Anda di halaman 1dari 3

MATERI KONSELING

OLEH : MARYAH, S.HI


NIP : 19830123200604 2 001
JUDUL : WALI NIKAH

Menurut bahasa, pernikahan berarti pertemuan, pertemuan, hubungan. Menurut istilah, ada
kontrak (perjanjian) yang mewajibkan pria dan wanita untuk menghalalkan hubungan seksual
sukarela dalam konstruksi kehidupan rumah tangga menurut aturan syariat agama. Ada rukun
dan syarat yang harus dipenuhi agar pernikahan dapat berlangsung sedangkan rukun dan
syaratnya adalah Sighat (Aqad) Ijab-Qabul, Wali Nikah, Dua Saksi yang Shalih, Calon Suami,
Calon Istri. Namun secara istilah kata wali berarti pihak atau orang yang mewakilkan pengantin
perempuan saat menikah (yang melakukan akad nikah dengan pengantin pria).
Jadi wali nikah adalah orang yang memiliki hak (secara agama) untuk menikahkan anak
perempuannya dengan seorang lelaki yang diatur dalam syariat Islam. Wali nikah merupakan
salah satu rukun dan syarat syahnya terwujudnya pernikahan, adapun macam-macam wali nikah
adalah:
Wali Nasab
Wali nasab adalah wali nikah yang secara langsung memiliki hubungan darah dari garis
keturunan ayah atau bersifat patrinial. Dalam hal ini ayah memiliki kedudukan utama, yang
selanjutnya terdapat urutan wali nasab yang paling berhak menjadi wali. Urutan wali nisab ini
diatur dalam hukum Islam, diantaranya:

 Ayah
 Kakek
 Buyut
 Saudara laki-laki se-bapak se-ibu.
 Paman se-bapak
 Kemenakan laki-laki dari saudara laki-lakai se-bapak se-ibu
 Kemenakan laki-laki dari saudara laki-lakai se-bapak
 Paman se-bapak se-ibu
 Paman se-bapak
 Anak laki-laki dari paman se-bapak se-ibu
 Anak laki-laki dari paman se-bapak
 Anak laki-laki dari anak paman se-bapak se-ibu
 Anak laki-laki dari anak paman se-bapak
 Paman bapak se-bapak se-ibu
 Paman bapak se-bapak
 Anak laki-laki dari paman bapak se-bapak se-ibu
 Anak laki-laki dari paman bapak se-bapak se-ibu
 Paman kakek se-bapak se-ibu
 Paman bapak se-bapak
 Anak laki-laki dari paman kakek se-bapak se-ibu
 Anak laki-laki dari paman kakek se-bapak
 Laki-laki yang memerdekakan
 Hakim

Wali Hakim
Wali Hakim maksudnya adalah orang yang diangkat oleh pemerintah (Menteri Agama) yang
bertindak sebagai wali dalam suatu pernikahan. Yang ditunjuk menjadi wali hakim adalah
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan hal ini diatur dalam peraturan menteri agama (PMA)
No. 2 tahun 1987 orang. Boleh meminta wali hakim jika calon mempelai wanita yang dalam
kondisi :

 Tidak memiliki wali nasab sama sekali


 Wali hilang tidak tahu keberadaannya
 Wali jauh sejauh minimal 92,5 km
 Wali dalam penjara / tahanan yang tidak boleh dijumpai
 Wali sedang melakukan ibada haji atau umrah

Wali hakim berhak untuk menjadi wali dalam perkawinan tersebut, jika wali mempelai wanita
dalam salah satu kondisi di atas.

Wali Muhakam

Ialah orang yang diangkat oleh kedua calon mempelai untuk bertindak sebagai wali dalam akad
nikah mereka. Apabila suatu pernikahan yang seharusnya dilaksanakan dengan wali hakim,
padahal di tempat itu tidak ada wali hakim, maka pernikahan dilangsungkan dengan wali
muhakam.

Syarat Wali Nikah

Meski sudah masuk dalam urutan wali nasab, seseorang baru bisa menjalankan tugasnya sebagai
wali jika sudah memenuhi syarat wali nikah dalam hukum islam, yaitu:

1. BalighYang dimaksud baligh dalam syarat wali nikah ini adalah harus sudah mencapai
usia akil baligh pada umumnya memiliki usia diatas 15 tahun atau telah dewasa.
Meskipun ia memiliki hak perwalian Anak-anak yang belum baligh tidaklah sah
menjadi wali terhadap seorang wanita.

2. Berakal Sehat, Tidak GilaSehat jiwa menjadi syarat mutlak seseorang untuk bisa
menjadi wali ia harus sadar akan kewajibannya menjadi wali dalam sebuah pernikahan.
Wali nasab yang kehilangan akalnya atau menjadi gila secara otomatis kehilangan
haknya menjadi wali nikah.
3. Wali Nikah Harus MerdekaSeorang wali pada pernikahan hendaknya bukan hamba
sahaya atau budak dalam kata lain ia harus orang merdeka. Hal ini berlaku pada zaman
rasulullah atau zaman dahulu dimana manusia masih diperbudak oleh orang lainnya.
Tapi saat ini perbudakan semakin jarang ditemui terlebih di Indonesia yang menganut
asas kemanusiaan.

4. Laki-lakiWali nikah baik dari nasab atau hakim harus seorang laki laki. Karena
seorang laki laki adalah pihak atau rang yang mampu menjadi pelindung wanita.
Sesuai dengan hadist rasul yang berbunyi:

“Dan jangan pula menikahkan seorang perempuan akan dirinya sendiri”. (HR Ibnu
Majah dan Abu Hurairah)

5. IslamDalam Islam wali nikah wajib beragama Islam. Seseorang bisa kehilangan hak
menjadi wali meski sudaah dalam perwaliaanya jika tidak beragam Islam. Dan wajib
digantikan pada wali lain berdasarkan urutan wali pernikahan yang telah dijelaskan
diatas.

6. Wali Nikah Tidak Sedang Ihram Haji Atau UmrahSaat seseorang wali nasab
sedang melakukan haji dan umroh maka ia tidak bisa menjadi wali saat itu, namun
bisa mewakilkannya pada urutan wali yang berlaku dalam hukum Islam. Syarat ini
sesuai dengan syarat dari madzhab Sayafi’i dan banyak dianut oleh masyarakat
Indonesia. Sedang menurut madzhab hanafi menjelaskan bahwa ihram tidak
menyebabkan gugurnya hak dan kewajiban seorang wali nikah

7. AdilWali sebuah pernikahan harus bisa bersikap adil dalam hal menentukan sebuah
pernikah bisa atau tidak dilakukan dan mencegah pernikahan sedarah. Wali harus dapat
bersikap adil pada wanita yang ada dalam perwaliannya dan tidaklah boleh melakukan
pemaksaan yang dapat merugikan pihak mempelai wanita.

Orang yang memiliki sifat adil biasanya memiliki pendirian yang teguh dalam agama,
akhlak dan harga diri.

Anda mungkin juga menyukai