oleh kontraktor Padahal
komunikasi proyek haruslah meliputi;