Anda di halaman 1dari 5

Om Swastyastu

Om Awighnam astu namo sidham

Oṁ Sidhirastu tad astu swāha

Om Anobadrah kretavo yantu visvatah

Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru

yang terhormat bapak ibu dewan juri Utsawa Dharma Gita 2023

yang saya hormati bapak ibu panitia penyelenggara lomba

yang saya muliakan bapak ibu umat sedharma

yang saya banggakan teman - teman peserta lomba utsawa dharma gita 2023 yang berbahagia.

Semoga kita selalu dalam keaadaan sehat dan bahagia, damai, sejahtera dalam lindungan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa.

Puja Astungkara kita panjatkam kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas asung
kertha wara nugraha Sang Hyang Widhi pada hari dan kesempatan yang baik ini kita semua
dalam keadaan sehat, tanpa kurang suatu apapun. Semoga pikiran baik dan suci senantiasa
menyelimuti kita semua.

Karena ada pepatah mengatakan Tak Kenal Maka Tak Sayang, maka pada kesempatan ini
izinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Ni Made Gita Prema
Rahmadanti salah satu perwakilan dari sektor candi.

Bapak Ibu umat sedharma yang saya hormati, Seperti yang telah kita ketahui bersama
bahwasannya kita hidup di tengah keberagaman suku, agama, budaya, bahasa dan yang
lainnya.

Dalam kehidupan sehari hari kita sering menyaksikan adanya gesekan atau bentrokan sosial
akibat perbedaan cara pandang masalah keagamaan, bentrokan antara pemahaman
keagamaan dengan ritual budaya lokal, penolakan pembangunan rumah ibadah, perusakan
rumah ibadah, penolakan pemimpin yang hanya karena berbeda agama, dan kelompok -
kelompok tertentu yang menjadikan agams sebagai tameng dalam tindakan yang dapat
merusak sendi - sendi kebangsaan.
Hal-hal seperti ini lah yang dapat memicu terjadinya konflik besar diantara umat beragama.

Oleh sebab itu untuk menghindari konflik besar terjadi antara umat agama dibutuhkan solusi
yang mampu memberikan kedamaian, kebahagiaan dalam kehidupan beragama. Maka itu saya
memilih moderasi beragama menurut kitab suci Hindu sebagai topik dharma wacana saya.

Karena dengan memahami moderasi beragama kebhinekaan yang ada akan menjadi lebih indah
dan harmoni.

----

Apa yang dimaksud dengan moderasi beragama, Moderasi adalah jalan tengah, mengurangi
kekerasan, menghindari keekstriman

Beragama adalah menganut agama, beribadah dan taat dalam melakukan ajaran agama,
sehingga moderasi beragama dapat diartikan sebagai sikap harmonis dan damai dalam
menjalankan kehidupan sesuai agama yang dianut.

Kebhinekaan moderasi beragama mengajarkan manusia untuk tidak berlebih lebihan dalam
menjalankan agama, tidak condong ke kanan, juga tidak condong ke kiri tapi ada di jalan
tengah.

Ada empat sikap moderat yang diharapkan bisa menjadi dasar laku kita dalam kehidupan kita
sehari-hari yaitu...

1. Sikap terbuka dimana bersedia mengakui perbedaan dan kita merasa nyaman dengan
perbedaan itu.

2. Rasional yaitu masuk akal sesuai nalar manusia.

3. Rendah hati yaitu bersikap sederhana sopan, dan tidak meninggikan diri di depan orang lain
dan juga tidak merendahkan orang lain.

4. Suka memberi dan menerima maaf dari orang lain.

Sedangkan dikatan menjalankan agama secara berlebih - lebihan atau ekstrim bilamana
seseorang dengan sengaja merendahkan agama orang lain, dan melakukan penghinaan simbol
agama tertentu.
Adapun konsep moderasi berdasarkan kitab agama Hindu telah dijabarkan dalam kitab suci
Bhagavadgita Bab IV adya 11 yang berbunyi

ye yathā māḿ prapadyante tāms tathāiva bhajāmy aham,

mama vartmānuvartante manusyāḥ pārtha sarvaśaḥ

Dari kutipan sloka tersebut menunjukkan bahwa umat Hindu sudah mempunyai dasar atau
pegangan yang kuat dalam melakukan moderasi beragama. Dalam pelaksanaan keagamaannya
bila kita pahami lebih dalam bunyi sloka :

