Anda di halaman 1dari 2

Wacana Non Ilmiah

Wacana non ilmiah adalah jenis tulisan atau komunikasi yang tidak memiliki ciri-ciri formal
dari wacana ilmiah. Wacana non ilmiah cenderung lebih santai, ekspresif, dan tidak terikat pada
aturan-aturan ketat yang berlaku dalam wacana ilmiah. Meskipun demikian, wacana non ilmiah tetap
memiliki prinsip-prinsip dan unsur-unsur pembentuknya. Berikut adalah beberapa prinsip dan unsur
penting dalam pembentukan wacana non ilmiah:

 Prinsip Pembentukan Wacana Non Ilmiah:

1. Kejelasan Tujuan Komunikasi:


- Wacana non ilmiah harus memiliki tujuan komunikasi yang jelas, apakah itu untuk menghibur,
meyakinkan, atau memberikan informasi.
2. Keterbacaan dan Keterampilan Bahasa:
- Bahasa yang digunakan harus mudah dipahami oleh pembaca tanpa harus memiliki pengetahuan
khusus. Hindari penggunaan jargon ilmiah yang kompleks.
3. Konteks dan Pendekatan Santai:
- Wacana non ilmiah dapat memiliki pendekatan yang lebih santai, menggunakan bahasa yang lebih
bebas, dan dapat mencakup ungkapan-ungkapan sehari-hari.
4. Kohesi dan Koherensi:
- Tulisan harus memiliki alur yang baik dan ide-ide yang saling terkait secara logis, sehingga
pembaca dapat mengikuti pemikiran penulis dengan mudah.

 Unsur Pembentuk Wacana Non Ilmiah:

1. Pendahuluan yang Menarik:


- Memiliki pembukaan yang menarik untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan gambaran
singkat tentang isi wacana.
2. Paragraf yang Padu:
- Setiap paragraf sebaiknya memiliki fokus atau ide utama yang terkait dengan topik keseluruhan.
Hindari perubahan yang tiba-tiba dan tidak terkait antarparagraf.
3. Gaya Bahasa yang Kreatif:
- Menggunakan variasi dalam gaya bahasa, seperti metafora, simile, atau bahasa kiasan untuk
menambah daya tarik tulisan.
4. Puncak atau Puncak Cerita:
- Wacana non ilmiah sering kali memiliki elemen klimaks atau puncak cerita yang menarik
perhatian pembaca dan meninggalkan kesan yang kuat.
5. Akhir yang Memuaskan:
- Penutup yang baik harus memberikan kesan akhir yang memuaskan, bisa berupa simpulan,
pertanyaan retoris, atau refleksi singkat.
6. Ragam Bahasa:
- Penggunaan ragam bahasa yang sesuai dengan konteks dan audiens, serta pemilihan kata yang
tepat untuk menciptakan nuansa yang diinginkan.
7. Keautentikan dan Kesesuaian:
- Menampilkan keautentikan suara penulis dan menjaga kesesuaian gaya dengan tujuan wacana
tersebut.

Dengan memperhatikan prinsip dan unsur-unsur ini, penulis dapat menciptakan wacana non ilmiah
yang efektif dan memenuhi tujuan komunikasinya.

Anda mungkin juga menyukai