Dengan cara apapun seseorang mendekatiKu, Aku menerimanya, Karena sesungguhnya setiap
jalan yang ditempuh manusia adalah jalanKu, adalah jalan menujuKu

menunjukkan umat Hindu sudah mengenal ajaran catur marga yoga, yaitu empat jalan yang
dapat ditempuh untuk menghubungkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Keempat jalan tersebut terdiri dari :

1. Bhakti Marga Yoga suatu usaha menghubungkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa
melalui wujud bhakti

2. Karma Marga Yoga melalui perbuatan, bekerja tanpa mengharapkan imbalan atau tanpa
pamrih.

3. Jnana Marga Yoga melalui ilmu pengetahuan, belajar dan memahami kitab suci veda
kemudian memberi pemahaman kepada orang lain.

4. Raja Marga Yoga melalui tapa, semedi, dan yoga.

Umat sedharma yang berbahagia, dalam Hindu yang merupakan agama yang universal sangat
banyak ajaran atau konsep yang dapat menumbuh kembangkan kehidupan moderasi
beragama salah satunya adalaj ajaran Tri Hita Karana yaitu tiga penyebab kebahagiaan. Suatu
konsep yang mengajarkan bagaimana manusia mencapai keseimbangan dan keselarasan hidup.
Dimana dalam konsep ini digambarkan keseimbangan dan kesenambungan hidup akan tercapai
apabila umat manusia dapat menjalin hubungan baik dengan Tuhan Yang Maha Esa yang
disebut dengan Parahyangan, Hubungan baik dengan sesama yang disebut dengan pawongan,
hubungan baik dengan alam atau lingkungan disebut palemahan.
Umat sedharma yang saya muliakan Hindu juga mengajarkan hidup yang penuh dengan
toleransi yang kita kenal dengan istilah Tat Twam Asi.

Yang artinya "aku adalah kamu dan kamu adalah aku"

Maknanya terdengar sangat sederhana namun bila kita pahami lebih jauh, akan memiliki makna
yang lebih dalam, sehingga munculah pertanyaan :

Mengapa saya dan anda dikatakan sama padahal fisik berbeda, ya karena saya, anda dan juga
mereka sama sama memiliki jiwa dalam diri kita yang disebut dengan atma yang sama sama
bersumber dari yang utama, yaitu Brahma atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Salah satu sloka juga menyebutkan "Brahman Atman Aikyam" yang artinya brahman dan atman
itu adalah tunggal.

Dengan menyadari diri kita dan orang lain adalah sama maka sudah sepatutnya lah kita hidup
saling harmonis tentram damai tanpa perselisihan. Ingat "Vasudhaiva Kutumbakam" dengan
arti seluruh dunia adalah satu keluarga tunggal atau bersaudara tanpa membedakan agama,
suku, bahasa, bangsa, budaya, tradisi, warna kulit. Mari kita hidup tidak mengutamakan
perbedaan tapi mengutamakan persamaan agar kehidupan yang Santi damai harmonis moderat
akan terwujud.

Umat sedharma yang berbahagia dari uraian sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa manusia
yang menginginkan bahagia damai dan sejahtera hendaknya bisa mengambil jalan tengah
(menyeimbangkan semua aspek kehidupannya di dalam kehidupan sehari hari. Umat hindu
sebaiknya selalu senantiasa mengambil jalan tengah karena Hindu menempatkan tengah
sebagai sentral, membangun sifat moderat dengan membiasakan hidup dengan perbedaan,
menerima perbedaan dan terus menyesuaikan diri dengan perbedaan yang ada. Hiduplah
dengan kerendahan hati, saling asah asih asuh, mudah memaafkan dan memberi maaf. Semoga
atas perkenannya kita akan hidup shanti damai sejahtera harmonis dalam lindungannya.

Demikian dharma wacana yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua,
semoga Kita senantiasa dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Seperti pepatah
mengatakan Tak ada gading yang tak retak maka dari itu mohon apabila ada yang kurang
berkenan Mohon dimaafkan.

Burung perkutut

Burung merpati

Saya tutup

Dengan paramashanti

Om santih santih om

Salam Pancasila!

Anda mungkin juga menyukai